Rina dan Tiyo, dua siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ternyata sama-sama memiliki perasaan yang sama.
"Kenalkan ini Jasmine, kekasihku" Dengan mudahnya Tiyo berkata seperti itu didepan Rina. kecewa dan marah yang Rina rasakan. dan Tiyo tidak bisa berbuat apapun, dia menerimanya karena perjodohan dari sang Ayah. Dengan meluapkan rasa kecewa dan emosinya, Tiyo mengikuti balap liar dan mengalami kejadian yang mengenaskan.
Sosok seseorang yang tiba-tiba mengaku dirinya sebagai Tiyo pun muncul di hadapan Rina.
Bagaimana sikap Rina? Dan apakah Rina percaya dia adalah Tiyo nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karina Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Papa tenang saja. Calon menantu papa tidak kenapa kenapa. Dia juga sudah di tangani oleh dokter di rumah sakit kita. Sekarang dia hanya butuh istirahat. Jadi papa jangan khawatir dengan calon menantu papa." Jawab Pram. Dan Rina yang mendengarkannya hanya bisa diam dan menggelengkan kepalanya mendengarkan pembicaraan Pram dan juga sang presdir.
"Baiklah, papa titip calon mantu papa. jangan kamu apa apain dia sebelum halal! " Pesan sang papa yang sedikit bar bar.
"Tenang pa, hanya incip incip saja kok. Hahhaha.. Aku matiin teleponnya pa." Jawab Pram, sedang Rina melotot ke arah Pram. Pram sengaja menyalakan loudspeaker nya, hanya untuk menggoda Rina.
"Dasar anak sama bapak sama saja!" Batin Rina.
Di perusahaan ..
"Bayu kamu cari dimana Dinda sekarang ! Berani sekali dia mengganggu keluargaku dan juga calon menantuku." Perintah Bayu pada sang asisten .
"Baik presdir." Ucap Bayu.
"Calon menantu. Apakah pak Pram sudah punya kekasih ? Syukurlah kalau dia sudah punya calon." Ucap Bayu dalam hati.
Bayu kembali ke ruangannya dan melacak keberadaan Dinda. Dan dia kaget ternyata Pram sudah melakukan pekerjaan yang seharusnya dia lakukan.
Bayu langsung pergi ke ruangan sang presdir, dan menunjukkan video nya kepada Dani.
Dani menyunggingkan senyumannya melihat sang putra yang telah menyelesaikan perkaranya. Seketika dia kaget melihat lelaki yang ia kenal yaitu Raka.
"Raka ? Bayu, apakah dia Raka ? Ketua Mafia ?" Tanya Dani kepada Bayu.
"Iya tuan, dia adalah Raka. Dia adalah teman dari tuan muda. Dan merupakan boss besar di wilayahnya." Jawab Bayu.
Dani mengenal siapa Raka. Dia adalah anak buahnya saat dia muda dulu. Dani juga seorang mafia. Tetapi setelah menikah, Dani diminta untuk menjadi penerus perusahaan dan meninggalkan dunianya sebagai mafia. Bahkan sang istri pun juga tidak tau. Bahwa Dani juga adalah mantan seorang mafia.
"Bayu , antar saya ke tempat Raka." Ajak Pram.
"Baik tuan." Jawab Bayu. Dia berpikir kenapa bos besarnya meminta untuk menemui bos besar mafia itu. Bahkan Dani pun menolak ketika Bayu menyodorkan beberapa bodyguard untuk menemani mereka.
Sesampai disana, Dani dan juga Bayu di hadang oleh beberapa orang bertubuh besar dan tegap. Dani meminta salah satu orang itu untuk memanggilkan Raka.
"Siapa anda ? Yang berani untuk menemui saya." Kata Raka dengan suara baritonnya.
Dani menoleh dan langsung melepas kacamata hitamnya. Dan tersenyum saat melihat Raka.
"Ayah? Apakah itu ayah?" Tanya Raka. Bayu kaget ketika bos mafia tersebut memanggil presdir nya dengan sebutan ayah.
"Iya raka, ini ayah." Raka berjalan ke arah Dani dan memeluk Dani dengan sangat erat.
"Bagaimana keadaan ayah ? Bagaimana ayah bisa ke sini ?" Tanya Raka.
"ayah baik baik saja. Adikmu lah yang membawaku kesini." jawab Dani.
"Adik ? Siapa adikku ayah ?"Tanya Raka dengan bingung.
"Apa kamu kenal dengan Pram? Pram temanmu. Dia adalah anakku, adikmu." Raka kaget ternyata Pram adalah anak kandung dari seseorang yang sudah dianggapnya ayah.
Sama halnya dengan Bayu, Dani juga mengangkat Raka sebagai bagian keluarganya. Bedanya, Bayu sebagai tangan kanannya. Sedangkan Raka, dia angkat sebagai anak angkatnya. Raka memiliki watak yang sama dengan Dani. Dani tidak memberi tau istri dan juga Pram,bahwa dia memiliki anak angkat. Raka menggantikan Dani sebagai ketua kelompok mafia. Selaini itu, Raka juga memiliki perusaahan yang dia bangun dengan kerja kerasnya sendiri. Dani meminta Raka untuk tidak memberi tau Pram bahwa Raka adalah anak angkat dari Dani. Dan Raka pun menyetujuinya
"Raka, apa Pram kemarin kesini dengan membawa seorang gadis?" Tanya Dani.
"Iya yah, dia membawa seorang gadis. Gadis itu sudah saya kurung di kamar itu. Dia tidak akan bakalan lepas ayah. Ayah jangan khawatir." Kata Raka meyakinkan Dani
"Aku percaya sama kamu Raka. Jangan lupa kamu juga menikahlah." Ucap Presdir Dani menepuk bahu Raka.
"Apa yang dikatakan ayah juga ada benarnya. Haruskah aku menikah ?" Tanya Raka dalam hati.
