Legenda Sang Dewa

Legenda Sang Dewa

Kehidupan Kedua

Luo Feng, Tuan Muda dari keluarga kaya-raya mengendarai mobilnya di jalur pegunungan di tengah cuaca huja badai.

Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, Luo Feng dikejutkan dengan pohon yang tumbang tak jauh di depannya.

Membanting stir mobil ke arah kiri, dikarenakan kecepatan yang terlalu tinggi, Luo Feng kehilangan kendali mobil.

Brak...

Mobil Luo

Feng menabrak pembatas jalan, dan terjun bebas ke jurang dengan dasar jurang adalah aliran sungai yang sedang meluap.

Mengira dirinya sudah mati setelah mengalami kecelakaan, Luo Feng justru membuka mata di tempat asing dengan pemandangan bola cahaya tepat berada di hadapannya, dengan tubuh sedikitpun tak bisa di gerakan.

“Kematianmu adalah takdir yang aku ciptakan di kehidupanmu, tapi kematianmu bukanlah akhir dari segalanya. Aku memberimu kesempatan hidup sekali lagi di tempat baru, dan kamu aku berkati dengan setengah dari kekuatanku.”

Mendengar suara dari bola cahaya di hadapannya, Luo Feng hanya bisa mengerutkan kening kebingungan dengan apa yang dia dengar.

“Ingat, di Alam Semesta yang akan kamu tempati, Dewa hanyalah sebutan untuk manusia yang telah menapaki jalan setengah abadi. Akan tetapi, dengan memiliki setengah dari kekuatanku, kamu akan menjadi Dewa yang sesungguhnya, yang tak akan pernah mati sekalipun tubuhmu berubah menjadi abu.”

Bingung, Luo Feng

bingung dengan apa yang terjadi, tapi belum juga terjawab kebingungannya, dia merasa kesadarannya tertarik ke suatu tempat.

...----------------...

Kembali membuka matanya, gambaran kecelakaan mobil yang baru dialaminya masih tergambar jelas dalam ingatannya, Luo Feng merasa seharusnya saat ini dua sudah mati setelah kecelakaan itu terjadi padanya, tapi dia sendiri tak menyangka ada kesempatan hidup kedua untuknya.

Semula dia mengira jiwanya akan pergi ke alam baka, untuk mempertanggungjawabkan apa saja yang diperbuat selama hidupnya. Akan tetapi, saat dalam bentuk jiwa dia dipertemukan dengan sosok bola bercahaya, yang memberi kesempatan hidup kedua padanya.

“Bersiaplah untuk memulai kehidupan keduamu, dan pergunakan apa yang telah aku berikan padamu untuk menegakkan keadilan dan memberantas angkara murka.” Selesai bicara untuk terakhir kalinya, keberadaan bola cahaya mulai meredup sebelum menghilang tanpa jejak.

“Apa yang terjadi dengan tubuhku? Kenapa tiba-tiba aku bisa merasakan hawa hangat dan juga dingin di waktu bersamaan?” Baru juga kehilangan sosok bola cahaya terang di hadapannya, Luo Feng merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya, bersama dengan itu dia melihat keadaan di sekitarnya mulai memancarkan cahaya.

Seiring berjalannya waktu Luo Feng merasa cahaya sekitarnya semakin terang, dan anehnya dia kembali merasakan detak jantungnya, selain itu dia juga merasa napas halus keluar masuk lewat kedua lubang hidungnya.

Tubuh Luo Feng yang semula kaku dan tidak bisa digerakkan, perlahan tubuhnya bisa bergerak meski masih sangat kaku. Namun, apa yang dirasakannya saat ini, itu menunjukkan kalau dirinya masih hidup, dan apa ini yang dimaksud oleh bola cahaya tentang kehidupan kedua untuknya?

“Apa aku akan bangkit dari kematian dan mengejutkan semua orang?” Luo Feng pernah mendengar istilah mati suri, tapi dia sendiri tidak yakin kalau yang dialaminya adalah mati suri.

Jelas kecelakaan itu seharusnya berbuah kematian untuknya.

Mobilnya menabrak pembatas jalan dan terjun bebas ke dasar jurang, sedalam puluhan meter.

Sebelum pandangannya menjadi gelap sesaat setelah kecelakaan, dia melihat percikan api, dan kejadian dia tidak tahu seperti apa kejadian selanjutnya. Dia hanya tahu sesaat yang lalu membuka mata di tempat asing dengan bola cahaya tepat berada di hadapannya.

