Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.
Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDKDSO BAB 22
Kini Gandhi dan Salsa sedang dalam perjalanan menuju West Restoran. Meski Gandhi sangat marah pada Salsa karena merasa di tipis oleh Salsa, tapi Gandhi harus tetap profesional memainkan perannya sebagai suami yang baik di depan Papa mertuanya. Bukan demi Salsa, tapi demi nama baik orangtuanya. Gandhi tidak mau Papa mertuanya mengadu yang tidak-tidak pada orangtuanya.
"Gan..." panggil Salsa memecah kesunyian dalam mobil.
Perjalanan dari rumah ke restoran sudah mau sampai, tapi Gandhi sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata untuk mengajak Salsa mengobrol.
"Hemh." jawab Gandhi tanpa menoleh ke arah Salsa.
"Kamu marah sama aku?" tanya Salsa.
"Menurut mu?" tanya Gandhi balik.
"Aku minta maaf karena dari awal tidak memberitahukan ini sama kamu. Sebenarnya aku mau memberitahu mu, tapi Papa ku melarangnya. Tapi melihat kamu yang punya harapan tinggi padaku, makanya aku memberitahu fakta itu padamu." ucap Salsa.
Gandhi masih diam.
"Gan, bicara dong! Kalau kamu diam seperti ini terus nanti Papa aku curiga kalau ada sesuatu diantara kita!" desak Salsa.
Gandhi menghela nafasnya kasar.
"Jujur, aku memang kecewa, tapi yang buat aku lebih kecewa lagi bukan karena fakta tentang kamu, tapi karena kamu masih bisa menjalani hidup kamu dengan pasangan kamu itu, sedangkan aku? Aku mana bisa menjalin hubungan dengan wanita lain! Bisa di bilang dipernikahan kita ini hanya aku yang merasa seperti di penjara." jawab Gandhi.
"Kalau kamu mau menjalin hubungan dengan wanita lain juga gak pa-pa kok, aku sama sekali gak masalah, bahkan kalau kamu mau menikah lagi, aku pasti kasih restu." balas Salsa.
"Kamu gak bermasalah! Orangtua kita? Kalau orangtua kita tau aku punya hubungan dengan perempuan lain, bisa habis aku!" jawab Gandhi.
"Ya kalau begitu jangan sampe ketahuan." jawab Salsa pelan tapi masih bisa di dengar Gandhi dan langsung mendapat pelototan tajam dari Gandhi.
"Gampang aja ngomong!" balas Gandhi.
"Pantas aja kamu bilang, selagi status kita masih menikah, orangtua kamu gak akan pernah meributkan kelakuan kamu, ternyata ini maksudnya." oceh Gandhi.
Salsa diam.
"Seandainya orangtua ku juga menikahkan aku dengan kamu hanya untuk menutupi aib, pasti mereka juga gak akan mencampuri urusan ku selagi status kita masih suami istri." oceh Gandhi lagi.
Salsa tetap diam mendengarkan ocehan Gandhi.
💋💋💋
West Restoran.
Sesampainya di West Restoran, Gandhi dan Salsa langsung masuk ke VIP room dimana Papa Alan sudah memesan tempat untuk makan malam mereka.
Sepuluh menit setelah Gandhi dan Salsa sampai, Papa Alan pun masuk ke ruangan itu.
Seperti yang sudah Salsa duga, acara makan malam ini pasti sang Papa akan menyinggung perihal momongan. Walau Papa Alan tau putrinya mengalami penyimpangan, bukan berarti putrinya tidak bisa hamil. Papa Alan berpikir rasanya tidak cukup hanya menikahkan Salsa dengan laki-laki normal untuk menutupi aib, ada baiknya juga sampai Salsa hamil agar orang-orang semakin yakin kalau Salsa adalah wanita normal.
"Kami masih terus berusaha Pa. Doakan saja semoga secepatnya kami di beri momongan." itulah jawaban bijaksana yang Gandhi berikan pada Papa mertuanya saat Papa mertua Gandhi menanyakan perihal momongan.
Mendengar jawaban Gandhi, Papa Alan yakin kalau Gandhi belum tau tentang Salsa dan Gandhi masih memberi nafkah batin untuk Salsa.
Patokan Papa Alan cukup sampai di situ saja, kalau masih sering berhubungan badan, kemungkinan Salsa akan hamil pasti ada, jadi tidak ada lagi yang di khawatirkan oleh Papa Alan. Terserah mau anaknya masih menjalin hubungan dengan pasangannya, asal Salsa masih berstatus istri Gandhi dan bisa hamil anak Gandhi, itu sudah cukup untuk Papa Alan.
Setelah makan malam, Papa Alan langsung berangkat ke bandara dengan diantar Salsa. Gandhi tidak ikut, dengan alasan masih ada urusan pekerjaan. Padahal sebenarnya Gandhi malas mengantar Papa mertuanya itu dan ingin langsung kumpul dengan teman-temannya di bar.
Aesthetic Bar.
Kini Gandhi sudah sampai di bar tempat dirinya dan teman-temannya nongkrong.
Baru juga turun dari mobil, Gandhi tak sengaja melihat seorang ibu sambil menggendong anaknya berlarian dari pos satpam ke belakang bar dan meninggalkan barang-barangnya begitu saja di pos satpam.
Gandhi yang penasaran pun mengikuti si ibu itu.
💋💋💋
Bersambung...
jadi oon terus...