Dengan dalih untuk menghindari dosa , suaminya menikahi lagi wanita lain.
Sungguh Karenina tidak habis fikir , apa yang kurang dalam dirinya. Menjadi istri yang patuh pada suami sudah ia lakukan , tapi ternyata itu masih saja kurang di mata Arga Dewantara.
Karenina tidak tau , apa ia harus bertahan atau melepas kesakitan dalam hatinya....ia lelah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Bab 26
" Kamu tidak undang mantan suami kamu Yang ?". tanya Aldi , suasana pelaminan sudah mulai sepi.
Para tamu sedang menikmati hidangan yang telah di sediakan, sebagian sudah pulang apalagi hari sudah menjelang sore.
Aldi memang sengaja mengadakan resepsi pernikahannya pada siang hingga sore hari nanti. Karena malamnya ia ingin full beristirahat dengan istrinya.
Aldi juga tidak mau , Nina kelelahan di malam pertama mereka.
" Enggak, memangnya kamu mau aku mengundangnya Bang ?".
" Enggak juga ".
" Isshhh , ngapain nanya deh ".
" Ya kali aja dia kamu undang , nanti Abang akan pamer padanya ".
" Apanya yang mau di pamerin coba ?".
" Mau pamer kalau istriku cantinya kebangetan, biar dia menyesal seumur hidupnya ".
" Enggak usah Mas pamerin aja , Mas Arga terus minta ngajak balikan , Nur bilang , dia masih datang ke rumah , nanya - nanya aku kemana ".
" Terus Nur bilang kamu di rumah Mama ?".
" Nur bilang aku ke Jonggol , dan sepertinya Mas Arga percaya ".
" Abang ingin tau , apa reaksi dia kalau sudah jadi suami istri , ngamuk enggak ya ".
" Jangan bicarakan dia lagi , aku sudah membuang mantan pada tempatnya ".
" Iya juga, ini hari bahagia kita , lupakan masa lalu yang menyakitkan untuk kamu Yang , dan buka lembaran baru yang penuh kebahagiaan bersama Abang ".
" Tentu ...terima kasih Bang ".
" Bukan begni cara berterima kasih pada Abang, Yang......Abang maunya tindakan bukan ucapan , enggak di sini ya , Abang akan memintanya nanti kalau sudah di dalam kamar ".
" Aku mencium bau - bau yang tidak beres ini ".
" Ha...ha...ha....kamu sudah paham rupanya , begini nih enaknya nikahin janda , enggak perlu test drive lagi , berarti nanti malam langsung gas pol ya Yang ". Aldi tertawa lirih , ia senang menggoda istrinya.
" Haissh , Abang ih....malu tau , itu urusan dalam negeri jangan di bicarakan di sini ".
" Enggak akan ada yang dengar , mereka semua lagi asik menikmati makanan ". Nina hanya menggelengkan kepalanya, tapi setelah itu Nina pun tersenyum.
Ia yakin hidupnya akan lebih berwarna bersama Aldi , ternyata di balik sikap dinginnya pada orang - orang , Aldi pribadi yang cukup kocak dan selalu saja membuatnya tersenyum bahkan tertawa.
Bagi Aldi melihat senyum dan tawa Nina adalah kepuasan tersendiri baginya , ia berjanji akan menggantikan segala kesakitan yang Nina alami dengan kebahagiaan yang tiada henti.
Aldi meraih tangan Nina dan menciumnya sesekali. " Bang ". tegur Nina , mereka masih di atas pelaminan , tentu saja menjadi tontonan orang - orang di bawah sana.
" Biarkan saja Yang , kamu sudah halal bagiku , kita anggap gedung ini milik kita berdua ".
" Yang lain Bang ?".
" Tamu lah...apa lagi ". mereka berdua tertawa tertahan.
" Sudah Bang , jangan bercanda lagi ".
" Kamu lapar , Abang ambilkan makanan ya , kamu tunggu di sini saja ya !". Aldi beranjak dari duduknya, ia mengambilkan makanan untuk Nina , dan juga menyuapi istrinya itu.
Yang terlihat dari bawah sana , para tamu undangan melihat begitu romantisnya pasangan pengantin di atas pelaminan sana.
Keduanya terlihat saling melempar kata dan bercanda , sungguh terlihat manis , menggemaskan dan membuat iri bagi para pemuda dan pemudi yang masih jomblo di dalam gedung itu.
" Suami Kak Nina sweet juga ternyata ya Ken ?".
" Hem iya , kenapa?? Kamu mau cari pasangan yang kayak Bang Aldi ?".
" Salah , bukan kayak Bang Aldi, tapi sikapnya Bang Aldi yang aku suka , telihat sangat mencintai kak Nina dan sangat sweet pada pasangannya ".