Ketika memikirkan apa dirinya benar-benar mengalami mati suri, tiba-tiba saja pemandangan di sekitarnya berubah. Tak lagi ada cahaya yang membuat silau, melainkan apa yang dia lihat adalah pepohonan dengan daun lebat, seolah dia sekarang berada di tengah-tengah hutan.

“Dimana ini? Apa ini dasar jurang tempat aku mengalami kecelakaan?”

“Akan tetapi, bukannya dasar jurang adalah sungai, kenapa tiba-tiba berubah menjadi hutan?”

Apa yang dilihat Luo Feng benar-benar hutan dengan pepohonan menjulang tinggi, yang dipenuhi dedaunan hijau. Tak ada aliran sungai di dekatnya, yang menunjukkan dia tidak terseret arus sungai sampai ke tengah-tengah hutan.

“Mungkinkah ini surga, atau justru neraka?” Mencubit tangannya, Luo Feng merasakan kesakitan. “Ini bukan keduanya dan rasa sakit menunjukkan kalau aku masih hidup.” Menggerakkan tubuhnya mencoba bangkit lalu duduk, melihat sekeliling dia merasa sangat asing dengan apa yang dilihatnya.

“Apa ini benar-benar kehidupan keduaku, dan aku menjalani kehidupan kedua bukan di Bumi melainkan di tempat asing yang sama sekali tidak aku kenal?” Luo Feng mulai yakin jika saat ini dia tidak lagi di Bumi, dan keyakinannya semakin bertambah saat dia menengadahkan kepala dan melihat bayangan dua bulan di langit.

Itu bukan fatamorgana, halusinasi, atau karena matanya salah mengenali jumlah bulan. Nyatanya di langit memang ada dua bayangan bulan, dan saat malam tiba semua akan terlihat semakin jelas dibandingkan siang hari seperti saat ini.

“Hidup di tempat asing tanpa petunjuk, bukannya sama saja bola cahaya itu menyuruhku mati untuk yang kedua kalinya?” Luo Feng bergumam dengan pandangan bergerak melihat sekelilingnya.

Bingung harus melakukan apa, Luo Feng bangkit berdiri. Baru juga berdiri, dia merasa tubuhnya jauh lebih ringan dari sebelumnya, dan saat melihat pakaiannya, dia melihat pakaian yang dia gunakan mirip pakaian para bangsawan di era Kerajaan masa lalu.

“Apa aku kembali ke era masa lalu? Akan tetapi, jelas tempat ini bukan Bumi.” Luo Feng dibuat bingung dengan keadaannya.

Daripada mati bingung di tengah hutan yang dia sendiri tak tahu ada apa saja di dalam hutan ini, Luo Feng bermaksud pergi ke suatu arah untuk mencari keberadaan Desa. Kalaupun tidak ada Desa, dia berharap bertemu seseorang yang dapat menjawab semua kebingungannya.

BOOMM...

Belum genap seratus langkah berjalan meninggalkan titik awal yang dia tinggalkan, Luo Feng mendengar suara ledakan keras bersamaan dengan bergetar nya tanah yang dia pijak. Suara ledakan berasal tak jauh dari arah depan. Bukannya takut, dia justru penasaran apa yang terjadi di tempat itu.

“Aku berharap dapat melihat keberadaan orang lain di tempat itu!” Luo Feng mulai melihat harapan keberadaan orang lain di salah hutan, dan dengan mempercepat langkah kakinya dia merasa bukannya berjalan cepat tapi justru terasa seperti sedang berlari, tapi bukannya berlari selayaknya manusia pada umumnya.

Larinya sangat cepat, bahkan dia merasa kakinya tak lagi menapak tanah karena efek kecepatan larinya. Lari dengan kecepatan selayaknya motor sport di lintasan lurus, Luo Feng semakin dekat dengan sumber suara ledakan, tapi sekarang dia menghadapi sebuah masalah yang mungkin akan terdengar lucu.

“Ini buruk, sangat-sangat buruk dan memalukan! Aku yang sudah tumbuh dewasa tidak tahu cara berhenti saat berlari!” Luo Feng bergumam, dan saat belum tahu cara berhenti dia dikejutkan dengan keberadaan sosok mirip harimau tapi memiliki ukuran sepuluh kali gajah dewasa.

Bukan hanya terkejut, tapi di waktu bersamaan dia juga mendapati kabar buruk. Sosok yang dia lihat tepat di jalur larinya, dan sampai detik ini dia belum tahu cara terbaik menghentikan kecepatan lari yang semakin cepat.

