NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Anin

Perjalanan Hidup Anin

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Dosen / Tamat
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: ummunafi

Anin adalah seorang gadis yang diusianya baru menginjak umur 17 tahun ia sudah harus melewati berbagai rintangan dan cobaan hidup. Masalah demi masalah datang silih berganti tapi ia mencoba sabar melewatinya. Hingga suatu hari Anin harus melewati ujian yang sangat berat sepanjang hidupnya. Mamanya meninggalkan ia diusianya yang masih muda dan ia harus memulai kehidupannya setelah kepergian mamanya. Akankah Anin mampu menjalani kehidupannya tanpa sang mama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummunafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Pagi pagi sekali, Anin dan Ibunya sudah bangun pagi. Pagi ini keduanya akan sarapan di tempat masing-masing, mamanya di sekolah, dan Anin di kampusnya. Anin hari ini ke kampus barengan sama Rika, sudah lama juga keduanya tidak bertemu.

"Anin..." Ucap Rika yang tengah sibuk mengendarai motornya.

"Hemm."sahut Anin

"Gimana hubungan lo sama Langlang?"

"Belum jelas sih baikan apa gimana. Tapi habis kuliah nanti gue mau di ajak jalan." ucap Anin dan Rika hanya ber-oh ria.

Tak lama setelah itu, Anin dan Rika sudah memasuki halaman kampus. Hamparan rumput-rumput hijau menghiasi sepanjang jalanan itu. Tak lupa ada juga koridor sepanjang jalanan itu memudahkan akses bagi mahasiswa-mahasiswi yang berjalan kaki. Bagusnya kampus ini, jalur mobil dan jalur motor berbeda jadi setiap pengendera lebih dimudahkan saat keluar masuk kampus bernuansa hijau tua dominasi kuning itu.

Rika langsung berhenti di depan fakultas Anin, setelah diantarnya Anin, Rika langsung menuju ke fakultasnya.

Anin dengan santainya memasuki area fakultasnya, ia tidak memperdulikan tatapan orang-orang disekitarnya. Entah apa yang terjadi. Anin segera ke kelasnya. Untungnya kelasnya hari ini dilantai 2, jadi dia tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk menaiki tangga yang banyak.

Setibanya di kelas, Anin langsung mencari kursi yang kosong, dan ia akhirnya memilih duduk di dekat tembok. Sambil menunggu dosen Ia lebih memilih membuka ponselnya dan membuka aplikasi pembaca novel. Saat tengah asyik membaca, tiba-tiba...

"Anin ikut gue.. Kita dipanggil menghadap sama kak Resa." ucap sosok itu yang ternyata ketuanya.

"Duh ini dosen bentar lagi mau masuk. Nggak bisa nanti apa?"

Anin memang paling anti mengabaikan setiap pembelajaran baik saat ia masih Sekolah dulu maupun sekarang ia sudah kuliah. Ia selalu mengingat jerih payah mamanya yang berjuang seorang diri menghidupi ia dan juga membiayainya.

"Tapi..."

"Sudah ya. Mending lo kembali duduk di kursi lo. Urusan Kak Resa biar urusan belakangan.

Disisi lain, Resa dan beberapa anggotanya memang tengah mengumpulkan ketua dan wakil tiap jurusan dan kelas. Setelah hampir cukup lama, ia tak bisa menahan lagi. Sosok yang ia tunggu sedari tadi tidak muncul juga.

"Ini dari Kelas xx kenapa belum datang?" Tanya Resa pada salah satu anggotanya.

"Tadi sih gue udah temuin si ketuanya. Tapi katanya si Anin belum datang. Tunggu sajalah. Mungkin sebentar lagi."

*****

Setelah selesai mata kuliah pertama dan kedua, Anin dengan rasa malasnya menuju sebuah ruangan yang tidak begitu luas. Dengan santainya dia masuk, sementara Ketuanya sudah berkeringat dingin.

"Ketua..." ucap salah sagu anggota yang melihat kedatangan Anin

"Hemm apaan?" ucap Resa yang masih asyik main game di ponselnya.

"Dia datang.." ucap temannya lagi membuat Resa menghentikan aktifitas bermain gamenya. Kemudian ia menaruh ponselnya begitu saja. Ia langsung menuju ke arah pintu keluar dimana Anin berada.

"Hebat ya kamu, masih baru sudah tidak ikut aturan.."

"Aturan apa ya kak? Saya kesini tujuan utama saya kuliah, saya ingin mewujudkan keinginan mama saya."

"Kamu...." geram Resa.

Tahan Resa kamu harus tahan, ingat tujuan kamu, kamu menyukainya kan? Kamu harus bisa mendapatkan hatinya." gumam Resa dalam hatinya.

