NovelToon NovelToon
Dendam Gadis Teraniaya

Dendam Gadis Teraniaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Apa salah dirinya? Dia sendiri pun tidak tau. Tetapi dia dibully dan dianiaya hampir setiap hari. Itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Mentari.
Dia melapor kepada kepala sekolah, tapi hanya makian dan penganiayaan yang ia dapatkan. Bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah.
Dalam keputusasaan ia mencoba membunuh diri. Tapi ia urungkan, karena itu percuma saja. Kemudian ia bertekad untuk membalas semua yang mereka lakukan kepadanya.
"Aku akan kembali untuk membalas kalian satu persatu, aku bersumpah akan kubuat kalian menderita," gumam Mentari.
Bagaimanakah cara Mentari membalaskan dendamnya? Penasaran? Ikuti yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyonya parasit

.

.

.

Ferdinan menghembus nafasnya kasar. Ia melemparkan ponselnya setelah panggilan terputus. Gak jauh-jauh amat sih, masih diranjang juga.

"Gak ada kapok-kapoknya wanita itu," gumam Ferdinan.

Ferdinan menyebut wanita itu adalah nyonya parasit. Mengapa disebut nyonya parasit? karena selalu menggangu Ferdinan. Meskipun Ferdinan selalu menolak.

Namanya ada Sekar, wanita berusia 45 tahun. kaya dan seorang janda beranak dua. Suaminya meninggal beberapa tahun lalu. Sebelum suaminya meninggal. Sekar selalu ingin menjadikan Ferdinan simpanannya.

Kalau mengingat hal itu, Ferdinan merasa jijik. Bukan pada orang lain, tapi pada dirinya sendiri.

"Kali ini aku harus bersikap tegas," gumam Ferdinan.

Ferdinan selama ini hanya menghindar, tidak pernah bersikap tegas pada wanita itu. Bahkan anak wanita itu sebaya Ferdinan. Ferdinan malas memikirkan hal tersebut, iapun memilih untuk tidur.

Pagi hari...

Ferdinan sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan. Dengan pakaian formal ia pun keluar dari kamarnya. Saat menuruni tangga, ponselnya berdering pertanda panggilan masuk. Ferdinan melihat nama yang tertera my heart. Seketika ia tersenyum.

"Halo sayang," sapa Ferdinan menjawab panggilan tersebut.

"Sudah sarapan?" tanya Mentari to the point.

"Belum, ini baru keluar kamar," jawab Ferdinan.

"Ya sudah, sarapan dulu. Bye!" kata Mentari mengakhiri panggilan nya. Ferdinan hendak bicara, tapi keduluan ponselnya mati.

"Ya, kok ditutup," gumam Ferdinan.

"Ada apa, sayang?" tanya Marshanda.

"Gak ada apa-apa, Ma. Mentari nelpon, tapi keduluan ditutup," jawab Ferdinan.

"Sarapan dulu, nanti terlambat bekerja," kata Marshanda.

"Aku bosnya Ma, gak ada yang akan marah," jawab Ferdinan.

"Justru karena kamu bosnya, harus memberikan contoh yang baik kepada karyawan," ucap Marshanda.

Ferdinan tidak bisa berkata apa-apa lagi, kalau Mamanya sudah berkata seperti itu tidak bisa dilawan kalau tidak ingin berkepanjangan.

Ferdinan pun sarapan hanya dengan makan roti dan segelas kopi hitam. Itu saja sudah cukup untuk mengganjal perutnya hingga makan siang nanti.

"Aku berangkat dulu ya, Ma, Pa," ucap Ferdinan. Kemudian ia mencium tangan kedua orang tuanya.

"Kapan anak itu menikah?" tanya Ferdy.

"Gak tau lah, Pa. Mama tidak mau mencampuri urusan percintaan mereka. Biarkan mereka menjalani hubungan mereka. Mama yakin mereka bisa menjaga diri," jawab Marshanda.

"Iya, tapi setidaknya tanyakan kepadanya. Mungkin saja ia mau bercerita pada Mama," kata Ferdy.

