di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.
bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pacaran
Sesampai nya di rumah sakit hamidah langsung masuk ke ruangan fadli. Dia melihat fadli yang sedang duduk sambil makan buah-buahan.
hamida mendekat dia lalu duduk di kursi dan memperlihatkan ponsel nya "ini aku ngak sengaja waktu si gunung melakukan siaran langsung di internet vidio siaran langsung kita tersebar ke seluruh kampus bahkan sampai viral" kata hamidah menjelaskan.
fadli memengangi hp citra dia terseyum "haha dasar kamu hamidah ada-ada saja sih kalo sudah begini siapa yang salah coba?, dasar mana kamu memeluk aku bahkan mencium pipi aku sial memalukan sekali" kata fadli sambil memberikan hp hamidah kembali.
Hamidah menghela napas dia terdiam lalu berkata "kamu ngak suka ya sama aku?, sampai seperti itu bilang memalukan lagian saat aku mencium pipi kamu itu ngak sengaja tau. Siapa juga yang mau melakukan hal seperti itu"
Fadli tidak peduli dia hanya lanjut makan buah-buahan, mereka terdiam selama beberapa menit lalu tiba-tiba fadli berkata "kamu mau ngak pacaran sama aku"
Wajah hamidah langsung memerah mendegar hal itu dia sedikit ingin muntah, "hah pacaran dengan kamu menjijikan ngak lah aku ngak mau" kata hamidah tegas.
Fadli terseyum di lalu sedikit membuat hamidah prustasi dengan berkata "hah gawat kalo begini padahal rencana aku adalah membersihkan nama aku dan nama kamu, vidio kita berpelukan kamu udah tersebar luar ya.. tapi kalo kita pacaran maka seisi kampus tidak akan mempermasalahkan hal itu. mereka juga tidak akan ikut campur urusan kita jadi kamu masih mau menolak pacaran dengan aku, kita ngak perlu serius ini hanya untuk membersihkan nama saja"
Hamidah langsung dia dia juga berpikir hal yang sama. Kalo masalah ini tidak segera di selesaikan maka akan menjadi lebih panjang lagi. Tapi dia tidak ingin pacaran dengan fadli meskipun itu berpura-pura namun karena tidak ada pilihan lain akhir nya hamidah setuju dengan saran dari fadli.
Dia naik ke kasur fadli dan duduk di sebelah fadli "kalo begitu kita pacaran saja meski hanya pura-pura sih. Sekarang kita umumkan ke semua orang ya. Fadli sebenar nya ini menjijikan aku bahkan tidak mau melakukan nya tapi biarkan aku mencium pipi kamu dan mengambil poto saat mencium pipi kamu untuk status di media sosial"
Fadli terdiam tapi dia membiarkan hamidah mencium pipinya dan mengambil poto mesra itu untuk di jadikan status di media sosial.
Saat hamidah mencium pipi fadli tiba-tiba wajah fadli yang tadi nya sangat datar langsung memerah. Hamidah terkejut tapi dia tetap mengambil gambar nya.
Hamidah melihat hasil dari potonya dan "dasar wajah kamu malah memerah dan malu-malu tapi ini bagus untuk di jadikan status di media sosial dan ini akan terlihat sangat asli"
Hamidah kembali duduk di kursi sementara fadli melanjutkan makan nya "kamu akan bisa sekolah kapan fadli?" tanya hamidah.
"hem..mungkin 2 hari lagi soal nya besok aku pulang dan mungkin sekolah nya besok nya lagi"
"oh begitu ya bagus lah kalo begitu aku juga akan sekolah nanti saja bareng sama kamu biar teman-teman di kampus tidak curiga dengan kita"
"haha dasar kamu ada-ada saja tapi perjanjian ini hanya kita berdua yang tau ya"
"hem..iya fadli, sekarang aku mau berterima kasih kepada kamu karena kamu menolong aku bahkan menggendong aku. Saat kedua kaki aku terluka waktu di gunung kamu kau hadiah apa?"
