NovelToon NovelToon
Rela Di Madu

Rela Di Madu

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Fahira Azalwa, seorang gadis cantik yang harus menelan pahitnya kehidupan. Ia berstatus yatim piatu dan tumbuh besar di sebuah pesantren milik sahabat ayahnya.

Selama lima tahun menikah, Fahira belum juga dikaruniai keturunan. Sementara itu, ibu mertua dan adik iparnya yang terkenal bermulut pedas terus menekan dan menyindirnya soal keturunan.

Suaminya, yang sangat mencintainya, tak pernah menuruti keinginan Fahira untuk berpoligami. Namun, tekanan dan hinaan yang terus ia terima membuat Fahira merasa tersiksa batin di rumah mertuanya.

Bagaimana akhir kisah rumah tangga Fahira?
Akankah suaminya menuruti keinginannya untuk berpoligami?

Yuk, simak kisah selengkapnya di novel Rela Di Madu
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok? Apa dia baik-baik saja?" tanya Zidan dengan wajah panik saat menghampiri dokter.

"Alhamdulillah, pasien baik-baik saja," sahut dokter.

"Alhamdulillah... Lalu apa tindakan selanjutnya, Dok?" tanya Zidan lagi.

"Pasien harus istirahat total sampai kandungan berusia empat bulan. Karena pasien baru saja mengalami kecelakaan, jika terlalu banyak bergerak, dikhawatirkan akan terjadi keguguran," jelasnya, membuat Zidan dan Fahira saling pandang.

"Apa separah itu, Dok?" Fahira mencengkeram lengan suaminya dengan ekspresi cemas.

"Tidak terlalu parah, hanya harus menjaga kondisinya saja. Besok pasien sudah boleh pulang. Nanti akan ada kontrol satu minggu sekali, ya, Tuan Zidan," ujar dokter dengan senyum ramah.

"Iya, terima kasih, Dok. Apa kami sudah bisa menengoknya?"

"Silakan." Dokter mempersilakan Zidan dan Fahira masuk ke ruangan Viola.

Keduanya melangkah pelan. Zidan menatap Viola dengan wajah sendu, seakan ingin menangis, namun ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan kedua istrinya itu.

Fahira melihat wajah Viola yang pucat karena cukup banyak kehilangan darah. Zidan yang melihat kondisi istri keduanya itu segera merogoh ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Halo!" ucap Zidan setelah telepon tersambung.

"Ya, ada yang bisa kami bantu?" sahut seorang wanita di seberang.

"Saya mau memesan satu perawat wanita yang benar-benar terpercaya. Untuk mengurus istri saya yang sedang hamil muda selama dua puluh empat jam. Apa bisa?" tanya Zidan tegas.

"Bisa, Pak. Dibutuhkan untuk kapan?"

"Saya butuh malam ini juga. Kirimkan orangnya ke alamat Jalan X Nomor 10, Perumahan B. Atas nama Zidan Sharif Xavier."

"Baik, Pak. Kami akan mengirimkan malam ini juga."

"Baik, terima kasih." Setelah itu Zidan menutup telepon dan melangkah mendekati Fahira yang duduk di sebelah Viola.

"Sayang, aku pergi dulu. Kau jaga dia baik-baik. Jangan sampai kejadian seperti tadi terulang lagi," ujar Zidan datar, tanpa ekspresi.

"Iya, Bang. Hati-hati, ya. Nanti aku hubungi Bi Inah untuk menyuruh Iyem membawakan bajuku ke sini," sahut Fahira lembut.

"Tidak usah. Biar aku saja yang membawakan pakaianmu. Aku juga akan menjaga dia di sini bersama kamu."

"Baiklah kalau begitu." Fahira berusaha tetap lembut karena melihat Zidan seperti batu es, dingin, datar, tanpa ekspresi.

Zidan akhirnya pergi meninggalkan Fahira. Ia tidak mengatakan ke mana ia pergi. Yang pasti Fahira selalu mendoakan keselamatan suaminya.

Dalam perjalanan, Zidan memijat keningnya. Ia sudah sangat pusing menghadapi ibunya yang selalu saja menimbulkan masalah dalam keluarganya.

~~

Sesampainya di rumah ibunya, Zidan langsung membuka pintu tanpa mengetuk. Ia mengucap salam setelah melihat ibunya berada di ruang keluarga bersama Eva.

"Assalamualaikum." Salam Zidan membuat ibu dan adiknya menoleh bersamaan.

"Waalaikumsalam, Zidan. Masyaallah, Ibu kangen sekali sama kamu, Nak," ucap Ibu Zubaidah sambil memeluk putra kesayangannya.

Namun Zidan tidak membalas pelukan itu. Wajahnya tetap datar dan dingin, menyiratkan rasa kecewa yang begitu dalam terhadap ibunya.

"Kau apa kabar, Nak? Apa kau sudah makan?" tanya Bu Zubaidah sambil mendongak menatap Zidan.

"Aku baik, Bu. Bahkan sangat baik. Dan aku sudah makan. Aku kemari hanya mampir sebentar," sahutnya tetap datar.

Bu Zubaidah mulai mengerti. Kedatangan Zidan pasti terkait masalah pagi tadi ketika ia membuat keributan di rumah baru Zidan.

"Bu, apa yang Ibu inginkan sebenarnya?" tanya Zidan tegas, membuat Eva berdiri dan menghampiri.