"Biarkan saja lah Pa, lagi pula hubungan nya dengan Mentari baik-baik saja," ucap Marshanda.

Sementara Ferdinan yang baru tiba di perusahaan langsung disambut oleh Jerry sang asisten.

"Tuan, nyonya Sekar sudah menunggu," Lapor Jerry.

"Hmmm. Kamu ikut saya," perintah Ferdinan.

"Baik Tuan," jawab Jerry.

Keduanya pun masuk kedalam lift dan menuju lantai 22 yaitu ruang rapat. Keduanya berjalan beriringan dengan gagahnya.

Ferdinan membuka pintu ruangan tersebut dan melihat Nyonya Sekar sudah duduk sambil tersenyum melihat kedatangan Ferdinan. Tapi seketika senyum nya pudar saat melihat sang asisten pribadi Ferdinan juga datang.

"Selamat pagi, Nyonya," sapa Ferdinan.

"Pagi," jawab nyonya Sekar sambil mengulurkan tangannya. Tapi tidak disambut oleh Ferdinan.

"Sebelumnya saya mohon maaf, Nyonya. Untuk perpanjangan kontrak kerjasama kita, sepertinya tidak bisa dilanjutkan," ucap Ferdinan.

"Apa...?!" bentak Sekar. Wajahnya sudah memerah.

"Setelah saya pertimbangkan, saya putuskan tidak akan melanjutkan lagi kerjasama ini," ucap Ferdinan.

"Baik, tapi jangan menyesal," ancam Nyonya Sekar.

"Saya rasa keputusan yang saya ambil sangat tepat, nyonya Sekar," kata Ferdinan.

Sekar yang marah pun segera keluar dari ruangan itu. Ia akan buat perhitungan dengan Ferdinan yang sudah memutuskan hubungan kerjasama mereka.

Sepanjang jalan menuju lantai bawah, Sekar terus mengumpat, karena tidak terima Ferdinan memutuskan kerjasama mereka.

"Belum juga saya mendapatkan tubuhnya, sekarang dia malah memutuskan kerjasama kami," gumam Sekar. Saat ini ia sudah berada didalam mobil.

Sementara Ferdinan sudah kembali ke ruang kerjanya. Ferdinan duduk dikursi kebesarannya, sedangkan Jerry duduk didepan meja kerja Ferdinan.

"Apa tuan yakin? memutuskan kerjasama dengan nyonya parasit?" tanya Jerry.

"Tidak ada lagi keraguan dalam diriku, aku sudah siap menerima konsekuensinya," jawab Ferdinan.

"Sekarang kerjakan saja tugasmu," perintah Ferdinan.

"Baik tuan," Jerry pun keluar dari ruangan tersebut.

Ferdinan mengambil ponselnya, seketika ia tersenyum saat melihat wallpaper di ponselnya. foto Mentari yang sedang tersenyum manis, seperti tidak ada beban dalam hidupnya.

Sementara ditempat lain...

Mentari yang saat ini sedang berada didalam kamar, ia sedang mengetik surel dilayar komputer miliknya.

Hari ini Mentari akan memberi sedikit pelajaran kepada perusahaan Santoso. Mentari terus mengetik keyboard komputer miliknya. Entah apa yang ia ketik. Setelah selesai iapun tersenyum.

"Maafkan aku Santoso, karena kamu sudah mengusik kami. Maka terimalah konsekuensinya," gumam Mentari.

"Aku hanya mengunci data perusahaan mu, Santoso. Dan membekukan keuangan perusahaanmu saja," ucap Mentari sambil tersenyum smirk.

Sementara di perusahaan milik Santoso, telah terjadi kekacauan. Para hacker yang bekerja di perusahaan tersebut tidak bisa mengembalikan data yang sudah dikunci oleh Mentari.

"B*ng**t...." umpat Santoso.

Para ahli IT pun tertunduk. Mereka termasuk orang yang kuat dalam bidang IT tersebut. Ternyata masih ada yang lebih hebat daripada mereka.

"Apa saja yang kalian kerjakan? Kalau begitu bagaimana bisa saya menguasai perusahaan Ferdinan," tanya Santoso.

