NovelToon NovelToon
Terpaksa Merebut Calon Suami Kakak

Terpaksa Merebut Calon Suami Kakak

Status: tamat
Genre:Pengganti / Cinta Paksa / Angst / Romansa / Tamat
Popularitas:309.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Menjadi penghalang bagi hubungan saudarinya sendiri bukanlah pilihan yang mudah. Mau tidak mau Ran relakan dirinya demi keutuhan keluarga. Cacian, hinaan, tak dianggap, itu bukanlah hal yang baru. Ran memasang wajah palsu yang ia pertontonkan pada siapa pun.

“Di sini aku Ran. Apa kalian melihatku? Aku ada dan hidup di planet yang sama dengan kalian, tolong jangan abaikan aku ... aku sendiri.”

Setelah menikah apa hidup Ran akan berubah? Atau malah sama saja? Menjadi sosok yang dibenci banyak orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Sudah sebulan berlalu dan Ran tidak pernah tidur di kamarnya sendiri. Setiap pagi saat Ran bangun, sepasang tangan selalu melingkar di pinggangnya, Ran sudah tidak sekaget waktu pertama kali.

Seperti saat ini, Ran bangun mencoba melepas tangan yang melingkar erat membuat dirinya sesak. Padahal kondisi Guren sudah normal ; dia sudah bisa berjalan, luka juga sudah sembuh. Dia dalam kondisi yang sangat baik untuk terus di jaga.

“Kak Guren, bangun,” pinta Ran karena dia tidak berhasil melepas tangan Guren. Jika seperti ini biasanya Guren sudah bangun sejak tadi, Ran tahu itu. Guren kerap kali pura-pura tidur untuk menjadi alasan tidak melepaskan Ran.

“Lepaskan ... aku tahu Kaka sudah bangun.”

“....”

Tidak ada jawaban, Ran menghela napas berat untuk menenangkan diri agar sabar menyikapi Guren yang rada aneh akhir-akhir ini. Dia membiarkan napas hangat itu berembus di leher Ran yang rambut panjangnya tersingkap.

“Aku ... mulai nanti malam akan kembali ke kamarku sendiri .... Kondisimu jauh lebih baik, tidak ada alasan bagiku untuk terus di sini.”

“Kau bisa tidur di sini kalau mau,” jawab Guren yang baru bersuara.

“Aku tidak mau.”

Ini membuat Guren kesal. Dia menyimpan dalam-dalam segala umpatan yang ingin keluar dari mulutnya. Jawaban Ran terdengar tidak ragu, apa selama ini dia tertekan tidur dengan Guren.

Pertanyaan itu pun Guren lontarkan dengan suara khas bangun tidur yang serak-serak seksi.

“Iya,” jawab Ran.

Berdekatan dengan Guren seperti ini selama sebulan, menambahkan keberanian Ran terhadap pria itu. Dia sudah tidak segan bahkan canggung pun tidak, seperti awal-awal pernikahan mereka. Jawaban tak berperasaan itu salah satu buktinya.

“Kenapa?” Guren ingin tahu alasan di balik jawaban Ran. Lingkaran tangannya dia lepaskan, bergantian membalik tubuh Ran agar berhadapan dengannya.

“Katakan padaku, alasanmu.”

Saling menatap mata, jernihnya mata Ran selalu berhasil menghipnotis Guren untuk terus menatapnya. Dengan beginilah Guren ingin melihat kejujuran Ran.

Ran menurunkan pandangan. Bertatapan dengan Guren membuatnya tertekan, pria itu selalu menatap dengan sangat dalam, sampai Ran mengira bahwa Guren bisa melihat apa yang Ran pikirkan melalui mata.

“Kau ... seram,” cicit Ran setelah terjeda sesaat.

Guren menjepit dagu Ran, memaksanya mendongak. “Setampan ini, kau bilang seram!”

“Bu-bukan wajahmu, tapi ... aku tidak tahu. Aku merasa....”

“Merasa apa, Ran?”

Ran ingin menundukkan kepalanya kembali, namun Guren menahan hingga gadis itu tidak bisa menghindar.

“Katakan,” tekan Guren.

“Tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu, kadang-kadang aku merasa kalau Kak Guren adalah orang jahat. Saat Kakak menyiksaku dulu, tatapanmu begitu tidak asing. Seperti ada kepingin yang hilang di ingatanku.”

Berapa kali pun Ran berusaha mengingat dia tetap tidak mendapat jawaban. Apa ini hanya angan-angan Ran saja? Benarkah begitu? Tapi mengapa Ran menganggap ini begitu penting?

