Arief adalah seorang mahasiswa jenius teknik informatika dari Indonesia yang hidupnya berubah total ketika sebuah artefak misterius dari sebuah pameran purbakala melebur ke dalam tubuhnya. Ia terlempar ke Benua Azure Timur, sebuah dunia fantasi xianxia (kultivasi) yang dipenuhi sihir, Binatang Spiritual, dan kultivator perkasa.
Di dunia barunya, Arief menemukan bahwa artefak itu telah memberinya warisan terlarang: Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi, bakat kultivasi tertinggi yang dapat menarik perhatian dan keserakahan sekte-sekte raksasa. Demi keselamatannya, ia diselamatkan dan dibawa oleh kultivator wanita dingin, Lin Xiu, ke Sekte Awan Bening.
Master Sekte Tian, yang menyadari potensi luar biasa Arief, segera mengangkatnya sebagai murid langsung dan memberinya misi genting: menyembunyikan bakatnya. Arief, si "naga yang menyamar sebagai ular," harus menggunakan kecerdasan dan logika programmer-nya untuk menguasai teknik kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Arief terhuyung mundur, darah mengalir dari sudut bibirnya, tetapi matanya bersinar dingin, memantulkan cahaya dari serangan tombak Logam Es yang baru saja ia luncurkan. Bentrokan Tinju Esensi Kegelapan Penghancur Jiwa dari Penatua Es Kegelapan telah melukai Dantiannya, namun Arief telah menguji batas kekuatan musuh.
"Kau... kau menahan pukulan penuhku?! Formasi pertahananmu... Logam Es Primordial?! Tidak mungkin! Kekuatan mentahmu setara dengan Jiwa Baru Lahir Tingkat Menengah!" teriak Penatua Es Kegelapan, kejutan dan kemarahan memutar wajahnya yang keriput.
"Kau membunuh temanku," ulang Arief, suaranya sedingin Esensi yang baru ia serap. Logam Es Primordial Arief berdenyut gila-gilaan, menyalurkan Qi Kayu dan Air Murni untuk menyembuhkan retakan Dantiannya dengan kecepatan luar biasa. Dia tahu dia hanya bisa menahan satu atau dua serangan Jiwa Baru Lahir lagi.
"Cukup omong kosong!" Penatua itu berteriak, amarahnya meledak. Dia mengangkat kedua tangannya. Qi Kegelapan di Benteng Es Hitam terserap ke dalam tubuhnya, dan lorong itu menjadi gelap gulita, suhurnya turun hingga ke titik di mana bahkan kristal es hitam pun mulai bergetar.
Jurus Kedua Penatua: Badai Pusaran Kegelapan Mematikan!
Penatua Es Kegelapan melepaskan badai es hitam pekat yang berputar-putar. Es ini tidak hanya dingin; ia membawa Qi Kegelapan yang korosif, yang bertujuan untuk membusukkan Qi Arief, Logamnya, dan jiwanya. Badai itu menyapu lorong sempit, membuat Arief tidak punya ruang untuk menghindar.
Arief mengepalkan tangannya. Dia harus menggunakan semua yang dia miliki. Logam Es Primordial-nya memberinya pertahanan, tetapi ia perlu penyelesaian—sesuatu yang hanya bisa diberikan oleh Lima Elemen Sempurna miliknya.
Jurus Balasan Arief: Manifestasi Lima Elemen Murni - Cakra Pembelah Kegelapan!
Arief mengaktifkan Inti Emas Lima Elemennya secara simultan. Kayu memberi kehidupan, Air memberi fluiditas, Api memberi katalis, Tanah memberi fondasi, dan Logam Es memberi ketajaman. Kayu dan Api bergabung untuk menciptakan Qi pemurni. Guntur dan Air menjadi pergerakan. Logam menjadi bentuk. Arief memanifestasikan sebuah cakram berputar yang cemerlang di depan dadanya. Cakram itu bukan hanya energi; itu adalah konsep Lima Elemen Murni, berputar dengan kecepatan Guntur.