“Apanya yang kehidupan kedua? Jika sebelumnya mati setelah menabrak pembatas jalan dan terjun bebas kesasar jurang, sekarang aku pasti mati karena menabrak harimau raksasa!”

Saat sedang berlari, sebuah fakta tentang dirinya tak diketahui oleh Luo Feng. Tubuhnya saat ini telah terselimuti cahaya biru aneh, tak hanya itu, kilatan petir juga muncul di sekeliling tubuhnya, tapi tak sedikitpun dia menyadari semua itu.

Swuuussshh...

Tak sadar kecepatan larinya telah menyamai kecepatan suara, dan jarak antara dirinya dan sosok harimau raksasa semakin dekat. Melihat jarak yang semakin dekat, Luo Feng hanya bisa pasrah dan tanpa penyesalan dia akan menerima kematian kedua, dalam kurun waktu yang begitu dekat.

Di sisi lain, lima orang dengan pakaian serba putih yang sudah kotor akibat noda darah dan tanah, dengan mata kepala mereka sendiri, mereka melihat kilatan selayaknya cahaya dari kejauhan, dan kilatan itu bergerak semakin mendekat.

“Kilatan cahaya apa itu?”

“Itu terlalu cepat untuk dapat aku lihat!”

“Cahaya itu bergerak ke arah harimau api. Apa dia bala bantuan?”

“Aku tidak yakin apa cahaya itu bala bantuan, tapi semoga saja itu bukan sosok yang lebih menyeramkan dari sosok harimau api!”

Lima orang yang terdiri dari dua pria dan tiga wanita, mereka dalam keadaan jauh dari kata baik setelah berkali-kali menghindari terkaman harimau api. Tau bukan lawan sepadan sosok harimau api meski mereka menyatukan kekuatan, melihat cahaya yang begitu cepat bergerak lurus ke arah harimau api, mereka berharap cahaya itu adalah bala bantuan untuk mereka.

Sementara itu, Luo Feng yang pasrah jika harus mati, dia mengepalkan tinju lalu mengayunkan pukulan ke arah tubuh harimau api saat jaraknya dengan sosok itu sangat dekat.

“Setidaknya aku mati dengan kebanggaan setelah memukul seekor harimau raksasa.

BOOOMM...

Ledakan terjadi saat tinju Luo Feng mengenai sisi tubuh harimau api, merubah sosok tinggi besar harimau api menjadi menjadi potongan daging kecil yang berserakan ke segala arah.

BRAAAK...

Jika tinjunya berhasil membunuh harimau api, pohon besar yang roboh setelah dia tabrak menjadi rem untuk menghentikan kecepatan larinya.

Luo Feng mengejek dirinya sendiri setelah menabrak pohon. “Kalau sejak awal aku tahu dapat membunuhnya dengan sekali pukul, aku tidak akan pasrah menerima kematian, dan lagi kenapa juga aku lupa cara berhenti? Padahal dengan tidak bergerak, sudah pasti aku berhenti.”

Kepanikan membuat seseorang menjadi bodoh, dan itulah yang baru saja di alami Luo Feng.

...----------------...

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ajna dillah

Ajna dillah

reyen tapi rime wes pedot

2024-10-27

0

Iskandar Yunaeni

Iskandar Yunaeni

Hahahahaha lucu juga awalnya

2024-10-29

0

TRUCK KUN LEGEND

TRUCK KUN LEGEND

kek emak² legend sen kiri belok kanan pas nemu truck kun jadi panik whele sekalian

