nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Prasangka Buruk
mita mendengar kabar menghilangnya nissa, ia sempat khawatir tentang sepupu angkatnya itu, walau ia masih nampak kesal dan marah pada nissa namun di hati kecilnya ia sangat menyayangi nissa, bagaimanapun mereka telah tumbuh bersama, melalui hari-hari indah bersama, susah senang mereka selalu bersama.
bulir bening jatuh di pipinya yang kini telah usai di rias oleh seseorang yang berprofesi
sebagai perias pengantin, mita mengenakan kebaya putih dengan bawahan batik berwarna cokelat, terlihat ia sangat cantik dan anggun, di dampingi mbok darmi mita melangkah ke luar kamar dan menemui pengantin pria, di
depannya terlihat bapak penghulu yang sudah
menunggu.
mita duduk di samping arya, mereka saling
tersenyum, dan ijab kobul pun terucap lancar di mulut arya kala arya menjabat tangan pak penghulu, kini mereka resmi menikah walau tanpa mbah uti ataupun nissa.
mbah uti mendengar kabar pernikahan antara mita dengan arya, kabar sampai kepelosok
kampung, tanpa restu dari neneknya..tak memberi kabar bahkan menengok pun tidak,
mbah uti benar-benar tidak memperdulikan cemohan tetangga tentang keburukan
mita cucu angkatnya itu, walau sakit yang mencabik-cabik di dada nenek tua renta itu tak membuatnya murka.
ia menerima dengan lapang dada jika itu memang yang terbaik untuk mita, biarlah menjadi ladang amal baginya memelihara anak yatim piatu, sesungguhnya di dalam lubuk hati yang paling dalam, ia hanya
ingin mita menengoknya, baginya melihat mita bahagia saja sudah cukup ia tidak
meminta lebih, meminta uang, harta atau sebagainya tidak ia tidak meminta itu semua.
...****************...
suatu malam mita mendengar ayah mertuanya sedang berbicara dengan arya,ia
tak sengaja menguping pembicaraan itu, niatnya keluar kamar karena hendak
mengambil segelas air putih sebab kerongkongannya tera kering, kala ia tengah bermimpi buruk tentang nissa dan neneknya.
mita mengendap-endap mengintip dua sosok yang tengah berbicara di ruang keluarga.
" lalu bagaimana kabar dengan anak buah ayah yang di kirim untuk membunuh dan
memperkosa nissa yah? apakah ada jejak?" tanya arya pada pak sanjaya
" ayah ndak menemukan jejak mereka, bahkan kemarin ayah mengetahui dari mata-mata ayah bahwa nissa sampai
saat ini belum di temukan, nissa dan anak buah ayah menghilang entah kemana" jawab ayah nya mengetuk-ngetuk jemarinya di
meja yang terdapat di hadapannya
" lalu apa rencana ayah?" tanyanya lagi
" ayah akan menyelidikinya lagi siapa keluarga mita sebenarnya..kamu tenang saja
nak." jawab ayahnya dengan mantap
dengan susah payah mita menutup mulutnya agar tak bersuara, ia membekap mulutnya sendiri, kemudian mita berlari ke atas masuk kedalam kamar dan lekas ia masuk kedalam selimut, ia menangis di sana, begitu kejam suami dan mertuanya membunuh saudara
angkatnya itu,
" pasti nissa sangat ketakutan, maafkan aku nissa, maafkan aku," batin mita
ia menangis sejadi-jadinya, tak kuasa ia membayangkan mita di perkosa dan di bunuh oleh orang-orang suruhan mertua dan suaminya itu, semua salahnya andai ia tak
menceritakan tentang konflik antara mita dan nissa semua ini tak akan pernah terjadi.
tiba-tiba suara langkah kaki mendekat ke arahnya, arya mendapati mita menangis sesunggukan di atas ranjang mereka.
" ada apa de..kenapa kamu menangis.. heumm?" tanya arya pada istrinya.
mita merasa jijik pada arya mita merasa salah
memilih laki-laki seperti dirinya, namun ia tak mampu mengatakan kalau sebab dirinya
menangis dan bertanya pada arya apa benar suaminya yang telah membunuh nissa lewat
orang-orang suruhan ayah mertuanya? sungguh ia tak mampu bicara seperti itu, ia
takut menjadi bomerang bagi dirinya.
maka ia terpaksa berbohong pada arya
" aku ..aku..bermimpi buruk mas..aku sangat takut..aku takut kamu pergi meninggalkanku seperti ini..." jawab mita gugup.
arya terkekeh dan mencium kening istrinya itu.
