Siapa bilang pria dingin yang telah tumbuh dewasa itu tidak menyimpan rasa pada sang adik angkat, yang jelas-jelas dirinya hanyalah kakak angkat yang kebetulan di rawat oleh keluarga Satuan.
"Siapa suruh kamu begitu menarik, jangan salahkan kakak jika kamu selama ini jadi fantasi kakak, kamu cantik dannnn menarik Sea. " Delane menatap bingkai foto milik Sea.
Tapii, hubungan itu telah membawa keduanya ke jenjang yang seharusnya tidak di lakukan. Apalagi setelah itu mereka terpisah negara dan juga waktu, belum lagi lantaran kesalah pahaman yang berujung retaknya sebuah hubungan yang sudah berjalan dengan baik selama itu.
"ya aku memang tergoda akan pesonamu Sea, tapi hanya tubuhmu. Setelah insiden ulang tahunmu itu aku merasa jijik melihat dengan bajing@n itu. "
Deg.
Mampukah Sea meyakinkan dan memulihkan kepercayaan Delane kembali setelah insiden itu, apa keputusan terakhir yang Sea ambil setelah segala usahanya tidak di anggap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.setelah insiden teror
"enak sekali. " sampai terharu.
Gea tak bisa menyembunyikan air matanya.
"mom, ada apa? apa kurang enak sampai-sampai mommy menahan rasanya yang kacau balau sampai menangis mom? " panik, buru-buru mengambilkan air putih pada Gea.
Selama ini ia memang jarang ke dapur untuk belajar memasak, bukannya tidak mau tapi terlalu banyak larangan, agar kulitnya tetap bersih dan tidak ada luka lecet dan lainnya.
"bukan bukan, justru ini enak sekali. benar benar enak, mommy merasakan makanan ini seperti buatan oma Shofia, Sea. " teringat mendiang oma Shofia lagi.
Betapa baiknya wanita tua itu, tidak hanya menawarkan kasih sayang namun juga seluruh dunianya, itupun tak lepas dari cerita masa lalu. andai ia tak pernah di pertemukan dengan laki-laki remaja yang terlibat tanah longsor itu mungkin hidupnya tidak akan pernah seindah ini bukan.
"iya kah, aku tadi lihat resep ini mom. " menujukkan buku lama yang ada di laci ruang baca.
Deg.
Buku itu yang tau hanya Delane, mengingat kedua anak kembarnya ini tak suka di ruang baca, mereka berdua cerdas lantaran keturunan, jika tidak sudah di pastikan mereka tidak pandai sama sekali.
"sini, mommy yang simpan. " ia peluk buku itu seperti ia memeluk oma Shofia saat beliau masih sehat dulu.
Ternyata waktu berjalan sangar cepat ya, sehingga tak terasa sudah bertahun-tahun lamanya Oma Shofia telah meninggalkan keluarga ini lantaran usianya yang memang sudah sangat tua.
"mom, mommy tak apa-apa? " ia khawatir dengan ibunya.
Gea menggeleng lalu tersenyum, " tidak apa-apa, mommy oke Sea, " tidak mau membuat putrinya khawatir.
Brian baru pulang setelah ia meeting dadakan tadi, dengan siapa kalau bukan sahabat lamanya Aryana dan Roberto.
"bro, lu gak mau nikah lagi? " celetuk Aryana pada Roberto.
"enggak deh, cukup satu doang. pengen setia biar nanti di syurga sama-sama dengannya, " dengan percaya dirinya.
Arya memutar bola matanya dengan malas.
bugh.
"sok ngarep dapet surga, perbaiki cara hidup. enak sekali setelah buat dosa masuk surga cuma-cuma. " Aryana yang geram langsung melempari bantal untuk yang kedua kalinya.
"gak sering kok, cuma hampir tiap hari. lagian salahnya si otong nih, selalu on terus, " ungkapnya percaya diri.
Gila.
Brian hanya tersenyum, dua sahabatnya ini dari masa muda sampai masa tua masih sama saja tingkah lakunya gak berubah sama sekali, cara mereka bercanda tetap sama.
"ee hemmm, ngomongin apa? kayaknya seru banget. " Gea baru saja tiba untuk menyambut suaminya.
Brian langsung mendekati istrinya dengan manja, kebiasaan sedari awal menikah begitu terus ekspresi nya gak berubah kecuali kulit tubuhnya, kalau sifatnya sama. Padahal saat di luar sana tanpa pengawasan pawang nya garangnya bukan main, bahkan tidak main-main dengan orang-orang yang berusaha mengusik ketenangannya.
