Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Guru Baru
Setiap guru selalu berharap akan mendapatkan murid yang jenius untuk mewariskan teknik bela diri kebanggaan mereka.
Jika hal itu bisa tercapai, itu akan membuat nama besar mereka akan selalu di puja puji oleh orang - orang dunia persilatan.
Itulah yang membuat setiap pendekar besar yang terkenal sangat senang jika memiliki murid yang jenius.
Hal itu juga yang dirasakan oleh tetua Fei Yu, tetua yang sedang bersama dan berbincang - bincang dengan Ma Guang.
Mendengar apa yang Ma Guang katakan, tetua itu lalu menanggapinya.
" Ahh, tidak mengapa, aku juga merasa tersanjung dan sangat senang dengan kedatangan seorang murid yang sangat jenius, apa lagi bisa memberikan petunjuk untuk kemajuan Mu, itu akan menjadi suatu kehormatan bagiKu." Tanggapan tetua itu.
" Terima kasih atas kebaikan tetua." Ucapnya sambil memberi hormat.
" Saya tadi melihat teknik yang tetua peragakan, namun ada hal yang masih tidak bisa saya mengerti." Ucapnya.
" Hal apa yang tidak bisa murid mengerti." Sanggah tetua itu.
" eeemmm...itu...tentang bagaimana tetua bisa menghancurkan batu itu tanpa menyentunya." Ucapnya dengan nada yang canggung.
" Oh, itu...!!! Hal itu bisa di lakukan jika kamu sudah mampu memadatkan energi tenaga dalamMu dan membentuk seperti apa yang kau inginkan, itu biasa di sebut dengan perubahan bentuk tenaga dalam." Jawab tetua itu.
" Bagaimana caranya melakukan hal itu." Tanya Ma Guang lagi.
" Untuk bisa melakukan perubahan bentuk, diriMu terlebih dahulu harus mengumpulkan tenaga dalamMu paling sedikit 100 lingkaran tenaga dalam." Ucap tetua itu.
" Hah....berapa tahun lagi aku bisa mendapatkan tenaga dalam sebanyak itu." Gumam dalam hatinya.
" Tetua, jika peningkatan tenaga dalam sudah tidak bisa lagi berkembang, bagaimana caranya untuk menerobos penghalang itu." Tanya Ma Guang.
" Pada tahapan mana yang kamu maksudkan itu." Tanggapan dari tetua.
" Jika sudah mencapai tingkat ke - 9 puncak pendekar tahap awal, bagaimana cara untuk menerobosnya." Ucap Ma Guang lagi.
" Oh, berarti kamu harus meledakkan terlebih dahulu semua tenaga dalam yang ada padaMu ke titik dantianMu agar bisa membuka ruang yang lebih besar di dantianMu supaya bisa menampung tenaga dalam dengan jumlah yang besar." Jawab tetua.
" tetapi kamu juga harus terlebih dahulu mempelajari tekniknya dengan benar dan sempurna baru kamu bisa melakukan hal itu." Lanjut tetua.
" Oh, begitu yah...!!!." Tanggapan Ma Guang seakan sudah mengerti.
" Coba kamu keluarkan seluruh tenaga dalam yang ada padaMu." Pinta tetua.
Ma Guang langsung menuruti apa yang diperintahkan oleh tetua itu.
Mata tetua tersebut seakan sedang menyelidiki apa yang Ma Guang miliki.
" Apakah hanya itu seluruh tenaga dalam yang kamu miliki...???." Tanya tetua.
" Iya, tetua...!!!." Jawabnya singkat.
" Saat ini kepadatan energi tenaga dalamMu masih harus ditingkatkan lagi, karena hal itulah yang di butuhkan agar mampu membuka ruang di dantianMu dengan ledakannya." Ucap tetua.
" Kepadatan Energi dari tenaga dalamMu ini belum cukup kuat untuk membuka ruang di dalam dantian dengan ledakannya." Lanjut tetua.
" Jadi bagaimana caranya untuk lebih memadatkan energi tenaga dalamKu ini." Ucap Ma Guang.
" Apakah hanya dengan cara bermeditasi...!!!???." Tanya Ma Guang melanjutkan kata - katanya.
" Bisa juga dengan bermeditasi, namun hal itu akan memakan waktu selama beberapa tahun." Jawab tetua.
" Apakah ada cara lain yang lebih cepat." Tanya Ma Guang lagi.
" Tentu ada, itu dengan memakan pil penambah energi tenaga dalam atau juga menggunakan sumberdaya lain yang berfungsi untuk hal itu." Jawab tetua.
" Apakah di sekte ini memiliki pil atau sumber daya yang tetua katakan itu...???." Tanya Ma Guang lagi.
" Jika kamu mau, aku memiliki pil itu." Ucap tetua.
" Apakah aku tidak merugikan tetua." Ucapnya.
" Aku memang adalah murid di sekte ini, tetapi secara langsung aku bukan murid atau pun orang yang dekat dengan tetua, bagaimana mungkin aku menerima pemberian seberharga itu." Lanjut Ma Guang.
" He he he he....kamu tidak perlu terlalu sungkan hingga berpikir sedalam itu." Ucap tetua sambil tertawa.
