KARMA SANG MANTAN TERINDAH

Tangis mama memecah keheningan malam,aku beranjak pergi ke kamar mama untuk menenangkannya

"Ma,ada apa?"tanyaku

"Mama keinget papa nak,mama nggak bisa hidup tanpa papa,setiap mama mencoba untuk berusaha tegar,mama pasti kembali merasakan sakit luar biasa!"

Aku menghela nafas,aku menenangkan Mama yang masih shock akan kepergian papa.

"Mama yang tenang ya ma,waktu akan memulihkan semuanya yang terpenting kita disini selalu mendoakan papa,agar papa ditempatkan di tempat terbaik oleh Allah SWT.

Mama mengangguk dan aku bergegas menuju dapur untuk membuatkan teh untuk mama.

Jam masih menunjukkan pukul 02.00 Wib,Tante Arni dan om Hasan pun tidur di kamar tamu.

Sampai hari ini aku masih belum percaya papa secepat itu meninggalkan kami,rasanya waktu terlalu singkat untuk kebersamaan ini.

Ku antarkan teh yang ku buat ke kamar mama, berharap setelah minum teh ini mama menjadi lebih tenang dan bisa tidur kembali.

"Ma ini Lydia buatkan teh untuk mama,diminum ya ma!"

"Makasih nak,mama harap kamu tetap tinggal disini menemani mama,jangan ke kost itu lagi nak,sekarang kita aman di rumah ini!"

Aku menatap nanar,"Lydia sadar ini kesalahan Lydia ma,Lydia terlalu naif untuk mengakui ini semua tapi Lydia berjanji akan membalaskan semua yang telah dilakukan Mario pada keluarga kita!".

Mama tersenyum mendengar ucapanku,mama mulai kesal pada perlakuan Mario terhadapku,Mario yang enggan melepasku secara ikhlas dan ingin membuatku menderita.

"Aku kembali ke kamarku dulu ya ma!"

"Iya sayang ,ini masih jam 02.00 ,kamu harus tidur lagi!".ucap mama

Malam ini terasa sangat sendu bagiku,entah kenapa rasa sakit hati ini sangat membara,dan tak bisa kutunggu lagi pembalasanku untuk Mario dan Karenina,mereka harus menerima akibatnya.

-----------

Hari ini aku akan membeli ponsel kembali untuk menghubungi Leo,Karenina dan Mario pasti telah menghapus semua foto dan bukti di dalam gawaiku.

"Ma,Lydia pergi ke konter teman Lydia dulu ya,hp Lydia diambil si Mario itu!"

"Iya nak,kamu biar diantar om Hasan ya!"

Aku menolak permintaan mama,karena setelah pergi ke konter itu ,aku akan pergi ke kantor polisi bersama Leo untuk melaporkan perbuatan Mario semalam.

"Nggak usah ma,Lydia sendiri aja naik grab!"

"Yaudah nak ,yang penting kamu selalu hati-hati dan kabari mama kalau ada apa-apa!"

"Siap ma!"ucapku .

Driver langgananku pun telah datang,aku bergegas pergi dan menyuruhnya mengantarku ke tempat Leo dahulu,karena ku pikir aku harus ke konter itu bersama Leo.

-------:

"Sudah sampai mbak!"

"Iya makasih pak,ini uangnya!"aku menyerahkan uang seratus ribuan dua lembar untuk driver itu.

"Ini mah kebanyakan mbak!"ucap driver itu.

Aku tersenyum dan berkata,"Nggak apa-apa pak,itu untuk bapak dan ibu di rumah".

"Makasih ya mbak"

"Iya pak sama-sama!"ucapku.

"Aku mengetuk pintu rumah Leo,"Assalamualaikum!"ucapku

dan ternyata seorang wanita berumur 40 an membukakan pintu untukku,"Waalaikumsalam cari siapa ya mbak?"

Itu pasti bi Inah art Leo yang pulang kampung kemarin.

"Saya cari Galileo bi, Galileo nya ada di rumah?"tanyaku.

"Oh mas Leo masih tidur mbak,mbak temannya mas Leo ya?"

"Iya bi,saya temannya sekaligus karyawannya di kantor!"ucapku

"Oalah,gitu to ayo masuk mbak duduk dulu,mbak nya yang cantik ini mau minum apa?"

Aku melempar senyum pada bi Inah dan berkata,"Air putih aja bi!"

"Baik cah ayu, sebentar bibi ambilkan,tak panggilin mas Leo nya dulu ya!"

"Iya bi, terimakasih!"

Tak berselang lama Leo pun datang menghampiri sambil mengucek matanya.

"Sayang,kok pagi-pagi udah kesini,kangen ya!"

"Sttttttt Leo,jangan panggil begitu nanti Bi Inah tau kalau kita udah pacaran!"

Leo duduk disampingku dan dan melingkarkan tangannya ke bahuku,

"Emang kenapa kalau bi Inah tau,kan nggak apa-apa!"

"Leo aku kan udah bilang sama kamu,kalau hubungan ini harus tetap dirahasiakan sampai semuanya benar-benar aman,gimana lukamu Leo masih sakit nggak?"

"Nggak sayang,kemarin pas anak buahnya si Mario brengsek anter aku ke rumah,dan anak buahku menyerang dia,aku langsung panggil dokter keluarga kami ke sini,jadi langsung ditanganin sama beliau!"

