Di sebuah benua Yang bernama Arkais, sebuah Klan Berdiri Yang bernama Klan Liu. disana lah Liu Zhen, Satu satunya anak laki-laki dan juga satu-satunya anak yang di miliki Ketua Klan Zhen.
Pada Suatu hari sekte langit yang merupakan salah satu dari ke 10 Klan terkuat di benua Arkais menyerang dengan membabi buta Klan Liu Zhan sampai tak bersisa, Disaat itu lah Liu Zhen kehilangan semua... sampai dia membuat ikatan oleh sebuah sosok yang di kenal dengan sebutan Asura, membuat ikatan jiwa dengannya... Dengan mata yang membara... Liu Zhen akan kembali menjadi seseorang yang baru... seseorang yang akan menjadi Asura berikutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adit Radit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 -- Perjalanan menuju reruntuhan (Part 1)
Liu Zhen bangun di pagi-pagi buta, ia mulai mengemaskan barang yang akan di bawa selama perjalanan ke reruntuhan kerajaan Mo Lousha. Liu Zhen hanya membawa sebuah kantong air, makanan kering, dan juga gulungan dan buku yang ia curi dari perpustakaan kaisar agung. Di pinggangnya juga pedang darah asura sudah siap di dalam sarung pedang nya. Liu Zhen turun kee meja resepsionis nya, menaruh kunci kamarnya, lalu pergi keluar penginapan. Kondisi kota Nanhai di pagi buta itu sangat sepi, hanya ada beberapa pedagang yang tengah bersiap-siap membuka tokonya.
Liu Zhen mulai berjalan menuju gerbang utama dari kota Nanhai untuk keluar dari kota itu. Pada akhirnya Liu Zhen sudah keluar dari kota Nanhai, dan sebelum memulai perjalanan ia bertanya ke Mo Lousha.
"Mo Lousha, berapa lama waktu yang akan ku tempuh untuk sampai ke reruntuhan kerjaan mu?" Tanya Liu Zhen.
"Jika dalam perhitungan ku, kalau kau hanya berjalan biasa, perjalanan ini akan menempuh waktu 1/2 bulan. Tapi jika kau menggunakan teknik Void Steps itu hanya akan memakan waktu satu minggu perjalanan. Tapi ingat Zhen, jika kau menggunakan Void Step terus menerus, energi spiritual mu akan cepat terkuras, dan itu akan membuat mu mudah lelah."
"Aku tau, kau pikir aku bodoh. " Jawab Liu Zhen.
Dan sebelum meninggalkan Kota Nanhai, Liu Zhen membuka kalung liontin di dadanya. Ia tersenyum, dan akhirnya Liu Zhen dengan Void Steps ia langsung menghilang dari kota Nanhai.
Tujuan nya kini jelas... Reruntuhan kerajaan Mo Lousha.
Setengah hari berlalu, Liu Zhen mulai menurunkan tempo langkah nya. Ia mulai berjalan normal tanpa menggunakan Void steps. Dan kini Liu Zhen sudah dekat dengan Gunung Lim, gunung yang di anggap mitos belaka karna tidak ada orang yang pernah melihat gunung itu.
"Mo Lousha, aku sudah mulai bisa merasakan Aura spiritual dari gunung Lim" Ujar Liu Zhen.
"Bagus, itu artinya kau sudah dekat dengan rintangan pertama mu. Biar ku beritahu Zhen, Gunung Lim bukan gunung sembarangan, ia tidak bisa di lihat hanya dengan mata telanjang. Gunung Lim itu di keliling oleh sebuah formasi murni dari alam, kau harus bisa menembus formasi itu agar bisa masuk ke dalam nya." Ujar Mo Lousha dengan datar.
"Bagimana cara menebusnya? " Tanya Liu Zhen.
"Cara untuk menebus formasi nya adalah, kau harus mengalirkan sedikit kekuatan kegelapan ke mata mu sendiri. Tajam kan indra penglihatan mu, jika kau sudah merasakan Aura spiritual dari gunung Lim yang sangat pekat, dengan begitu kau baru bisa melihat jalur dari gunung Lim. Oh ya Zhen, ada satu catatan penting untukmu jika kau berhasil masuk ke gunung Lim, jangan pernah percaya dengan yang kau lihat. " Ujar Mo Lousha ke Liu Zhen.
