NovelToon NovelToon
Dinikahi Kekasih Orang

Dinikahi Kekasih Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Cinta Beda Dunia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ailah Sarii

Melody Mikayla gadis berusia 18 tahun terpaksa harus menikah dengan Alvaro Evano seorang pria yang jauh lebih tua darinya, bukan usia yang menjadi persoalannya, tetapi Alvaro adalah orang asing baginya dan sudah memiliki kekasih. Alvaro mau menikah dengan Melody karena terjerat masalah di masa lalu, masalah apa yang membuat Alvaro tidak bisa menolak pernikahan itu padahal mempunyai kekasih? Lantas, bagaimanakah kisah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ailah Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran Kakak dan Adik

Alvaro menarik lengan Melody kasar sehingga membuat gadis itu sangat terkejut dan ketakutan, pria tersebut membawanya ke taman belakang barulah lengan Melody dilepaskan tanpa perasaan.

"Jangan pernah sekali-kali ikut campur ketika saya bertemu dengan Serena!" tegas Alvaro sambil menunjuk wajah gadis tersebut.

Melody minta maaf karena itu ulah temannya, hanya saja tetaplah dirinya yang salah karena bagi Alvaro jika ada Melody tentu saja dialah yang salah. Terkesan tidak adil, tetapi begitulah sikap Alvaro pada Melody.

Dikarenakan tidak mempunyai perasaan apapun padanya sehingga apapun yang dilakukannya akan terkesan salah. Alvaro terus memarahi gadis ini, jika memang itu adalah ulah temannya seharusnya Melody bisa mencegah bukan malah ikut-ikutan.

"Saya sudah berusaha mencegah mereka, Mas Alvaro melihatnya sendiri."

Alvaro hanya tersenyum sinis, lalu kembali berbicara kalau cara mencegah itu tidak ada apa-apanya sehingga teman-temannya tidak mau mendengarkan ucapan Melody. Seharusnya Melody mencegah dengan baik bukan seolah-olah ia juga ingin bergabung.

"Saya tidak pernah ada maksud untuk bergabung dengan Mas Alvaro dan Mbak Serena, jika memang bagi Mas Alvaro saya salah, saya minta maaf."

"Ya kamu memang salah," ucap Alvaro.

Ardiaz menghampiri dua insan itu sehingga langsung melihat ke arahnya. Pria muda itu mengatakan untuk tidak bersikap kasar pada Melody. Alvaro memandangnya dengan sorot mata yang tajam menegaskan untuk tidak ikut campur karena tidak ada sangkut pautnya dengan Ardiaz.

"Aku hanya ingin membela perempuan yang kamu remehkan dan tidak kamu hargai, perempuan berhak untuk dihargai!"

"Oh kamu berani menyebutku kamu karena perempuan seperti dia!"

Ardiaz tidak peduli bahkan ia pun tidak minta maaf karena tidak memanggilnya Kakak. Ia sudah terlanjur emosi karena sikap Alvaro yang selalu kelewatan pada Melody. Alvaro tidak pernah merasakan bagaimana jika dirinya berada di posisi Melody yang tinggal tanpa saudara, bahkan ia pun menjadi korban perjodohan yang tidak tahu alasannya kenapa.

"Dengar Ardiaz, aku adalah kakakmu dan perempuan ini bukan siapa-siapa kamu. Nyatanya kamu lebih menghargai dia daripada aku!"

"Untuk apa aku menghargaimu sedangkan kamu saja tidak bisa menghargai orang lain!"

Alvaro menarik kerah baju adiknya sedikit mengangkatnya ke atas, ia bersiap untuk memukul wajahnya, tetapi hanya diam saja karena ada keraguan. Ardiaz minta sang Kakak untuk memukulnya, kenapa diam? Alvaro tidak sanggup menyakiti adiknya, sehingga menyingkirkan tangannya dari sana kemudian pergi.

"Mas Ardiaz kenapa harus membela saya? Semuanya jadi kayak gini, saya merasa gak enak."

"Sudahlah Melody, biarkan aku bertengkar dengan Kak Alvaro. Kamu juga kalau dibentak-bentak sama dia lawan aja jangan mengalah terus," jelas Ardiaz.

"Tapi saya ..."

"Tapi apa? Kamu gak mau melawan dia karena dia suamimu yang harus kamu hargai dan hormati?"

Melody mengangguk pelan, Ardiaz mengatakan kalau Alvaro tidak menganggapnya sebagai istri jadi untuk apa Melody menganggap Alvaro sebagai suami? Itu tidak akan ada artinya dan tidak mungkin mengubah sikap Alvaro.

"Saya harus bagaimana?"

"Saya sudah bilang sama kamu dari kemarin-kemarin, fokus sama kehidupan kamu meraih cita-cita, ini kesempatan kamu buat mendapatkan apa yang kamu inginkan."

Ardiaz kembali bicara kalau Melody dilarang untuk terlalu memikirkan masalah dengan Alvaro karena itu tidak penting. Jangan terlalu dianggap ketika Alvaro marah-marah padanya. Namun, gadis itu tetap saja merasa tidak enak karena memang Alvaro menyalahkannya.

"Kamu harus terbiasa dengan sikap Kak Alvaro, dia memang kayak gitu kamu gak usah kaget lagi apalagi sampai di pikirin."