2024-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Kedua
2 Mengalami Masalah Pikiran
3 Ranah Kultivasi
4 Cincin Ruang
5 Membantu Klan Shui
6 Kitab Jurus Tingkat Hitam
7 Pelatihan Tanpa Istirahat
8 Hasil Dari Latihan
9 Pergi Ke Klan Yun
10 Kompetisi Pulau Kecil Bai Dao [1]
11 Kompetisi Pulau Kecil Bai Dao [2]
12 Mengambil Kembali Milik Klan Shui
13 Terbongkarnya Perbuatan Curang
14 Serangan Yang Telah Direncanakan
15 Cerita Tentang Klan Luo
16 Rencana Balas Dendam
17 Tanpa Kepercayaan Tak Akan Pernah Ada Bantuan
18 Kedatangan Salah Satu Tetua Klan Shen
19 Permintaan Luo Feng
20 Pergi Ke Kediaman Klan Shen
21 Keterkejutan Semua Orang
22 Kematian Shen Pan
23 Keinginan Luo Feng
24 Sifat Arogan Pembawa Masalah
25 Pergi Meninggalkan Klan Shen
26 Bersikap Kejam Pada Musuh
27 Memusnahkan Yang Memang Pantas Dimusnahkan
28 Musnah Tak Bersisa
29 Metode Latihan Luo Feng
30 Kemunculan Binatang Buas
31 Memburu Binatang Buas
32 Mendapat Sedikit Tambahan Kekuatan
33 Memulai Perjalanan
34 Rencana Klan Yun dan Klan Qing
35 Kematian Patriak Klan Yun
36 Informasi Penting Tentang Klan Qing
37 Bertemu Kawanan Bandit
38 Lagi-Lagi Klan Qing
39 Pergi Melanjutkan Perjalanan
40 Serangan Gurita Raksasa
41 Sosok Qing Ciao
42 Menuju Daratan Tengah
43 Pulau Di Tengah Samudra
44 Rencana Dua Tetua Klan Qing
45 Sampai Di Daratan Tengah
46 Perkumpulan Naga Giok
47 Balasan Setimpal
48 Kembali Ke Kediaman Klan Ye
49 Bersiap Menghadapi Perkumpulan Naga Giok
50 Seperti Binatang Yang Terjebak Dalam Perangkap
51 Kekuatan Iblis Kegelapan
52 Akhir Dari Perkumpulan Naga Giok
53 Meningkatkan Kekuatan Klan Ye
54 Kedatangan Dua Tetua Klan Qing
55 Serangan Bertubi-Tubi
56 Dua Sosok Tidak Asing
57 Mata-Mata Klan Qing
58 Perkembangan Kekuatan Klan Shui Dan Klan Shen
59 Arena Pertarungan Bebas
60 Wanita Dari Klan Luo
61 Pergi Ke Pulau Besar Taiyang Dao
62 Sampai Di Kota Yuan
63 Memasuki Kediaman Klan Yuan
64 Informasi Markas Pengkhianat Klan Yuan
65 Membebaskan Tawanan Para Pengkhianat
66 Menyerang Markas Pemberontak
67 Akhir Pemberontakan Di Klan Yuan
68 Keberadaan Jurang Kabut Kematian
69 Akhir Para Pengkhianat
70 Pria Bertopeng Tengkorak
71 Memata-Matai Mata-Mata
72 Pertarungan Di Istana Raja Siluman
73 Wujud Asli Raja Siluman Terdahulu
74 Kematian Raja Siluman
75 Meningkatkan Kekuatan Siluman Di Pulau Besar Taiyang Dao
76 Melakukan Peregangan Otot
77 Menyerang Untuk Menjemput Kematian
78 Terputus Hubungan Dengan Orang Luar
79 Gelombang Serangan Binatang Buas
80 Akhir Dari Gelombang Serangan Binatang Buas
81 Pengaruh Buruk Aura Kegelapan
82 Di Jurang Kabut Kematian
83 Mencoba Menundukkan Jurang Kabut Kematian
84 Meremehkan Musuh
85 Iblis Kegelapan Dan Iblis Kematian
86 Memenangkan Pertarungan
87 Meninggalkan Dasar Jurang Kabut Kematian
88 Keputusasaan
89 Peperangan Klan Yuan Dan Klan Qing
90 Belum Saatnya Mati
91 Merasa Tidak Adil
92 Ketakutan Patriak Qing Qong
93 Dijadikan Makanan Binatang Buas
94 Gunung Kematian
95 Kematian Empat Sosok Berjubah Hitam
96 Senjata Pusaka Klan Luo
97 Senjata Untuk Luo Xue
98 Keberadaan Yang Jarang Diketahui
99 Pertemuan Keluarga
100 Persiapan Sebelum Dimulainya Peperangan
101 Datang Memberi Peringatan
