Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Kevin sedang bersiap untuk operasi, namun dia sedang menunggu dokter yang akan membantu nya, karena ada sekitar lima operasi yang harus ia lakukan, itu karena ada banyak pasien dari kecelakaan tadi malam, memang bukan operasi besar, makanya dokter mempercayai Kevin untuk melakukan.

Kesan pertama saat Kevin dan Marisa di dalam ruang operasi membuat semua dokter merasa dua combo yang sangat handal, karena keahlian mereka yang tidak main-main, mereka juga salah satu mahasiswa dan mahasiswi terbaik di universitas mereka.

Jadi untuk operasi kali ini, Marisa yang akan menemani Kevin, mereka akan bertemu di dalam ruang operasi lagi, mulai dari pagi ini sampai sore kemungkinan besar nya.

Kevin sudah berada di dalam ruang operasi dia sudah siap dengan segala nya, hanya saja pikiran tentang ibu Marisa membuat nya merasa sedikit tidak fokus, dia juga ada merasa sesuatu di dalam diri ibu Marisa yang tidak bisa ia katakan dengan jelas.

Marisa masuk, dia sedikit terlambat karena ada pasien yang membutuhkan nya di luar, dia menatap semua orang " maaf saya terlambat " ucap nya

Kevin menatap Marisa " tidak masalah, bagiamana dengan vital nya? " menatap dokter anestesi

" Sudah bisa di mulai dokter, saya akan mulai membius pasien " ucap nya

Setelah pasien di bius, Kevin memulai operasi nya dengan sangat berhati-hati dan dia juga berusaha untuk mengembalikan fokus nya yang hilang, operasi berjalan dengan lancar, bukan hanya operasi ini tetapi juga keempat operasi lain nya.

Ini sudah malam, Marisa belum makan dari kemarin dan hari ini dia juga tidak makan sama sekali, Kevin berniat mengajak nya untuk makan malam, namun dia terlihat sedang tidak enak badan, diri nya terlihat sangat lelah.

Kevin berganti pakaian dan melihat ada suster Rima yang sedang menganti infus pasien, Kevin menunggu sampai suster tersebut menyelesaikan tugas nya, setelah itu dia mendekat dan menatap suster Rima

" Suster boleh aku bicara sebentar? Aku tau kau sibuk tapi aku ingin bertanya, satu pertanyaan saja " menatap suster Rima

Suster Rima menatap jam tangan nya " iya silahkan, aku akan menjawab nya, ada apa? "

Kevin menatap sekitar " kau kenal dengan ibu ku? Talia, dia bilang dia dulu pernah bekerja di sini, apakah itu benar? " Kevin sengaja tidak bertanya tentang Amanda, karena dia ingin tau tentang ibu nya terlebih dahulu, jika ibu nya dulu dokter di sini, maka dia tidak perlu repot-repot bertanya pada orang lain, ada ibu nya yang bisa di tanyain tentang semua ini

Suster Rima menatap Kevin " iya, dia dulu bekerja di sini, dia juga punya sahabat bernama Amanda, mereka sangat dekat seperti anak magang yang baru datang itu, seperti Naura dan Marisa, san seperti itu " jelas nya, suster Rima sama sekali tidak tau jika informasi tentang Amanda dan Talia tidak boleh di sebarluaskan, karena saat pengumuman itu di sebar kan, suster Rima tidak bekerja, dia sedang cuti

" Apa? Kau yakin? Mereka bersahabat? " menatap dokter Rima

" Iya aku yakin, dokter Amanda juga saat itu sedang.. " suster Rima tidak melanjutkan perkataan karena ada dokter yang meminta bantuan nya " aku permisi " ucap nya

Kevin buru-buru untuk pulang, karena dia ingin bertanya pada ibu nya tentang semua ini, dia menjadi sangat penasaran, padahal dia sama sekali tidak mengenal siapa Amanda, namun dia ingin tau, saat di loby Kevin melihat Marisa sedang menerima paket yang cukup banyak.

Kevin mendekati Marisa " biar aku bantu bawakan "

Marisa menatap Kevin " tidak perlu, aku bisa membawa nya " Marisa menyimpan handphone nya, itu yang membuat Kevin gagal fokus, foto Amanda, dia selalu mengingat wajah Amanda

Kevin mengambil kardus yang akan di bawa oleh Marisa " aku akan membatu mu " membawa nya masuk ke dalam

Kevin membawa nya hingga sampai di kamar Marisa, itu sebenarnya bukan kamar, namun karena ruangan itu sudah tidak di gunakan lagi, jadi itu menjadi kamar Marisa dan Naura, Kevin menatap Marisa yang sedang melihat barang-barang nya.

