NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:538.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16

Aku pun segera mengambilkan handuk untuk ayah mertuaku.

"Ini, Yah, handuknya," ujar ku menyodorkan handuk dengan memalingkan wajahku agar tidak melihat ayah mertuaku.

"Terima kasih, Nak," ujar ayah mengambil handuk dari tanganku.

"Iya, Yah," ucapku singkat.

Setelah itu aku berlalu pergi dari kamar mandi dan kembali menjaga toko. 15 Menit kemudian, ayah yang sudah rapi datang menghampiriku.

"Nak, ayah mau ke keluar dulu ya, mau ambil gaji pensiun ayah," ujarnya.

"Iya, Yah," jawabku melihat ke arah ayah.

Kemudian ayah pergi dengan mobilnya.

1 Jam kemudian, ibu mertuaku datang dari pasar.

"Maaf ya, Nak, ibu lama, banyak yang ibu beli," ujar ibu mertuaku.

"Iya nggak papa, Bu," ucapku sambil membantu mengangkat dagangan ibu dari atas becak langganannya.

"Ayahmu tidur?" tanya ibu mertuaku.

"Tadi ayah pamit mau pergi ambil gaji, Bu," jawabku.

"Pasti ayahmu langsung beli bunga lagi," cetus ibu mertuaku sedikit kesal. Aku hanya tersenyum mendengar ibu berkata seperti itu.

"Untungnya Suamimu tidak punya hobi yang mahal Nak," ujar ibu mertuaku.

"Kalau ayahmu setiap gajian pasti uangnya habis di belikan bunga, ibu tidak mempermasalahkan hobinya, dari pada buat main perempuan," ujar ibu mertuaku mencurahkan isi hatinya kepadaku.

Ibu mertuaku tidak tahu jika ayah selalu memberikan gajinya untukku. Aku hanya diam mendengarkan curahan isi hati ibu mertuaku. Aku merasa bersalah terhadap ibu mertuaku dan ingin sekali meminta maaf kepada ibu mertuaku.

...🍄🍄🍄...

Satu minggu sebelum kedatangan suamiku dari luar kota, aku mendapat kabar kurang mengenakkan dari suamiku. Saat aku lagi tiduran di kamar waktu itu aku baru selesai beres-beres, sekitar jam 09.00 Pagi suamiku meneleponku.

Suamiku : Halo, Dik.

Aku: Iya, Mas.

Suamiku : Lagi apa?

Aku: Tiduran, habis bersih-bersih mas.

Suamiku : Dik, Aku nggak jadi pulang minggu depan.

Aku: Kenapa mas?

Suamiku : Bos, menyuruh aku untuk tetap jadi pengawas untuk tiga bulan ke depan.

Aku : Astaga Mas, tiga bulan lagi?

Suamiku : Iya tiga bulan lagi.

Aku: Tidak bisa pulang sebentar, Mas?

Suamiku : Belum bisa memastikan, Dik.

Aku: Usahakan ya, Mas.

Suamiku : Kenapa, Dik?

Aku: Kangen, Mas.

Suamiku : Aku usahakan pulang walaupun hanya sebentar ya, nanti aku bicara dulu sama Bos ku.

Aku : Iya, Mas

Suamiku : Iya, Dik, aku lanjut kerja dulu.

Aku kecewa sekali mendengar bahwa suamiku batal pulang, padahal aku sudah mengharapkan kedatangannya. Aku pun pergi ke toko untuk memberitahukan kabar ini kepada ibu mertuaku.

"Bu, mas Sugeng tidak jadi pulang," ujar ku lirih.

"Kenapa katanya, Nak?" tanya ibu penasaran.

"Bosnya masih butuh mas Sugeng, Bu," jawabku lirih.

"Coba sini ibu telepon," kata ibu meminta ponselku. Lalu ibu mertuaku menelpon suamiku.

Suamiku : Halo, Dik.

Ibu Ini ibu, Nak.

Suamiku : Oh, iya Bu.

Ibu : Kamu katanya tidak jadi pulang?

Suamiku : Iya Bu, Bos minta Sugeng untuk tetap jadi pengawas, Sugeng sudah bilang untuk cari orang lain, tapi Bos lebih percaya sama Sugeng.

Ibu : Begitu ya, Nak

Suamiku : Iya, Bu, tapi Sugeng usahakan pulang walaupun hanya sebentar.

Ibu : Ini Tuti gelisah kangen sama kamu Nak.

Suamiku : Iya, bilang sama Tuti sabar, Bu.

Ibu : Iya, Nak.

Suamiku: Iya sudah, Sugeng masih ada kerjaan, Bu.

Ibu : Iya, Nak.

Lalu telepon pun di tutup.

"Sabar ya, Nak," kata ibu menatap wajahku.

"Iya, Bu," jawabku lirih.

1
Isranjono Jono
sepertinya mertua sama menantu suami sama ipar ibu mertua sama gojek aduuuuuuh puyeng aku 😁😁
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!