" Aku juga tidak kalah romantis kayak Bang Aldi ". Celetuk Kenzi tiba - tiba.
" Massss-saaaaa ????".
" Iya lah ".
" Buktinya kamu galak sama aku , enggak ada romantis - romantisnya tuh ".
" Kan kamu bukan pasangan aku Ren....aku akan melakukannya pada istri aku nanti ".
Ucapan Kenzi cukup melukai hati Rena , " Oh begitu , baiklah , aku tau diri kok Ken ".
Mungkin Kenzi tidak menyukainya, apalagi kakak Rena, Arga ....sudah menyakiti Nina . Rena pasrah, kalau Kenzi bukan jodohnya , apa mau di kata , enggak mungkin juga di paksa.
Rena berjalan cepat ke atas pelaminan , ia belum memberi selamat pada mantan kakak iparnya itu , dan ia akan langsung pamit pulang.
Apa kata - kataku menyinggungnya ya , kok Rena sepertinya marah.... hati Kenzi merasa tercubit melihat perubahan wajah Rena.
" Ini dia , dari tadi Kakak tungguin juga ".
" Selamat ya Kak , semoga samawa ". Nina dan Rena berpelukan, Nina sangat menyayangi Rena seperti adiknya sendiri.
" Terima kasih sayang ".
" Kak Aldi , selamat juga ya ". Rena mengucapkani selamat pada Aldi , tapi ia masih bediri dan memegang tangan Nina.
" Iya , terima kasih do'anya ". Aldi tersenyum. ia tidak benci pada Rena meski dia adiknya Arga , karena ia tau ....kesalahan itu murni karena perbuatan Arga sendiri. Keluarganya tidak ada sangkut pautnya.
Karena Aldi sudah melihat betapa sayangnya kedua orang tua Arga pada Nina.
" Kak , tapi maaf...aku mau langsung pamit saja ya ".
" Kenapa buru - buru Ren ?".
" Enggak enak badan Kak ".
" Baiklah , tapi foto dulu ya ".
Beberapa foto di ambil , Rena langsung pamit pulang. Papa Fandi dan Mama Arum sudah pulang dari tadi.
Rena mengambil jalan lain agar tidak bertemu Kenzi. Tanpa Rena tau , Kenzi mengikutinya diam - diam.
" Aku antar ya Ren ". Melihat Rena yang melihat ke arah HP nya , Kenzi tau ..Rena sedang memesan ojol untuk ia pulang.
" Eh , enggak usah Ken , takut merepotkan, nanti calon istrimu cemburu dan lebih parahnya bisa membuat aku salah paham dengan kebaikan kamu ini ". tolak Rena.
" Jangan menolak Ren...". " Tunggu di sini , aku ambil motor aku dulu ".
" Ojol aku sudah sampai, kasihan kalau harus di batalin , mereka kan para pejuang nafkah , aku pulang Ken ....Assalamu'alaikum ".
Kenzi hanya terpaku melihat kepergian Rena yang begitu cepat tanpa sempat ia cegah lagi.
Dan pemandangan itu terlihat oleh Devan dan juga Boy.
Deg...mata Kenzi bertemu dengan mata Devan. Kenzi langsung memutus pandangan itu dan langsung menghindari Devan.
" Suami istri kok pulangnya sendiri - sendiri sih Boy ?".
" Lagi berantem kali Dev , biasalah suami istri ". Jawab Boy santai.
" Masa iya berantem , elo kan lihat sendiri tadi di dalam mesranya bukan main , mana katanya Rena lagi hamil lagi , kok tega membiarkan wanita hamil pulang sendirian ". Kata Devan panjang dan lebar.
" Yaelah Devan , panjang amat analisa elo , yang habis bercinta besoknya cerai juga ada kok Dev, berantem itu biasa dalam rumah tangga ".
" Sok tau ".
" Tau dong ".
" Tapi gue kok curiga mereka bukan suami istri deh Boy ".
" Lalu mau elo apa Dev , elo masih penasaran sama Rena ?".
" Ya , enggak tau kenapa, saat pertama melihat Rena hati gue langsung jatuh cinta , dia beda Boy ...sama sekali tidak tertarik sama gue, kan elo tau yang ngejar gue banyak " Devan terkekeh.
" Iya gue tau, yang suka sama elo udah kayak lalat ngerubungi sampah, enggak usah di umumin juga.".
" Sialan lo Boy , cakep gini di samain sama sampah ".
" Ha....ha...ha...dah yuk pulang, besok aja pikirkan caranya ".
" Gue akan selidiki dia mulai dari Pak Aldi ".
Bersambung......
Like..
Vote...
Comment....
Terima kasih sudah mampir 🙏
Mergo di tinggal rabi ro mantan ne 😆