Melody hanya mengangguk pelan, Ardiaz sedikit menyemangatinya kemudian meninggalkan gadis itu sendiri. Melody duduk di bangku taman dengan pandangannya lurus ke depan, ia merasa sangat bingung. Jika ucapan Alvaro tidak dianggap itu tidak mungkin, ia tidak bisa tidak memikirkan ucapannya yang begitu marah.

Gadis tersebut beranjak dari duduknya kembali masuk ke rumah bertemu dengan Ibu mertuanya yang memanggilnya untuk duduk di sampingnya. Wanita itu menanyakan perkembangan kuliah Melody, semuanya baik-baik saja.

"Jika memang ada yang harus dibayar dan saya tidak tahu kamu kasih tahu saya saja," ucapnya.

"Sejauh ini tidak ada," jawab Melody.

Wanita itu memberikan uang dalam amplop berwarna cokelat, ia bilang itu uang bulanan untuk Melody karena sekarang adalah bulan kedua Melody tinggal di rumah tersebut. Jika tidak diterima tentu saja Melody tidak punya uang pegangan, jika diterima ia merasa tidak enak karena semua difasilitasi olehnya.

"Ambil, kamu akan membutuhkan uang ini."

"Terima kasih Tante," ucap Melody sambil menerima uang tersebut.

Ia mengatakan padanya untuk tidak pernah membocorkan soal pernikahannya pada siapapun juga terutama Serena dan keluarganya, ia tidak tahu kalau calon menantunya sudah tahu tentang ini.

"Saya berjanji, saya tidak akan memberitahu siapapun tentang ini."

Wanita itu mengangguk sambil pergi, Melody hendak kembali ke kamarnya, tetapi dihalangi oleh Ardiaz. Ia mengambil uang yang sejak tadi di lengannya. Ardiaz memeriksa isinya memandangnya sepele karena jumlahnya tidak banyak, lalu dikembalikan lagi.

"Apakah ini uang suap siapaya kamu tidak memberitahu siapapun?" tanya Ardiaz.

"Saya tidak tahu, saya sudah dua kali dikasih uang sama ibunya Mas Ardiaz."

"Iya ini itu uang suap karena dia minta kamu buat membungkam mulutmu."

"Walaupun dia tidak memberikan uang, saya tidak akan memberitahu siapapun."

Ardiaz menebak kalau Melody bisa membungkam mulutnya soal pernikahan ini dikarenakan takut pada Alvaro. Melody meluruskan, bukannya takut pada pria itu hanya saja tidak mau hubungan percintaan mereka hancur karenanya. Sedangkan, mereka menjalin hubungan sebelum Melody hadir. Melody tidak ingin menjadi duri dalam kisah cinta mereka, menjadi orang ketiga adalah hal yang sangat buruk.

"Kamu menganggap kisah cinta mereka sempurna karena saling mencintai?"

"Tentu saja," jawab Melody singkat.

"Bagiamana jika Serena hanya berpura-pura mencintai Kak Alvaro, nyatanya ia hanya ingin hartanya saja, apa yang akan kamu lakukan?"

Melody yakin itu tidaklah benar karena Serena sangat mencintai Alvaro, cinta mereka terlihat sangat setara. Ardiaz tersenyum, ia bertanya bagaimana jika di balik itu hanyalah kepura-puraan yang dibuat oleh Serena? Namun, Melody tetap merasa itu tidak akan mungkin terjadi. Ia sudah bertemu dengan Serena dan memang sangat baik, bukan hanya padanya saja bahkan pada teman-teman Melody juga sangat baik.

Melody merasa Serena ini adalah pasangan yang sempurna untuk Alvaro. Ardiaz mengangkat kedua alisnya mendengar ucapan Melody yang begitu yakin tentang Serena yang baik hati dan tulus mencintai Alvaro. Pada kenyataannya Ardiaz yang memegang rahasia Serena hanya saja tidak mau memberitahu siapapun. Bukan karena masih menyukai mantan kekasihnya itu, tetapi karena tidak mau ikut campur dalam urusan percintaan Alvaro.

"Mas Ardiaz jangan terlalu berlebihan, Mbak Serena sangat baik. Mungkin jika Mas Ardiaz merasa tidak yakin bisa lebih mengenalnya lagi," jelas Melody.

"Ya kamu benar, aku akan mengenalnya dengan baik seperti kamu."

1
Yuni Ngsih
wah Thor lg asyik baca tentang Melody & Aldiaz dipotong....certranya oke....👍👍👍
Piet Mayong
yang harus dilakukan ya mandi dgn air segentong biar encer tuh otak
Aurora
Luar biasa
Sunshine🤎
Hi Thor aku mampir 1 🌹 untukmu, yuk intip karya aku/Bye-Bye/
Ibran Hidayat
keren alur ceritanya
Ibran Hidayat
lanjut kak
Jelosi James
Paragraf tiap halaman bikin saya ikut terbawa cerita.
Aurora: ceritanya menarik bikin penasaran
Ailah Sarii: Terima kasih sudah mampir, Kak 😊
total 2 replies
bunda Qamariah
Wow😍 alurnya keren! Semoga sukses selalu ya😍😍😍
Ailah Sarii: Terima kasih sudah mampir, Kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!