Aku tidak akan mencintaimu terlalu dalam,aku takut terluka untuk yang ke dua kalinya.
(RESYA PUTRI BAGASKARA)
Jangan pernah mencintaiku karena aku mencintai orang lain.
(ADAM ADITYA GUNAWAN)
Bagaimana kelanjutan kisah cinta antara Resya dan Adam yang rumit dan penuh lika liku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINTA BARU
Hari ini adalah hari sabtu, hari yang sangat ditunggu-tunggu untuk pasangan yang akan melakukan ritual malam mingguan.
Tapi tidak berlaku untuk Echa dan Mira, mereka sekarang sedang meratapi kejombloan mereka masing-masing.
"Duh...yang mau malam mingguan," goda Echa.
"Iya dong, memangnya kalian JOMBLO." Keysa menekan kata-katanya untuk meledek sahabat-sahabatnya itu.
"Busyeet dah, baru saja jadian beberapa hari sombongnya minta ampun," sinis Mira.
Keysa tertawa puas melihat kedua sahabatnya cemberut.
Disaat mereka sedang asyik ngobrol, tiba-tiba datanglah wanita paruh baya yang terlihat masih cantik meskipun usianya tidak lagi muda, disampingnya terlihat wanita muda mengikutinya.
"Sayang, jadi ini restoran yang terkenal itu sampai viral di media sosial," cibir Mama Bella dengan suara sengaja di tinggikan supaya membuat ketiga wanita cantik itu menoleh.
"Bukannya itu Mamanya Kak Dimas? ngapain kesini?" seru Keysa.
"Jangan-jangan mau buat onar nih orang," sahut Mira.
"Waahhh...ga bisa di biarin nih," sambung Keysa.
Keysa berjalan menghampiri Mama Bella dan Dina, disusul oleh Echa dan Mira.
"Maaf, silakan duduk kalian mau pesan apa?" tanya Keysa dengan senyum dipaksakan.
"Kita pesan lemon tea saja dua," sahut Dina.
"Baik, ditunggu sebentar," seru Keysa.
Keysa memanggilkan pelayan untuk membawakan pesanan kedua wanita itu.
Disaat ketiga wanita cantik itu melangkah kakinya hendak pergi, tiba-tiba suara Mama Bella menghentikan langkah mereka.
"Hei kamu wanita yang baju kuning, saya mau bicara sama kamu," seru Mama Bella.
"Anda mau bicara sama saya?" tanya Echa.
"Saya tidak mau basa-basi, pasti kamu masih ingatkan siapa saya? saya cuma mau memperingatkan kamu, jangan coba-coba kamu menggoda anak saya Dimas karena sekarang Dimas sudah menikah dengan Dina seorang Dokter terkenal dan yang terpenting keturunan keluarga terpandang," seru Mama Bella dengan angkuhnya.
"Kamu itu tidak selevel dengan keluarga kami," sambung Mama Bella dengan menunjuk-nujuk wajah Echa.
"Wooiiii, maaf Nyonya ngomongnya ga usah pakai tunjuk-tunjuk segala." Mira mulai emosi tapi ditahan oleh Echa.
"Maaf Nyonya saya bukan orang yang suka merusak hubungan orang lain, saya masih punya harga diri," sahut Echa dengan santainya.
Echa berkata seperti itu sambil melirik ke arah Dina, Dina yang merasa disindir akhirnya berdiri dihadapan Echa.
"Ya jelaslah tidak akan merusak hubungan orang lain, karena sekarang kamu sedang berusaha menggoda cowok-cowok tajir kan?" sindir Dina sembari melipat tangannya didepan dada.
Echa mengerutkan keningnya. "Maksud kamu apa?" tanya Echa.
"Kemarin di Rumah sakit aku melihat kamu dijemput sama Pak Angga dan Pak Dirga, bagaimana mungkin kamu bisa mengenal mereka pegang-pegang tangannya Pak Angga lagi, dasar Ganjen," ledek Dina.
"Pasti kamu sudah menggoda Pak Angga kan? sungguh saya tidak menyangka, untung dulu saya tidak merestui hubungan kamu sama Dimas ternyata kamu seorang wanita penggoda," hina Mama Bella.
"Jaga omongan anda Nyonya!" bentak Keysa.
Echa menenangkan sahabatnya itu.
"Maaf, saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan kalian, kalau kalian sudah tidak ada keperluan lagi tolong tinggalkan restoran ini kalian sudah tahu kan dimana pintu keluarnya," sahut Echa.
"Dasar wanita tidak tahu sopan santun, awas kamu. Ayo sayang kita pergi," ajak Mama Bella.
Akhirnya Mama Bella dan Dian pergi...
"Gila, pagi-pagi sudah emosi saja," seru Keysa.
"Lagi pula, tadi mereka bilang apa? menggoda Pak Angga sama Pak Dirga, sungguh konyol mereka tidak tahu saja siapa sebenarnya kamu?" sahut Mira.
"Kenapa kamu tidak bilang saja tadi kalau kamu itu adiknya Bang Angga sama Bang Dirga biar tahu rasa tuh mereka," kesal Keysa.
"Belum waktunya Key, aku bakalan ngenalin diri aku disaat pesta pernikahan Bang Angga biar semua orang tahu siapa aku sebenarnya," ucap Echa.