102 Menyambut Kedatangan Pengikut Setia Klan Luo
103 Reuni Dengan Klan Shui
104 Menyerang Kediaman Agung Klan Qing
105 Kedatangan Luo Hong
106 Kematian Para Pengkhianat Klan Luo
107 Kawan Atau Lawan
108 Rencana Meningkatkan Kekuatan Anggota Klan Luo
109 Hari Pernikahan
110 Pesta Malam Dan Malam Pertama
111 Upacara Penghormatan Pagi
112 Patriak Baru Klan Luo
113 Pergi Ke Tanah Makam Para Dewa
114 Memasuki Wilayah Tanah Makam Para Dewa
115 Kekuatan Elemen Kegelapan
116 Pusat Wilayah Tanah Makam Para Dewa
117 Bertemu Dua Ekor Naga
118 Cincin Penguasa Alam Semesta
119 Kekuatan Baru Luo Xue
120 Meninggalkan Tanah Makam Para Dewa
121 Racun Dalam Makanan
122 Melawan Enam Orang Pemuda
123 Salah Menyinggung Orang
124 Hukuman Untuk Penguasa Kota
125 Mengawasi Secara Sembunyi-Sembunyi
126 Mendapatkan Informasi Berharga
127 Kekuatan Pulau Besar Jin Dao
128 Berlatih Jurus Tingkat Kuno
129 Persiapan Klan Luo
130 Perang Sudah Berada Di Depan Mata
131 Sambutan Untuk Musuh
132 Tidak Memberi Pengampunan Pada Musuh
133 Memburu Kenikmatan Sebelum Pergi Berperang
134 Meremehkan Kekuatan Yang Dimiliki Klan Luo
135 Mengepung Perkemahan Musuh
136 Mempermainkan Lawan
137 Musnah Dalam Sekali Serang
138 Menyerang Pulau Besar Jin Dao
139 Penyerangan Kediaman Utama Klan Luo
140 Kemarahan Luo Feng
141 Sumpah Luo Feng
142 Terpojoknya Su Jing
143 Guang Wu Sekarat
144 Penyesalan Su Jing
145 Akhir Dari Penguasa Alam Surgawi
146 Pergi Ke Alam Surgawi
147 Berada Di Alam Surgawi
148 Informasi Tentang Istana Penguasa Alam Surgawi
149 Keputusan Penguasa Kota
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Kehidupan Kedua
2
Mengalami Masalah Pikiran
3
Ranah Kultivasi
4
Cincin Ruang
5
Membantu Klan Shui
6
Kitab Jurus Tingkat Hitam
7
Pelatihan Tanpa Istirahat
8
Hasil Dari Latihan
9
Pergi Ke Klan Yun
10
Kompetisi Pulau Kecil Bai Dao [1]
11
Kompetisi Pulau Kecil Bai Dao [2]
12
Mengambil Kembali Milik Klan Shui
13
Terbongkarnya Perbuatan Curang
14
Serangan Yang Telah Direncanakan
15
Cerita Tentang Klan Luo
16
Rencana Balas Dendam
17
Tanpa Kepercayaan Tak Akan Pernah Ada Bantuan
18
Kedatangan Salah Satu Tetua Klan Shen
19
Permintaan Luo Feng
20
Pergi Ke Kediaman Klan Shen
21
Keterkejutan Semua Orang
22
Kematian Shen Pan
23
Keinginan Luo Feng
24
Sifat Arogan Pembawa Masalah
25
Pergi Meninggalkan Klan Shen
26
Bersikap Kejam Pada Musuh
27
Memusnahkan Yang Memang Pantas Dimusnahkan
28
Musnah Tak Bersisa
29
Metode Latihan Luo Feng
30
Kemunculan Binatang Buas
31
Memburu Binatang Buas
32
Mendapat Sedikit Tambahan Kekuatan
33
Memulai Perjalanan
34
Rencana Klan Yun dan Klan Qing
35
Kematian Patriak Klan Yun
36
Informasi Penting Tentang Klan Qing
37
Bertemu Kawanan Bandit
38
Lagi-Lagi Klan Qing
39
Pergi Melanjutkan Perjalanan
40
Serangan Gurita Raksasa
41
Sosok Qing Ciao
42
Menuju Daratan Tengah
43
Pulau Di Tengah Samudra
44
Rencana Dua Tetua Klan Qing
45
Sampai Di Daratan Tengah
46
Perkumpulan Naga Giok
47
Balasan Setimpal
48
Kembali Ke Kediaman Klan Ye
49
Bersiap Menghadapi Perkumpulan Naga Giok
50
Seperti Binatang Yang Terjebak Dalam Perangkap
51
Kekuatan Iblis Kegelapan
52
Akhir Dari Perkumpulan Naga Giok
53
Meningkatkan Kekuatan Klan Ye