"Maafkan kami Tuan, terus terang kami tidak bisa mengatasinya," jawab A.

"Usahakan lagi, kalau perlu, cari tau orang yang sudah menghack perusahaan saya," ucap Santoso.

"Baik Tuan," jawab mereka.

Kemudian mereka sekali lagi mencari jejak hacker tersebut.

"Aku yakin orang ini bukan orang biasa," ucap A.

"Kamu benar A, pasti ia hacker yang terkenal itu, tapi tidak ada yang tau identitasnya,," ucap B.

"Mari kita coba lagi," ucap kata C.

Ketiganya pun mencoba menembus sistem pertahanan lawan. Tapi nihil.

"Jangan menyerah, coba lagi," ucap C.

Satu jam mereka mencoba, mereka bertiga bekerjasama untuk menjatuhkan lawannya. tapi satupun tidak ada yang bisa.

Sampai akhirnya komputer mereka berasap, beruntung mereka semua menjauh sebelum komputer mereka meledak.

Santoso yang masih berada diruang itupun terkejut. Santoso hanya terdiam saat melihat komentar perusahaan miliknya meledak. Sudah dipastikan Santoso akan rugi miliaran.

"Tuan, tuan tidak apa-apa?" tanya asisten pribadinya.

"Tidak, saya hanya kaget," jawab Santoso.

"Terus ini bagaimana, Tuan?" tanya asistennya.

"Bersihkan tempat ini, suruh cleaning service kemari," perintah Santoso.

"Baik Tuan," jawab asisten.

Sedangkan Mentari sedang tertawa, "berani melawan lihatlah akibatnya. Itu baru sebagian kecil."

Mentari keluar dari kamarnya, dan kemudian melayani pelanggan yang datang. Mentari mendekati wanita paruh baya yang sedang menunggu antrian.

"Bisa saya bantu Nyonya?" tanya Mentari.

Wanita itu menoleh, Mentari melihat wanita itu sepertinya kurang baik-baik saja.

"Nyonya terkena insomnia," ucap Mentari.

Wanita itu terkejut, "darimana kamu tau?"

.

.

.

1
Endang Werdiningsih
nyimak dulu
Thari Sinaga
crt nybagus dn gk berteletele
Fajar Ayu Kurniawati
.
RoSz Nieda 🇲🇾
aku suka baca ❤️
Pa'tam: terima kasih banyak.
total 1 replies
Nur Aliyah Zainal
Luar biasa
Adriana Wiriadinata
bagus kak ceritanya..👍👍
Firman Firman
amin🤲doa yg sama buat athour..
dan terimakasih sudah menghadirkan sebuah novel yg keren ini ,,ttp semangat dan terus berkarya ya athour 💪 semoga athour selalu sehat panjang umur dan rejeki nya selalu melimpah amin 🤲
Firman Firman
astaga gara ulat keket hampir saja pangeran kodok koit 😄🤭
Firman Firman
dasar😡 wanita jlng suruh siapa kmu mau jadi wanita murahan jadi jngn. salahkn. kalau dia menikah dengn pilihan hati nya
Firman Firman
membayangkan nya saja sudah senang dn bahagia pa lagi di dunia nyata ya athour u
Firman Firman
semoga kedepannya kalian juga selalu bahagia 💞💞
Firman Firman
ha ha titisan pangeran kodok akn segera hadir🤗
Firman Firman
badar badar kmu akn merasakan kemarahan singa betina yg haus darah 😡
Firman Firman
lanjut
Firman Firman
astaga 🤦 masih juga ada parasit pantas mntari blum bisa tenang
Firman Firman
knpa ada ja wanita jalang yg suka jadi pnggoda 😄🤭
Firman Firman
jngn di obral di semprot ja pake baigon 😄🤭
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
lnjut,, sselamat babng kodok semoga kalian bahagia mnjadi pasangan yang sakinah mawadah warohmah 🤲amin
Firman Firman
wah wah babng bucin pandai ceramah juga😄🤭GK nyangka pangeran kodok bisa bijak juga dalm bersair
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!