NovelToon NovelToon
Once We Get Divorce

Once We Get Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Berbaikan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:322.9k
Nilai: 4.5
Nama Author: desih nurani

Caca dan Kiano memutuskan untuk bercerai setelah satu tahun menikah, yaitu di hari kelulusan sekolah. Karena sejak pertama, pernikahan mereka terjadi karena perjodohan orang tua, tidak ada cinta di antara mereka. Bahkan satu tahun bersama tak mengubah segalanya.

Lalu bagaimana ceritanya jika Caca dinyatakan hamil setelah mereka bercerai? Bagaimana nasib Caca selanjutnya? Mampukah ia menjalani kehamilannya tanpa seorang suami? Dan bagaimana reaksi Kiano saat tahu mantan istrinya tengah mengandung anaknya? Akankah ia bertanggung jawab atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Caca menarik diri setelah puas menangis. "Sorry gue ngotorin baju elo." Katanya seraya mengambil tisu lalu mengelap sisa air mata dan hidungnya.

Kiano melihat kaosnya yang basah karena ulah Caca. "Tanggung jawab, Ca."

Caca mendengus sebal. "Salah elo karena udah buat gue melow." Katanya yang kemudian lanjut makan.

Kiano menatapnya heran. "Aku pikir kamu udah kenyang, Ca."

"Salahin elo juga karena ganggu gue makan tadi." Kekeh Caca masih menyalahkan apa yang terjadi pada Kiano.

Kiano cuma bisa menghela napas dan mengalah karena ia yakin tak akan pernah menang dari keegoisan bumil seperti Caca. Alhasil ia pun cuma bisa nonton Caca makan sampai akhirnya tertidur karena memang masih mengantuk.

Caca terkejut saat melihat Kiano sudah tertidur dengan tangan dijadikan sebagai bantal, lalu tanpa sadar ia tersenyum kecil. Ditatapnya wajah tenang Kiano saat sedang tidur.

"Kenapa elo bisa seganteng ini, No?" Tangan Caca terulur untuk menyentuh bulu mata Kiano yang lentik. "Bulu mata lo cantik kayak cewek, kira-kira anak kita mirip siapa ya? Ck, gue gak ikhlas kalau dia mirip elo. Tapi dia cowok, jelas harus lebih ganteng dari elo, No."

Caca ikut menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai bantal. Sama seperti yang Kiano lakukan. Ditatapnya wajah Kiano lamat-lamat, sampai ia pun ikut tertidur dengan sendirinya.

Perlahan mata Kiano terbuka karena tadi ia terbangun saat Caca menyentuh bulu matanya. Kiano memang tipe orang yang sensitif saat sedang tidur. Tentu saja Caca tidak tahu akan hal itu karena mereka belum mengenal sampai sejauh itu.

Kiano tersenyum seraya menatap wajah cantik Caca. "Aku juga gak berharap dia mirip aku, Ca. Malah aku pengen dia mirip kamu dari segi apa pun." Bisiknya sangat pelan karena tak ingin membangunkan Caca.

Puas menatap wajah cantik mantan istrinya itu, Kiano langsung membopong Caca ke kamarnya. Menidurkannya dengan hati-hati. Kemudian duduk di tepi ranjang seraya mengelus lembut perut Caca.

"Jangan nakal di dalam sana ya? Papa pulang dulu." Tidak lupa ia menyelimuti Caca sebelum meninggalkan kamar itu.

Pagi harinya Caca terbangun dan kaget saat sadar dirinya ada di kamar.

"Lho, kok gue bisa ada di kamar? Bukanya semalam gue tidur di meja makan ya?" Gumamnya sambil berpikir keras. Tiba-tiba saja ia mengingat Kiano.

"Kiano." Buru-buru ia menyibak selimut dan beranjak keluar menuju dapur. Sayangnya ia tak menemukan pemuda itu di sana. "Ck, pasti dia pulang abis mindahin gue."

Karena harus bersiap untuk pergi ke kampus, Caca pun melupakan Kiano dan kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap ke kampus.

Karena semua orang sudah mengetahui soal kehamilannya, Caca pun tidak lagi menyembunyikan perutnya dengan pakaian besar. Hari ini ia memakai dress selutut yang dipadukan dengan blazer. Rambut panjangnya juga sengaja ia kucir kuda. Benar-benar penampilan Caca sebenarnya.

Dengan penuh semangat Caca memasuki ruang kelas. Ia duduk dideretan paling depan yang masih kosong.