SSSHHHWWWOOOOOSHHH!
Cakram Lima Elemen itu menghantam Badai Pusaran Kegelapan Mematikan. Dunia bergetar. Cahaya murni bentrok dengan kegelapan busuk. Cakram Arief berputar lebih cepat dari pikiran, memotong pusaran es hitam itu menjadi serpihan. Setiap elemen di cakramnya melawan elemen di esensi Penatua: Kayu menyerap Tanah, Api melebur Es, Guntur menghancurkan Qi Kegelapan.
Badai itu hancur, tetapi kekuatan bentrokan itu mendorong Arief kembali dengan keras, menabrak dinding kristal es. Arief memuntahkan seteguk darah, Dantiannya bergetar di ambang kehancuran.
"Mustahil! Kau... Qi murnimu... Kau tidak seharusnya memiliki energi pemurni seperti itu!" Penatua itu terhuyung, Qi-nya sendiri terdistorsi oleh benturan dengan Dao Lima Elemen yang sempurna.
Arief segera mengirimkan Qi Kayu ke dalam Ma Ling, yang terikat dan menyaksikan dengan ketakutan. "Bertahanlah, Ma Ling!"
Arief berdiri, Logam Es-nya sekarang mengeluarkan uap panas, hasil dari bentrokan dengan Api internal yang dia gunakan. Dia tahu dia tidak bisa memenangkan pertarungan ini melalui bentrokan kekuatan lurus. Dia harus bertindak taktis.
[Nexus Surgawi]: Analisis Bentrokan Selesai. Qi Penatua Es Kegelapan (Jiwa Baru Lahir Akhir) rentan terhadap Serangan Logam-Air Taktis yang menargetkan Formasi Qi di tubuhnya. Serangan Guntur frontal tidak efektif.
"Kau terlalu berisik, Penatua," kata Arief, senyum tipis, dingin, dan mematikan tersungging di bibirnya. Arief menyalurkan Qi Logam Es-nya ke seluruh tubuhnya, mengintegrasikan dirinya ke dalam Formasi Pertahanan Benteng itu sendiri. Dia memanifestasikan ribuan jarum Logam Es setipis rambut, tak terlihat oleh mata telanjang, yang melesat dari dinding, langit-langit, dan lantai.
Jurus Ketiga Arief: Hujan Jarum Logam Es Terintegrasi!
Hujan jarum yang diam dan mematikan itu menembus Qi pelindung Penatua Es Kegelapan. Ratusan jarum menembus kulit Penatua itu, meskipun terlindungi oleh Esensi Jiwa Baru Lahir.
Pfffssshhh...
Penatua Es Kegelapan menjerit kesakitan. "ARRRGGGHHHH! Jarum apa ini?! Mereka memotong Qi-ku! Mereka membekukan meridianku!"
Penatua itu panik, melepaskan gelombang Qi Kegelapan untuk membersihkan jarum-jarum itu. Arief menggunakan kesempatan ini. Langkah Bayangan Guntur! Arief melesat ke depan, mendekati Penatua Es Kegelapan, melancarkan teknik terlarang yang dia pelajari dari Nexus—Tinju Penghancur Dantian.
Penatua Es Kegelapan melihat mata Arief yang dipenuhi tekad membunuh yang murni. Penatua itu tahu ini adalah pertarungan hidup atau mati.
Jurus Pamungkas Penatua: Formasi Lapisan Esensi Jiwa Baru Lahir! Tiga lapisan es hitam muncul di sekelilingnya, masing-masing memancarkan aura pertahanan tingkat yang berbeda.
Arief meninju, menghancurkan lapisan pertama dengan Logam Es-nya. Lapisan kedua dengan Guntur-nya. Lapisan ketiga dengan sisa-sisa Qi-nya.
CRASH!