"Alhamdulillah,Leo ngomong-ngmong gimana sih kronologinya kamu bisa diculik sama mereka!"

Leo menghembuskan nafas kasar dan mulai mengingat kejadian yang dialaminya

"Waktu itu aku sangat cemas padamu Lydia,aku pergi ke rumah Mario dan memastikan apa benar ke rumahmu atau ke tempat Mario,ternyata Mario melihatku dari kejauhan dan dia panggil anak buahnya untuk menangkapku!"

Aku berdiri dan berkata,"itulah akibatnya kalau kamu tidak pernah percaya padaku Leo!"

Leo menggenggam tanganku dan berkata,"sayang bukannya aku nggak percaya sama kamu,tapi semuanya terasa sangat cepat sekali,kamu beberapa menit keluar dari rumahku dan langsung nggak ada kabar,aku pikir Mario menahanmu dan membuat seolah-olah papamu meninggal!

"Leo,terimakasih kamu telah mengkhawatirkanku tetapi tolong hal yang seperti ini jangan diulangi lagi ya,itu sangat membahayakan nyawamu bahkan nyawaku juga!"

"Leo menunduk dan berkata,"Iya Lydia,aku minta maaf ini murni kesalahanku,karena aku yang gegabah!"

Bi Inah pun datang membawa dua gelas air putih dan camilan

Aku pun segera mengatur posisiku agar terlihat lebih jauh dari Leo.

"Bi,kok repot-repot sih!"

"Nggak apa-apa mbak,bibi malah senang ada cewek yang bertamu disini,selama ini bibi nggak pernah lihat mas Leo punya temen cewek,yang terakhir itu yang mau dijodohin sama mas Leo tapi orangnya sombong dan angkuh mbak,beda sama mbak cantik ini!"

"ah bibi bisa aja!"Ucapku

"yaudah bibi ke dapur dulu ya bikinin sarapan untuk mas Leo dan mbak Lydia!"

"Nggak usah repot-repot Bi,saya udah sarapan tadi di rumah!"

Leo menatapku dan berkata,"Kapan lagi makan di rumah bosmu Lydia!"

Aku pun mengangguk mengiyakan ucapannya.

Leo tertawa sambil cengengesan melihat ekspresiku di depan Bi Inah.

"Santai saja sayang,Bi Inah itu udah kayak ibuku sendiri,karena dari kecil beliau yang merawatku,mama dan papa hanya mementingkan pekerjaan mereka.

Aku menghembuskan nafas kasar,terlihat raut wajah tampan Leo yang sangat peduli kepada Bi Inah,mungkin kasih sayang Bi Inah dari kecil lah yang membuat Leo sangat menyayanginya.

"Leo,aku mau pergi ke konter hp dulu,karena ponselku tadi malem diambil sama Mario!"

"Iya nanti aku temenin,tapi kita sarapan dulu dan aku mandi dulu!"

"tapi kamu hari ini pergi ke kantor kan?"ucapku.

"Nggak sayang,hari ini aku mau nglaporin mantan suamimu itu karena kejahatan yang dilakukannya,aku akan membawa anak buahnya juga ke kantor polisi agar dia bisa bersaksi!".

"Kamu tenang saja,aku udah bilang kepada Vazo bahwa hari ini aku nggak ngantor!"ucap Leo.

"Nah kan,aku jadi ngerepotin kamu lagi?"

"nggak sayang,ayo kita sarapan dulu,nasi goreng bi Inah the best mah pokoknya!"

"ha ha ha!"aku tertawa melihat ekspresi Leo yang terlihat seperti anak kecil.

Bi Inah telah mempersiapkan semua hidangan di meja makan.

Nasi goreng udang,bakwan goreng dan telur dadar kesukaan Leo telah tersaji dengan lezat.

"Silahkan dimakan mbak,makanannya,maaf kalau agak keasinan ya!"

Aku pun mengambil sepiring nasi goreng dan mencoba masakan bi Inah

"Wow, delicious ini enak banget bi!"ucapku memuji masakan bi Inah

"Bibi mah udah sekelas chef di hotel-hotel bintang 5 itu Lydia, makanannya nggak usah diragukan lagi!"Leo menimpali

Bibi pun tersenyum dan terlihat malu-malu mendengar perkataan Leo.

Aku dan Leo menikmati hidangan nasi goreng bi Inah yang lezat ini.

Tiba-tiba Leo menatapku tajam

"Lydia ada yang mau kutanyakan sama kamu!"

"Apa Leo?"

"Kamu masih mencintai Mario kan?".

Aku terdiam mendengar pertanyaan Leo,ingin sekali mulutku berkata tidak padanya.

Tapi kenyataannya aku masih memiliki sedikit rasa untuk Mario

"Leo harusnya kamu nggak usah bahas-bahas ini terus!"

"Kenapa Lydia,kamu masih mencintai Mario?"

"Eng enggak Leo,aku sudah tidak mencintaiku laki-laki itu dan kamu tahu sendiri apa yang telah ia lakukan padaku!"

"Kalau kamu sudah tidak mencintainya dan setelah kamu sah bercerai darinya, menikahlah denganku Lydia!

Aku mematung mendengar ucapan Leo,bibirku terkatup aku tak bisa berkata apapun untuk saat ini.

--Bersambung