Aku tidak menyangka kalau kedua orang tuaku membiarkan putri kandungnya sendiri menjadi istri kedua alias Di Madu.
Alasannya hanya karena kedua orang tuaku berhutang budi pada orang tua laki laki yang akan menikahiku.
Aku pun setuju dengan semuanya, karena tidak ada alasan untuk aku menolaknya.
Yuuk ikuti ceritanya.......!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. menunggunya.....
''Cindi......''
ucap Adit saat keterkejutannya tersadar.
''Adit kamu kemana sih, aku butuh bantuan kamu saat ini. ''
ucap Cindi dengan nada manjanya dan membuat Adit sedikit risih padahal dulu selalu membuat Adit meremang suara manja itu.
''Kamu tahu kan aku ke luar kota dan baru tiba pagi ini langsung ke kantor karena ada meeting, bantuan apa yang kamu butuhkan dan tumbenan kamu membutuhkan bantuan. ''
ucap Adit sambil beranjak dan berjalan menuju sofa karena Cindi akan menghampirinya.
''Galeri aku di akuisisi perusahaan asing, memang aku yang salah tidak teliti melihat perjanjiannya dan aku juga menyesal menolak di naungi di bawah perusahaan kamu Adit, bantu aku pliisss!!! ''
ucap Cindi dan Adit menghela nafasnya.
''Cindi aku gak bisa melakukannya karena semua di luar kuasa naungan Prapta grup, salah kamu sendiri begitu egois dan percaya kalau galeri akan aman, hacker ada dimana mana dan maaf aku gak bisa banyak bantu kamu. ''
ucap Adit yang menolak dan membuat Cindi langsung mengerucutkan bibirnya.
''Yasudah kalau kamu memang gak bisa, Adit aku rindu sentuhan kamu dan kita sudah lama gak melakukannya loh. ''
pinta Cindi dengan nada sensualnya sambil duduk di atas pangkuan Adit.
''Cindi aku lelah dan ini juga di kantor, lihat pekerjaan aku sangat banyak sekali. ''
tolak Adit dan Cindi menulikan penolakan suaminya karena saat ini dia membutuhkan keperkasaan suaminya.
Adit yang memang sudah lama tidak menyalurkannya pun pasrah saat Cindi menjamah tubuhnya, Cindi langsung menuntun Adit masuk ke ruangan pribadinya.
Cindi tersenyum puas karena Adit tidak bisa menolak sentuhannya, Cindi melancarkan aksinya pada tubuh Adit yang membuat Adit langsung mengeraaaang karena sentuhan nya.
Sore itu terjadilah permainan panas Adit dan Cindi, Cindi lah yang menjadi pemimpin nya karena Adit hanya menikmatinya.
Di Apartement saat ini.....
Kamelia hanya diam menatap langit dari jendela yang mulai menggelap, Adit janji akan pulang sore namun semua bohong dan Kamelia tidak tahu kalau Adit sedang tertidur pulas dengan Cindi di ruang pribadinya setelah berjam jam melakukan permainan panas dengan Cindi.
''Sepertinya aku harus membeli makanan sendiri, entah kapan Adit akan sampai ke apartemen ini dan kalau sampai besok pagi Adit tidak datang, aku pulang saja ke rumah Mama sekalian kasihkan oleh oleh nya. ''
gumam Kamelia sambil memakai jaket dan membawa tasnya yang berisi dompet juga handphone.
Kamelia langsung mengeluarkan kuncinya dan menutup pintu, lalu menyimpan kunci kedalam tasnya dan Kamelia langsung berjalan menuju lift.
Begitu lift terbuka Kamelia langsung masuk dan menekan angka satu untuk sampai di restoran, Kamelia sebenarnya ingin pulang tapi bingung harus kemana.
Kamelia mencoba memberanikan diri menghubungi Mama mertuanya dan ternyata dalam dering ke tiga Mama mertuanya mengangkat panggilannya.
Dalam panggilan saat ini.....
''Hallo Lia kamu dimana sekarang?? ''
''Mama bantu Lia pulang, Lia mau pulang tapi takut Adit datang. ''
''Memangnya kamu dimana sekarang sayang?? Terus Aditnya kemana memangnya?? ''
''Lia di Apartement tapi gak tau ini dimana, Adit bilang mau ke kantor sebentar dan sore ini dia pulang tapi sampai jam tujuh malam ini Adit belum datang. ''
''Astaga anak itu selalu seenaknya saja, coba kamu Kirim lokasi ke Mama biar Mama dan Papa langsung jemput kamu kesana. ''
''Baik Mama dan makasih yaa, Lia kirim lokasinya sekarang. ''
Panggilan berakhir......
