Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia
Di rumah berlantai dua dengan dekorasi sederhana namun terlihat elegant.Seorang gadis berparas cantik,dengan memakai baju kebaya modern berwana putih,sedang duduk di tepi ranjang dengan raut wajah terlihat gelisah.
Dia zhafira kiara,anak dari pasangan dewi dan arman.fira (panggilan zhafira) berusia 20 tahun,dia memutuskan untuk menikah muda, karena berharap bisa mendapatkan kebahagiaan seperti yang diharapkannya.
Hari ini fira akan segera melepas masa lajangnya, dia akan menikah dengan laki-laki bernama Dirlan,yang usianya 2 tahun lebih tua dari fira.
Walaupun masih muda,Dirlan adalah seorang laki-laki yang sukses di usia muda.dia kini memegang sebuah perusahaan, milik orang tuanya yang di wariskan pada anak semata wayangnya,yaitu dirinya sendiri.
Itulah salah satu alasan mereka memutuskan untuk menikah muda.merasa sudah cukup dengan apa yang Dirlan punya, membuat keduanya sepakat untuk nikah muda.
Sesekali zhafira melihat ke layar ponsel,berharap seseorang mengangkat panggilannya.
"Ayo angkat, dirlan...." gumamnya lirih.
Di saat sedang menunggu panggilannya tersambung,terdengar suara ketukan dari luar kamar.
Gadis cantik itu pun membukakan pintu,seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik,berdiri di ambang pintu dengan raut wajah sulit di artikan.dia adalah dewi, ibu kandung zhafira.
"Ada apa, bu?" tanya zhafira.
Melihat anaknya yang terlihat cantik,dewi pun mencoba tersenyum. "Kita ke bawah! Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu, sayang."jawab dewi, walau tenggorokannya merasa tercekat, menahan tangis.
Zhafira menautkan kedua alisnya,merasa heran dengan sikap dewi saat ini.
Zhafira memegang tangan dewi, saat ibunya hendak berjalan.
"Ibu, baik-baik saja!" Zhafira menatap lekat mata dewi,yang sedikit berembun menahan tangis.
Dewi mencoba tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.mereka pergi ke lantai bawah,dimana ada seseorang yang ingin bertemu dengan zhafira.
Langkah zhafira di ujung anak tangga terhenti,saat melihat laki-laki yang sangat dia tunggu kabarnya hari ini,sedang duduk berdampingan bersama adik sepupunya bernama Kinan.
Hatinya merasa panas,saat melihat kedua orang yang dia kenal, bersikap mesra layaknya sepasang kekasih.
Zhafira mencoba tenang,walau hatinya kini terasa sesak melihat sikap mereka berdua.
"Dirlan!" sapa zhafira, dengan suara tercekat.
Merasa di panggil,Dirlan pun melihat ke sumber suara, dengan tatapan tajamnya dia merasa enggan,melihat wanita yang sudah dia pacari selama dua tahun ini.
"Zhafira! Duduk!" Seorang laki-laki tua, yang terlihat angkuh memberi perintah dengan nada dinginnya.
Zhafira akhirnya duduk berseberangan dengan Dirlan. walau dalam hatinya bertanya-tanya,sebenarnya ada apa dengan semua ini.
Dewi pun menemani putrinya yang duduk sendirian,dapat dia melihat jika zhafira kini sedang merasa bingung dengan keadaan di depan matanya.
"Wah...kamu terlihat cantik dengan kebaya itu,fira!" Kinan tersenyum mengejek,ke arah kakak sepupunya itu.
Tidak ada sopan santun yang di perlihatkan oleh Kinan,kepada kakak sepupunya itu. bahkan memanggil nama zhafira pun,tanpa embel-embel kakak.
"Cantik, sih! Tapi sayang, sepertinya pernikahannya akan gagal!" ejek Retno ketus, dia adalah ibu dari kinan, yang sama-sama tidak suka pada zhafira dan dewi.
Zhafira tertegun mendengar ucapan bibinya,yang sangat menohok hatinya.
"Maksud bibi, apa?" seru zhafira dengan menaikan nada bicaranya.
Dewi yang berada di sampingnya, menggenggam tangan zhafira memberi isyarat agar tetap tenang.
"DIAM...!!!" bentak heru marah.
Heru adalah kakek zhafira yang bersikap semena-mena di rumah itu,hidup zhafira dan ibunya berada di dalam kuasanya.bahkan heru tega memperlakukan anak dan cucunya itu,seperti pembantu di rumahnya.
Semua yang di perintahkan heru,tidak dapat di tolak oleh zhafira dan ibunya. begitu pun sikap heru yang selalu pilih kasih pada kedua cucunya,zhafira dan Kinan.
Heru lebih sayang pada Kinan dan retno, dengan alasan kehidupan mereka lebih perihatin di bandingkan hidup zhafira dan dewi.
Heru menatap tajam zhafira. "Fira! Hari ini pernikahan mu dibatalkan." ucapnya enteng.