54
Kedatangan Dua Tetua Klan Qing
55
Serangan Bertubi-Tubi
56
Dua Sosok Tidak Asing
57
Mata-Mata Klan Qing
58
Perkembangan Kekuatan Klan Shui Dan Klan Shen
59
Arena Pertarungan Bebas
60
Wanita Dari Klan Luo
61
Pergi Ke Pulau Besar Taiyang Dao
62
Sampai Di Kota Yuan
63
Memasuki Kediaman Klan Yuan
64
Informasi Markas Pengkhianat Klan Yuan
65
Membebaskan Tawanan Para Pengkhianat
66
Menyerang Markas Pemberontak
67
Akhir Pemberontakan Di Klan Yuan
68
Keberadaan Jurang Kabut Kematian
69
Akhir Para Pengkhianat
70
Pria Bertopeng Tengkorak
71
Memata-Matai Mata-Mata
72
Pertarungan Di Istana Raja Siluman
73
Wujud Asli Raja Siluman Terdahulu
74
Kematian Raja Siluman
75
Meningkatkan Kekuatan Siluman Di Pulau Besar Taiyang Dao
76
Melakukan Peregangan Otot
77
Menyerang Untuk Menjemput Kematian
78
Terputus Hubungan Dengan Orang Luar
79
Gelombang Serangan Binatang Buas
80
Akhir Dari Gelombang Serangan Binatang Buas
81
Pengaruh Buruk Aura Kegelapan
82
Di Jurang Kabut Kematian
83
Mencoba Menundukkan Jurang Kabut Kematian
84
Meremehkan Musuh
85
Iblis Kegelapan Dan Iblis Kematian
86
Memenangkan Pertarungan
87
Meninggalkan Dasar Jurang Kabut Kematian
88
Keputusasaan
89
Peperangan Klan Yuan Dan Klan Qing
90
Belum Saatnya Mati
91
Merasa Tidak Adil
92
Ketakutan Patriak Qing Qong
93
Dijadikan Makanan Binatang Buas
94
Gunung Kematian
95
Kematian Empat Sosok Berjubah Hitam
96
Senjata Pusaka Klan Luo
97
Senjata Untuk Luo Xue
98
Keberadaan Yang Jarang Diketahui
99
Pertemuan Keluarga
100
Persiapan Sebelum Dimulainya Peperangan
101
Datang Memberi Peringatan
102
Menyambut Kedatangan Pengikut Setia Klan Luo
103
Reuni Dengan Klan Shui
104
Menyerang Kediaman Agung Klan Qing
105
Kedatangan Luo Hong
106
Kematian Para Pengkhianat Klan Luo
107
Kawan Atau Lawan
108
Rencana Meningkatkan Kekuatan Anggota Klan Luo
109
Hari Pernikahan
110
Pesta Malam Dan Malam Pertama
111
Upacara Penghormatan Pagi
112
Patriak Baru Klan Luo
113
Pergi Ke Tanah Makam Para Dewa
114
Memasuki Wilayah Tanah Makam Para Dewa
115
Kekuatan Elemen Kegelapan
116
Pusat Wilayah Tanah Makam Para Dewa
117
Bertemu Dua Ekor Naga
118
Cincin Penguasa Alam Semesta
119
Kekuatan Baru Luo Xue
120
Meninggalkan Tanah Makam Para Dewa
121
Racun Dalam Makanan
122
Melawan Enam Orang Pemuda
123
Salah Menyinggung Orang
124
Hukuman Untuk Penguasa Kota
125
Mengawasi Secara Sembunyi-Sembunyi
126
Mendapatkan Informasi Berharga
127
Kekuatan Pulau Besar Jin Dao
128
Berlatih Jurus Tingkat Kuno
129
Persiapan Klan Luo
130
Perang Sudah Berada Di Depan Mata
131
Sambutan Untuk Musuh
132
Tidak Memberi Pengampunan Pada Musuh
133
Memburu Kenikmatan Sebelum Pergi Berperang
134
Meremehkan Kekuatan Yang Dimiliki Klan Luo
135
Mengepung Perkemahan Musuh
136
Mempermainkan Lawan
137
Musnah Dalam Sekali Serang
138
Menyerang Pulau Besar Jin Dao
139
Penyerangan Kediaman Utama Klan Luo
140
Kemarahan Luo Feng
141
Sumpah Luo Feng
142
Terpojoknya Su Jing
143
Guang Wu Sekarat
144
Penyesalan Su Jing
145
Akhir Dari Penguasa Alam Surgawi
146
Pergi Ke Alam Surgawi
147
Berada Di Alam Surgawi
148
Informasi Tentang Istana Penguasa Alam Surgawi
149
Keputusan Penguasa Kota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!