"Maksudmu apa, Zidan?" Bu Zubaidah pura-pura tidak mengerti.

"Bu, perlakuan Ibu tadi pagi itu menimbulkan masalah besar. Zidan mohon, jangan ganggu kedua istriku lagi. Berapa kali Zidan harus bilang sama Ibu? Aku sangat menginginkan seorang anak, dan sekarang Viola sedang hamil. Aku bahkan sudah memberitahu Ibu kemarin sepulang mereka periksa. Lalu apa lagi yang Ibu inginkan? Viola hampir keguguran karena ulah Ibu. Sebenarnya apa sih yang Ibu inginkan?"

Bu Zubaidah terdiam. Hatinya ngilu. Yang sebenarnya ia inginkan hanyalah perhatian dari putra lelakinya.

"Kak! Kenapa Kakak malah membentak Ibu?" kesal Eva sambil memeluk ibunya.

"Kau tidak mengerti soal ini! Jadi Kakak sarankan kau tidak usah ikut campur. Paham!" bentak Zidan sambil menunjuk Eva.

"Zidan, Ibu tidak sengaja. Ibu ke sana awalnya mau menengok menantu Ibu, tapi malah bertemu Iyem. Ibu yang masih kesal akhirnya tidak bisa menahan emosi," jelas Bu Zubaidah lirih.

"Apapun alasan Ibu, aku tidak mau hal ini terulang lagi. Kalau ini terjadi lagi, Zidan akan pergi sejauh mungkin dan tidak akan pernah bertemu Ibu lagi!" ancam Zidan, lalu menyalami ibunya dan berbalik pergi.

Bu Zubaidah menatap kepergian putranya dengan air mata yang tak terbendung. Ia menangis sejadi-jadinya. Niatnya mencari perhatian justru membuat Zidan semakin menjauh.

~~

Malam hari di rumah sakit, Zidan terus menjaga Viola tanpa memejamkan mata. Sementara Fahira sedang beribadah di masjid rumah sakit.

"Kau mau apa? Buah, bubur, nasi, atau apa? Sebutkan saja, biar aku belikan," tanya Zidan lembut.

"Tidak, Mas. Melihatmu saja sudah membuat perutku kenyang. Aku tidak menginginkan apa-apa," jawab Viola, membuat Zidan tersenyum.

Tak lama kemudian Fahira datang sambil membawa banyak makanan seperti roti, camilan kesukaan Viola, bahkan apel merah.

"Kau beli apa, Mbak? Banyak sekali," tanya Viola yang berbaring setengah duduk.

"Tidak banyak. Aku cuma ke minimarket depan. Biar kamu tidak lapar, Viola. Kasihan janinnya kalau kamu tidak makan. Aku kupasin buah, ya?"

"Terima kasih, Mbak."

Fahira mengupas apel untuk Viola, sementara Zidan duduk di sofa, mengontrol pekerjaannya sebelum meeting penting besok.

Sejak kehamilan Viola, Zidan dan Fahira memberikan perhatian lebih. Mereka sangat bahagia karena pernikahan mereka dengan Viola tidak sia-sia dan akhirnya membuahkan hasil.

Bahkan jika ada yang mencoba menyakiti Viola, sekalipun itu Ibu Zubaidah, keduanya akan menjadi garda terdepan untuk melindunginya.

...----------------...

Bersambung....

1
Adelia Rahma
dasar mertua egois semoga aja anak perempuan nya kena karma karena udah nyakitin menantunya itu
Adelia Rahma
hampir saja..
tapi sayangnya semua sudah di lihat Fahira
dan Fahira inilah resikonya mau di madu pasti sakit dan sangat sakit
Adelia Rahma
hemm
Mala Mala
ya udah sekalian ja g usah di kasih art
Mala Mala
baru jg dgas,,,hawa2nya dah hamil ni 🤭🤭
Masitoh Masitoh
ku harap viola meninggal melahirkan
🍁Dhita❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
mantap nich zidan. lupa sama. fahira.. dapat bonus. dari viola ya
sutiasih kasih
sebaiknya segera terungkap...
septiana
semoga Rayhan ga syok kalau tau adiknya udah di madu
septiana
begitulah kira2 kalau 2 istri tinggal di 1 atap.. suami perhatian ke istri pertama, istri yg kedua cemburu begitu pun sebaliknya.
septiana
lanjut kak semangat 💪🥰
septiana: sama2 kk
total 2 replies
Adelia Rahma
Fahira ku harap kamu jangan salahkan viola jika suatu saat nanti dia jatuh cinta ke suamimu karena kmau lah yang menghadirkan dia di antara kamu dan suamimu
dan ku harap kamu sedikit tehas ke ubu mertuamu jangan terlalu lemah dan psrah gotu aja
Adelia Rahma
nah tu pusing pusing dah lu Zidan
udah ngehadapin dua istri
tiba di rumah ibumu udah ngadepin ibu dan adikmu juga nikmati hidupmu ya zidan pasti bnyk drama nya
Adelia Rahma
hemm umi padahal anakmu malah udah sering menangis 😭😭
Adelia Rahma
siap siap berbagi hati dan suami Fahira
Adelia Rahma
hemm gak bisa berkata apa-apa
Adelia Rahma
sakit tak berdarah
gak di madu hati dan pisik sakit
di madu malah tambah sakit
Adelia Rahma
pakaian mu terlalu terbuka vio
Adelia Rahma
lanjut susah mau komen apa
Adelia Rahma
ummm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!