"Maksud mu?" Ujar Liu Zhen dengan bingung.
"Kau, akan tau sendiri nanti." Gumam Mo Lousha menjawab.
Pada akhirnya Liu Zhen yang sudah merasakan Aura spiritual dari gunung Lim yang sangat pekat. Ia berhenti melangkah, memejamkan matanya, mengalirkan kekuatan kegelapan ke mata, menajamkan indra penglihatan. Lalu Liu Zhen membuka matanya perlahan.
Dan ia bisa melihat jalur Gunung Lim dengan jelas. Liu Zhen dengan langkah yang tenang mulai memasuki Gunung Lim, matanya terus menyisiri setiap sudut dari Gunung Lim dengan tajam.
Dan saat ia mulai melangkah lebih jauh masuk ke dalam Gunung Lim, ia mendengar suara seseorang yang memanggilnya, suara yang tak asing baginya, suara dari Ibu nya sendiri. Liu Zhen yang mendengar itu mulai mencari asal suara itu. Dan tak lama kemudian, Liu Zhen melihat ibu nya yang sedang duduk dan menatap Liu Zhen dengan senyumannya.
Liu Zhen dengan spontan lari menghampiri ibu nya.
Namun
"Zhen! Zhen! Zhen!!! Sadar Zhen!!!" Teriak Mo Lousha dari dalam Ruangan Jiwa.
Liu Zhen seketika berhenti dari langkah nya dan tersadar. "I-ibu, ta-tadi ada ibu ku disa-
"Sadar sialan!!! Lihat apa yang ada di depan mu" Potong Mo Lousha dengan nada keras.
Liu Zhen langsung melihat ke depan, ia melihat sebuah kawah yang luas dan sangat dalam seperti tak berujung.
"Ka-kawah, Mo Lousha sebenarnya apa Gunung ini, kenapa tadi ada ibu ku di dalam bayangan ku" Tanya Liu Zhen dengan gemetar.
Mo Lousha menghela nafas, lalu berkata. "Hah... Gunung Lim adalah sebuah gunung yang penuh tipu daya. Dengan kekuatan spiritual yang melimpah di gunung ini, gunung ini bisa menciptakan ilusi yang kuat. Ilusi yang di ciptakan Gunung Lim adalah sebuah ilusi dari dalam benak seseorang yang masuk ke dalam Gunung Lim itu sendiri. Makanya tadi kau bisa melihat ibu mu, itu adalah itulah kekuatan ilusi dari Gunung ini. Makanya tadi ku bilang, jangan pernah percaya dengan apa yang kau lihat. Fokus saja pada jalan nya Zhen."
Liu Zhen yang mendengar itu langsung mengepal tangannya dan meninju tanah di bawahnya.
"Maaf... Aku lengah"
"Sudahlah Zhen, cepat kembali jalan. Kita harus sampai ke puncak sebelum malam hari" Ujar Mo Lousha dengan dingin.
Liu Zhen langsung berbalik badan, melanjutkan perjalanan menuju puncak dari Gunung Lim. Perjalanan Liu Zhen tidak mudah menuju puncak Gunung Lim, ia berulang kali mendengar suara dari ayah, ibu bahkan Liu Shiyu. Namun Liu Zhen kini tak terpengaruh, ia tetap melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang lebih cepat menggunakan Void steps.
Liu Zhen terus melangkah lebih cepat saat langit sudah mulai berubah warna menjadi orange.
"Zhen, percepatan langkah mu. Kau harus sampai ke puncak sebelum matahari benar benar tenggelam." Ujar Mo Lousha di dalam ruangan jiwa.
Liu Zhen terus mempercepat langkahnya. "Sebenarnya ada apa Mo Lousha? Kenapa aku harus sampai puncak sebelum matahari tenggelam" Tanya Liu Zhen sambil terus melangkah.
"Saat matahari tenggelam, Gunung Lim berubah drastis, ia berubah menjadi seperti neraka yang menjelma menjadi sebuah gunung." Ujar Mo Lousha dengan cepat.
