Terpaksa Menikah Dengan Calon Suami Kakakku
"Papa jemput Mawar dan suruh dia yang menikah dengan Abymana."
Gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun itu berbicara dan memerintah Papanya untuk menjemput adiknya yang lama mereka lupakan untuk menjadi pengganti dirinya menikah dengan laki-laki yang seharusnya menikah dengannya.
"Tidak bisa Jingga, keluarga kita dan keluarga Abymana sudah memutuskan kamu yang akan menikah lagipula mereka tidak tahu kalau di rumah ini ada anak perempuan lain. Mereka hanya mengenal kamu," ucap Mahendra yang berbicara sembari berdiri dan menatap putri pertamanya itu.
"Tapi aku tidak mau menikah dengan Aby, aku sudah tidak menyukai dia lagi."
"Jingga! Kamu sadar gak sih? Kamu itu sudah mempermainkan perasaan Aby dan keluarganya," ucap Marisa.
"Mempermainkan dimananya Ma? Aku tidak pernah meminta Aby untuk menikahi aku. Aku juga tidak pernah meminta untuk menjadi menantu di rumah Om Randy.
Gadis bernama Jingga itu pun berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai!
Jingga tak ingin menikah dengan anak dari partner bisnis orang tuanya itu.
"Jingga! Jingga mau kemana kamu?" teriak Mahendra.
"Aku mau pergi ke luar kota karena aku tidak mau menikah dengan Abymana."
"Jingga tunggu Nak. Setidaknya kasih alasan kenapa kamu tidak mau menikah dengan Abymana? Bukankah selama ini kamu suka sama dia?" ucap Marisa sembari berjalan membuntuti Jingga.
"Itu dulu Ma, sekarang aku udah suka sama orang lain. Aku gak mau nikah sama Aby."
Mahendra mengejar Jingga dan menghentikan anak gadisnya untuk pergi dari rumahnya! Namun, semua sudah terlambat, Jingga sudah pergi dengan mengendarai mobilnya.
"Semua ini terjadi karena Mama. Mama yang selalu memanjakannya dengan menuruti semua permintaan anak itu. Sekarang apa yang harus kita lakukan!" ucap Mahendra dengan suara tinggi.
"Papa kok jadi nyalahin Mama. Papa juga selalu memanjakan dia kan."
"Kalau gini caranya Pak Randy tidak akan mau berbisnis dengan kita lagi."
"Tidak ada cara lain. Papa harus jemput Mawar dan suruh dia menggantikan posisi Jingga."
"Tapi Jingga yang seharusnya menikah dengan Aby, bukan Mawar."
"Bagaimana lagi Pa, tidak ada jalan lain. Surat undangan sudah disebar, kita akan malu jika pernikahan ini dibatalkan."
"Bagaimana kalau Aby menolak?"
"Cari alasan apa kek biar mereka tidak menolak. Toh anak kita Mawar tidak kalah cantik dari Jingga. Aby pasti mau sama dia."
"Tapi bagaimana aku bicara dengannya? Kita tidak punya hak atas dirinya karena kita tidak pernah menganggap Mawar sebagai anak kita."
"Itu urusan Papa. Jemput Mawar ke rumah orang tua angkatnya dan nikahkan dia dengan Abymana. Mama gak mau pernikahan ini gagal."
**********
Di sebuah Desa yang jauh dari keramaian kota.
Seorang gadis cantik sedang berjalan menyusuri jalan setapak, dia baru saja pulang dari Pasar setelah membeli keperluan bahan pokok untuk satu minggu kedepan!
Dari kejauhan dia melihat ada seseorang laki-laki yang sedang dikeroyok oleh beberapa orang laki-laki lainnya. Dia pun langsung memakai masker untuk menutupi separuh wajahnya dan langsung menghampiri mereka!
Setibanya di dekat mereka, terlihat laki-laki yang dikeroyok itu sudah lemas dan tak dapat melakukan perlawan lagi.
"Hey! Hentikan!" seru gadis itu.
Tiga laki-laki berpakaian hitam itu langsung menghentikan aksinya yang sedang memukuli laki-laki yang sudah tak berdaya itu.
