Raihan dan Syakilla menikah karena perjodohan. Demi mewujudkan amanah orang tua Syakilla yang menitipkan anaknya kepada orang tua Raihan. Padahal saat itu Raihan sudah memiliki kekasih yang bernama Syila.
Raihan tak pernah menjalankan tugasnya sebagai seorang suami yang baik, Raihan kerap membuat Syakilla menangis dengan menyakit hatinya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka dengan adanya orang ketiga di tengah-tengah mereka? Jalan apa yang Syakilla tempuh? Bertahan dengan suami yang tak pernah mencintainya ataukah lebih memilih berpisah dan mencari kebahagiaan sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi Killa
Bunda Bunga baru saja sampai di rumah, ternyata sang suami sudah sampai di rumah lebih dulu.
"Ayah sudah pulang? Sudah lama?" tanya Bunda Bunga, saat masuk ke dalam rumah.
"Iya, aku lagi ingin pulang cepat. Bagaimana kondisi cucu kita, sehat 'kan?" Tanya Ayah Abi.
Bunda Bunga terlihat begitu semangat menceritakan kondisi cucunya. Dia juga mengatakan kalau cucu mereka berjenis kelamin laki-laki.
"Alhamdulillah. Serius Bun? Wah, Ayah senang banget dengarnya," ujar Ayah Abi. Wajahnya terlihat bersinar-bersinar.
Bunda Bunga izin untuk mandi dulu dan sholat kepada sang suami, setelah itu baru akan melanjutkan obrolan dengan suaminya. Ayah Abi pun memilih ikut ke kamar, dia menunggu sang istri di ranjang. Ayah Abi sudah merebahkan tubuhnya di ranjang.
Setelah selesai mandi, Bunda Bunga langsung menunaikan ibadah sholat, dan setelah itu barulah dia menghampiri sang suami naik ke ranjang.
"Tadi ngapain saja sama Killa?" Tanya Ayah Abi yang kini menatap wajah istrinya.
"Aku ngajak Killa ke Mall, terus menyuruh dia memilih makanan yang dia inginkan. Setelah itu baru deh aku mengantarkan dia pulang," ungkap Bunda Bunga.
Bunda Bunga langsung membahas masalah keinginan Killa untuk menjual rumah dan mobil bekas Raihan. Dia mengatakan kalau Killa menginginkan kehidupan baru.
"Ayah setuju saja, mau beli di daerah mana dan mau mobil apa? Coba bicarakan sama Killa. Nanti kita coba jual pelan-pelan rumah itu sama mobil bekas Raihan," sahut Ayah Abi.
"Oh ya, bulan depan 'kan usia kandungan Killa 7 bulan. Aku ingin mengadakan acara pengajian, untuk selamatan agar di lancarkan semuanya sampai melahirkan. Acara pengajian itu, rencananya aku ingin buat di sini," ujar Bunda Bunga.
"Ya sudah atur saja! Terserah Bunda, Ayah ikut saja," sahut Ayah Abi.
Killa tampak mengelus perutnya yang sudah mulai terlihat besar, tiga bulan lagi buah hatinya akan lahir. Ada perasaan sedih di hatinya, kala mengingat sang anak yang nantinya akan lahir tanpa seorang Ayah. Dia tak pernah menyangka akan mengalami nasib seperti ini.
"Kadang, aku masih tak habis pikir. Mengapa kamu begitu tega padaku, jika akhirnya kamu lebih memilih hidup bersamanya? Memangnya aku ini salah apa padamu? Sampai kau menggoreskan luka yang begitu mendalam. Sampai kapanpun aku tak akan pernah mau kembali padamu, sekalipun kamu menangis darah," ucap Killa.
Malam itu dia terlihat masih terjaga. Suasana rumah begitu hening. Killa hanya tinggal bersama ART-nya saja.
"Aku ingin cepat-cepat pindah dari rumah ini. Aku ingin menata hidup baru," ucap Killa."
Killa melangkahkan kakinya menuju ranjang, kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang.
"Aku tak boleh stres, aku harus banyak istirahat agar anak dalam kandungan aku baik-baik saja," ujar Killa dalam hati.
Akhirnya Killa bisa tertidur pulas, setelah drama gelisah menyerangnya. Dia merasa kesepian, di kamar yang memiliki kenangan indah dan buruk bersama sang mantan suami.
"Killa ... jangan tinggalkan aku!" teriak Raihan. Dia terus meracau memanggil-manggil nama Killa. Dia tak ingin Killa meninggalkan dirinya.
Tentu saja teriakan dan racauan dirinya membuat sang istri yang tidur di sebelahnya akhirnya membuka matanya.
"Si*alan! Bisa-bisanya dia bermimpi wanita itu, padahal saat ini dia tidur di sebelah aku. Diam-diam ternyata dia masih memikirkan mantan istrinya. Bisa berbahaya ini, kalau sampai dia kembali lagi kepada wanita itu. Terlebih sebentar lagi anak itu akan lahir. Ada kemungkinan mereka akan kembali lagi, aku gak akan membiarkan hal ini terjadi. Secepatnya aku harus memiliki anak darinya, agar dia tak meninggalkan aku," ucap Syila dalam hati. Dia terlihat sangat kesal.