" aku akan tetap bersamamu..jangan khawatir,
tadi aku hanya keluar sebentar dan kamu menangis hingga sesenggukan seperti anak kecil, ohh manisnya..sini sayang biar aku peluk" ujar arya memeluk mita dan mereka tidur bersama.
...****************...
terlihat nenek lastri menjual kepingan emas di sebuah toko sebab kini dirinya tak
mempunyai uang sepersen pun.
nissa belum juga pulang dari rumah suaminya di alam ghaib, ia tak merasa khawatir sebab ada bagas yang melindunginya.
" kalau boleh saya tau ...si mbah dapat dari mana emas murni ini mbah, ini benar-benar
asli dan sangat mahal.." ucap penjaga toko emas itu.
" ini warisan dari nenekku..bisakah anda mempercepat sedikit..sebab aku lupa
mengunci pintu rumahku." jawab nenek lastri
" baik...mbah..ini uangnya"
laki-laki itu menyodorkan segepok uang lembaran merah pada nek lastri..nenek itu tergugu dan segera mengambilnya.
"' sungguh harga yang sangat mahal," batinnya
kemudian ia menaruh uang itu kedalam kantong kresek berwarna hitam dan mengambil selembar uang seratus ribu rupiah untuk ia belanjakan beberapa kebutuhan dapur,seperti beras dan lauk pauk untuk ia masak di rumah.
setelah semua belanjaan terpenuhi,nek lastri
mendapatkan ibu-ibu yang sedang mengobrol di sebuah bale-bale di perempatan jalan
menuju rumahnya.
dengan sangat ramah mereka menegur
dan bertanya pada nek lastri
" dari mana mbah..." tanya ibu yang menggendong anak perempuan berumur dua tahun
" dari pasar..habis belanja." jawab nek lastri dan kembali berjalan.
" tunggu mbah...mbah apa nissa sudah pulang?" tanya salah satu ibu-ibu di antara lima orang itu
"' sudah kemarin pagi nduk...dan nissa juga sudah bekerja di luar kota nissa di ajak oleh
temannya..waktu itu nissa sudah pulang tapi kebetulan saya ndak ada di rumah, rupanya waktu itu nissa mau izin sama saya bekerja di luar kota, karena terburu-buru dan takut ketinggalan yasudah nissa pergi tanpa menungguku terlebih dahulu" terang nek
lastri.
terpaksa berbohong karena ia tidak mungkin memberitahu yang sebenarnya pada orang-orang yang berada di kampungnya.
" ohh begitu toh mbah..lah pantes semua orang pada mencari nissa hingga ke plosok
kampung tapi ndak ketemu, ternyata nissa sudah bekerja toh mbah..bekerja sebagai apa dia mbah?" tanya wanita yang menggendong anaknya
" bekerja sebagai pembantu bidan..yang biasa menolong orang-orang melahirkan" jawab nek lastri dan lagi-lagi berbohong
" ohh..begitu mbah..wah..bisa kaya mendadak dong yah.. hehehe " ibu di sebelahnya
tertawa cengengesan
" yasudah aku pamit sek yo nduk" pamit si mbah dan berlalu.
gosip itu akan menyebar di seluruh kampung nantinya dan nek lastri bisa tau itu..sebab
gosip sekecil apapun di kampung itu akan langsung menyebar bagaikan racun yang membunuh secara perlahan..
...****************...
pagi itu nissa terbangun dari tidurnya, ia sangat lapar dan hendak masuk ke area dapur istana banyak pelayan-pelayan tengah menumis bumbu, sebagian mencuci perabotan dan sebagian tengah mendidihkan
air dalam panci yang sangat besar,wajan yang sangat besar, dan tungku api yangjuga begitu
besar.
nissa terkesima kala melihat pancuran air yang mengalir ke dalam sebuah baskom berisikan daging entah itu daging apa.
hingga nissa mencari tau masuk ke dalam
ruang jagal, ia muntah-muntah saat melihat sekelompok orang suruhan juragan teh berada di atas meja,tubuh itu di belah dari
dada hingga perut,organ tubuhnya mereka keluarkan dan dagingnya mereka cincang.
nissa berlari keluar dapur menahan mual yang luar biasa yang mengocok perutnya,saat
kakinya berlari keluar dapur ia menabrak tubuh seseorang yang tak lain adalah suaminya yaitu bagas, ia menatap bagas, dan
mata mereka beradu, nissa yang sangat ketakutan mnembelalakan mata, dan menghindar dari pelukan bagas kemudian nissa kembali berlari dan masuk ke
dalam kamar,ia mengunci pintu itu.