"Begini, saya tadi mengumpulkan kalian ketua tiap kelas dan jurusan soalnya kalian harus menyampaikan beberapa informasi untuk dibagikan ke teman kelas kalian. Dan ini yang harus kalian persiapkan." ucapnya lagi dan memberikan secarik kertas pada Anin.

"Ospek?"

"Iya. Kalian belum melewati masa itu. Rencana keberangkatan kita sekitar dua minggu lagi. Apa masih ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Resa lagi dan hanya dibalas gelengan oleh Anin dan temannya itu..

"Ya sudah silahkan kembali ke kelas kalian.." perintahnya lagi.

Anin segera kembali ke fakultas, tak lupa ia menemui Gilang di ruang sidang. Masih ada waktu 30 menit untuknya menemui kekasihnya itu.

"Bro..gue kesana dulu ya. Lo duluan aja ke kelas. Soal ospek-ospek itu nanti aja kelar kuliah terakhir baru dibahas." ucap anin dan segera menuju ruang dimana Gilang ujian.

Anin mengintip dari jendela, saat sedang mengintip, tak sengaja pandangan mata Gilang menuju ke arah pintu. Setelah ia melihat Anin, begitupun Anin yang menyadari Gilang mengetahui keberadaannya, Anin melambaikan tangannya dan memberikan semangat buat Gilang.

Hampir 20 menit menunggu, akhirnya sosok yang ia tunggu keluar juga. Setelah berjuang cukup lama, menyelesaikan revisi demi revisi, akhirnya Gilang berhasil melewati satu babak.

"Makasih ya kamu sudah datang liat aku." ucap Gilang sambil mengelus kepala Anin dengan lembut.

"Iya mas, mas aku kembali ke kelas ya. Sudah ada dosen ini."

"Iya belajar yang bener ya. Aku tunggu kamu disini saja ya." ucap Gilang dan hanya dibalas senyuman tipis oleh Anin.

Tanpa mereka sadari, ada sosok yang mengepalkan tanggannya dan tak sengaja meninju dinding di dekatnya.

"Ternyata Gilang lebih dulu mengambil hatinya. Dan apa tadi? Mas...? Cuihh panggilan norak."

*******

Menunggu kuliah ini selesai, membuat Anin merasa bosan. Apalagi dosennya kali ini membuatnya semakin bosan. Hingga akhirnya perkuliahan hari ini selesai, dengan semangat yang membars, Anin segera berbenah dan segera keluar. Baru saja di depan pintu, ia merasa ada yang menghentikan langkahnya.

"Mau kemana?"

"Pulanglah, kan kuliah sudah selesai."

"Iya gue tau soal itu, tapi lo lupa soal yang tadi."

"Astaga...!!" ucap Anin sambil menepuk jidatnya sendiri. Akhirnya ia kembali masuk ke kelasnya. Tak lupa ia mengirimkan pesan untuk Gilang, bahwa ia telat beberapa menit.

Setelah pembahasan soal ospek selesai, tanpa menunggu lama lagi, Anin segera keluar dan menemui Gilang. Ternyata masih setia menunggu di tempat tadi.

"Mas, maaf ya gara-gara Anin, mas jadi kelamaan nunggunya." ucap Anin saat ia sudah mendaratkan tubuhnya di bangku sebelah Gilang.

"Iya nggak papa. Gimana sudah bisa pulang?"

"Iya sudah."

Kini Anin dan Gilang berjalan beriringan keluar dari gedung bertingkat lima itu. Dari kejauahan tenyata ada sosok yang memperhatikan keduanya.

Gilang melajukan mobilnya keluar dari area kampus dan membelah jalanan menuju suatu tempat.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah tiba. Dari arah luar tampak tempat itu di dekor seindah mungkin, membuat siapa saja yang memandangnya terkaguk-kagum.

Setelah Gilang lebih dulu keluar dari mobil kemudi, ia berlari kecil menuju pintu sebelah, ia membukakan Anin pintu mobil biar ala-ala romantis katanya.

Keduanya langsung duduk di sebuah meja yang sudah siap. Mungkin memang sudah dipersiapkan dengan matang.

"Ayo dimakan hidangannya. Semoga kamu suka ya." ucap gilang

Anin langsung mencicipi hidangan di depannya, dan rasanya memang enak. Akhirnya Anin kembali fokus menikmati hidangannya itu.

"Anin gimana soal hubungan kita?" tanya Gilang membuat Anin menghentikan kegiatan makannya. Matanya menatap ke arah Gilang.

1
Yulia Aziz
semangat kak author ceritanya bagus loh....
ummunafi: Makasih sudah mampir di cerita aku kak😊
total 1 replies
awita_llu
Nah, ini baru kualitas cerita yang oke!
Rowan
Baca cerita ini kayak masuk ke dalam dunia lain, seru deh!
TheNihilist
Pokoknya 10 of 10 banget deh, mantap author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!