NovelToon NovelToon
Terpaut Cinta Suami Mama

Terpaut Cinta Suami Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Viona mendapati sang mama yang tiba-tiba menikah lagi tanpa persetujuan darinya, membuat gadis itu menolak tegas dan menentang pernikahan itu. Ia yang awalnya sangat membenci ayah barunya karena usia sang ayah tiri jauh lebih muda dari ibunya, kini justru kepincut ayah tiri nya sendiri. Yuk kepoin bagaimana ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Viona ngambek

"Vio, ada yang datang." kata Steven sembari menarik diri dari lengkuhan Viona.

Fiona memicingkan mata, sesaat wajah antusiasnya kini berubah menjadi pias, kecewa? tentu saja Gadis itu sangat kecewa disaat hasratnya yang memuncak tiba-tiba harus tertunda hanya karena terdengar dentingan bel rumah yang berbunyi. Viona menghentikan aksinya, Ia pun turun Dari Ranjang kemudian mengambil handuk yang sempat ia lempar begitu saja, kemudian melilitkan kembali ke tubuhnya. Sedangkan Steven juga bangkit, memasang kembali satu persatu kancing kemejanya yang sempat Viona buka.

"Aku akan turun dulu untuk membuka pintu." kata Steven setelah memastikan dirinya benar-benar sudah rapi. Steven keluar dari kamar Viona menuju ke lantai bawah untuk membuka pintu.

"Monica? kau?" sapa Steven begitu melihat wanita cantik berpakaian seksi berdiri di depan pintu.

Steven menggaruk tengkuknya, sebenarnya ia tidak ingin bertemu dengan mantan pacarnya ini. Akan tetapi tiba-tiba Monica menatapnya dalam.

"aku tidak disuruh masuk?" ucapnya.

"oh iya, mari silakan masuk." kata Steven datar.

 Monica melangkah Anggun, masuk ke dalam ruang tamu kemudian duduk di sofa dengan menyilangkan kaki, seakan memamerkan keseksian pahanya yang indah di depan Steven yang berdiri membeku.

"Steve, Aku turut berduka atas meninggalnya Rossa. Aku tidak menyangka disaat kalian menikah aku tidak datang dan sekarang aku mendengar kabar Rosa sudah tiada." kata Monica dengan memasang raut wajah sedihnya.

"terima kasih, Monica atas simpatinya." sahut Steven.

"Steve, duduklah! ada sesuatu yang ingin ku bicarakan denganmu." Monica meminta Steven duduk di dekatnya, ada sesuatu yang ingin dibicarakan wanita itu dan sangat serius.

Steven menuruti Monica, Ia pun duduk di samping monica sesuai keinginannya.

"Steve, orang tuaku memintaku untuk segera menikah atau jika tidak mereka tidak akan memberikan warisannya kepadaku. Steve Aku Mohon bantuanmu, menikahlah denganku." kata Monica sembari menggenggam erat kedua tangan Steven.

"Menikah?" Steven terbelalak begitu mendengar Monica memintanya untuk menikah.

"Iya, Steven. Aku tahu ini terlalu cepat bagimu. tapi aku tidak memiliki waktu banyak atau jika tidak maka aku tidak akan mendapatkan apapun dari warisan kedua orang tuaku. Semuanya akan diambil alih oleh saudara tiriku jika aku tidak segera menikah. Aku tidak memiliki siapapun lagi selain kau. Dan, tolong maafkan kesalahanku dulu, karena sudah menyia-nyiakan cintamu." kata Monica dengan raut wajah tertunduk penuh penyesalan.

Suasana di ruangan itu menjadi hening, Steven tidak menjawab permintaan mantan pacarnya ini. Baru saja Steven dan Fiona hampir berhubungan. Steven Kembali memikirkan Fiona yang berada di atas, entah apa yang akan dirasakan oleh gadis itu Andaikan Dia Tahu bahwa Monica menginginkannya untuk menikah.

"Kumohon, menikahlah denganku!" Monica kembali meraih kedua tangan Steven dan menggenggamnya kemudian menciumnya lembut, berharap Steven membukakan kembali pintu hatinya untuk dirinya.

Bersamaan dengan itu, Viona menatap keduanya dari atas tangga. Gadis itu terpaku dengan bulir bening berjatuhan di pipinya. Rapuh, hancur, dan sakit hati, mungkin saat itu yang Viona rasakan di saat melihat ayah tirinya sedang berdua mesra dengan kekasihnya.

