Aku Selingkuhan Bosku

Bella baru selesai mandi dan mengeringkan rambutnya, dia mendengar suara Bella nya berbunyi, dia pun langsung berjalan menuju pintu, saat dia mengintip ternyata Leo sedang berdiri di depan pintu dengan raut wajah yg murung.

Bella lalu membukakan pintu, Leo langsung memeluk Bella saat Bella keluar, Bella berdiri mematung beberapa saat, kemudian Bella menepuk-nepuk bahu Leo.

"Kita bicara di dalam ya mas" ajak Bella, Leo pun mengangguk lalu mengikuti Bella ke dalam.

Leo terduduk lesu di sofa, entah kenapa tubuhnya terasa lemas dan tak bergairah. Bella merasa bingung melihat Leo yg tiba-tiba seperti ini padahal sepulang tadi Leo masih terlihat baik-baik saja.

"Mas ada apa? Cerita sama saya" bujuk Bella sambil memegang tangan Leo.

"Saya bermimpi buruk, Bella" ucap Leo sambil memejamkan matanya. Bella tentu sangat terkejut mendengar nya.

"Mimpi buruk? Mimpi buruk apa mas? " tanya Bella penasaran.

Leo pun menceritakan mimpinya kepada Bella, dia merasa kalau mimpi itu seperti nyata, Leo memang saat ini tidak terlalu perduli dengan Jenny tapi saat melihat istrinya di tiduri pria lain hatinya tak Terima, Bella mengusap punggung tangan Leo mencoba menghibur nya.

"Semoga saja cuma mimpi mas, makanya mas jangan tidur pas magrib, pamali" ucap Bella sambil tersenyum. Leo pun menoleh ke Bella, Bella mencoba untuk tersenyum kepada Leo walaupun hatinya sedikit sakit saat Leo menceritakan tentang Jenny.

"Mungkin kamu benar, saya tadi kelelahan terus tidak sengaja tertidur, maafkan saya Bella karena menceritakan hal ini dengan mu, jujur saya seperti orang yg linglung setelah memimpikan itu, bahkan makan pun tak berselera" ucap Leo.

"Saya paham mas, mau saya masakin biar mas bersemangat lagi? " ucap Bella.

"Apa kamu tidak lelah setelah seharian pergi dengan saya? " tanya Leo, Bella menggelengkan kepala nya sambil tersenyum.

"Mas tunggu ya, saya buatin dulu" Bella ingin bangun dari duduknya tapi Leo menarik tangan Bella dan membekap mulut Bella dengan ciuman. Leo mencurahkan segala kegalauan hatinya lewat ciuman tersebut.

Leo melepaskan ciuman nya dan mencium kening Bella, dia menatap kedua mata Bella dengan tatapan yg dalam.

"Terima kasih Bella karena kamu selalu menerima setiap keluhan saya, maaf jika saya menyakiti hatimu" ucap Leo sambil mengusap rambut Bella.

"Iya mas, saya ngerti kok" Bella mengecup bibir Leo sekilas lalu dia pergi ke dapur, Leo terpaku saat Bella tiba-tiba mencium nya.

"Sudah mulai berani rupa nya" gumam Leo sambil tersenyum tersipu, Leo pun menyusul Bella ke dapur untuk membantunya, saat Bella sedang memotong sayuran tiba-tiba tangan Leo melingkar di pinggangnya membuat Bella terkejut.

"Astaghfirullah mas, ngagetin aja" pekik Bella.

"Saya bantu ya" ucap Leo, dia mengambil ayam fillet dan mencucinya, lalu dia memotongnya kecil-kecil. Mereka berdua memasak sambil bercanda, sesekali Leo mengelitiki pinggang Bella hingga Bella kegelian, mereka terlihat seperti sepasang pengantin baru yg sedang kasmaran.

Setelah masakan siap mereka pun makan malam berdua, Bella merasa senang karena Leo sudah tidak terlihat murung, bahkan dia memakan masakan Bella dengan lahap. Bella merasa bersyukur bisa menjadi obat untuk Leo.

Hujan turun dengan deras, udara di dalam ruangan menjadi semakin dingin, Bella mengecilkan volume AC nya agar lebih hangat.

Bella dan Leo saat ini sedang duduk di sofa, Leo merebahkan kepala nya di pangkuan Bella, sedangkan Bella sedang mengusap-usap kepala Leo dengan penuh kasih sayang.

