Terpaksa Menikah Dengan Calon Suami Kakakku

Pagi hari di kediaman Dirga.

Dirga sudah siap untuk pergi ke kantor untuk memulai aktivitasnya hari ini, karena hidup sendiri, Dirga sudah biasa hidup mandiri dengan mengurus semua keperluannya sendiri.

Seperti yang dilakukannya pagi ini, dia membuat makannya sendiri dan menikmatinya sendiri.

Dirga mempunyai asisten rumah tangga tapi tidak tinggal di rumahnya demi menghindari fitnah dari masyarakat disekitar rumahnya. Ia memilih menyewa sebuah kontrakan untuk ditinggali asisten rumah tangganya itu.

Dirga melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima menit tapi Abymana belum terbangun juga dari tidurnya, tapi dirinya tidak berani membangunkan bosnya itu.

"Maaf Pak, saya datang terlambat," ucap Ussy ~ asisten rumah tangga Dirga.

Dirga menoleh pada gadis bernama Ussy yang baru tiba di rumahnya. "Baru jam tujuh, kamu tidak terlambat," ucapnya.

Ussy tersenyum menanggapi perkataannya Dirga setelah itu dia membereskan piring kotor yang ada di atas meja makan untuk selanjutnya akan dia cuci.

"Sy, di kamar tamu ada tamu yang masih tidur. Dia bos saya , tolong buatkan sarapan untuknya dan setelah dia bangun, suruh dia sarapan," jelas Dirga.

"Baik Pak."

"Oh ya, nanti kamu jangan masak. Saya mau makan di luar."

"Iya Pak, ada lagi yang harus saya kerjakan?"

"Tidak ada, saya berangkat kantor sekarang. Hati-hati du rumah, jangan lupa kunci pintu depan dan belakang juga kalau kehilangan harta, saya gak masalah tapi kalau kamu sampai kenapa-kenapa, saya yang akan kena masalah."

Setiap hari sebelum berangkat kerja, Dirga selalu mengingatkan asisten rumah tangga yang baru bekerja satu minggu di rumahnya itu untuk mengunci pintu demi keselamatannya. Bukan apa-apa, Ussy yang baru berusia tujuh belas tahun dengan memiliki wajah yang cantik membuat banyak laki-laki di sekitar rumahnya menyukai gadis itu.

Dirinya tak ingin terjadi sesuatu pada gadis itu dan akhirnya setiap hari dirinya selalu mengingatkanku Ussy untuk mengunci pintu rapat-rapat.

Ussy tak menjawab lagi perkataan Dirga, dia hanya mengangguk paham.

Dirga pun langsung berjalan keluar dari rumahnya dengan diikuti oleh Ussy dibelakangnya.

Setelah Dirga keluar, Ussy langsung mengunci gerbang tak lupa dirinya juga mengunci semua pintu dan jendela yang ada di rumah majikannya itu.

Setelah memastikan semua pintu terkunci, Ussy langsung lanjut masak untuk tamu bosnya sarapan seperti yang diminta oleh majikannya.

********

Di rumah Aby.

"Keterlaluan Aby, dia gak pulang sampai pagi begini," ucap Ratu sembari merapikan makan sisa mereka sarapan.

"Anak kamu itu sesekali harus dikasih pelajaran Ma, udah punya istri bisa-bisanya dia gak pulang." Randy terlihat marah.

"Mama sama Papa jangan marah gitu dong. Sekarang yang harus marah sama kak Aby tuh kak Mawar," ucap Nasya.

"Nih ya aku bilangin ya kak. Kak Aby tuh paling gak suka kalau diomelin apalagi disuruh diam di rumah. Nanti kalau kak Aby pulang, kakak marahi aja dia dan kasih hukuman libur ke kantor satu minggu aja, biar dia jera dan gak ngulangin kesalahannya lagi," sambung Nasya pada Mawar.

"Kamu tuh malah nyuruh kakaknya diomelin, lagian aku gak apa-apa biarpun Aby gak pulang semalaman seperti ini."

"Mawar, sebagai istri kamu harus tegas sama suami. Perampok aja kalah sama kamu masa Aby nggak, kamu harus bikin Aby betah di rumah."

