NovelToon NovelToon
I Love You Pak Guru Galak

I Love You Pak Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang sangat mudah dan sama seperti Aditya Laksamana Harison seorang pria tampan yang berusia 24 tahun yang menjadi guru baru di salah satu SMA elit di Jakarta.

Aditya yang harus menghadapi berbagai murid dalam tingkah yang beragam dan Aditya juga harus berhadapan dengan murid yang di segani di sekolah tersebut Lyra Citra Farizka.

Nasib sial Lyra yang semenjak kedatangan guru baru tersebut membuatnya tidak bisa seperti dulu dan bahkan Lyra sering mendapatkan masalah yang langsung berhadapan dengan gurunya itu.

Bagaimana hari-hari Lyra di sekolah yang berubah ketikan kedatangan guru tampan yang galak seperti Aditya?

Mari mampir di Novel ke-2 aku dan ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.

"Ibu sih belum mandi. Jadi mandi di sekolah deh," ejek Morgan yang nomor satu yang paling heboh yang menikmati pertunjukan tersebut.

Melody mengatur nafasnya dengan menarik panjang membuang perlahan hal itu berkali-kali dilakukannya yang melihat murid-murid di dalam kelas tersebut dengan wajahnya yang penuh dengan amarah saat dirinya dipermalukan. Namun murid-murid di dalam kelas itu tertawa terbahak-bahak dengan penuh kebahagiaan.

"Kalian semua benar-benar sangat keterlaluan!" umpat Melody yang langsung meninggalkan kelas tersebut. Karena rasa malu yang di tertawakan murid-murid yang tidak ada akhlak.

"Huhhhhh!" murid-murid menyoraki yang penuh dengan kemenangan yang akhirnya membuat jam pelajaran pertama jadi kosong dan keberuntungan yang akhirnya tidak jadi ujian.

Kepergian Melody yang membuat murid-murid kembali heboh. Namun karena kelas yang tadinya sempat basah di bagian pintu. Harus membuat ketua kelas yang repot yang harus mengepel dan di bantu Reza. Padahal Morgan yang membuat ulah dan mereka harus menjadi korban.

Tidak lama ternyata Melody kembali datang yang sudah memakai jaket menutup tubuhnya yang terlihat bagian dalamnya dan Melody tidak datang sendirian melainkan bersama dengan Aditya yang membuat murid-murid langsung buru-buru duduk di bangkunya masing-masing. Karena sudah melihat Aditya yang galak.

Reza dan Rafael masih tetap berada posisi mereka.

"Siapa yang melakukan semua ini?" tanya Aditya yang menatap tajam murid-murid di dalam kelasnya dengan satu persatu.

Namun tidak ada yang bicara yang menunduk yang tidak berani mengakuinya.

"Kalian semua ini di dalam kelas ini untuk belajar dan bukan melakukan hal yang memalukan seperti ini. Apa kalian tidak puas. Jika tidak satu hari saja tidak membuat masalah. Apa yang terjadi di dalam kelas ini menjadi tanggung jawab saya dan siapapun guru yang menjadi korban perbuatan kalian saya yang malu dan harus bertanggung jawa," tegas Aditya dengan marah-marah.

"Katakan siapa yang punya ide melakukan hal konyolmu ini!" bentak Aditya dengan suaranya menggelegar yang membuat murid-murid marah.

"Pakai ngadu segala lagi, dasar cemen," desis Morgan kesal dan untung saja Aditya tidak mendengarnya.

"Kalian tidak mau bicara. Jika tidak mau bicara. Maka saya akan membuat surat panggilan orang tua kalian datang ke sekolah tanpa ketercuali," tegas Aditya memberikan ancaman dan murid-murid yang lain tetap diam.

"Pasti ini ide kamu kan Kyla!" tiba-tiba Melody langsung berfokus kepada Kyla yang melihat Kyla.