Tidak lama dari itu duduklah seorang gadis berambut pendek di sebelahnya. Penampilan gadis itu mirip seperti laki-laki. Awalnya Caca juga kaget karena berpikir itu cowok.

Caca menoleh, memperhatikan penampilan orang itu karena sebelumnya ia belum pernah melihatnya. Orang itu berpakaian kasual dengan earphone ditelinganya.

Karena merasa diperhatikan, gadis itu menoleh ke arah Caca. Buru-buru ia melepas earphonenya lalu tersenyum ramah.

"Hai, gue Inne. Nama lengkap gue Inneke Roslan." Ia memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangannya pada Caca.

Dengan ragu Caca membalasnya. "Raicha Mahalini, panggil aja Caca. Lo baru masuk? Sorry, soalnya gue gak pernah liat elo sebelumnya di kelas ini."

Gadis bernama Inne itu mengangguk sambil tersenyum lebar. "Gue baru pindah kelas, ada masalah dikelas sebelah. Katanya sih kepenuhan makanya gue di lempar ke sini. Oh iya, boleh pinjem catatan elo gak? Gue mau lihat kelas ini udah sampe mana belajarnya."

Caca mengangguk lalu memberikan buku catatannya pada gadis itu.

Inne pun menyingkronkan catatannya dengan milik Caca. "Ah, syukurnya sama. Thanks ya, Ca."

"Sama-sama." Balas Caca.

Kemudian Inne pun melihat sekeliling. "Gue rasa kelas ini lebih rame, terus kenapa gue malah dilempar ke sini ya?"

Caca menoleh lagi lalu menggeleng. "Sistemnya eror kali."

"Bisa jadi sih. Tapi beruntung juga sih gue dilempar ke sini, di kelas sebelah gak ada yang mau gue ajak ngomong. Sombong semua mereka. Mungkin karena gue anak beasiswa kali ya?"

Caca kaget mendengarnya. "Lo ikut program beasiswa?"

Inne mengangguk. "Jangan bilang kita sama lagi?"

Belum sempat Caca menjawab dosen sudah lebih dulu masuk. Tentu saja ia tak sempat menjawab pertanyaan Inne karena sang dosen langsung memulai pembelajaran.

Setelah pelajaran selesai, Inne kembali mengajak Caca mengobrol. "Kantin yuk?" Ajaknya.

Caca mengangguk karena kebetulan ia ingin membeli air mineral. Lalu keduanya pun beranjak ke kantin.

Selama perjalanan ke kantin semua orang terus melihat ke arah mereka berdua. Tentu saja Inne tak menyadari hal itu karena sejak tadi matanya terus melirik ke arah perut Caca. "Lo hamil, Ca?"

Caca menoleh lalu mengangguk kecil.

"Wih, jadi elo bukan anak beasiswa ya? Nikah muda? Kalau sekarang elo udah hamil segede ini, kapan lo nikahnya?" Tuntut Inne.

Caca tersenyum. "Gue nikah pas lagi sekolah."

"Hah?" Kaget Inne langsung berdiri di depan Caca. "Seriusan? Emang bisa?"

Caca tersenyum lagi. "Gue dijodohin. Kita nikah diem-diem. Udah ah, katanya mau ke kantin."

Inne menggaruk kepalanya tak gatal, lalu keduanya pun melajutkan perjalanan. "Terus suami elo di mana sekarang? Kuliah di sini juga?"

Caca menggeleng tanpa memberi jawaban. Lalu Inne pun tidak lagi memberi pertanyaan karena mereka hampir sampai di kantin.

"Lo mau makan apa?" Tanya Inne.

"Enggak, gue cuma mau beli air mineral. Lo kalau mau makan lanjut aja," jawab Caca seraya berjalan menuju rak air mineral.

Inne pun mengekorinya. "Temenin ya? Gue janji gak lama."

Caca mengangguk kecil, seketika Inne pun tersenyum bahagia.

Kini keduanya duduk di meja agak pojokan, dan ini kali pertamanya Caca duduk di kantin. Ia menatap Inne yang begitu lahap memakan semangkuk bakso sambil sesekali menutup hidungnya karena aroma bakso membuat perutnya sedikit tak nyaman.

"Orang tua lo kerja apa?" Tanya Caca pada akhirnya.

Inne mengangkat wajahnya. "Bokap gue buruh. Kalau nyokap art. Gue ini termasuk beruntung karena bisa lolos di kampus ini, awalnya gak ada niat masuk kedokteran. Tapi Bokap pengen banget gue jadi dokter. Eh gak tahunya beneran lulus, doa orang tua itu emang gak ada tandingannya."