Kamelia tiba di lobi utama dan langsung mengirim lokasinya ke Mama mertuanya, Mama mertuanya pun sudah tahu dimana lokasi apartemen itu.
Lia di minta menunggu karena Mama dan Papa mertuanya akan datang menjemputnya, Lia sangat senang karena dia tidak kesepian di apartemen ini dan mendingan Lia di rumah Mama mertuanya dari pada di Apartemen sendirian.
Di kediaman prapta......
Papa Alam langsung menggeram kesal saat mendapat kabar kalau Adit sedang bersama istri tuanya di ruang pribadinya sedari siang hingga malam ini belum keluar dari ruangan pribadinya.
''Bagaimana Papa??Adit dimana sekarang?? ''
tanya Sang istri yang menghampirinya dengan pakaian hangat nya.
''Adit di ruang pribadinya dari siang dengan wanita licik itu sampai sekarang belum keluar, Mama tahu kan mereka sedang apa kalau begitu?? ''
jawab sang suami dengan nada kesalnya dan membuat Istrinya pun menggeram kesal.
''Adit itu kurang ajar sekali jadi suami, membiarkan Kamelia menunggu seorang diri sedangkan dia sedang asik di kamar dengan istrinya, ayo Papa kita jemput Lia sekarang kasihan loh tadi nada suaranya bergetar seperti ketakutan. ''
ucap Mamanya Adit dan sang suami mengiyakannya lalu mengajaknya untuk pergi sekarang.
Papanya Adit yang mengemudikan mobilnya sendiri, karena dia tidak ingin ada yang curiga, sepanjang perjalanan sang istri terus mengomel karena kekesalannya pada putranya.
Perjalanan empat puluh menit akhirnya tiba di sebuah gedung Apartemen menjulang tinggi dan ini adalah salah satu property milik Prapta grup.
''Ternyata anak itu memiliki Unit di Apartement ini, Papa baru tahu loh Maa. ''
ucap Papanya Adit sambil menggandeng sang istri memasuki lobi utama.
Kamelia langsung beranjak menghampiri saat melihat kedua mertuanya memasuki lobi utama, Kamelia begitu bahagia melihatnya dan langsung memeluk Mama mertuanya.
''Kamu baik baik saja kan sayang?? ''
tanya Mamanya Adit sambil mengecek tubuh Kamelia.
''Lia baik baik saja Mama, makasih karena Mama sama Papa mau menjemput Lia. ''
jawab Kamelia dan kedua mertuanya mengangguk.
''Lebih baik kita pulang sekarang yaa, sudah malam soalnya. ''
ucap papanya Adit dan Kamelia langsung terdiam.
''Kenapa Lia?? ''
tanya Mamanya Adit saat melihat Kamelia terdiam.
''Koper berisi barang barang Lia ada di atas Mama, ambil dulu boleh gak?? ''
jawab kamelia dan Mamanya tersenyum.
''Ayo kita ambil dulu sekalian Mama mau tahu Apartemen milik Adit. ''
ucap Mama mertuanya dan Kamelia mengangguk lalu menggandeng lengan Mamanya menuju lift.
Papa Alam kembali menjadi obat nyamuk menatu dan istrinya, Papa Alam berjalan mengikuti keduanya menuju lift.
Tiba di unitnya Kamelia langsung membukanya memakai kunci aksesnya dan langsung terbuka, Mamanya Adit menghela nafasnya melihat unit Apartement milik sang putra.
''Lia ambil kopernya di kamar ya Mama. ''
ucap Kamelia dan Mama mertuanya mengangguk.
''Apartement ini milik Prapta grup juga Papa?? ''
tanya Mama nya Adit dan sang suami menngangguk.
''Iya Mama dan Apartement ini tuh masuk jajaran Apartemen mewah milik Prapta grup. ''
jawab sang suami dan sang istri mengangguk.
.
.
Bersambung.....
Hai kakak kakak semuanya happy weekend, terimakasih sudah mengikuti ceritanya dan menunggu sampai update ceritanya.
Saya mau mengajak kakak kakak untuk dukung ceritanya PUSARA DENDAM, di cerita itu sedang di adakan GIVEAWAY loh memperingati 1000 hari noveltoon menemani saya dan kakak kakak juga, yuuk dukung ceritanya dengan like, komentar, hadiah juga voute nya dan jangan lupa simpan di pavorite ceritanya agar dapat menerima update setiap hari nya.
Tiga Top fans teratas akan di berikan hadiah dan yuuk mampir dukung ceritanya.
TERIMAKASIH........😘😘😘😘