Tinju Arief, yang kini hanya tersisa Logam Es Primordial, menembus lapisan terakhir pertahanan dan menghantam bahu Penatua Es Kegelapan. Tidak mencapai Dantian, tetapi menghancurkan tulang dan meridian bahu Penatua itu menjadi debu es.
"AAAAAHHHH!" Penatua itu jatuh berlutut, wajahnya berubah pucat pasi karena kehilangan Qi yang mengerikan.
Arief berdiri di atasnya, kelelahan, Dantiannya berteriak kesakitan, tetapi matanya tetap dingin. "Di mana kunci Formasi pintu keluar?" desis Arief.
"Kau... bocah... kau tidak akan pernah keluar dari sini! Benteng ini akan menguburmu!" Penatua itu menyeringai penuh darah. "Dan dia... dia datang!"
Tiba-tiba, tekanan spiritual yang jauh lebih besar dari Penatua Es Kegelapan menghantam lorong. Sebuah aura Jiwa Baru Lahir Tingkat Puncak yang mematikan.
Seorang kultivator lain, lebih tua, lebih besar, mengenakan jubah emas gelap, muncul di lorong. Dia membawa Qi Tanah dan Qi Kegelapan, busuk dan mematikan.
"Siapa yang berani melukai anggota inti Organisasi Bayangan Naga?" geram kultivator baru itu.
[Nexus Surgawi]: PERINGATAN! Musuh Baru: Penatua Tanah Kegelapan. Jiwa Baru Lahir Tingkat Puncak. Kekuatan: 95% dari Master Sekte Tian. Energi Pengguna: 5% tersisa. Rekomendasi: MELARIKAN DIRI SEKARANG!
"Persetan," gumam Arief. Dia tidak bisa melarikan diri. Dia hanya bisa memanggil sisa-sisa terakhir Qi-nya, bersiap untuk meledakkan Dantiannya sendiri, untuk memastikan Nexus tidak jatuh ke tangan mereka.
Penatua Tanah Kegelapan melihat Arief, dan kemudian dia melihat Ma Ling yang lemah. Matanya bersinar tamak. "Oh, pewaris Nexus. Dan kau membawa wanita yang tahu Formasi. Hadiah ganda. Aku akan mengambil kedua Jiwa kalian."
Tepat saat Penatua Tanah Kegelapan bersiap meluncurkan serangan mematikan, sebuah ledakan petir es membelah langit di atas Benteng.
BOOOOMMMMM!!!
Formasi Guntur Kegelapan di puncak Benteng hancur berkeping-keping.
Tiba-tiba, sebuah suara dingin, dipenuhi amarah Guntur Murni, menggelegar di seluruh Benteng Es Hitam.
"DASAR SAMPAH BAJINGAN BAYANGAN NAGA! SIAPA YANG MENYENTUH REKAN DAO-KU?!"
SWOOSH!
Jubah putih es menembus langit-langit yang hancur. Lu Xinyue, mentor Guntur-Air Arief, mendarat di antara Arief dan Penatua Tanah Kegelapan.
Lu Xinyue, dalam kemarahan absolut, memancarkan aura Jiwa Baru Lahir Tingkat Akhir yang disempurnakan. Di tangannya, dia memegang artefak faksi terkuat: Pedang Guntur Beku.
Dia melirik Arief yang berlumuran darah. Kemudian dia melirik Ma Ling. Dan akhirnya, dia melirik Penatua Tanah Kegelapan yang terkejut.
"Aku baru saja menembus kemacetan. Aku sangat bersemangat untuk menguji kekuatanku yang baru," desis Lu Xinyue, mata birunya berkilat Guntur. "Kau adalah pria yang tepat untuk mengorbankan dirimu demi Klaim Kepemilikan-ku."
Lu Xinyue mengayunkan Pedang Guntur Beku-nya, meluncurkan Badai Guntur Murni yang menyegel seluruh lorong dan memotong Qi Penatua Tanah Kegelapan.
"Arief. Bawa pacarmu itu dan pergi! Ini adalah pertarungan mentor."