NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

balkon

Cantik nya gadis pujaan hati nya. Wafa harap bisa mengembalikan ingatan nya, dan segera menjadi suami gadis ini.

" Pinjam sebentar saja Papi" Rengek Liam.

" Ada di dalam, di atas bantal,,ambil sendiri,,, jangan lama - lama tapi main ponsel nya" Ucap Wafa.

" Iya Papi,,,Liam tau" Jawab Liam turun dari kursi lalu berlari masuk ke dalam kamar.

Nisa duduk diam di kursi nya menatap keindahan taman di bawah.

Sedangkan Wafa tidak berniat untuk mengajak bicara Nisa. Dia hanya fokus dengan pekerjaan di hadapan nya.

" Kak, apa aku beneran kekasih kak Wafa?" Tanya Nisa membuka pembicaraan tanpa menoleh ke arah Wafa.

Wafa memberhentikan tangan nya. Mata nya melirik ke arah gadis yang baru berbicara. Wajah nya ia angkat kembali menatap ke arah Nisa.

" Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya Wafa yang tiba - tiba mendapat kan pertanyaan seperti itu dari Nisa.

Wafa pikir tidak akan bertanya sedikit pun mengenai hal ini.

" Hanya saja aku merasa, hati ku dekat dengan kalian berdua saja saat melangkah kan kaki ku pertama kali di rumah ini"

" Meskipun aku lupa dengan nama dan wajah Kak Wafa dan Liam, tapi aku merasa aku dekat dengan kalian, aku sedih jika melihat Kak Wafa yang selalu bersikap dingin dan ingin menjauh dari ku" Ucap Nisa menatap lurus ke depan dengan pikiran nya yang larut sendiri.

Wafa meletakkan laptop nya di atas meja. Berdiri lah Wafa lalu berjalan mendekati Nisa. Nisa yang sibuk dengan pikiran nya sendiri, sampai tidak mendengar Wafa yang melangkah ke arah nya.

" Percayalah pada ku,,,,kamu akan segera kembali mengingat diri ku dan Liam,,,aku akan mengajak mu ke beberapa tempat agar kamu bisa mendapatkan ingatan mu" Ucap Wafa memegang ke dua tangan Nisa.

Nisa tadi langsung menoleh ketika Wafa mulai berbicara di hadapan nya.

" Percayalah pada ku" Ucap Wafa menggenggam erat tangan Nisa.

Nisa tersenyum dan menganggukkan kepala nya.

Tanpa berbicara Wafa memeluk tubuh Nisa. dengan posisi Wafa berjongkok dan memeluk di bagian perut Nisa. Sedangkan Nisa duduk di kursi.

" Kak,,,Kak Wafa tidak akan menjauhi ku kan?" Tanya Nisa mengelus rambut milik Wafa.

Rambut Wafa terasa halus sekali di tangan nya.

" Apa kamu ingin aku menjauhi mu?" tanya Wafa.

Nisa langsung menggelengkan kepala nya. Wafa yang menengadah kan wajah nya dan melihat Nisa yang menggelengkan kepala nya jadi terkekeh. Ke dua nya pun masih setia memeluk perut Nisa.

" Papi,,,Mami..." Ucap Liam mengejutkan Wafa dan Nisa. Sontak Wafa langsung melepaskan pelukan nya pada Nisa.

" Kenapa Papi Mami pelukan berdua saja,,,Liam kan juga mau di peluk" Ucap Liam membuat ke dua nya terkekeh.

Wafa duduk di samping Nisa, lalu menyuruh putra nya untuk mendekat agar diri nya dan Nisa bisa memeluk nya.

Setelah kejadian peluk - pelukan itu, Wafa berpindah tempat duduk mengerjakan pekerjaan nya. Ia duduk di samping Nisa yang memangku Liam kini.

Wafa sibuk dengan pekerjaan nya.

Liam yang tadi habis mengambil ponsel Papi nya di kamar. Kini, tengah sibuk membuka galeri foto di ponsel itu.

" Mami,,,lihat lah ini" Liam menunjuk kan beberapa foto - foto di ponsel Papi nya.

" Ini foto Mami kan?" Ucap Nisa menggeser layar dan menunjuk kan foto - foto yang berbeda.