Mendengar namanya di sebut membuat Kyla mengangkat kepalanya yang mendapatkan tuduhan dan Aditya juga langsung melihat ke arah Kyla. Melody juga tidak tahu kenapa tiba-tiba menuduh Kyla.

"Ibu mengatakan apa?" tanya Kyla.

"Selama ini kamu yang selalu menjadi ketua dan mengajari teman-teman satu kelas kamu untuk bertindak tidak sopan kepada guru-guru lain yang termasuk apa yang terjadi kepada saya itu semua pasti karena kamu. Ini adalah ide konyol kamu dan teman-temanmu kamu tidak ada yang berani jujur dan pasti kamu sudah mengancam mereka," tuduh Melody dengan suaranya bergetar yang menuduh Kyla sembarangan yang membuat Kyla sampai tidak percaya mendapatkan tuduhan itu.

"Benar itu Kyla. Jadi semua ini perbuatan kamu. Kamu benar-benar tidak pernah jera. Apa semua kata-kata saya kamu anggap main-mainan kamu pikir saya tidak bisa mewujudkan kata-kata saya," tegas Aditya yang membentak Kyla.

Murid-murid yang lain juga diam. Mereka tahu Kyla tidak ikut-ikutan. Tetapi Kyla yang di tuduh dan Jika ada yang berbicara pasti Aditya akan bertanya siapa pelakunya dan mereka juga tidak akan berani mengatakan jika itu Morgan.

"Tapi saya tidak melakukannya!" tegas Kyla dan dia juga tidak mengatakan jika itu adalah perbuatan Morgan.

Karena memang di dalam kelas itu. Tidak pernah berbicara jujur siapa yang bertindak kecuali dirinya sendiri yang mengakuinya.

"Jika bukan kamu siapa lagi. Karena kamu sangat membenci saya," sahut Melody yang tetap ngotot menuduh Kyla.

"Tapi memang bukan Kyla pelakunya," sahut Rafael yang memberikan pengakuan.

"Kamu jangan membelanya Rafael!" sahut Melody.

"Tapi memang bukan Kyla, Ibu sama pak Aditya jangan menuduh begitu saja. Kyla sama sekali tidak ikut-ikutan," sahut Cindy yang kesal.

"Benar. Apa-apaan Ibu seenaknya menuduh Kyla. Ibu bahkan tidak mencerminkan sebagai seorang guru," sahut Shania kesal.

"Kalian berdua membelanya. Karena takut padanya," sahut Melody.

"Apaan sih Bu. Kenapa ngotot gitu menuduh Kyla," Cindy juga lama-lama kesel dengan Melody.

"Berarti kalian dalangnya?" tanya Aditya.

"Bapak juga sama saja main tuduh aja tanpa bukti. Katanya tegas. Lalu kenapa main tuduh sembarangan," sahut Shania kesal.

"Baiklah. Jika tidak ada mengaku siapa ulah dari semua ini. Maka kalian semua akan mendapatkan hukuman atas apa yang kalian lakukan," ucap Aditya.

"Kalian masih tidak ada yang mau mengaku?" Aditya kembali memberi kesempatan kepada murid-murid satu kelas untuk berkata jujur siapa pelaku sebenarnya.

"Pak Aditya. Saya tidak ikut-ikutan dan saya tidak akan menerima hukuman dari bapak," sahut Zara.

"Kalau begitu kamu katakan siapa pelakunya. Jika tidak semua akan mendapatkan hukuman dan siapapun itu mau dia ikut atau tidak.

Salah satu murid tunjuk tangan dan itu bukan Morgan atau Tobi. Tetapi murid lain.

"Saya ikut melakukannya," jawab murid tersebut yang hanya mengatakan ikut.

Namun tidak mengatakan jika itu adalah idenya. Menyusul lagi murid yang mengangkat tangan dan satu persatu murid mengangkat tangan yang memang ikut membuat onar.

Namun Zara, Cindy, Shania, Reza, Rafael, Azizi dan Kyla tidak tunjuk tangan sama sekali. Karena mereka memang tidak ikut-ikutan.