Caca mengangguk paham. "Keren."

"Lo pasti anak orang kaya kan? Di sini kan kampus elit, paling cuma beberapa yang kayak gue." Inne tersenyum tanpa beban.

Caca menatap Inne heran. "Elo gak tahu soal gosip kemaren?"

"Gosip apaan? Dua hari gue bolos karena Nyokap sakit." Inne menatap Caca penasaran.

Sontak Caca pun menggeleng dan merasa lega karena masih ada yang tidak tahu soal gosipnya yang heboh kemarin. "Bukan apa-apa sih. Cuma gosip gak jelas. Udah lanjut aja makannya."

Inne tersenyum kemudian lanjut makan. Sedangkan Caca terus menatapnya lekat.

Ni anak beneran gak tahu apa pura-pura gak tahu sih? Tapi dia lumayan asik juga. Gak kayak yang lain seolah enggan berteman sama gue. Batin Caca.

"Oh iya." Inne menyapu bibirnya dengan tisu. "Lo gak malu kan temenan sama gue? Kalau elo malu bilang aja gak usah takut, gue gak gampang tersinggung kok." Katanya seraya tersenyum mesem.

Caca menggelengkan kepala. "Penampilan elo lakik, tapi mulut lo beneran cewek."

Inne tertawa kecil. "Banyak yang bilang gitu. Eh, lo beneran gak makan nih? Masak cuma nonton gue doang?"

Caca menggeleng lagi. "Gue udah sarapan di rumah."

"Ya udah, gue lanjut makan. Laper soalnya dari pagi belum makan." Inne pun lanjut menghabiskan sisa baksonya. Sedangkan Caca cuma menontonnya sambil tersenyum geli karena tingkah lucu teman barunya itu. Sepertinya ia tidak akan kesepian lagi karena ada Inneke.

1
Vwxyzz
👌👎👎
Elok Pratiwi
males baca jika sudah disakiti dihina tp akhir nya balek lagi pada orang yg telah menyakiti nya
desih nurani: Mohon maaf buk, kalau memang tidak suka ya silakan jangan dibaca. Semua author juga tidak memaksa kok para readers yang tidak suka untuk stay. Tidak perlu memberikan nilai buruk untuk karya orang lain. Saya lihat Ibunya banyak menjatuhkan karya orang lain ya
total 1 replies
Esni barus
/Angry//Drool//Drool//Drool//Drool/
Yanthi Chahya Yustikarini
d lanjut ga ini naggung thor
desih nurani: Lanjut kok, sabar ya say 🥰
total 1 replies
Yanthi Chahya Yustikarini
bagus cuman naggung
Asri Yati
lanjut thor up yg banyak
desih nurani: Debanyak apa nih?
total 1 replies
Happy Kids
trs abis itu anya hamil. ah tambah ruwet hidupmi
Arman Despi
Alhamdulillah akhirnya lanjut juga😊sehat terus thor.aAq menanti kelanjutan cerita ini sampai akhir kisah Kiano n Caca🙏🏻🙏🏻🙏🏻
desih nurani: Makasih ya selalu support. Maaf selalu bikin kalian nunggu lama
total 1 replies
Sripuan
Luar biasa
Fera Susanti
kemana aja Thor??..dah mau satu tahun nech..lanjut kn cerita nya..
desih nurani: Maaf ya say, sibuk kerja jadi kadang gak sempat lagi mau nulis 🥺
total 1 replies
Fera Susanti
ini kok ga up lagi ya?..
Arman Despi
thorrr up lagi dong
Isabell Serinah
moga opa abirama restu kiano. lanjut lagi plseeee 👍
Isabell Serinah
moga opa abirama restu kiano. lanjut lagi plseeee 👍
Ica Warnita
Luar biasa
Lili Lintangraya
alhamdulillh lanjut lgi.tetp semngt &sehat walafiat sllu🤲
Pujiastuti
akhirnya kak author lanjut lagi upnya cerita kiano dan caca nya

tetap semangat ya kak upnya 💪💪💪
Uthie
Wahhh... senang sekali cerita ini bisa berlanjut kembali 👍😀😀🤗🤗

semoga terus berlanjut dan lancar hingga ending nya nanti 👍👍🤗🤗🤗
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuut terus thooooooooor
total 1 replies
Arman Despi
makaih sdh up thorr🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Regi Na
yakan itu emg slh lu anj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!