DUUAARR...
Bagaikan tersambar petir di siang bolong, tubuh zhafira mematung,saat mendengar ucapan Heru yang tanpa beban,mengatakan jika pernikahannya di batalkan.
Dewi yang berada di samping zhafira, langsung mengusap lembut pundak anaknya yang hanya terdiam.
Hatinya sakit,saat ayahnya dengan gamblang mengatakan,hal yang membuat hati anaknya sakit.
Zhafira menatap wajah ibunya, yang terlihat tertunduk sedih.
"Apa maksud semua ini, bu?" Dengan suara tercekat, zhafira menanyakan hal yang membuatnya bingung.
Dewi tidak mampu menjelaskan semuanya pada zhafira, hatinya sakit saat melihat tatapan kekecewaan dari anaknya itu.
"Fira... Fira! Kamu itu jangan pura-pura bodoh! Apa kamu tidak mengerti dengan perkataan kakek, hah!" seru Retno yang terlihat kesal, melihat sikap kakaknya yang hanya terdiam.
"Benar Fira, seperti yang kamu lihat! Dirlan akan menikah dengan ku! Bukan dengan mu!" timpal Kinan bergelayut manja pada Dirlan dan tersenyum mengejek pada zhafira.
Bagaikan tertusuk duri,zhafira tidak bisa lagi menahan tangisnya. air mata yang dia yang tahan sejak tadi kini luruh membasahi pipinya.
Tubuh zhafira gemetar karena menangis, masih tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja dia dengar dari kinan.
Zhafira menatap Dirlan,seakan meminta penjelasan,berharap jika semua ini hanyalah kejutan di hari pernikahannya saja.
"Semua yang di katakan kinan benar! Aku akan menikahinya hari ini juga! Dan pernikahan kita... di batalkan!" Tanpa kata maaf, Dirlan membenarkan perkataan kinan.
Bahkan di depan zhafira,dia memperlihatkan kemesraannya dengan kinan.
Zhafira menangis sejadi-jadinya, hatinya sakit bahkan hancur saat ini juga. entah kesalahan apa, yang membuat Dirlan membatalkan pernikahannya,dan memilih kinan sebagai istrinya.
Zhafira menatap Dirlan sendu. "Apa yang membuat mu...hiks..., membatalkan pernikahan kita...hiks...? Dan kenapa, kamu memilih kinan sebagai istri mu... hiks...?" tanya zhafira dengan terisak.
Dirlan tersenyum miring. "Kenapa kamu bilang! Aku tidak sudi menikah dengan wanita yang selalu keluar malam,pergi ke club dan satu hal lagi,aku tidak sudi menikah dengan wanita yang sudah tidak perawan lagi."
"CUKUP...!" teriak dewi yang sudah tak tahan lagi, mendengar fitnah dari Dirlan.
Dewi tidak habis pikir,Dirlan akan mengatakan hal hina pada putrinya secara terang-terangan.
"Atas dasar apa kamu, menilai putri ku seperti itu! Apa kamu lupa,setiap hari dia pulang malam itu bekerja,itu pun kamu yang selalu menjemputnya!"
"Dan sekarang kamu bilang jika putri ku, sudah tidak perawan! Apa kamu punya buktinya?" teriak dewi membentak Dirlan.
Dirlan terdiam, semua yang di katakan calon mertuanya itu memang benar.dia pun kini, terlihat memikirkan apa yang telah dia ucapkan.
"Anak salah kok di bela! Terima saja,jika anak mu itu memang seorang jalang, mba!" sela Retno ketus mencibir kakak dan sepupunya itu.
"Diam kamu Retno! Aku tidak bicara dengan mu! Aku membela putri ku, karena aku tahu dia bukan wanita yang seperti yang kalian tuduh kan!" Dengan nafas naik turun dewi menatap tajam adiknya itu.
BRAAAK...
"DIAM...!" teriak heru menggebrak meja. "Kamu juga dewi! Semua yang di katakan Retno dan Dirlan memang benar! Anak mu itu memang tidak sebaik yang kamu kira! Anak mu memang seorang, jalang!" Dengan menatap tajam, heru menunjuk wajah zhafira.
Zhafira dan dewi terkejut dengan penuturan heru, mereka tidak menyangka orang yang di tua kan di rumah itu,dengan tanpa rasa bersalah ikut memfitnah zhafira.
"Sudah ku putuskan! Jika pernikahan Fira dan Dirlan di batalkan! Dan sebagai gantinya, Kinan yang akan menikah dengan Dirlan!"seru Heru, kemudian menghela nafas sejenak.
"Dan untuk mu Fira! Aku akan mencarikan laki-laki yang pantas bersanding dengan wanita seperti, mu!" sambungnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Istri lipai:)
.
2024-11-18
0
💫0m@~ga0eL🔱
sungguh fitnah yg terlalu
2024-11-08
2
Anonymous
keren
2024-10-18
0