Anandi, gadis yang di anggap mati oleh ayah nya, hanya karena satu kesalahan yang tidak di sengaja.
Karena kesalahan itu lah membust mereka selalu bersama.
Akan kah kebersamaan itu membuat mereka saling jatuh cinta.
Mari kita ikuti kisah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdlanAdam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak penting mau itu siang sore atau pun malam
"Kai, aku benar-benar tidak melakukan apa-apa dengan Fahri, aku hamm_." ucapan Andini terhenti saat Kaizal membungkam mulutnya.
"Apapun alasannya, kau tidak boleh menemui pria lain tanpa seijinku," balas Kaizal dengan tegas.
"I_iya…, lain kali aku tidak akan menemui Fahri, atau siapapu tanpa ijin darimu," sahut Andini terbata.
"Ingat, jangasn ulangi lagi," ucap Kaizal, di angguki oleh Andini.
Kaizal duduk di tepi ranjang, ia menarik tamgan Andini, nendudukkan istrinya itu di pangkuannya.
"Aku tidak suka kau dekat dengan pria lain," ungkap Kaizal, sambil menatap Andini.
Andini hanya bisa meminta maaf, ia tidak bermaksud membuat suaminya marah, ia hanya bahagia bertemu dengan Fahri yang pernah satu kerjaan dengannya.
Perlahan Kaizal mendekatkan wajahnya, menempelkan benda kenyal meliknya ke bibir ranum Andini. Andini menerimanya dan memejamkan matanya.
Perlahan Kaizal ******* bibir ranum yang selalu mbuatnya candu, Andini juga mengalungkan tangannya di leher Kaizal.
Tanpa melepas pangutannya, Kaizal membaringkan tubuhnya di ranjang. Jadilah Andini ada di atasnya, "Aku menginginkan mu," ucap setelah melepaskan pangutannya.
"Tapi ini Masih Siang Kai, tidak cukup kah saat malam hari saja," Andini mbalas ucapan suaminya.
"Bagiku itu tidak penting, mau itu siang sore ataupun malam, yang pasti saat ini aku meninginkan mu," ujarnya tidak memperdulikan waktu.
Setelah mengatakan itu, Kaizal langsung membalikan tubuh Andini. membuat Andini ada di bawah kungkumannya.
Kaizal menyerang Andini dengan sedikit berutal, karna masih ada kekesalan di hatinya. Ia terus ******* bibir ranum istrinya, berjelajah di l*h*r jen*ng sang istri, tak lupa juga meninggalkan tanda kepemilikannya.
Andini sudah pasrah ia menerima serangan siang suaminya itu, Andini berharam setelah ini suaminya tidakbakan marah lagi padanya.
Siang itu Kaizal dan Andini berbagi dan. Bebermandikan peluh yang sangat mengenakan bagi keduanya.
Aaaahhhh
Desah panjang Kaizal, di sesi terahir percintaan mereka. Kaizal mencabut benda keramatnya, lalu memelu Andini lalu mengecup kening dan bibir istrinya.
Drrrttt drrrtt drrrtt
Saat akat terlelap tiba-tiba Kaizal mendengar suara ponselnya yang berdering.
"Heh mengganggu saja," gumam Kaizal neraba ponselnya. Saat melihat ponselnya, ia terkejut ada banyak panggilan vtak trjaeab dari Derkan.
Ponsel nya kembali berdering, barulah Kaizal mengangkatnya.
Kaizal 📱 "Ya, Ada apa Der," sahut Kaizal saat Dirkan bicara di sebrang sana.
Derkan📱"Tuan di mana? ini sudah waktunya kita bertemu dengan Pak Reno," tanya Derkan, sekaligus mengingatkan tuannya.
Kaizal📱" kau urus sendiri saja, aku sedang ada urusan yang lebih penting," balas Kaizal. Sambil mengelus elus rambut panjang Andini.
"Siapa Kai?," tanya Andini yang terganggu dengan suara Kaizal.
Derkan📱"Baik Tuan, semoga urusan tuan lancar dan membuahkan hasil," Lanjut Derkan tersenyum, ia sudah mengerti urusan apa yang di maksud tuannya itu.
"Dasar Tuan," gumam Derkan menggelengkan kepalanya, lalu mematikan telponnya. Derkan tersenyum saat mengingat suara Andini, ia pikir saat ini Istri tuannya itu masih ada di bawah kungguman Tuannya.
Sangkin asik nya bercinta dengan sang istri, sampai-sampai Kaizal melupakan kalau dia masih ada rapat sore ini.
"Siapa sih Kai?" Andini bali bertanya.
"Derkan," jawab Kaizal.
"Apa ada yang penting?" tanya Andini lagi.
"Tidak, hanya kamu yang terpenting, tidak cyang lain," goda Kaizal, mengecup kening Andini.
Andini yang di goda pun tersipu malu, dia memukul dada bidang suamimya, sambil menyembunyikan wajahnya yang merona.
Di tempat lain, di kediaman ayahnya Kaizal, ya itu Dayus Arjaya. Iren sedang marah pada putra satu-satunya.
"Raka, kamu ini mau jadi apa sih! setap hari selalu saja bikin keributan di sekolah!" ucap Iren membentak puntanya.
Raka sudah bilang, tidak mau sekolah, tapi mama selalu saja memaksa," balas Anak itu membalas ucapan ibunya.
"Kamu masih kecil sudah melaran sama orang tua!" geram Iren melihat punranya itu.
"Sudah lah Ren, jangan terus di bentak,di bilangin pelan-pelan, biar die mengerti," timpal Dayus, ia mem bawa putranya dari
hadapan Iren.
"Ayo sini cerita sama papa. kenapa kamu berantem sama teman-temanmu lagi. Bukan kah kemarin sudah janji sama papa untuk tidak berkelahi lagi." ucap Dayus, bicara selembut mungkin pada puntanya.
Raka mendekat, anak berusia 12 tahun itu pun menceritakan pada Ayahnya, kalau dia hanya membela diri, karna semua orang mengejeknya. memiliki papa yang pantas menjadi kakeknya dan ibu yang merebut suami majikannya srndiri. Ada juga yang mengatakan kalau dia anak haram yang lahir sebelum ayah dan ibinya menikah.
Dayus terdiam saat mendengar ucapan Anaknya, iya tau anak seusia Raka pasti marah jika di ejek seperti itu. Dayus hanya bisa memeluk puntaranya. Dia bingung mau mengatakan apa, karna semua ejekan teman-teman punranya itu benar.
Mohon dukung krya mak ya🙏🙏🙏
Dengan like komen favorit dan vote nya🙏🙏🙏
Love you sekebun buat kalian semua 💓💓💓💓💞💞
mantap Kaizal lindungin istrimu