Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batu Langit
"Apakah dia masih Yuan Chen si tukang sapu yang kita kenal dulu?" ucap seorang murid biasa kepada rekannya.
"Eh, jangan macam-macam. Dia bisa mengalahkan Senior Mu Ling, itu berarti dia sangat kuat." sahut rekannya.
Di ruangan tertutup, Yuan Chen duduk di atas lantai yang terbuat dari lapisan kayu coklat. Api obor menyala tenang di empat sudut ruangan, membuat pencahayaan yang sedang didalam ruangan tersebut.
Saat itu, Yuan Chen tengah memulihkan energi spiritualnya yang terkuras pada pertarungannya. Ia tengah duduk dengan kedua kakinya yang menyilang, kedua matanya terpejam. Tetapi kesadaran kembali memasuki alam lautan jiwanya sendiri. Di mana ia kembali melihat sosok telur hitam di kejauhan.
"Ternyata, ini adalah alam kesadaran ku, lautan jiwa seorang praktisi," ujar Yuan Chen, pelan.
Namun, jauh di dalam hatinya ia sangat begitu bertanya-tanya tentang sosok apa sebenarnya yang tengah tertidur di lautan jiwanya.
Yuan Chen yang berdiri dalam jarak, ia pun mencoba berkomunikasi dengan sosok telur yang terbelenggu oleh lingkaran cahaya. Walaupun hanya sebuah telur, tetapi ia tahu betul bahwa telur itu pernah dua kali berubah wujud, membuat Yuan Chen sangat begitu penasaran.
"Hei! Mahluk apa kamu sebenarnya?" tanya Yuan Chen dari kejauhan, nadanya cukup kencang.
Namun, tidak ada jawaban sama sekali. Membuat Yuan Chen terdiam, memandang telur itu selama beberapa menit.
Merasa tidak ada jawaban, Yuan Chen pun duduk bersilang kaki di atas permukaan air laut yang tenang. Namun Yuan Chen tak pernah menyangka bahwa di saat ia menyerap Energi spiritual di lautan jiwanya. Energi yang ia serap begitu melimpah, bahkan membuat Yuan Chen berhasil menerobos menuju tahapan Ahli Bela Diri tahap menengah.
"Luar biasa! Aku naik tingkat lagi." kata Yuan Chen, senang. Ia pun bangkit dari tempatnya bermeditasi.
Namun, di saat ia hendak keluar dari alam kesadarannya. Tiba-tiba lautan jiwanya berguncang. Membuat Yuan Chen sangat begitu terkejut, memasang posisi lutut kuda-kuda.
"Hebat sekali, bocah kecil! Bahkan kau sudah berada pada tingkatan ranah ketiga tahap menengah hanya dalam waktu dekat ini!" suara itu menggema memenuhi Lautan Jiwa Yuan Chen.
Yuan Chen terkejut dan tak percaya, matanya melebar seperti hendak keluar dari rongganya melihat sosok Naga Hitam di depannya. Perubahan yang tiba-tiba dari telur hitam menjadi Naga Hitam yang besar dan kuat membuatnya merasa terintimidasi. Sayap kulit yang lebar dan kuat, dengan sisik hitam yang mengkilap seperti batu obsidian, membuat Yuan Chen merasa seperti dihadapkan dengan kekuatan yang sangat besar dan mengancam. Udara di sekitarnya terasa berat dan penuh dengan aura mistis yang kuat.
"Apa... apa ini?" Yuan Chen bergumam, suaranya sedikit bergetar karena terkejut dan takut. Naga Hitam itu menatap Yuan Chen dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang mempertimbangkan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Mata Naga Hitam itu seperti dua bintang merah yang membara, menembus ke dalam jiwa Yuan Chen, ia merasakan napasnya menjadi berat, jantungnya berdetak kencang, dan otot-ototnya menjadi tegang.
Suara yang dalam dan penuh wibawa menggema di dalam pikiran Yuan Chen, membuat ketegangan di dalam dirinya sedikit demi sedikit mereda. "Tidak perlu takut! Aku adalah Batu Langit, batu yang terbentuk dari esensi langit dan bumi," kata suara itu dengan nada yang tenang dan meyakinkan. "Karena Kakek Tua itu telah mempercayakan aku kepadamu, maka kita adalah orang yang berjodoh."
Yuan Chen merasa seperti ada sesuatu yang mengalir ke dalam dirinya, semacam kepercayaan dan keyakinan yang kuat. Dia menatap Naga Hitam di depannya dengan pandangan yang berbeda sekarang, tidak lagi takut, tapi lebih kepada rasa penasaran dan ingin tahu. "Batu Langit?" Yuan Chen mengulangi, suaranya masih sedikit bergetar. "Apa maksudmu? Bagaimana aku bisa mempercayaimu?"
Naga Hitam itu tersenyum, dan untuk pertama kalinya, Yuan Chen melihat senyum yang hangat dan ramah dari makhluk itu.
"Untuk saat ini, kau masih terlalu lemah! Teruslah berlatih hingga kau benar-benar menjadi orang kuat, maka aku akan menceritakan tentangku dan juga tentang Kakek Tua yang kau temui di Gunung Nirwana." ucap Naga Hitam itu dengan suaranya yang menggelegar seperti Sambaran petir. Namun baginya, itu hanyalah suara yang tenang.
Sosok Naga Hitam pun perlahan mengecil, dan kembali menjadi sebutir telur hitam. Dan saat itu, Yuan Chen pun bertekad untuk menjadi lebih kuat lagi. Dia sangat begitu penasaran tentang Batu Langit yang dapat berubah wujud menjadi sosok Naga Hitam, dan juga tentang sosok Kakek Tua misterius.
Saat itu, Yuan Chen pun keluar dari Alam Lautan Jiwa nya, dan bersiap untuk segera bergegas menuju Arena Pertarungan, karena pertarungan keduanya akan segera dimulai.