“Darah ... saat itu aku melihat gadis yang meminta tolong dengan tubuh penuh darah.”

Tidak ada kebohongan, Guren melihat dari mata Ran bahwa gadis itu tidak berbohong. Merasa bersalah dan ketakutan, yang dapat Guren simpulkan berdasarkan cerita Ran dan juga napas yang sulit dihembuskan gadis itu.

“Hanya saat kau melihat mataku?” tanya Guren.

“Lebih tepatnya saat Kakak berniat menyakitiku, seperti waktu itu. Tatapan tak berbelas kasih yang berniat membunuh.”

Guren diam. Dia jadi merasa bersalah mengingat saat dia memukul Ran bahkan saat gadis itu pingsan. Saat itu jika dia tidak menekan kegilaannya mungkin saja Ran sudah beda alam.

“Sudahlah, jangan dipikirkan. Hari ini Kak Guren akan mulai masuk kampus, kan? Lebih baik cepat bersiap-siap.”

Ran turun dari ranjang, dia pergi meninggalkan Guren seorang diri di kamar. Rutinitas paginya sebulan ini adalah membuat sarapan sendiri di rumah, dan sepertinya akan terus berlanjut untuk ke depannya.

Selang beberapa waktu Guren keluar kamar dengan penampilan seperti seorang Guren biasanya ; baju kaos oblong , celana panjang yang longgar, sepatu juga tas. Begitulah penampilan biasa Guren, para gadis sangat mendambakannya.

“Masak apa hari ini?” Guren berdiri di samping Ran yang tengah mengaduk-aduk Nasi Goreng.

“Ini sudah selesai, makanlah. Aku mau mandi.”

Ran berlari ke kamarnya, seingatnya ada janji dengan Aldo dan Risti untuk mengerjakan tugas bersama di perpustakaan menjelang kelas mereka dimulai.

“Kenapa dia buru-buru?” gumam Guren sembari menyantap hidangan. Guren mengambil ponsel, mengecek jadwal kelas Ran. Dahinya mengernyit, kelas Ran ada di pukul sembilan tapi kenapa Ran terburu-buru?

Entakkan kaki cepat menggema di ruangan, Guren menoleh dan menemukan si pelaku yang mendekat. Sedetik kemudian sudah duduk di samping Guren, menyantap dengan lahap seperti orang yang tidak makan seminggu.

“Kau dikejar hantu?” Ekspresi Guren melongo sebab Ran seperti itu.

Ran menggelengkan kepala dengan mulut penuh. “Aku—uhuk!”

Itulah akibatnya makan terburu-buru. Guren menuangkan air di gelas yang sama dengan yang ia gunakan tadi, tak berpikir panjang Ran meneguk air yang disuapkan Guren.

Ran masih terbatuk, Guren menepuk-nepuk leher Ran berharap ini bisa membantu.

“Sudah merasa lebih baik?”

Ran berdehem. “Iya terima kasih.”

“Pelan-pelan saja. Apa yang kau kejar? Jadwalmu masih ada beberapa jam lagi.”

Guren menunjukkan perhatian yang tidak biasa dan terlihat aneh di mata Ran. Gadis itu mengabaikan ini, menganggap otak Guren sudah rusak akibat kecelakaan lalu. Tidak buruk juga, dengan kejamnya Ran bersyukur otak Guren rusak seperti ini.

Padahal tidak rusak, Ran saja yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa pria itu menunjukkan perhatiannya.

Dia pacarnya Pasya, mencintai Pasya, dan akan kembali ke Pasya. Ran selalu membatasi diri untuk tidak jatuh dalam pesona Guren. Perhatian, ketampanan, kekayaan, apa pun itu Ran tidak boleh sampai terlena. Itulah dinding yang Ran ciptakan sebagai batasan, antara Ran dan Guren.

Piring sudah kosong, Ran bergerak dan Guren juga bergerak. Dia membuntuti ke mana arah pergi Ran.

Ran berbalik, Guren berhenti. “Kaka kenapa mengikuti aku?”

“Kau mau meninggalkanku? Bagaimana cara aku ke kampus?”

Berpikir sebentar, dan Ran akhirnya ingat kalau motor Guren sudah hancur sedangkan mobilnya dia tinggal di rumah utama.

“Ja-jadi Kaka mau ikut aku?” Ran menunjuk dirinya sendiri, Guren pun mengangguk serius.

“Kalau begitu kita naik bus saja,” saran Ran dan itu disetujui oleh Guren.