"Hah? Apa maksud mu berubah menjadi neraka? " Tanya Liu Zhen.
"Saat malam hari. Hewan-hewan spiritual tingkat tinggi mulai muncul ke permukaan, tumbuhan di sini menjadi raksasa, dan yang terakhir kondisi fisik dari Gunung ini berubah. Kawah dan jurang tiba terus-menerus terbentuk tanpa alasan, dan jalur tiba tiba berubah-ubah setiap detiknya. Makanya ku katakan kau harus cepat menuju puncak, karna itu satu satunya tempat aman di malam hari di Gunung Lim. " Jawab Mo Lousha yang menjelaskan ke Liu Zhen.
Liu Zhen yang mendengar penjelasan Mo Lousha semakin memacu langkah menjadi lebih cepat. Matahari kini semakin turun. Dan akhirnya.... Tenggelam sepenuhnya.
"Mo Lousha bagaimana ini... Matahari sudah benar-benar tenggelam" Tanya Liu Zhen dengan nada pelan dan terus melangkah dengan lebih cepat.
"Zhen... Tetap waspada, dan fokus, aku merasakan puncak sudah dekat. Kau hanya harus terus melangkah dengan lebih cepat. Persetan dengen tenaga, habiskan saja semua tenaga mu. Terus melangkah dengan cepat sampai tenaga mu habis. Jika tidak... Kau akan terjebak selamanya di dalam Gunung ini... Bahkan kau bisa mati" Ujar Mo Lousha dengan dingin.
Liu Zhen yang mendapatkan arahan dari Mo Lousha kini mulai mengalirkan seluruh energinya ke kakinya. Terus mempercepat langkahnya sampai mencapai batas nya.
Sementara itu kondisi Gunung Lim mulai berubah. binatang-binatang spiritual sudah muncul ke permukaan, dan jurang serta kawah mulai terbentuk, jalur sudah mulai berubah, yang membuat Liu Zhen harus sangat fokus.
"Sialan!!! Kaki sialan!!! Jangan gemetar bajingan! Percepatan langkah, persetan jika kau hancur!!!! " Ujar Liu Zhen dengan keras yang kaki nya mulai gemetar karna hampir kehabisan tenaga.
Di saat jalur terakhir berubah Liu Zhen dengan tenaga terakhir melompat. Dan akhirnya bisa sampai di puncak walapun dirinya kehabisan tenaga untuk bangkit berdiri.
"Hah... Hah.. Hah... Tadi itu hampir saja... " Gumam nya dengan nafas yang berat, dan keringat yang bercucuran.
Sementara itu Mo Lousha hanya tersenyum di dalam ruangan jiwa, melihat perjuangan Liu Zhen yang mati-matian.
Liu Zhen akhirnya untuk pertama kali sejak sepuluh tahun terakhir tertidur pulas karna kehabisan tenaga.
bersambung
_______________________________________
Tingkatan Kultivasi Jalur Asura
•Pilar Kegelapan Awal (Shadow Root Realm)
•Pilar Darah Baru (Blood New Realm) [Liu Zhen]
•Pilar Jiwa Terkutuk (Cursed Soul Realm)
•Pilar Jiwa Retak (Shattered Soul Realm)
•Pilar Langit Gelap (Dark Sky Realm)
•Pilar Hukum (Reverse Realm)
•Pilar Neraka darah (Blood Inferno Realm)
•Pilar Kematian (Death Realm)
•Pilar Asura (Asura Sovereign Realm) [Mo Lousha]
Tingkatan Kultivasi Langit (Umum)
•Ranah Dasar (Qi Opening Realm)
•Ranah Penguatan tubuh (Body Refining Realm)
•Ranah Inti Qi (Qi Core Realm)
•Ranah Jiwa (Soul Formation Realm)
•Ranah Langit Awal (Heavenly Origin Realm)
•Ranah Penajaman (Tempering Realm)
•Ranah Pencerahan Langit (Sky Enlightenment Realm)
•Ranah Master Agung (Grand Master Ascendant Realm)
•Ranah Kaisar (Qi Emperor Realm)