di usia nya yg ke 17 tahun, orang tuanya akan menikahkan ya, dengan seorang tentara, ia tidak yakin apa ia bisa menerima tentara itu sebagai suami,
apakah ia bisa mencintai nya, dan apakah suaminya bisa mencintai nya, apalagi ini perjodohan ia tidak tau bagaimana nanti keadaan rumah tangga nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusnika Pitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(26)
hari ini suasana di sekolah mereka masih sama, masih banyak anak yang tidak datang ke rumah sekolah itu, jam masuk juga tidak terlalu tertib.
bahkan guru tidak menekan anak anak untuk terlalu mengikuti pelajaran, karna takut siswa siswi makin stres di buatnya, jadi di buatkan ekskul saja.
clarisa bersukur karna beberapa hari ini ia tidak menemukan bunga mawar itu lagi. ia sangat senang sebentar lagi ia akan pergi kencan denga arka, tapi di satu sisi sedih juga takut karna, arka akan pergi bertugas, dan meninggalkan dia sendiri di rumah.
" Clarisa pulang di jemput lagi?" tanya maira
" ia"
" sama suamimu?"
" benar"
" wah enak sekali rasanya punya suami tentara, suamimu juga sangat tampan, ah aku ingin segera menikah" kata maira berbinar membayangkan ia menikah.
" tidak ada enak nya menikah 1 banding 100, kau akan merasakannya sendiri nanti setelah menikah, sudah ayo kita pulang"
" apa maksud mu satu banding 100"
" satu persen enaknya 99 persen Gx enaknya"
" ah kau pasti bercanda" kata maira tidak percaya.
" tidak percaya ya sudah, kau akan tau nanti setelah menikah"
" hahaha clarisa kau seperti orang tua saja"
clarisa hanya menghela napas nya, saat maira mengejek nya, ia memang memberitahukan pernikahannya pada, maira, ia tidak mau menutupi hal itu dari maira, yang sudah ia anggap seperti sahabat dan dapat ia percaya.
tidak lama kemudian mobil arka datang, dan berhenti di depan Clarisa dan maira, maira hanya mengangguk saat arka menyapa nya dan Clarisa.
Clarisa pergi duluan, karna maira, masih menunggu supir nya, Clarisa bersikeras untuk menunggu supir maira tapi maira tidak mau, beberapa menit kepergian clarisa supir maira sudah datang.
" sayang sepertinya maira sangat baik kepadamu?" tanya arka pada clarisa
" ia, aku sudah sangat mempercayai nya"
" dulu waktu aku datang ke sekolahmu, ia menceritakan ke adaan mu sampai menangis tersedu sedu" kata arka menceritakan ulang pertemuan pertamanya dengan maira.
" ia, maira juga sangat cengeng dan pemalu juga, aku bersyukur mempunyai sahabat seperti dia". kata clarisa tidak terlalu bersemangat untuk bercerita.
" kenapa kau murung lagi yonya Prasetya?"
" tidak ada"
" maap kan aku" kata arka merasa bersalah
ia tau clarisa murung pasti karna dirinya yang akan segera pergi bertugas.
" jangan meminta maap selalu padaku, seakan akan aku ini sangat jahat kepadamu" kata clarisa cemberut.
" hahaha baiklah baiklah, kita mau pergi kencan kemana?"
" ayo nonton bioskop dan karaokean"
kata clarisa semangat
" apa manusia urakan sepertimu bisa menyanyi?"
" kau akan sangat terkejut nanti" kata Clarisa dengan bangga.
" baiklah yonya Prasetya aku menantikan hal itu".
kini mereka sudah sampai di bioskop, Clarisa menunggu arka yang sedang membeli tiket untuk mereka, clarisa cemberut saat ada cewek cewek mencoba mencari perhatian pada arka.
ia berdiri dari tempat duduk nya, dan pergi menyusul arka yang sedang membeli tiket.
" hei SAYANG masih lama membeli tiketnya"
Clarisa mengeraskan suaranya dan memeluk lengan arka manja, cewek cewek yang kecentilan pada arka tadi langsung pergi dan mencibir Clarisa dari belakang.
" sebentar lagi, setelah orang ini, baru kita, ada apa kenapa kau seperti itu?"
arka Heran dengan tingkah clarisa biasanya, clarisa yang heboh untuk tidak bermesraan di depan orang itu membuat ia malu. tapi kali ini ia berbeda pikirnya, tapi ia tidak masalah walau bagaimanapun tingkah clarisa ia tetap semakin cinta.
( author : arka kau sangat bucin
arka : kan kau yang buat arthor halu, dasar author jomblo
author : jleb 😭😭😭 tega sekali kau arka)
oke balik ke cerita.
kini mereka sudah memasuki ruangan bioskop, setelah lampu di matikan dan film di mulai Clarisa sangat serius dengan isi film nya sedangkan arka, memandangi wajah Clarisa yang serius.
Clarisa lama lama sadar juga, kalau arka selalu memperhatikan nya intens, hingga membuatnya malu sendiri.
" kenapa kau melihatku seperti itu, lihat pilm nya" kata Clarisa berbisik pada arka.
" tidak aku lebih senang memperhatikan mu sayang, itu lebih menarik dari pilm itu" kata arka berbisik sambil menggoda clarisa.
" ah kau sangat menyebalkan, dasar gombal"
arka terkekeh, saat melihat ekspresi Clarisa seperti itu, hingga membuat perempuan di samping sebelah tempat duduknya malu karna mendengar gombalan arka.
setelah selesai pergi menonton bioskop dan keluar dari tempat karaokean, arka tidak henti henti nya tertawa, Clarisa sudah cemberut saja dari tadi, karna arka mengejek suara nya yang seperti kaleng pecah, tidak dapat didefinisikan lagi.
Clarisa tidak mau berbicara dengan arka, ia ngambek sekarang, arka berhenti tertawa karna melihat Clarisa mulai cemberut pada nya.
" sayang kau memang tidak pandai menyanyi, tapi suamimu ini lebih senang mendengar suaramu dari pada penyayi terkenal lainya, aku tertawa karna aku bahagia mendengar nya, bukan karna mengejek mu"
kata arka mengeluarkan jurus rayuan gombalnya lagi, sebenarnya suara clarisa tidak jelek jelek sekali masih bisa di dengarkan, dan masih lumayan, arka hanya senang saja mengejek nya.
" kau menyebalkan" Clarisa menginjak kaki arka dan naik ke punggung arka secepat kilat.
" kenapa? apa kau mau digendong di belakang?" tanya Arka.
" iya, Karna aku anak tunggal,aku sangat kesepian, orang tuaku selalu sibuk bekerja, baru baru ini saja ibu berhenti bekerja, kalau dulu ia sangat sibuk dan tidak pernah ada waktu luang untuk ku, kadang aku iri melihat ada orang yang mempunyai Kaka laki laki, yang selalu menggendong adiknya kemana mana, dan aku ingin merasakan hal itu juga"
kata clarisa sedih mengingat masa kecil nya yang tidak menyenangkan, ia menelusup kan kepala nya di leher arka dan memeluk leher arka kuat.
arka hanya diam mendengarkan clarisa bercerita, ternyata anak ini kurang kasih sayang dari orang tuanya batin arka merasa kasihan dengan clarisa.
perasaan umurku dulu 17 tahun udah bisa pkir panjang dan udah punya duit sendiri🤣
Sukses bwt kk