" Aku ingin memfoto wajah ibu mu, apakah boleh? " menatap Marisa

" Kenapa kau selalu saja ikut campur? Dia adalah ibuku, kau tidak perlu mengetahui lebih dalam lagi, intinya dia ibu ku " mendorong Kevin untuk keluar dari dalam kamar nya

Kevin keluar dengan perasaan yang tidak enak, dia langsung pulang dan ingin bertanya kepada ibu nya langsung tentang hal ini.

Marisa sudah membereskan semua barang nya, Naura masuk dan melihat kamar mereka yang sudah rapi dan ada makan yang sudah di masak oleh Marisa untuk mereka berdua " wah aku sudah memasak dan merapikan ini semua? " ucap Naura

Marisa menatap Naura yang baru saja masuk " iya, makan lah dulu, lalu kau bisa mandi, aku tau jam istirahat mu tidak banyak kan? "

Naura menatap kaki Marisa yang mengunakan plaster " iya aku melihat Kevin yang membelikan nya untuk mu, apakah kalian dekat? " duduk di meja yang sudah di siapkan Marisa untuk mereka makan

" Tidak, aku tidak dekat dengan nya, kami juga bicara hanya sebatas pekerjaan saja " duduk

" Satu rumah sakit membicarakan kalian, kau tau kan dia adalah anak yang sabat populer? "

Marisa hanya diam saja karena dia memang tidak tertarik kepada Kevin, setelah selesai makan, Marisa duduk di meja makan nya dan memberikan tugas-tugas nya dan juga mengulang materi, tidak lupa di saat ada waktu, dia menelepon Azka

...****************...

Kevin sampai di rumah, rumah nya terasa sangat sunyi karena tidak ada orang satupun yang terlihat, bahkan Bungga adik nya tidak ada, Kevin mengira mereka sedang pergi keluar, jadi dia masuk dan menyalakan lampu rumah.

Kevin melihat pintu kamar orangtuanya terbuka, dia tidak berniat masuk sampai dia melihat ada sebuah bingkai foto yang berada di bawah kasur, Kevin masuk dan melihat foto tersebut, itu adalah foto pernikahan namum bukan Reza dan Talia, tetapi itu foto Amanda dan Reza, Kevin kaget dan membawa foto itu keluar.

Kevin menunggu kedua orangtuanya sampai di rumah, seperti nya mereka sedang pergi makan malam di luar, mereka kembali sekitar jam sepuluh malam.

" Kevin kenapa kau belum tidur nak? " ucap Reza yang melihat Kevin sedang duduk di ruang tamu

" Ayah dimana ibu? " menatap sekitar karena Talia tidak terlihat bersama Reza

" Ibu sedang mengendong Bungga nak, dia tertidur di mobil ada apa ini? " mendekati Kevin

Kevin menunjukkan foto yang di bingkai dengan rapi dan ada debu di atas nya " siapa dia ayah? apakah ibu adalah istri kedua ayah? jika itu memang benar, berarti aku buka anak ibu, karena di lihat dari tanggal pengambilan foto pernikahan ibu dan ayah yang di pajang itu, aku sudah berusia dua bulan saat itu, jelaskan semua nya ayah " menatap Reza

Talia masuk dengan Bungga yang berada di gendongan nya " ada apa ini? " menatap Kevin dan Reza

" Bawa saja bungga ke kamar nya, aku akan bicara dengan Kevin sebentar "

Talia pergi membawa Bungga menuju kamar tidur nya,

Reza mengambil tersebut, memecahkan bingkainya dan merobek foto nya " dia bukan siapa-siapa, itu adalah foto pernikahan ibu dan ayah, namun ayah tidak tau, atau mungkin itu kedalam dalam pencetakan foto "

" Ayah! Aku bukan anak kecil " berteriak

Plak... Reza menampar Kevin

" Jika kau bertanya tentang wanita itu lagi, maka ayah akan lakukan lebih dari ini " pergi

Guys bantu like ya guys, satu like dari kalian sangat membuat author semangat untuk update karena berharga sekali, happy reading