Fadli terseyum dia menepuk pipinya dan berkata "kalo aku mau ciuman lagi"
plak..plak...plak.. Fadli di tampar oleh hamidah berkali kali hamidah tampak kesal namum wajah nya memerah "dasar minta yang aneh-aneh jangan gitu males"
"haha padahal aku hanya becanda kamu langsung malu jangan-jangan kamu beneran suka pada aku, soal nya aku yakin di dalam hati kamu pasti bilang, 'fadli sangat hebat dia terus membantu aku padahal aku menyusahkan nya dia adalah lelaki hebat karena mau menggendong aku dari gunung sampai dapat bantuan' benar kan?"
"dih... Gr aku mana mau berkata seperti itu menyebut kamu lelaki hebat dan keren menjijikan kamu itu lelaki mokondo tau ngak dasar"
"eh.. Kalo kamu tidak suka kenapa tadi kamu mencium api di pipi lagi, dan lihat ini di pipi aku masih ada bekas lipen loh merah bekas bibi seseorang yang mencium aku dengan tulus"
Hamidah kesal dia menampar fadli lagi lalu berkata "sial kamu bikin aku kesal terus- terusan dasar lelaki mokondo"
"sakit , sakit loh hamidah stop, ih... Dasar wanita kasar"
"fadli jangan banyak bicara kamu selalu membuat aku kesal"
"hahaha maap hamidah kalo begitu apa boleh aku minta sesuatu pada kamu atas balasan aku menolong kamu waktu di gungung?"
"kamu kau minta apa memang nya jangan yang aneh-aneh ya fadli minta sesuatu yang masuk akal"
"hah..meski ini memalukan tapi aku mau minta kamu untuk membayar biaya rumah sakit aku,aku tidak mungkin meminjam uang lagi pada master"
hamidah terseyum dia segera pergi keluar dari kamat fadli dan langsung membayar semua biaya rumah sakit fadli, hamidah kembali ke kamar fadli dan memberikan kertas bukti pembayaran nya. "ini aku sudah lunasi semua nya sekarang kita hanya perlu menjaga rahasia ini, kalo begitu aku mau pamit pulang dulu" kata hamidah sambil terseyum.
"ya makasih atas semuanya hamidah" jawab fadli santai.
Hamidah lalu pergi dari rumah sakit untuk pulang sementara fadli kembali tiduran dan berguman "apa tidak akan menjadi malah aku pura-pura pacaran dengan hamidah?,ya siapa yang peduki juga"
Sementara itu hamidah yang ada di rumah dia kini berhadapan dengan ayah nya, "nak kamu punya pacar ya kalo begitu cepat nikah bersama dia dan ayah ingin cuci laki-laki"
"hah..apa yang ayah bicara kan kamu hanya pacaran biasa saja"
"woi..kamu antarkan hamidah ke kos anak bernama fadli itu usir dia dari sini dan awasi dia supaya dia terus berada di kos san nya anak bernama fadli itu"
Hamidah kesal dia berkata "ayah..jangan becanda ya"
ayah hamidah terdiam "benar juga aku salah menilai woi..pelayan beli rumah mewah di tepi pantai dekat sekolah lalu biarkan hamidah dan pacar nya tinggal bersama"
"ayah itu hal yang tidak perlu sudah jangan ikut campur urusan aku!!!"
Para pelayan menarik hamidah. Sementara beberapa orang pergi ke rumah sakit untuk menyeret fadli ke rumah yang baru saja ayah hamidah belikan untuk mereka.
Fadli yang sedang tidur di suntik bius oleh dokter dan di bawa ke rumah baru yang cukup mewah namun kecil di tepi pantai yang jarak nya lumaya agak jauh dari sekolah.
di rumah baru hamidah terdiam melihat fadli yang masih tak sadarkan diri di sebelah nya akibat epek dari obat bius yang di suntikan.