" Tetua, terimalah aku untuk menjadi muridMu, agar aku layak menerima pemberian dariMu." Ucap Ma Guang sambil memberi hormat pada tetua itu.
" Ha ha ha ha ha....janganlah terlalu serius seperti itu, kamu hanyalah membuat diriKu lebih tersanjung saja. Dengan tidak menjadi muridKu saja, aku akan dengan senang hati menurunkan teknik bela diriKu jika kau menginginkannya." Ucap tetua.
" Jadi, apakah tetua menerimaKu sebagai muridMu...???." Tanya Ma Guang.
" Ha ha ha ha ha ha.... Siapa yang mau menolak permintaan seorang jenius untuk menjadi muridnya." Ucap tetua setelah dia tertawa.
" Hormat murid kepada guru." Ucap Ma Guang sembari memberi hormat kepada tetua Fei Yu.
" HormatMu aku terima." Ucap tetua Fei menanggapi sikap Ma Guang.
Setelah Ma Guang resmi menjadi murid dari tetua Fei Yu, mereka berdua lalu berlatih bersama.
Sesekali Ma Guang melontarkan pertanyaan kepada guru barunya itu dan tetua Fei Yu dengan tenangnya selalu memberi petunjuk kepada murid barunya itu.
Karena teknik yang telah di pelajari oleh Ma Guang adalah cakar harimau buas, sehingga dia tidak terlalu sulit untuk mempelajari teknik 'Cakar Elang' milik tetua Fei.
Hanya dalam waktu beberapa jam saja Ma Guang sudah menguasai teknik dasar jurus tersebut.
Guru barunya itu tidak henti - hentinya di buat kagum oleh Ma Guang.
Karena mereka berdua terlalu menikmati kebersamaan mereka dalam berlatih, sehingga mereka terus berlatih hingga tengah malam.
Akhirnya tetua Fei Yu menghentikan kegiatan latihan mereka dan langsung memberikan pil yang sebelumnya mereka bicarakan.
" Guang'er, cukup latihan untuk hari ini dan sekarang ambillah pil ini untuk memadatkan energi tenaga dalamMu." Ucap tetua Fei sambil menyodorkan botol kecil di tangannya.
Ma Guang langsung menghentikan aktivitasnya dan langsung berjalan kearah gurunya untuk menyambut pemberian dari gurunya.
" Terima kasih guru atas pemberian serta kebaikan guru kepada muridMu ini." Ucapnya.
Malam ini kamu sudah bisa menggunakan pil itu dan menyerapnya agar kamu sudah bisa meningkatkan kepadatan tenaga dalamMu dan agar kamu sudah bisa segera membuka ruang dalam dantianMu.
" Ayo, bersiaplah untuk bermeditasi." Perintah tetua Fei.
" Baik guru." Jawabnya singkat.
" Telanlah pil itu dan seraplah energi yang terkandung didalamnya.
" Baik guru." Jawabnya sambil menelan pil tersebut.
Tidak lama kemudian, sebuah energi seperti meledak di dalam tubuh Ma Guang dan semakin lama semakin bertambah kuat, namun secara perlahan - lahan energi itu semakin melemah.
Tidak lama kemudian Ma Guang membuka matanya seakan menyatakan bahwa penyerapan energi dari pil tersebut sudah selesai.
Tetua Fei langsung mendekati muridnya itu dengan tatapan yang berbinar - binar karena selalu membuat dirinya terkagum - kagum dengan kejeniusannya itu.
" Kamu benar - benar super jenius, aku tidak menyangka bahwa kamu mampu menguasai teknik dasar ilmu bela diriKu dalam beberapa jam saja." Ucapnya.
" Dan juga mampu menyerap pil itu dalam waktu singkat." Lanjut tetua Fei.
" Guru....!!! Murid hanya berusaha saja agar bisa melakukan apa yang telah di ajarkan." Ucapnya menanggapi kata - kata gurunya itu.
" He he he he he....kamu tidak perlu terlalu merendahkan diriMu, karena kamu adalah seorang super jenius." Ucap tetua Fei menyangga ucapan muridNya.
" Baiklah guru, terus bagaimana caranya agar aku bisa meledakkan energi tenaga dalamKu untuk bisa membuka ruang di dantianKu....???." Tanya Ma Guang lagi.
Lalu tetua Fei Yu mulai menjelaskan dengan tenang setiap langkah yang harus di lakukan oleh Ma Guang di saat dirinya ingin membuka ruang di dalam dantiannya.
Ma Guang mendengarkan apa yang gurunya jelaskan dengan penuh perhatian agar mampu memahami hal itu dengan cepat dan mampu mempraktekkannya dengan benar agar supaya tidak akan terjadi kesalahan sehingga mengakibatkan hal - hal yang tidak diinginkannya.
Setelah selesai, Ma Guang langsung mempraktekan apa yang gurunya ajarkan.
Tetua Fei dengan sabar menjaga dan memperhatikan apa yang di lakukan oleh muridnya itu, agar supaya tidak terjadi hal - hal yang tidak terduga.
~Bersambung~