"Mama benar. Mawar, meskipun kalian menikah dengan terpaksa tapi gak ada salahnya mempertahankan rumah tangga yang sedang kalian jalani ini. Papa ngerti, mungkin sekarang ini hubungan kalian belum membaik tapi Papa yakin sering berjalannya waktu hubungan kalian akan membaik dan perlahan akan menimbulkan cinta diantara kalian."

"Iya kak. Jujur nih ya, sebenarnya aku gak suka sama kak Jingga karena dia tuh orangnya sombong dan seperti sok cantik gitu."

Mawar hanya diam tapi terus mendengarkan semua perkataan mereka.

"Mama minta, mulai sekarang kamu coba untuk membuka hati untuk Aby. Mama yakin Aby juga pasti bisa menerima kamu ya meski perceraian tidak dilarang tapi Mama harap itu tidak terjadi pada pernikahan kalian."

"Papa berangkat duluan deh ke kantor, mungkin saja Aby ada di sana."

"Ya udah Pa, sekalian tanyain sama Dirga kemana anak nakal itu."

**********

Aby mengerjapkan matanya lalu perlahan membukanya. Penglihatannya suram dan kepalanya pun terasa pusing.

"Dimana aku?" batinnya.

Aby memposisikan dirinya terlentang dan memperhatikan sekeliling kamarnya, dia mendapati jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh menit pagi.

Dia langsung duduk dan memakai sepatunya yang berada dibawah tempat tidur itu!

"Astaga, kok bisa aku ada di sini. Aku pasti kena semprot Mama."

Dengan cepat Aby keluar dari kamar itu! Dia memperhatikan sekeliling rumah itu dan mendapati foto-foto Dirga bersama keluarganya yang dipasang di atas meja.

"Oh jadi aku di rumah Dirga. Dimana sekarang anak itu?" gumamnya.

"Anda sudah bangun Pak. Sarapan sudah tersedia dimeja makan, silahkan sarapan," ucap Ussy yang hendak menyapu halaman.

"Seorang perempuan? Siapa dia?" tanya Aby namun ia tak mengucapakan perkataannya langsung pada Ussy, dia memilih bertanya didalam hatinya.

"Permisi Pak, kalau ada yang Anda butuhkan, saya di halaman depan."

"Tunggu."

Baru Ussy akan melangkah Aby menghentikan gerakannya.

"Ya Pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Siapa kamu? Setahu saya adiknya Dirga bukan kamu. Dirga kemana?"

Ussy tersenyum tipis. "Saya pembantu di rumah ini Pak oh ya, Pak Dirga sudah berangkat bekerja dari tadi."

"Kenapa gak ada yang bangunin saya? Kalian gak tahu apa saya juga harus bekerja."

"Maaf Pak, saya tidak berani."

"Alasan. Saya mau pulang, makan yang kamu masak untuk saya sarapan, kamu makan saja."

Aby langsung menuju pintu namun saat dirinya hendak membuka pintu, pintunya terkunci rapat!

"Kenapa pintunya dikunci? Mana kuncinya?"

"Ini Pak, sebentar saya bukain ya."

Ussy langsung membuka pintu rumah majikannya lalu lanjut membuka pintu gerbang.

"Katanya Dirga ke kantor, kenapa semua pintu masih terkunci?"

"Semua pintu akan saya kunci saat Pak Dirga sudah keluar dari rumah dan kunci akan terbuka lagi saat Pak Dirga pulang," jelas Ussy.

Ingin segera pulang, Aby pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan mulai melakukannya keluar rumah Dirga!

Ya, Dirga memang tak menggunakan mobil Aby untuk pergi bekerja, dirinya lebih memilih berangkat bekerja menggunakan motor matic nya.

"Bosnya Pak Dirga, aneh banget. Gaya bicaranya ketus, dia sedikit jutek tapi pikirannya baik," gumam Ussy sembari menatap mobil Aby yang baru keluar dari garasi rumah sang majikan.

Untuk sesaat, Ussy terus menatap mobil Aby dan setelah beberapa menit dirinya baru tersadar dari lamunannya.

"Astaga kenapa aku jadi ngebayangin dia? Ingat Ussy, kamu tuh siapa, disukai Pak Dirga aja gak mungkin apalagi disukai oleh bosnya," gumam Ussy.

Bersambung