Gamon ( Gagal Move On )

Happy Reading.

Nada keluar dari dalam mobil bersama Farel dan masuk ke supermarket. Rencananya mereka siang ini akan belanja stok bahan makanan yang tidak ada sama sekali di apartemen Farel.

Pria itu hanya nyengir kuda saat pagi tadi Nada mencari bahan makanan di kulkas yang ternyata hanya ada susu kotak, roti kering dan mie instan saja.

Farel memang jarang pulang ke Jakarta setelah menetap di Bali. Kalau pas ke Jakarta pria itu sering menginap dirumah orang tuanya.

Mumpung hari ini weekend, Nada akan belanja sepuasnya.

"Aku mau beli beberapa bahan makanan sama cemilan, kopi dan susu juga, di apartemenmu tidak ada apa-apa, masa cuma ada mie instan sama roti kering!" ucap Nada mendorong troli, matanya melihat beberapa sayuran segar yang ada di etalase khusus sayuran.

Wanita itu langsung mengambil bayam satu ikat, sawi dua ikat, tomat segar, bawang bombai, kol, wortel dan beberapa potong daging ayam.

Farel hanya melongo menatap bahan-bahan yang diambil oleh istrinya. "Kok dagingnya cuma ayam, aku juga suka daging sapi sama daging kambing," ucap Farel.

Nada mengangguk mengerti dan mengambil daging sapi dan kambing sesuai request sang suami.

"Suka buah apa?" tanya Nada.

"Apapun suka, terserah kamu mau buah apa, ambil aja," jawab Farel berganti mendorong troli belanjaan itu menuju tempat buah.

Nada mengambil buah apel, jeruk, mangga, anggur, melon, semangka dan stroberi. Biarlah dia memborong hampir semua buah-buahan, toh ada yang bayarin.

"Nada?" sebuah suara lelaki dari belakang membuat Nada dan Farel berhenti, Nada yang masih sangat mengenal suara tersebut membalikkan badan.

"Surya," lirih Nada dengan jantung yang berdegup kencang, menatap pria yang telah mencampakkan dirinya sedang bersama dengan seorang wanita.

Farel yang juga ikut membalikkan badan terkejut mendengar nama yang keluar dari mulut Nada.

'Apa dia pria yang membuat Nada patah hati sampai mabuk-mabukan?' batin Farel.

Begitupun pria yang bernama Surya tidak kalah terkejut setelah melihat pria yang bersama Nada, mantan kekasihnya.

"Pak Farel?"

"Ya?" Farel mengangkat sebelah alisnya menatap pria yang dipastikan adalah Surya.

"Jadi benar kalau Pak Farel ini nikah sama Nada?" tanya Surya.

Farel dan Nada saling menoleh dan menatap bingung.

"Saya ini teman Nada, ehmm pernah menjalin hubungan juga," ujar Surya menggaruk kepalanya.

"Yank, kenapa ladenin mantan, sih!! Ayo belanja lagi!" wanita yang bersama surya menarik lengan pria itu, tetapi Surya bahkan sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berpijak.

"Yank?" tanya Nada dengan wajah yang sudah berubah. Ada rasa yang menusuk dihatinya kala mendengar wanita itu memanggil Surya dengan panggilan sayang.

"Oh, jadi kamu mantan kekasih istri saya, yang mutusin tiba-tiba tanpa tau kesalahan Nada, dan mengatakan jika ingin fokus ke karir karena baru saja dipromosikan jadi manajer?" tanya Farel begitu lengkap seakan dia tahu semua kisah masa lalu Nada dan Surya.

'Untung aja gue udah nyari tahu sama Lia tentang kisah masa lalu surya dan Nada!'

"Farel!" bisik Nada menahan dirinya untuk tidak melabrak Surya, dia ingat jika dirinya sudah memiliki suami dan Surya hanya masa lalunya.

"Pak Farel kok tau?" tanya Surya.

"Sebenarnya kamu tuh siapa? Kenapa seakan mengenal saya?" kali ini Farel yang bertanya.

Surya langsung menyodorkan tangannya pada Farel. "Saya Surya Himawan, manager keuangan di perusahaan Alfredo grup," jawab pria itu sumringah.

Bersikap baik kepada putra atasannya, yang diketahui adalah istri dari Nada.

"Oh, jadi kamu karyawan Papa?" tanya Farel dengan tatapan remeh.

Sedangkan wanita yang bersama Surya mendengus kesal karena sejak tadi diabaikan.

"Iya Pak, jadi apakah saya bisa meminta nomer bapak, kan anda istri dari mantan kekasih saya?"

Nada melongo tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Surya, "gak boleh!! jangan harap bisa dapat nomer telepon suami gue!!" Nada menarik tangan Farel untuk pergi dari hadapan kedua orang itu.

"Yank, apa-apaan sih, kamu itu malu-maluin tau!!"

"Mayang, kamu tau 'kan kalau dia tadi atasan ku, tapi dia mimpin cabang di Bali, aku harus bisa dekat sama dia, biar bisa naik jabatan!"

"Kamu itu selalu nggak cukup ya, aku udah bikin Ayahku naikin jabatan mu, masih aja kurang!" seru wanita yang bernama Mayang.

"Tapi sekarang Nada adalah istri dari Pak Farel, aku harus mendekati Nada lagi!! Ayah kamu tuh cuma ketua Manager, belum apa-apa dibandingkan dengan Pak Farel!"

****

Salma meremat tangannya yang terasa dingin, mengurangi kegugupan yang menyelimutinya. Berkali-kali berusaha untuk menarik nafas memenuhi rongga paru-parunya agar tidak gugup.

'Kenapa aku jadi grogi gini! biasanya 'kan juga sering mampir ke apartemen Farel!' batin Salma.

Wanita itu menekan pin apartemen Farel yang memang sudah dia hafal, entah apa yang dipikirkan wanita itu, tiba-tiba dia ingin menemui teman masa kecilnya.

Ceklek!

Pandangan Salma mengedar, melihat sekeliling yang terlihat sepi. Perlahan Salma berjalan masuk ke dalam untuk mencari keberadaan Farel.

Mungkin dia sudah lupa jika pria itu sekarang sudah menikah.

"Farel!! lo ada di mana?"

Bersambung.