" Inilah bukti yang ingin Liam tunjuk kan dulu, kalau Papi benar - benar suka dan menyayangi Mami" Celoteh Liam membuat Wafa yang duduk di samping, tersenyum sekilas.

Hingga sampai pada foto di mana diri nya berfoto dengan Wafa begitu dekat nya di pantai.

Ternyata benar, diri nya dekat dengan Wafa. Berarti Wafa tidak bohong jika diri nya ini adalah kekasih nya.

" Kenapa Papi dan Mami foto di pantai,,,kenapa Liam tidak ada di foto ini,,, kalian ninggalin Liam ya,,,Mami,sama Papi nggak ajak Liam ke pantai,,,,

" Liam marah..." Kesal Liam tidak di ajak ke pantai dulu.

" Kamu dulu lagi di Asrama, maka nya Papi nggak ajak kamu" Ucap Wafa tanpa menoleh.

" Lain kali kita ke sana bertiga ya" Ucap Nisa membuat Wafa menjawab dengan antusias.

" Boleh,,,tunggu satu hari lagi aku mengerjakan pekerjaan ku" Jawab Wafa lebih bersemangat ketimbang Liam.

" Hore....pergi ke pantai, sama Papi Mami" Girang Liam di atas pangkuan Nisa.

Nisa menyuruh Liam untuk duduk sendiri dulu. Nisa mau keluar sebentar. Nanti baru akan kembali lagi.

Turunlah Nisa ke lantai satu menuju dapur.

Ruang keluarga masih terdengar suara TV,,berarti masih ada orang yang belum tidur.

Sesampainya di dapur....

Nisa mengambil dua gelas, yang satu kecil dan satu nya sedang.

di masuk kan nya bubuk kopi hitam dan gula ke dalam gelas berukuran sedang.

Sedangkan gelas satu nya ia tuangkan susu untuk Liam.

Setelah ke dua minuman itu di seduh, Nisa berjalan kembali menuju lantai atas. Lewat Lift Nisa menuju lantai dua.

Masuk lah kembali Nisa ke dalam kamar Wafa membawa nampan berisi dua minuman dan roti kering di dalam mangkuk.

" Wah,,,,Mami bawa Susu dan roti" Ucap Wafa lalu duduk dengan baik menunggu Mami nya mendekat.

" Ayo sekarang minum susu dan makan roti nya,,lalu setelah itu tidur ya" Ucap Nisa dan di angguk i kepala oleh Liam.

" Ini kopi untuk mu" Ucap Nisa memberikan nya pada Wafa.

" Terima kasih" Ucap Wafa lalu menyesap sedikit kopi buatan Nisa, lalu melanjutkan pekerjaan nya kembali.

Setelah susu di gelas di teguk habis oleh Liam. Liam belum mau untuk tidur.

Akhirnya Nisa menuruti nya, akan tetapi tidak boleh sampai larut malam.

" Kak..." Panggil Nisa di sebelah Wafa.

" Bisakah kamu memanggil ku Mas seperti permintaan mu, jangan memanggil ku Kak" Ucap Wafa menatap Nisa lalu menatap ke arah layar laptop nya kembali.

" Jika aku sudah mengingat semua nya, baru aku akan mengubah nama panggilan ku,,, sekarang aku tetap akan memanggil Kak Wafa" Ucap Nisa.

" Ya... baiklah " Ucap Wafa sedikit memajukan bibir nya.

Nisa tersenyum ketika melihat pria di samping nya merajuk seperti anak kecil.

" Jam berapa ini kak?" Tanya Nisa.

" Hampir jam setengah sebelas " Jawab Wafa.

" Liam,,,ayo kembali ke kamar mu,,ini udah malam banget,,, sekarang sudah waktu nya untuk tidur " Ucap Nisa.

* Aku mau tidur sama Papi, Liam mau nunggu Papi selesai bekerja" Ucap Liam tidak mau tidur.

" Papi mu belum selesai kerja nya,,, sekarang Liam tidur dulu saja ya" Bujuk Nisa tapi Liam tetap saja menolak tidak mau tidur, jika tidak bersama Papi nya.

1
iqbal nasution
good
iqbal nasution
mantap
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!