Seorang jenderal wanita yang berasal dari benua Padang Utara, harus mati konyol setelah ia dikhianati oleh semua bawahannya yang membunuhnya pada malam setelah mereka memenangkan perang.
Tetapi, setelah kematiannya, dia kembali terbangun dalam tubuh seorang gadis buruk rupa yang merupakan gadis terlemah di Benua Padang Selatan.
Begitu menyadari dirinya yang masuk ke tubuh seorang gadis lemah, maka dia bertekad untuk mengubah jalan hidupnya dan membalaskan dendamnya terhadap orang-orang di benua Padang Utara.
Bagaimanakah perjalanannya menjadi kuat?
Apakah dia akan berhasil membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya dengan mulai membaca bab 1 pada novel ini..!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Adelia membuat penasaran
Adelia tertawa terbahak-bahak, "ha ha ha... Apa kau pikir kau layak menjadi suamiku? Apa yang kau punya hingga berkata seperti itu? Konyol sekali!!!" Ucap Adelia sembari menatap pria di atasnya yang kini menyipitkan matanya memandangi perempuan pertama yang menolaknya.
Padahal, dia adalah orang paling tampan di seluruh benua Padang Selatan, tidak ada satupun gadis yang tidak jatuh cinta ketika gadis itu melihat wajahnya!!
Oleh sebab itu, Adelia yang mengatakan bahwa dirinya tidak pantas untuk perempuan itu membuatnya sangat tertarik dengan Adelia.
Jari pria yang sedari tadi memainkan rambut Adelia kini berpindah ke pipi Adelia lalu terus ke bibir Adelia dan mengusap pelan bibir lembut Adelia.
"Jadi Kau pikir aku tidak pantas untukmu? Heh!! Kau perempuan pertama yang menolak, jadi aku akan buktikan padamu bahwa aku adalah satu-satunya pria yang pantas untukmu!!" Ucap pria itu lalu menundukkan kepalanya mencium lembut bibir Adelia.
Di kehidupan sebelumnya maupun di kehidupan saat ini, itu adalah ciuman pertama Adelia jadi dia sangat terkejut ketika merasakan sebuah bibir yang sangat lembut dan hangat menyentuh bibirnya.
Hal itu membuat Adelia terpaku di tempatnya menatap mata pria yang berada di atasnya.
Keterkejutan Adelia semakin membuat pria tampan itu menjadi tersenyum lalu dia melanjutkan ciumannya dengan cara memperdalam nya.
Rasa berciuman seperti itu sangat asing bagi Adelia, jadi perempuan itu butuh waktu lama untuk mendapatkan kesadarannya.
"Mmm!!!" Adelia merontah ketika dia sudah sadar dengan apa yang terjadi, tapi terlambat, karena pria di atasnya telah mendekatnya dengan erat dan menciumnya lebih dalam lagi.
Merasakan dirinya tidak bisa membantu, maka Adelia hanya diam saja dan membiarkan pria itu melakukan apapun.
Diamnya Adelia membuat pria itu akhirnya menghentikan ciumannya lalu dia menatap Adelia dengan intens sembari berkata, "oh kau sudah mengambil ciuman pertamaku, jadi kau harus bertanggung jawab untuk ciuman itu. Mulai sekarang kau hanya boleh disentuh olehku, karena kau sudah menjadi milikku setelah ciuman tadi!!"
Setelah berbicara, pria tampan itu langsung bergerak menjauhi Adelia lalu duduk kembali di kursi yang kemarin malam menjadi tempat tidurnya.
Adelia menggertakkan giginya, lalu dia duduk menatap tajam ke arah pria yang tersenyum ke.
'Pria itu, seandainya dia bukan orang yang akan membawaku keluar dari tempat ini, aku akan meracuninya supaya dia muntah darah!!! Beraninya dia merendahkanku!!!' geram Adelia dalam hati sembari terus menggertakan giginya menatap marah pada pria tampan yang duduk di kamarnya.
Setelah berpikir bahwa dia tidak bisa melakukan apapun pada pria itu, maka perempuan itu segera bangkit berdiri dan keluar dari kamar dengan penuh amarah.
Pria tampan yang ditinggalkan Adelia hanya tersenyum melihat kelakuan Adelia, lalu pria itu bersandar di sandaran kursinya sembari memejamkan matanya.
'Dia Bukan Perempuan biasa, Bagaimana bisa ada perempuan yang tidak tertarik pada pria tampan?' pikir pria itu dalam hati sembari mengingat pertemuan pertamanya dengan Adelia di mana perempuan itu sama sekali tidak merasa takut padanya.
Padahal, saat itu dia bisa saja membunuh Adelia dalam satu kali gerakan!
Maka begitu, sembari sendirian dalam kamar Adelia, pria itu terus berpikir-pikir tentang Adelia.
Tidak ada satupun hal aneh pada Adelia selain keberaniannya yang sangat besar itu, bahkan dia sudah memeriksa tenaga dalam perempuan itu dan dia tidak mendeteksi adanya tingkat kekuatan pada tubuh Adelia.
Hal itu membuatnya sangat penasaran.