"ayyy gak ada kok, mereka berdua tuh tua-tua gak tau diri. yang satunya suka celup sana sini yang sayunya gak bisa move on dari mantan yang udah nikah lagi ay, terus mereka bicarain hal-hal yang pamali didengar orang-orang baik seperti kita ay. Sepertinya malam ini, kami tidak menyambut tamu tak di undang. " menatap ke arah Aryana lalu ke Roberto secara bergantian.
Keduanya kesal jika sudah ada drama begini, Brian ini curang sekali. padahal tadi dia ini yang mengajak untuk mampir ke kediaman Satuan, ehhh ternyata malah di kambing hitamkan dan berakhir sekarang keduanya pulang dengan kesak perasaannya.
"mas, jangan begitu lain kali. "
"yaaa habisnya gimana lagi sih ay, biar mereka itu tidak menganggu kedamaian kita dan kegiatan kita ini. " berada di ceruk leher Gea dan hendak mengecupnya.
Sky bersedekap di sebelah pintu.
"dad, mom, harap di gunakan pada tempatnya. kasihan yang lihat, matanya jadi ternoda. "
Anak sialan, bangke emang. kenapa muncul mendadak di situ.
"ngapain kamu disitu? udah tau orang tua lepas rindu, kamu muncul disitu. sana pergi, bermain dimana gitu, kenapa mendadak jadi anak rumahan. " kesal sekali Brian, biasanya Sky akan pergi ke tempat-tempat anak muda untuk bersenang-senang, lah ini enggak malahan jadi penganggu saja.
"alah dad dad, tiap hari lepas rindu. " sebab Sky sering kali mendapati kedua orang tuanya yang tak tau tempat, apa gak malu sama anak-anak.
"makanya, sana pergi. ganggu aja, iyakan ay? " manjanya.
Sky yang terusir kesal, padahal ia juga ingin kok di rumah meski gak sampai tiga jam.
"iya iya dad, gak perlu daddy suruh aku juga bakalan pergi kok. " kembali ke ruang game.
Delane menangkap wajah kusut Sky.
"ada apa sih, kayak putus cinta? "
"mamang putus cinta, lihat ke arah sana kak. Betapa mesranya kedua para orang tua itu, jadi pengen punya pasangan yang speknya kayak mommy deh, perfect, "
"cari aja, gampang kan. "
"kalau cari sih gampang, tapi yang modelnya kayak mommy gak ada kak Delane, " gamblang nya.
"di bentuk, bukan di cari. Sana cari, buka sosmed mu pasti udah banyak tuh yang dm kamu. "
Sky sangat terkenal di sekolah, tak hanya seusianya yang menyukainya tapi kakak kelas juga bahkan mahasiswi juga banyak yang suka, tampan iya, rich juga iya, apa coba yang kurang, pinter iya. hanya satu kurangnya yaitu kurang beruntung dalam percintaan, selain terkenal playboy juga melekat dalam dirinya.
"iya kak, terimakasih atas pencerahannya. oh ya kak, gimana perkembangan kakak dengan nya? " kepo bukan main.
Skala juga ikut penasaran, siapa yang di maksud.
Sea datang dengan nampannya. "kak, ini dimakan ya. " malu malu tapi tetap saja terlihat sangat menarik di mata Delane.
"terimakasih Sea, wahhh enak sekali gurih dan manisnya gak berlebihan, " Delane orang pertama yang mengagumi masakannya dan langsung ia beri pendapat.
"benarkah, kalau begitu habiskan. jika kurang aku buatin lagi. " senang sekali, sampai berbunga-bunga, hal-hal kecil begini sangat membahagiakan sekali.
"siappp chef Sea. " Skala memujinya.
Tapi tak luput mata mereka ada yang berbeda, ternyata benar tapi entah mengapa Sea merasakan ada yang kurang.
"kak jangan di habiskan dulu, aku masih ada makanan yang lainnya kak. " terburu-buru.
"tap--" alamat perut begah dan sakit.
"pokonya aku ambilin kak. "
.
"ay, kemana anak-anak? "
Mengingat ada satu masalah belum terselesaikan dengan baik, meski sudah mengobrol banyak.
Brian menatap putri semata wayang nya dan terlihat sangat bahagia, bagaimana ia tega menghancurkan kebahagiaan itu.
"bahagia sekali, sampai daddynya pulang tidak ada sambutan. "
Sea langsung memeluk erat tubuh daddynya erat-erat, "dad, bolehkah Sea mengajukan permintaan saat ulang tahun nanti? " menatap Brian.