Mereka berdua berjalan kaki menuju halte yang jaraknya menghabiskan sepuluh menit untuk sampai dari apartemen mereka.

Guren merangkul pundak Ran, beralasan takut jatuh sebab kaki yang masih lemah. Sepanjang perjalanan mereka begitu rapat, Guren yang menikmati perjalanan dan Ran yang tertekan.

Sampai di halte mereka duduk menunggu bus datang, tiba-tiba datang seorang satpam mengatakan membawa informasi bagi mereka yang menunggu, bahwa bus selanjutnya akan datang jam sepuluh sebab ada beberapa kendala.

“Kak Guren tunggu di sini. Aku ambil sepeda dulu, kita naik sepeda saja ke kampus.” Ran berlari tak menunggu jawaban dari Guren.

Tapi pria itu benar-benar menunggu kedatangan Ran.

Bersambung....

1
Muchamad Ridho
egois bngt km ran..
Elok Pratiwi
kok semakin membiosankan cerita nya
Angelica James
🤣😭🤣
Sri Maryani
sebel sama sifat run yang lemah trus jijik sama guren.
PutraNajwa
love2 sekebon mak othor.
akhir yang manis.
semangat💪🏻💪🏻💪🏻 selalu untuk karya2 mu yg lain.
Rinnaya: Ok, siap🥰
total 1 replies
Miftahul Jannah Maulida
terimakasih kak othor untuk ceritanya, sudah berkurang lah novel favorit aku, biasanya nunggu novel RAN up, sekarang sudah TAMAT aja , di tunggu novel barunya yah kak, tetap semangat dalam berkarya🥰🙏🏻
Miftahul Jannah Maulida: siap kak, 🥰👍
Rinnaya: Ditunggu, ya👍
total 2 replies
syahdewi diana
kasihan ran moga jgn sampai lama ketemu anaknya..jgn sampai kejadian seperti dirinya yg anaknya jauh darinya.membencinya duh jahat bener pasha memisahkan anak dari ibunya.. moga secepatnya pasha ditangkap polisi mendapatkan ganjaran dan hukuman dari siapa saja..
Miftahul Jannah Maulida: semoga cepat ketemu yah thor, guren kamu pria cerdas pasti gak akan lama buat nemuin zairin 👍
total 1 replies
Miftahul Jannah Maulida
next kak
Miftahul Jannah Maulida
apa udah mau tamat kak cerita nya??
Rinnaya: Iya, tinggal beberapa bab lagi.
total 1 replies
Miftahul Jannah Maulida
aku penasaran sama si pasya thor?? kemana yah perginya. syukurlah GUREN sudah berubah dan semoga RAN bisa terus sama guren, jangan pergi lagi yah ran.
Rinnaya: Nanti ada tuh muncul😁
total 1 replies
Gadis Manggar
lanjut......
Miftahul Jannah Maulida
lanjut kak, yuuuk ran saling terbuka biar gak ada kesalahpahaman lagi, kasih kesempatan guren menjelaskan
Miftahul Jannah Maulida
ayow guren jelaskan pada ran kalau kamu benar2 cinta sama RAN, biar tidak ada kesalahpahaman lagi.
perbaiki masa lalu kamu.
terbuka lah dg ran.
semangat up kak author
Miftahul Jannah Maulida
cepet sembuh yah kak othor, aku selalu menunggu cerita selanjutnya....
guren cinta sama kamu ran jadi tidak akan menyakiti kamu, semoga arif dapet balesan nya.
PutraNajwa
semoga ran baik2 saja.
dan guren mau mendengarkan alasan dn penjelasan dr ran kenapa ran sampai pergi.
kasih pelajaran buat arif mak othor.
kuranga ajar si arif mau misahin ran sama guren kan kasian bayinya.
mak othor semoga sehat selalu😘😘😘.
syemangat💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
PutraNajwa: hehehe....
Rinnaya: Masih gadis, Kak. 😅
total 2 replies
Miftahul Jannah Maulida
kapan up thor
Miftahul Jannah Maulida
jangan lama2 thor, kasihan guren..gedek banget sama arif, semoga cepet ketemu ran dam arif dapet balasan dari guren
Miftahul Jannah Maulida
semoga guren segera menemukan ran, meskipun guren di masa lalu banyak melakukan kesalahan tapi setidaknya ran aman bersama guren, tidak seperti luwan dan arif...
jangan lama2 yah thor buat ran perginya
Gadis Manggar
lanjut
Miftahul Jannah Maulida
ssmoga saja ran tetap pada pendirian nya, berada di sisi guren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!