NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:730.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 18: Pesona DuRen MaTeng

" Kayaknya ada yang nglihatin kita deh Ren. Kita lanjutin nanti lagi, mau hujan ini. Masuk dulu aja ke resto, rapihin dulu baju mu."

Rena mengerutkan alisnya lalu melihat ke luar jendela, tidak ada satu orang pun disana. tapi melihat ke langit memang benar apa yang dikatakan Jerez. Langit mulai gelap dan bahkan tetesan air mulai turun.

" Ayo Jer, nanti baju basah. Kayaknya bakalan deres deh ini."

Kedua pasangan yang baru saja selesai bercumbu itu keluar dari mobil dan berlari masuk ke restoran. Mereka mengibaskan baju mereka yang basah dengan tangan.

Merasa mood nya sungguh buruk dan juga gelisah di hati, Rena mengajak Jerez untuk pergi menepi dari keramaian ibu kota. Setelah putusan cerai dikeluarkan dari Pengadilan Negeri Agama setempat dikeluarkan, Rena merasa bahwa dia tidak senang. Padahal jelas sekali dia yang sangat berambisi untuk bisa pisah dengan Raga. Tapi setelah dinyatakan pisah oleh PNA, bukannya lega dia malah merasa resah begini.

" Ayo duduk dulu, mau makan apa? Oh iya, tumbenan kamu ngajak keluar yang lumayan jauh gini. Ada apa emangnya, trus gimana hasil sidangnya? dapet nggak uang ganti rugi yang kamu rencanain itu?" tanya Jerez secara beruntun. Pria itu sedari tadi merasa aneh dengan Rena. Pandangan Rena sering kali kosong dan bahkan ketika saling menyentuh, ia merasa Rena tidak fokus. Pokoknya Jerez merasa Rena tidak seperti biasanya.

" Haah, nggak usah ngomongin itu lah Jer, pusing gue. Pesen makan dulu a~"

Degh!

Jantung Rena berdegup kencang ketika matanya menatap seseorang yang ia sangat kenal di meja lain dalam restoran itu. Orang yang sedari kemarin menganggu pikiran dan juga hatinya. Dada semakin bergemuruh saat melihat orang itu bisa tertawa lepas, dan percayalah di mata Rena orang yang diihatnya itu semakin tampan.

Sraak

Tap! Tap! tap!

" Raga, kamu ngapain di sini?"

Rupanya Rena langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri meja dimana Raga duduk bersama Ran tanpa pikir panjang. Entahlah apa yang wanita itu pikirkan, tapi yang jelas dia begitu ingin menghampiri Raga ketika sudah melihatnya. Yang pasti ada dorongan dalam diri Rena untuk melakukan itu.

" Oh Ren, halo. Aku di sini lagi makan nih sama seseorang," jawab Raga santai. Dia yang sudah tahu Rena ada di tempat yang sama dengannya hanya bereaksi biasa saja. Pun dengan Ran, namun Ran sedikit berbeda. Melihat Rena saat ini berdiri di depannya, ia jadi teringat bagaimana wania itu tadi bercumbu di dalam mobil. Ran merasa amat sangat kesal dengan wanita itu yang ia anggap sudah berkhianat kepada Raga. Ya, Ran tidak mentolerir segala hal yang berbau pengkhianatan.

Seketika dia punya sebuah ide. Satu sudut bibirnya terangkat. Ran memandang lurus kepada Raga, sedangkan Raga tidak tahu apa maksud dari seringai Ran itu hingga dia terkejut saat Ran tiba-tiba menggenggam tangannya.

" Mas, katanya di belakang resto ini ada taman. Kesana yuk, nikmati hujan pasti seger deh buat mata dan pikiran ikut seger juga."

" Hah? Oh kalau kamu mau sih ayok. Aku bayar dulu ya," sahut Raga. Sesaat ia sungguh terkejut dengan ulah Ran dan juga sebutan 'mas' yang tiba-tiba. Namun sedetik kemudian ia paham bahwa Ran sedang melakukan sesuatu.

" No, aku ngga mau ditinggal. Aku ikut, nanti langsung aja kita ke taman belakang," tukas Ran cepat sambil melayangkan sebuah senyuman manis dan tingkah yang sedikit manja.