Viona melangkah kembali naik ke atas tangga Ia yang semula ingin menemui Ayah tirinya di bawah memutuskan kembali naik ke atas kamarnya, sesaat kemudian ia kembali lagi dan turun ke lantai bawah.

"Viona!" sapa Steven setelah melihat Fiona berjalan melintasi Steven dan Monica.

Fiona tak menyahut, Ia hanya menoleh sebentar kemudian berlalu keluar dari rumah itu.

"Vio, tunggu!" Panggil Steven. Dia yakin Fiona pasti mendengar semua pembicaraan Monica.

Viona tak menyahut, gadis itu langsung keluar dan memanggil taksi.

"Steve, gimana? aku tunggu jawabanmu secepatnya. Aku sudah tak memiliki waktu banyak." kata Monica meminta jawaban Steven.

"Monica, aku akan pikirkan lagi. tapi kumohon, pergilah. Aku ada urusan sebentar. Aku harus pergi." kata Steven meminta Monica segera meninggalkan rumah itu.

"baiklah, Steve, ku harap kau memberikan jawaban yang membuat aku bahagia. Aku benar-benar menyesal karena selama ini sudah menyiakan dirimu." kata Monica sebelum Wanita itu pergi.

Steven meraih ponselnya, ia berusaha menghubungi nomor Viona, akan tetapi panggilannya tidak juga diangkat. "Vio, Angkatlah!" serunya bergumam seorang diri.

Steven merasa cemas, Ia pun kembali memanggil nomor Viona akan tetapi tak ada jawaban di sana, justru deringan ponsel Viona terdengar menggema di lantai atas. Yang artinya Fiona keluar dari rumah tanpa membawa ponselnya.

Steven semakin gelisah, Vio sudah pasti keluar rumah dalam keadaan marah. Ia pun segera menghubungi Sisil, satu-satunya sahabat terdekat Viona.

tut tut tut

panggilan tersambung.

"angkat Sisil!" seru Steven mulai panik.

"halo, iya om. Ada apa?" tanya Sisil di seberang.

"Sisil, Vio lagi keluar rumah. Dia tidak membawa ponsel. Kalau dia ke rumah kamu, tolong kabari aku, ya? soalnya aku khawatir terjadi sesuatu dengan dia." kata Steven.

"iya, om. Aku pasti kabari." sahut Sisil.

"Vio, kau kemana?" Steven benar-benar gelisah.

Di sela kegelisahan nya memikirkan Viona anak tirinya, Tiba-tiba ponselnya berdering.

"iya halo, apa Viona sudah ada sama kamu?" tanya Steven tanpa memeriksa asal panggilan teleponnya.

"hey.. Steve, ini papa. Kamu apa apaan sih.?" suara di seberang meninggi.

Steven memeriksa layar ponsel, memastikan siapa pemilik panggilan. "ckkk... ckk...!" Steven berdecak. "ada apa, pa?" tanyanya dengan suara pias.

"kenapa suaramu terdengar panik. Ada apa? siapa Viona?" tanya Jonathan.

"oh tidak, ayah. tidak ada apa apa, ada apa ayah menelpon?" Steven masih tidak ingin menceritakan tentang Viona.

"oh itu. Monica sudah menyampaikan keinginannya untuk menikah denganmu. Ku harap kamu tidak menolaknya." Jonathan seakan menelpon hanya untuk mengingatkan putranya.

Steven mendengus, ia masih belum bisa untuk menjawab pertanyaan sang ayah.

"Sudahlah, ayah. Aku tidak ingin membahasnya lagi." kata Steven kemudian memutus sambungan teleponnya. "aku tidak bisa berdiam diri seperti ini, aku tahu Fiona pasti sedang kesal, dia mendengarkan semuanya, pasti dia berpikir yang tidak tidak dan beranggapan bahwa aku dan Monica benar-benar akan menikah. Sikap keras kepala Viona sangat Steven pahami. Steven semakin cemas khawatir Viona melakukan sesuatu di luaran sana, Apalagi anak itu yang memiliki sifat super nekat dan pergi dalam keadaan marah

1
yumi chan
hhhh ggl deh
Henny Ngamel
Vio lupakan dedimu.... lanjutkan hubungan dgn Tristan ayo bangkit viooo
sushan hobbs
harus sampe tamat yaaakkk🥳
Arish_girl: siap kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!