"Jadi di antara kalian siapa yang mempunyai ide atas semua ini?" tanya Aditya masih ingin mengetahui siapa dalangnya.

"Kami semua pelakukannya," sahut murid-murid yang bertunjuk tangan dengan serentak yang mengakui jika mereka adalah ide dari semuanya yang padahal Morgan yang melakukannya.

Tetapi memang seperti itulah murid-murid di dalam kelas itu walau Itu ide siapa tetapi jika ikut-ikutan maka mereka tidak akan mengatakan itu ide siapa kecuali dia mengaku sendiri.

"Jadi kalian tetap tidak mau mengatakan siapa pelakunya?" tanya Aditya lagi.

"Oke baiklah. Kalian benar-benar setia kawan. Baiklah jika yang mengakui semuanya akan mendapatkan hukuman dari saya," tegas Aditya. Murid-murid yang memang ikut-ikutan tidak masalah sama sekali mendapatkan hukuman.

Tiba-tiba Kyla berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari area kursinya.

"Mau kemana kamu Kyla?" tanya Aditya.

"Saya ingin ke ruang Yayasan," jawab Kyla.

"Untuk apa?" tanya Aditya.

"Saya ingin bicara dengan kakek saya. Saya merasa kurang nyaman dengan guru wanita yang terlihat tidak menyukai saya dan justru menuduh saya yang melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan. Saya ingin belajar. Tetapi sepertinya dia membuat saya tidak nyaman," ucap Kyla yang kehilangan kesabaran melihat sikap Melody yang selalu memojokkannya dalam setiap saat.

Mendengar ucapan Kyla jelas membuat Melody panik yang akan berurusan dengan Yayasan. Padahal sebelumnya Kyla tidak pernah melaporkan apa-apa tentang guru kepada kakeknya kecuali Aditya dan ternyata Melody benar-benar menguji kesabaran yang membuatnya tidak tahan.

"Kyla hentikan. Jangan memperpanjang masalah!" Aditya mencoba untuk menghentikan.

Bersambung

1
Qaisaa Nazarudin
Untung aja Zara juga ikut,Kalo tidak Kyla akan tetap menunggalkan Aditya dgn nenek lampir itu,Maka akan terjadilah seperti apa yg nenek lampir itu ingin kan..
Qaisaa Nazarudin
Dasar Jalang...
Qaisaa Nazarudin
Apa sekolah elit ini tdk mempunyai koperasi ya,Biasa nya di koperasi ada jual peralatan sekolah..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Kenapa sekarang Kyla menjadi cewek Lemah..Kemana Kyla yg arrogant dulu..
Qaisaa Nazarudin
Udah ku duga,Saat Kyla meminta kakek memecat Aditya kakeknya malah santuy2 aja,Aku udh ngerasa pasti ada yg gak beres,Eh nyatanya bener..ckk sellu perjodohan..🙇🙇
Qaisaa Nazarudin
Ckk jangan sampai Kyla berubah jadi kek cewek MURAHAN ngejar2 Aditya..🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Kemaren saat Kyla menyuruh kakeknya memecat Aditya,Kakeknya gak ada alesan yg tepat katanya huat mecat Aditya,Nah sekarang aku tunggu keputusan si kakek,Cucunya udah kritis tuh..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkwk Melody melody....
Qaisaa Nazarudin
Waaahh Azizi licik juga ya..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos Aditya...
Qaisaa Nazarudin
Namanya yg bener siapa thor,Di sinopsis namanya Lyra Citra Farizka,Kok di sini jadi Kyra Citra Farizka,Apa kembar ya Lyra dgn Kyla??🤔🤔
Reni Anjarwani
doubel up thor
afa
kelihatan jahatnya si riana
Reni Anjarwani
bagus pak aditya harus tegas
afa
jahat juga ternyata si Riana..
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Anita Jenius
Salam kenal kak
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
mrncurigakan om charles
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!