"Sekarang biarkan saja mereka berpikiran apapun tentang aku," Sambung Echa.
"Kesel banget aku, mereka sungguh menjijikan," cibir Mira.
Waktupun berjalan dengan cepat, jam menunjukan pukul 16.00 sore..
"Guys aku duluan ya, Bang Dirga sudah nungguin tuh," ucap Keysa.
"Sudah sono pergi, jangan biarin Abang ku tercinta menunggu terlalu lama," sahut Echa
Keysa pun pergi kencan bersama Bang Dirga, di saat mereka berdua sedang melamun dengan pikiran masing-masing tiba-tiba muncul sesosok laki-laki tampan dengan rambut klimis.
"Hai...cewek-cewek cantik," sapa Reno.
"Wuidiih tuh rambut licin amat," ledek Echa sembari tertawa.
"Mir, jalan yuk!!" ajak Reno.
"Hah...tumben lo ngajak gue jalan?" tanya Mira.
"Borring diem di rumah, temenin gue nonton," ucap Reno.
"Tapi Echa...." sahut Mira ragu.
"Sudah sana jangan mikirin aku," ucap Echa.
"Tapi kan kamu sendirian, apa kita jalan bertiga saja" sahut Mira.
"Sudah sana kalian pergi saja, aku ga apa-apa kok."
"Beneran?" kata Mira.
"Iya sana."
"Princesku memang pengertian," seru Reno sembari mencubit kedua pipi Echa.
"Ih sakit Kak, nyebelin," rengek Echa.
"Ya sudah, kita pergi dulu ya kamu hati-hati pulangnya jangan terlalu malam," ucap Mira.
"Siap, kamu tenang saja," seru Echa.
Sebenarnya Mira ga tega mrninggalkan Echa tapi dia juga ga mau menyia-nyiakan kesempatan buat deket sama Reno.
Sepeninggalnya sahabat-sahabatnya, Echa melamun sendirian sembari ngopi melihat kearah jendela.
Tiba-tiba...
"Maaf, apa Mbak yang bernama Echa?" tanya sang kurir.
"Iya Mas, ada apa?"
"Ini Mbak ada kiriman bunga buat Mbak Echa," kata sang kurir.
"Dari siapa?"
"Maaf Mbak saya tidak tahu, saya cuma ditugaskan untuk mengirim bunga ini kepada Mbak Echa."
"Oh ya sudah, terimakasih ya Mas."
Sang kurirpun pergi...
"Bunga dari siapa nih?" gumam Echa.
Tiba-tiba terdengar musik mengalun, Echa tidak begitu memperdulikannya karena memang di restoran Echa dilengkapi dengan Home band juga membuat para pengunjung betah berlama-lama.
"Maaf semuanya mengganggu sebentar, saya disini mau menyanyikan sebuah lagu buat wanita cantik yang ada di sana."
Deg.....
Echa sangat terkejut saat menoleh orang yang sedang berada di atas panggung adalah Adam. Semua orang melihat ke arah Echa sembari bertepuk tangan.
Adam turun dan menggandeng Echa untuk naik ke atas panggung, sorak sorai pengunjung riuh meramaikan suasana.
"Aku akan menyanyikan sebuah lagu khusus untuk kamu," seru Adam.
Adampun menyanyikan sebuah lagu dari Admes.
CINTA LUAR BIASA
Waktu pertama kali
Kulihat dirimi hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini
Tak ku sangka
Rasa ini..tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Terimalah lagu ini,dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga,,aku tak punya harta
Yang ku punya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu.
Hari-hari berganti
Kini cintapun hadir
Melihatmu..memandangmu
Bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu,anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga, aku tak punya harta
Yang ku punya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu.
Akhirnya Adam selesai menyanyikan lagu, terdengar tepuk tangan dan sorak sorai pengunjung.
"Apa kamu suka bunganya?" tanya Adam.
"Jadi ini bunga dari Kakak?"
Adam mengangguk, kemudian Adam meraih jemari Echa.
"Cha, mungkin ini terlalu cepat kita kenal belum terlalu lama tapi setiap aku dekat dengan kamu aku merasakan hal yang berbeda yang belum pernah aku rasakan dengan siapapun, kita punya masa lalu sama-sama ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, jadi maukah kamu melewati dan menjalani hari-harimu bersamaku?" seru Adam.
"Kita sama-sama lupakan masa lalu, dan memulai cinta yang baru bersamaku," sambung Adam.
Tidak terasa Echa meneteskan air mata, Adam menghapus airmata Echa.
"Jangan menangis, aku sungguh tidak suka melihat kamu menangis Cha," seru Adam.
"Jadi maukah kamu menerima ku untuk mengisi hatimu yang kosong?" sambung Adam.
Semua orang bersorak. "Terima....terima....terima....."
Perlahan Echa menganggukan kepalanya dan tersenyum, Adam pun langsung memeluk Echa.
"Terima kasih....terima kasih...." ucap Adam lirih.
Semua orang pun akhirnya bertepuk tangan.
Yeeeee...akhirnya jadian juga....😉😉
Tetap setia menunggu kelanjutan kisah cinta Adam dan Echa ya😘😘
jangan lupa...
like
vote
komen
Terimakasih..
LOVE YOU💞💞💞
Pokoknya sukses wat author dan selalu sehat juga dilancarkan rezekinya, aamiin....