Di dunia kultivasi yang mengandalkan kekuatan jiwa bawaan sebagai penguat teknik beladiri, Vincent sering diremehkan karena hanya memiliki soul tumbuhan, hal itu membuatnya dipandang sebelah mata dan sering dianiaya oleh sesama murid sekte tempatnya tinggal.
Dan potensi kekuatannya mulai terlihat setelah dilatih oleh ratu Lily, seorang ras elf yang tidak sengaja ia temui ketika dalam keadaan terluka parah. Beliau adalah seorang kultivator domain celestial yang terlempar ke domain fana setelah dikeroyok oleh empat kaisar penguasa dunia tersebut.
Ratu Lily yang nota benenya memiliki soul yang sama dengan Vincent dan sudah ahli dalam penguasaannya, tertarik untuk mengajari Vincent mengembangkan potensi soul tumbuhan tipe langka yaitu soul pohon adam yang merupakan rajanya tumbuhan.
Akankah dengan kekuatan Jiwa kayu yang dilatih dibawah bimbingan ratu Lily ia dapat berdiri di puncak dunia kultivasi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vheindie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkepung
"Mereka hanya memasang array tingkat dua? Sembrono sekali," ucap Vincent dalam hati ketika melihat sekilas dinding transparan yang membentang diseluruh area tempat tinggalnya dulu.
"Kalian pasti tidak akan melihat dinding tak kasat mata yang terpasang di gerbang masuk, ini adalah array tingkat dua yang dibuat oleh salah satu tetua kami. Itulah alasan kenapa binatang spiritual tidak bisa keluar dari area ini," ujar Ah Jun menyombongkan diri meski array yang ada di depannya bukanlah hasil karyanya sendiri. Kemudian ia mendekati array dan mulai melakukan segel tangan yang ia pelajari dari tetua kesembilan sebelum datang ke distrik Durma.
"Cih... Sombong sekali. Padahal bukan dia seorang yang bisa membuka segel array, komandan kami juga mampu melakukannya," cibir salah satu prajurit Karesidenan yang muak dengan tingkah para murid sekte kabut yang terlalu sombong sejak kedatangnya kemarin.
"Mulai dari sini kalian harus siap bertarung kapan pun," ujar kesatria Sergei mengingatkan kembali rombongan penjelajah setelah mereka melewati gerbang. Ah Jun sedikit tidak senang yang tiba-tiba pembicaraannya dipotong.
Di Hutan yang tenang dengan aura mistis terasa begitu pekat, tiba-tiba terdengar suara lolongan jauh dari dalam dan seketika burung-burung berebut pergi. Rombongan penjelajah yang terbentuk satu hari lalu secara naluri menghentikan langkah mereka.
"Kenapa kalian berhenti? Apa kalian takut baru mendengar seekor anjing menggonggong. Bukankah kalian seorang kultivator?"
"Payah sekali. Ingatlah satu hal. Aku tidak akan mengampuni siapapun yang mencoba kabur dari misi ini," cibir Ah Jun dengan tatapan galak.
"Ya mau bagaimana lagi bos. Sampah tetaplah sampah meski jumlahnya banyak sekalipun, aku yakin bahkan jika mereka semua bersatu melawan dua junior kita. Keduanya pasti akan menang dengan mudah," ejek Lin Dan.
"Haha... Kau benar Lin, tapi jika mereka lari terbirit-birit hanya karena suara binatang. Bukankah lebih baik mereka pakai gincu saja mulai besok," timpal Wu Lei. Kedua adalah bawahan Ah Jun yang menempel padanya sejak masuk sekte kabut. Sedangkan dua pengikut baru mereka hanya tersenyum mendengar ketiga senior mereka membandingkan kelompok prajurit bayaran dengan diri mereka berdua.
Memang tidak dapat dipungkiri tingkat kultivasi keduanya lebih baik dari semua prajurit bayaran yang ikut dalam misi ini, tingkatan kultivasi keduanya saat ini berada di Body Strength tahap delapan puncak.
Sementara para prajurit bayaran tampak merah padam menahan emosi mendengar ejekan dari para murid sekte kabut. Mereka hanya mampu memendamnya saja, karena selain bukan tandingan dalam kemampuan bertarung, resiko juga sangatlah besar jika melawan murid dari sekte besar.
"Saudara Lin. Saudara Wu. Janganlah kalian terus memprovokasi, kita harus tetap saling bahu membahu untuk menyelesaikan misi ini," ujar kesatria Sergei yang juga kurang senang dengan tingkah terlalu sombong para murid sekte kabut itu. Apalagi saat mereka datang, tiba-tiba saja Ah Jun mengusulkan diri untuk menjadi pemimpin dalam misi penjelajahan goa lumut. Padahal dikesepakatan awal yang menjadi pemimpin adalah kesatria dari Karesidenan, namun ia tetap bersikeras dengan alasan orang yang memasang array adalah pihak sekte kabut meski ia tidak dapat mengelak bahan-bahan pembuatan array pihak Karesidenan lah yang menyediakannya dan akhirnya ia meminta pertarungan persahabatan dengan kesatria Sergei untuk menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin kelompok.
Wu Lei serta Lin Dan langsung terdiam setelah mendengar dan melihat tatapan penuh arti dari kesatria bintang tiga tersebut, karena mereka tau sang kesatria bukanlah tandingan mereka berdua. Mungkin mereka masih mampu melawan tiga bawahannya, tapi tidak dengan komandannya. Hanya Ah Jun yang bisa mengalahkannya dan itu terbukti saat pertarungan perebutan siapa yang berhak menjadi pemimpin kelompok penjelajah ini, meski begitu ia tidak mudah mengalahkan kesatria Sergei yang cukup pengalaman dalam pertarungan nyata. Ia hanya kalah karena kultivasinya berbeda satu tingkat dengan cucu tetua kedelapan tersebut.