"Mana sangat suka hadiah dari kamu Bella" ucap Leo sambil memejamkan matanya.

"Oh ya? Syukurlah... Saya sempat ragu takut bu Lusi tidak suka dengan pemberian saya" ucap Bella.

"Tidak kok, mana sangat senang. Bahkan dia meminta saya untuk segera menikahi kamu" bohong Leo, Bella langsung membulatkan matanya.

"Mas serius? " ucap Bella terkejut.

"Hehe, tidak kok. Saya bercanda. Tapi kalau kamu sudah siap saya akan langsung menemui mama kamu dan melamar mu" ucap Leo.

"Bu Jenny bagaimana pak? " tanya Bella ragu.

"Dia masih terobsesi dengan mimpinya, setelah menikah saya akan membawa mu keluar negeri, kita akan tinggal disana, mungkin saya akan bolak balik supaya Jenny tidak curiga, saya sudah mengatur semua" ucap Leo.

Bella terdiam memikirkan ucapan Leo, memang ada benarnya juga jika mereka tidak tinggal di kota ini karena mungkin akan tercium oleh media, Bella merasa salut dengan pemikiran Leo yg sangat teliti dan juga matang.

"Kapanpun kamu siap, beritahu saya ya" ucap Leo sambil mencium tangan Bella.

"Iya mas" Bella menjawab sambil tersenyum, Bella sudah mulai mencintai Leo, dia tidak akan menolak Leo lagi kedepan nya. Dia ingin hidup bahagia bersama dengan tambatan hatinya.

.

.

Esok hari nya tante Lusi sudah bersiap untuk pergi ke kantornya Leo, dia ingin bertemu dengan Bella untuk mengucapkan Terima kasih, tak lupa tante Lusi membawakan kue buatan nya untuk calon menantunya itu.

Tante Lusi di antar supir menuju kantor, semua karyawan menundukkan kepala dengan sopan saat melihat kedatangan nya. Tante Lusi melemparkan senyum kepada semua karyawan putranya.

Tante Lusi mengetuk pintu ruang kerja Leo dan membuka nya, Bella langsung berdiri dan menundukkan kepala dengan hormat kepada tante Lusi.

"Selamat pagi Bella" sapa tante Lusi.

"Selamat pagi ibu Lusi" sapa Bella.

"Wah getol sekali mamaku, mama bawa apa harum sekali" tanya Leo.

"Ini kue untuk Bella, Bella saya ingin berterima kasih sekali sama kamu atas hadiah yg kamu berikan kemarin, saya sangat menyukai nya" ucap tante Lusi sambil memegang tangan Bella.

"Alhamdulillah, sama-sama ibu. Saya ikut senang" ucap Bella.

"Ini nanti di cicipi ya, ini buatan saya" ucap tante Lusi sambil membuka kotak makanan nya, aroma sangat enak membuat Bella penasaran, Bella mencicipi nya satu dan dia sangat takjub dengan rasanya.

"Masya Allah bu, ini enak sekali" puji Bella.

"Syukurlah kalau kamu suka, Jenny tak pernah makan kue buatan saya takut gemuk katanya" ucap tante Lusi dengan raut muka sedih.

Bella merasa kasihan dengan tante Lusi, Bella merasa iri dengki Jenny yg memiliki ibu mertua seperti tante Lusi yg sangat menyayangi menantunya. Kini Bella pun mulai merasakan sedikit demi sedikit.

"Ibu yg sabar ya" ucap Bella, tante Lusi memegang dagu Bella merasa kagum dengan sikap Bella yg lembut dan sopan.

"Saya sangat berharap kamu dan Leo bisa berjodoh Bella, saya sangat ingin mempunyai menantu seperti kamu. Semoga Allah mendengar doa saya" ucap tante Lusi sambil menatap Bella. Bella tersenyum manis sambil menundukkan kepala nya.

"Insha Allah bu" ucap Bella membuat tante tersenyum, dia pun lalu memeluk Bella dengan erat.

"Terima kasih banyak Bella" ucap tante Lusi, Leo menatap kedua wanita itu dengan tatapan penuh haru,tak sia-sia Leo mengejar Bella karena mereka sudah mendapatkan lampu hijau dari tante Lusi.