dadanya berdebar hebat..nafasnya naik turun,ia bingung bagaimana cara nissa melarikan diri dan pergi dari istana tanpa di ketahui penjaga istana, kalau ia lewat pintu depan sama saja dengan bunuh diri, ia akan terus di kawal kemanapun ia melangkah terlihat nisa menoleh kanan dan kiri di kamar yang luas itu.
terlihat jendela kaca yang besar-besar berada di setiap sudut, nissa menghampiri jendela itu menoleh ke bawah..ternyata sangatlah tinggi ia takut ketinggian.. dadanya ter
berdetak lebih cepat keringat dingin membasahi keningnya, kala suaminya bagas sudah masuk ke dalamn kamarnya.
" jangan mendekat!!kalau mas berani mendekat aku akan melompat!!!"'ancam nissa
sungguh-sungguh.
ia memundurkan tubuhnya dengan berjalan mundur ia nampak was-was, saat bagas
mendekatinya
" kamu kenapa de..ini aku suamimu bagas..ada apa sama kamu...??" tanya bagas
keheranan
nissa mulai mengangkat gaunnya dan hendak naik.
namun dengan sigap bagas menarik tubuh nissa dan nissa jatuh di pelukan bagas
" lepaskan aku mas...aku ndak mau menjadi makanan kalian..!!!" seru nissa mencoba
melepaskan tubuhnya dari pelukan bagas namun kalah badan.
dengan tubuh nissa yang kecil dengan sangat mudah bagas menaklukannya dengan tubuhnya yang besar dan juga kekar.
" apa????apa aku ndak salah denger de? aku ingin menjadikan mu makanan??? hahahaha...bukankah sudah ku lakukan saat
malam tadi??? dan kamu juga sudah memakan singa tampan ini bukan?" tanya bagas tertawa terbahak-bahak.
nissa menghentikan ronta nya, memandang bagas keheranan.
" aku tau ...kamu pasti lapar dan mencari sesuatu di dapur istana itu kan? kamu melihat
komplotan itu yang sedang di jagal oleh pelayan istana..dan kamu mengira aku dan
keluargaku akan memakan daging manusia??? hei istri bodoh..ndak mungkin aku dan keluargaku makan daging manusia.. sungguh kami ndak menyukainya...kami menyukai daging rusa di alam mu..daging
sapi atau kerbau..kami ndak menyukai daging dari bangsa kalian...paham ndak..?" bagas
meringis saat pinggangnya di cubit nissa
" terus daging manusia yang di cincang itu untuk apa ha?" tanya nissa mulai penasaran
" untuk persembahan pada dewa kami..itupun ndak setiap hari hanya setiap satu tahun
sekali.." jawab bagas enteng
" 'sudah kamu makan dulu sana..aku sudah membawanya dari rumah mbah uti..mbah uti
sendiri yang memberikan rantang yang berisi makanan kesukaanmu itu.. ia bilang mbah
uti kangen sama kamu de.." jelas bagas
" kamu ngapain mas pergi ke rumah mbah uti?" tanya nissa memincingkan mata
" tadinya sih aku ingin membeli makanan di alam kamu de tapi sayangnya mereka tutup
karena hari di sana telah memasuki malam..tapi saat sampai rumah kamu..aku
ketemu mbah uti yang hendak menghangatkan makanan... yasudah aku bilang sama mbah uti kalau kamu belum sarapan dan belum terbiasa dengan makanan di alam ghaib..si mbah hanya terkekeh saat aku mengatakannya..dan ia memberikan rantangan ini.." terang bagas panjang lebar.
nissa terharu..bagas dan mbah uti begitu sangat peduli padanya..
" terimakasih mas.." nissa membuka rantangan itu mencium harum masakan
neneknya yang ia rindukan.
ayam opor dan sambal goreng kesukaannya, nasi terlihat sudah dingin..tapi tak masalah
baginya..ia melahap makanan itu hingga habis..rasanya masih sama..bagas terlihat senang dengan nissa yang tengah bahagia
" mas..aku belum memberikan mbah uang. sebab aku ndak mempunyai uang sepersenpun...bagaimana mbah
mendapatkan uang hingga bisa membeli ayam serta beras?" tanya nissa.
bagas pun menjawabnya
" aku sudah memberikan sekeping emas.. dan sepertinya mbah uti sudah menjualnya..
mungkin harganya memang sangat mahal.. nanti setelah pulang dari alamku kamu akan aku berikan sekantong emas murni.untuk hidupmu di alam kamu de.." tutur bagas tersenyum ke arah istrinya.