"Siapa kamu? Jangan ikut campur urusan orang," ucap salah satu dari tiga laki-laki itu.
"Aku tidak ingin ikut campur urusan kalian tapi yang kalian lakukan adalah tindakan kriminal, aku tidak bisa membiarkan kejahatan hadir di wilayah ku," timpal gadis itu.
"Banyak bacot lu!" Seorang laki-laki lainnya langsung menyerang gadis itu karena tak sabar ingin segera mengakhiri pekerjaannya.
Gadis itu pun melakukan perlawan dan tak perlu mengeluarkan tenaga lebih, gadis itu sudah berhasil mengalahkan laki-laki itu.
"Sepertinya kalian datang dari jauh. Pergilah dan jangan ganggu ketenangan kampung ini."
"Banyak gaya kamu ya. Cukup percaya diri juga untuk ukuran wanita seperti kamu."
Mereka pun langsung bertarung dengan dua lawan satu.
Baku hantam saling pukul dan saling tendang pun terjadi selama beberapa menit.
Laki-laki yang sudah tak berdaya karena dikeroyok oleh tiga orang pun hanya bisa menyaksikan pertarungan itu karena dirinya sudah tak berdaya lagi untuk melawan mereka.
"Siapapun kamu, aku akan berterimakasih padamu dan aku berhutang budi padamu," ucap laki-laki itu didalam hatinya.
Setelah beberapa menit berlalu, tiga laki-laki bertubuh besar dan kekar itu pun dapat dikalahkan oleh perempuan itu. Mereka pun langsung berlari karena tak ingin kehilangan nyawanya di tangan gadis yang tak mereka ketahui wajahnya itu.
Gadis itu pun segera menghampiri laki-laki yang terkapar di atas rerumputan itu!
"Mas, Mas," ucap gadis itu sembari menggoyangkan pipi laki-laki itu.
"Nak, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya seorang wanita yang sudah lanjut usia.
"Bu, tadi ada yang mengeroyok orang ini jadi aku mencoba membantunya."
"Aby!"
Dari jarak yang tidak terlalu jauh, seorang laki-laki muda dengan usia sekitar dua puluh lima tahun itu berlari ke, arah mereka sembari berteriak menyebutkan sebuah nama.
"Mungkin itu nama laki-laki ini?" pikir gadis itu.
"Aby, kenapa dengan bos saya ini?" tanya laki-laki itu.
"Tadi ada yang mengeroyoknya."
"Mobil saya ada dipinggir jalan raya itu, apa bisa kalian bantu saya untuk membawa bos saya ke mobil? Sebelumnya terimakasih karena sudah menyelamatkan bos saya."
Dua perempuan beda usia itu langsung membantu laki-laki yang tak dikenalnya itu.
Setelah mereka pergi dengan menaiki mobilnya. Gadis dan Ibu itu pun melanjutkan perjalanan mereka.
**********
"Hari ini juga, Papa akan pergi ke kampung untuk menjemput Mawar."
"Kalau perlu, sekarang Papa berangkat ke sana."
Mahendra tak berkata-kata lagi, dia langsung bangkit dari duduknya dan langsung berjalan ke luar rumahnya!
Setelah Mahendra pergi, Marisa langsung menelpon Jingga untuk berbicara dengannya.
[Halo sayang, sekarang kamu dimana?] ucap Marisa setelah telponnya tersambung.
[Aku di Bandara Ma.] ucap Jingga dari sebrang telpon.
[Papa kamu sudah berangkat untuk menjemput Mawar, kamu tenang saja ya sayang. Kamu tidak akan jadi menikah dengan Aby, dengan begitu kamu bisa mendekati pemuda lain yang kamu sukai.]
[Terimakasih Ma. Mama emang selalu yang paling mengertikan aku.]
Marisa pun langsung mematikan telponnya setelah bicara dengan anak kesayangannya itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
febby fadila
kok pilih kasih si
2025-01-26
0
Rara Kusumadewi
yang di tolong Aby kah
2023-11-06
0
Arin
spertny menarik nich...
2023-10-16
1