Raga hanya mengangguk, agaknya Ran tengah bermain dan ia akan mengikuti permainan yang mantan muridnya buat itu. Tanpa mengatakan permisi kepada Rena, Raga melenggang pergi bersama Ran yang menggamit lengannya. Keduanya terlihat mesra di mata Rena dan entah mengapa membuat Rena merasa begitu kesal. Bahkan wanita itu sampai mengepalkan tangannya dengan erat. Ia juga menghentakkan kakinya dengan kuat saat kembali ke mejanya.

" Brengsek tuh cewek, gue inget dia. Cewek itu bukannya pengacaranya Raga ya. Arghhh, brengsek!"

" Ren, udah ah malu dilihat orang kamu marah-marah nggak jelas gitu. Lagian, Raga mau deket sama siapa aja ya itu hak dia. Sekarang doi free, dia menjadi single lagi setelah cerai dari kamu. Dan dia mau deket sama siapa aja itu sah-saha aja. Kamu yang aneh Ren, orang kamu yang minta cerai kok kamu yang kesel lihat dia sama cewek."

Jleb!

Kata-kata Jerez langsung mengenai relung terdalam hati Rena karena semuanya benar adanya. Dialah yang meminta untuk berpisah tapi entah mengapa dia seperti tidak rela melihat Raga bersama orang lain. Apalagi jika boleh jujur, wanita yang bersama Raga tadi, wanita yang menggenggam tangan Raga itu tadi lebih cantik dari dirinya. Itu adalah penilaian sepintas Rena ketika melihat Ran.

Di sisi lain, Ran tertawa puas. Saat ini dia bersama dengan Raga sedang berada di taman belakang milik Restoran tersebut. Ada sebuah sofa, dan Ran memilih duduk di sana. Ia mengajak Raga untuk duduk juga. Dan tanpa sadar tangan mereka masih saling bertaut.

" Eh maaf pak," ucap Ran sambil melepaskan tangannya secara perlahan.

" Nggak apa, aku tahu kamu tadi lagi bantu aku. Makasih ya," sahut Raga cepat.

Ran hanya tersenyum simpul, ia merasa sangat puas bisa melihat wajah Rena yang pucat pasi tadi. " Pak, jangan-jangan mantan Pak Raga tadi tuh nyesel udah nyerein bapak. Lihat aja wajahnya, dia kayak mau makan aku tadi. Hahaha tapi asli puas banget lihat wajahnya yang kayak gitu. Bukan hanya itu, reaksinya juga sesuai dengan apa yang aku bayangin."

Raga tidak banyak menanggapi perkataan Ran, dia hanya tersenyum sambil terus memandangi wajah Ran yang begitu antusias dalam berbicara. Bukan hanya itu, rupanya Raga menyukai cara Ran bercerita. Tangan gadis itu akan ikut bergerak saat berbicara. Dan bagi Raga, itu sangat menyenangkan.

" Ehhh, maaf ya Pak jadi banyak omong," ucap Ran saat sadar bahwa dirinya sendiri yang sedari tadi heboh berbicara.

" Nggak apa-apa, lanjutin aja. Aku seneng kok lihat kamu ngomong gitu, asik dilihatnya."

Degh!

Blusssh

Wajah Ran terasa panas ketika Raga mengatakan hal tersebut, terlebih pria itu memandangi dirinya. Sesaat Ran menatap wajah Raga dengan seksama, dan dia baru sepenuhnya sadar bahwa duda di depannya itu begitu tampan. Dulu juga tampan, tapi menurut Ran sekarang Raga lebih tampan padahal usianya sudah kepala tiga.

" Apa ini yang namanya pesona duda dan pria matang, ups!"

" Hahahahah."

Raga tertawa lepas mendengar gumaman Ran. Meskipun pelan tapi sungguh sangat jelas di telinga Raga. Sedangkan Ran, ia sungguh malu. Ia tidak sadar dalam mengatakan ha tersebut. Rasanya saat ini ia ingin menyembunyikan dirinya di baik gunung agar tidak terlihat ole Raga.

" Jadi, apakah aku Duren Mateng. Duda keren mapan dan ganteng?"

TBC

1
Esih Mulyasih
Luar biasa
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!