Mereka bilang aku pecundang
Mereka bilang aku orang lemah
Si miskin, Orang susah, Gelandangan, Pengemis bodoh, dan segala macam hinaan lainnya telah tersemat pada nama Xiao Mingtian di kota Chang.
Namun semua itu hanyalah ilusi yang dibuat olehnya untuk menyamarkan identitasnya yang sangat mengerikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zaojan khoeron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kematian Gong Gong An
Brukk!
Gong Lugong menjatuhkan tubuh Gong Gong An di atas dipan saat ia masuk ke kamar Patriark Gong melalui jendela.
"Apa yang terjadi-!" Patriark Gong tersentak tepat ketika ia berbalik dan langsung menatap Gong Lugong dengan tajam.
"Huftt"
Gong Lugong menghela nafas panjang. Lalu duduk di atas dipan dengan wajah serius.
"Patriark, Putramu kali ini telah membuat masalah besar" Gong Lugong berkata sambil memijat keningnya.
"Hahh, apa lagi yang ia perbuat? Apakah lebih besar dari biasanya?" Patriark Gong bertanya dengan heran, Putranya memang sering membuat masalah yang serius, tapi kali ini tampaknya lebih serius.
"Patriark Gong, jika orang yang disinggung nya hanya setingkat Keluarga Sing, aku tidak akan sepanik ini" Gong Lugong meremas remas tangannya dengan gemetaran.
"Siapa itu?" tanya Patriark Gong
"Xiao Mingtian, Suami dari Bingshan YouMei" Gong Lugong menunjuk ke arah jendela.
"Sampah Itu!?" Patriark Gong memicingkan matanya.
"Patriark Gong, tolong dengarkan aku. Anda tahu, meskipun aku adalah peringkat bawah dari papan peringkat dunia bawah , tapi sebenarnya kau tahu kalau kekuatanku setara dengan peringkat teratas dari peringkat langit. Itulah yang aku khawatirkan, Kekuatanku seharusnya setara dengan beberapa Raja Perang Bintang 3 atau bintang 4, dan dia mengalahkanku bahkan tidak sampai 10 detik. Kau tahu kan? Kalau Xiao itu baru pulang dari dinas militer?"
"Maksudmu!?!" Patriark Gong terkejut hingga terhuyung ke belakang.
"Yahh, aku memprediksi bahwa ia memiliki pangkat yang cukup tinggi di militer, setidaknya bintang 6 atau 7, dan itu diraih bukan karena pendidikan, tapi karena prestasinya di Medan Perang. Aku mendengar bahwa kali ini Sembilan Dewa Perang Besar dan Dewa Perang Tertinggi, bersama ratusan bahawannya ikut pulang dari Medan Perang. Aku berharap semoga Xiao Mingtian itu bukan salah satu dari mereka" Gong Lugong menjelaskan kekhawatirannya.
"Haihh"
Keduanya terdiam dalam waktu yang lama. Saat Gong Gong An tiba tiba membuka matanya dan berkata dengan lirih, "A-Ayah, Paman Gong"
Patriark Gong dan Gong Lugong mengalihkan pandangannya kepada Gong Gong An. Keduanya sangat cemas saat ini. Kondisi Gong Gong An sangat parah, dan dia bahkan tidak bisa membawanya ke rumah sakit, karena harus melibatkan prosedur yang sangat rumit.
"A-A-Ay-ah, X-Xi-A-o i-tu, De-Wa---" Gong Gong An belum sempat menyelesaikan perkataannya saat ia kembali pingsang karena merasa sangat pusing.
"Dewa?" Patriark Gong dan Gong Lugong saling berpandangan.Sejenak mereka merasa bahwa tengkuknya sangat dingin dan reflek menutupi tengkuknya dengan tangan.
"Pa-triark, Gong Gong An, telah-meninggal--" Gong Lugong berkata dengan serius sambil menyentuh ujung hidung Gong Gong An dan tidak merasakan hembusan nafasnya lagi, bahkan denyut nadinya pun telah menghilang.
Patriark Gong terduduk lemas di samping dipan sambil memandang Gong Gong An yang terkulai di atas dipan. Matanya dipenuhi genangan air, saat ini.
"Putraku-!" Patriark Gong berseru tertahan lalu ambruk ke lantai dengan mata terpejam, dirinya pun mati karena serangan jantung yang tiba tiba.
Disisi lain , Gong Lugong menatap ke arah atap.
"Kau sudah mendapat informasinya kan? pergilah, jangan sampai tertangkap kamera" Gong Lugong berkata dengan serius.
**
Sementara itu, di atas atap, Ming Wei yang sedang menguping sendirian di sana tampak terkejut.
"Dewa? Dewa Perang? Dewa Pembunuhan?Dewa Penjaga?Dewa Tertinggi?" jantungnya berdebar saat memikirkan 3 identitas yang mungkin menjadi salah satunya dari lawan yang dihadapi oleh Keluarga Gong. Sebagai salah satu Petarung Tertinggi di Dunia Bawah, Ming Wei tentunya mengetahui informasi mengenai beberapa gelar Dewa di lingkungan militer Tiongkok.
Ia menarik nafas dalam dalam lalu mengalihkan pandangannya ke bawah. Karena terlalu terkejut, ia sampai lupa menyembunyikan keberadaanya dari Gong Lugong, yang merupakan petarung yang hebat.
"Sial! Aku harus memperingatkan orang orang di dunia bawah untuk tidak mengganggu penghuni rumah itu -" Batinnya lalu melesat keluar dari kediaman Keluarga Gong dengan cepat.
**
Arc 01, Kembali - End