Syila membangunkan sang suami dengan kasar, memukuli suaminya, membuat Raihan tersentak kaget, dan terpaksa membuka matanya. Raihan mencoba mengatur napasnya yang masih terengah-engah.
"Ada apa si Yang? Sakit! Malam-malam mukulin suami, orang lagi tidur," gerutu Raihan. Terlihat sangat kesal.
"Bagaimana aku enggak marah-marah, kalau suamiku berteriak-teriak memanggil nama wanita lain saat tidur," jelas Syila.
"Wanita lain? Wanita siapa? Kamu jangan ngaco deh! Kamu 'kan tahu kalau aku enggak pernah berhubungan dengan wanita siapapun, sekarang ini aku hanya menjalani hubungan sama kamu. Kamu salah dengar kali," cerocos Raihan.
Syila langsung menceritakan apa yang terjadi tadi dengan suaminya. Membuat Raihan melongo. Dia masih tak percaya, kalau dia tadi sempat memimpikan mantan istrinya itu.
"Ya makanya, bagaimana aku enggak kesal. Kamu tidur di sebelah aku, tetapi kamu justru malah memimpikan wanita lain, dan meminta mantan istri kamu agar tidak pergi meninggalkan kamu.. Wajar dong kalau aku sewot, aku curiga kalau kamu sudah jatuh cinta padanya. Makanya, sampai masuk ke alam mimpi," ungkap Killa.
"Kok bisa ya aku seperti itu? Perasaan sebelum aku tidur, aku tak memikirkan si Killa. Mengapa aku bisa kepikiran dia ya?" Raihan bermonolog dalam hati.
"Jangan bilang, kalau sekarang ini kamu sudah jatuh cinta sama mantan istri kamu itu, dan bahkan kamu sudah berniat ingin kembali kepadanya. Secara kalian sebentar lagi 'kan akan memiliki anak," cerocos Killa.
"Ya enggaklah! Mana mungkin aku melakukan hal itu. Hal itu taka akan pernah terjadi di hidup aku. Aku tak pernah mencintai dia. Lagipula, yang menginginkan anak itu 'kan Ayah, bukan aku. Aku tak pernah menginginkan seorang anak dari wanita yang aku cinta. Lebih baik aku menunggu memiliki anak dari kamu, wanita yang aku cintai," jelas Raihan. Membuat Syila tersenyum penuh kemenangan.
"Iya, maaf aku tadi ya! Aku sempat meragukan cinta kamu, padahal kamu sudah membuktikannya. Demi memilih aku, kamu rela kehilangan segalanya," sahut Syila.
"Nah, itu kamu tahu. Jadi, jangan pernah berpikir kalau aku akan meninggalkan kamu! Aku mencintai kamu," ucap Raihan.
Raihan langsung memeluk tubuh istrinya dengan erat, dan memberikan kecupan di pucuk kepala sang istri. Raihan begitu mencintai Syila. Namun, dia jadi kepikiran, kenapa dia bisa memimpikan Killa.
"Kita tidur lagi yuk! Baru jam 02.00 pagi. Aku masih ngantuk," ujar Raihan. Saat ini mereka masih bisa menikmati tidur di kasur empuk, dengan menggunakan AC. Bisa menikmati hidup di apartemen. Semua akan berubah, dikala Ayah Abi akan mengambilnya kembali darinya.
Raihan tampak tertidur lagi. Berbeda halnya dengan Syila yang masih membuka matanya. Dia jadi terpikir ingin melenyapkan bayi dalam kandungan Killa, agar tak mengusik hidup suaminya lagi.
Syila tampak memikirkan bagaimana caranya dia bisa masuk ke rumah Killa dan melancarkan aksinya, tanpa ada yang mengetahui rencana buruknya. Syila begitu nekat, demi tak mau kehilangan Raihan.
Abaikan perasaan Raihan...biar dia merasakan akibat perbuatannya selama ini terhadap killa...
hayyuk thor..lanjut...
okay...lanjut thor....
begitu juga perasaan killa saat kau menolaknya dulu.. impas yaaa..
ga sabar mau lihat dimas menikah sama killa..
menjemput bahagia tdk harus kembali bersama mantan...apalagi mantan yg suka selingkuh dan celap celup.. menjijikkan...
puas aku thor...jngn kasih Raihan balikan sama killa thor...
thor..bikin raihan menderita sampai pembaca puas ya...please../Pray/
selingkuh itu sprti penyakit yg ga ada obat..
dasar lelaki bejat ga tau malu...
biar makin panas tuh si mantan...jngn ada kata balikqn sama mqntan ya thor...ga rela killa mendeeita lagi dan lagi...biar killa bahagia sama dimas aja...