"Haha... Maafkan kedua bawahanku kesatria Sergei. Mereka berdua hanya bercanda, lagipula bukankah itu kenyataannya? Sebenarnya misi ini sudah cukup diselesaikan oleh kita, namun karena kepala Wedana juga ingin mendapatkan bagian dari perburuan. Jadi kita harus menghargai usaha perekrutan mereka ini. Toh kepala Wedana sendiri yang bayar mereka, bukan kita. Haha..."
Tawa Ah Jun seketika berhenti saat lolongan kembali terdengar dan kali ini lebih dekat dari sebelumnya, tidak lama kemudian muncul gerombolan serigala bermata merah menyala. Sebagian prajurit bayaran reflek mundur.
"Hmm... Apakah mereka binatang spiritual?"
"Kau tanya padaku? Aku saja baru pertama kali ikut penjelajahan tempat seperti ini?"
"Aku ini hanya jagoan kampung yang sedikit punya keahlian kultivasi, ini juga pengalaman pertamaku."
WHUSS
SLASH
Kesatria Sergei maju dengan gerakan cepat dan membunuh satu serigala dengan sekali tebas, kemudian berkata: "Tenanglah... Mereka hanya binatang biasa yang terpengaruh oleh aura jahat binatang spiritual, persiapkan senjata kalian dan segera habisi mereka. Anggaplah sebagai pemanasan sebelum membunuh binatang spiritual yang asli."
"Asal kalian tahu binatang spiritual mempunyai batu spiritual dalam dirinya dan itu lebih mahal dari batu jiwa tingkat menengah. Sebab batu spiritual sering dijadikan bahan campuran senjata tingkat atas supaya lebih tajam dan mudah untuk menyalurkan energi ke dalam senjata, aku berjanji setiap orang yang berhasil membunuh binatang spiritual boleh memiliki inti spiritualnya dan terserah kalian mau memburunya sendiri ataupun berkelompok itu hak kalian dalam membagi hasilnya."
'Sial... Bukankah dalam laporan kepala wedana para binatang spiritual hanya berkumpul di dalam goa lumut? Tapi kenapa sekarang mereka mulai berkeliaran ke seluruh area hutan? Bahkan mulai menebar virus pada binatang penghuni asli.' Kesatria Sergei tampak bingung.
Melihat kesatria Sergei begitu mudah membunuh satu serigala paling besar dan mendengar perkataannya akan batu spiritual yang ternyata tidak lebih murah dari batu jiwa tingkat menengah membuat semangat bertarung mereka ikut membara, apalagi ia berjanji para prajurit tidak akan mengambil keuntungan dari hasil buruan mereka.
"Memang tidak dapat dipungkiri jiwa kepemimpinan kesatria Sergei lebih baik dari si badjingan Ketimbang si vangsat itu, meski aku tau ia tidak akan seratus persen menepati janjinya. Namun setidaknya ia mampu membakar semangat para prajurit bayaran dengan baik," ucap Vincent yang ada dibarisan paling belakang karena ia berada ditim pengangkut bahan logistik dan pengumpulan bahan.
"Hah? Apa yang kau katakan benar?" timpal rekan satu tim yang terkejut dengan pernyataannya.
"Entahlah... Kita lihat saja nanti," jawabnya santai.
Sementara pasukan pemburu mulai membantai serigala-serigala liar yang terpengaruh oleh aura jahat binatang spiritual dan kurang dari dua puluh menit serigala liar telah berhasil ditumpas. Namun petaka baru muncul ketika empat serigala setinggi tiga meter melesat begitu cepat tanpa mereka sadari dan berhasil menewaskan seperempat pasukan pemburu dengan sekali serang.
"Serigala bersayap? Bukankah itu binatang spiritual tingkat tiga? Bagaimana ada disini?" ucap kesatria Sergei meski ia berhasil menahan satu pukulan menggunakan pedangnya, namun ia masih terdorong kebelakang sekitar sepuluh meter.
"Bukankah binatang spiritual tingkat tiga setara dengan kultivator spirit tahap kedua? Sial ini akan sangat merepotkan, apalagi jumlah mereka lebih dari satu," Lin Dan menatap serius. Andai ia tidak langsung mengalirkan aura pada tubuhnya saat mendapat serang tak terduga dari serigala bersayap mungkin nasibnya akan sama seperti para pemburu bayaran.
"Tsk... Hanya empat ekor anjing saja membuat kalian gentar," cibir Ah Jun yang melangkah maju.
"Tuan Jun benar, kita masih menang jumlah," timpal kesatria Sergei. Namun seolah mengerti ucapan keduanya, keempat serigala kembali melolong ke arah langit dan tidak lama kemudian muncul binatang spiritual lain dengan jumlah besar dengan berbagai tingkatan.
"Yang benar saja," gumam Wu Lei yang sedikit gentar melihat pemandangan sekitar yang kali ini merekalah yang terkepung oleh binatang spiritual.
"Hmm... Sepertinya sekarang kitalah yang diburu, pemburu menjadi mangsa. Menarik sekali," ucap Vincent yang tidak terlihat takut sama sekali.
#Sekilas info (Tingkat jabatan di novel Soul Power Manifestasi)
1.Raja/Kaisar
2.Duke (Gubernur)
3.Residen/Karesidenan (Bupati)
4.Wedana (Distrik/kecamatan)
5.Deshoofd (Lurah/Kades)
#Tingkatan Kesatria kerajaan Serena
1.Holy knight
2.Satria bulan 1->7
3.Satria bintang 1->9
4.prajurit utama 1->9
5.prajurit penjaga
