NovelToon NovelToon
Permaisuri Tidak Ingin Mati

Permaisuri Tidak Ingin Mati

Status: tamat
Genre:Tamat / Isekai / Pengganti / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Queen_OK

Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Membujuknya? Bagaimana Itu?

Lu Jing Yu menyipitkan matanya saat cahaya matahari menimpa matanya dengan silau. Gadis muda di depannya ini sepertinya baru berusia lima belas tahunan. Bentuk tubuhnya yang tegap terbentuk berkat latihan fisiknya yang diam-diam melihat Pei Zhang Xi latihan. Riasannya sangat tipis dan terkesan hampir tidak ada. Tapi tidak menyembunyikan kecantikan alaminya yang terkesan imut.

Saat ini, gadis itu menyilaukan tangannya di depan dada dan menatap Lu Jing Yu dengan marah. Ia masih tidak terima saat kaka idolanya harus menikah dengan wanita dengan rumor banyak yang semuanya buruk. Dia masih marah pada kakaknya karena setuju untuk menikah dengan gadis seperti itu. Setelah pernikahan, ia bahkan belum bertemu dengannya sekalipun. Ini baru beberapa hari setelah menikah, tetapi kakaknya sudah dibuat sakit oleh gadis celaka itu!

"Slama kepada Putri Pei Si Liang." Terhadap gadis seperti itu, Lu Jing Yu tidak akan menyimpan dendam. Seharusnya, dengan status dan gelarnya sebagai Permaisuri Rui, putri Pei Si Liang memiliki lebih rendah darinya dan harus memberi salam saat bertemu.

"Hemp!" Pei Si Liang semakin tidak senang. Dia merasa bahwa Lu Jing Yu sedang memakai topengnya untuk mengelabui orang. Di matanya, ia hanya melihat Lu Jing Yu yang mencoba mengambil simpati dari orang dengan merendah.

"Aku peringatkan padamu untuk pertama dan terakhir kali. Jangan pernah melebihi batas. Aku memang tidak bisa menghalanginya menjadi istrinya. Tetapi jangan harap aku akan membiarkanmu menyakiti kakakku."

Lu Jing Yu hampir tidak bisa menahan tawanya. Melihat gadis ini marah di depannya, ia merasa bahwa ia sedang dimarahi oleh ibu mertua yang galak. Bisa dibilang Ini adalah ganti ibu mertua yang posesif untuknya. Sepertinya ia harus menundukkan kepala dan memanghilnya 'Ibu Mertua' dengan hormat mulai sekarang.

"Kenapa kamu tertawa? Apa kamu pikir aku tidak berani bertindak terhadapmu hanya karena kamu adalah permaisuri Rui?" Wajah Pei Si Liang semakin merah karena marah. Ia merasa bahwa amarahnya dianggap remeh oleh gadis di depannya ini.

"Maaf. Bukan seperti itu maksudku."

"Kamu dengarkan aku baik-baik. Kamu mungkin bisa menyombongkan diri di depan orang lain dengan  gelar itu. Tetapi jangan berharap bisa berlagak di depanku dengan itu. Aku tahu siapa Kakakku. Ia tidak akan pernah menyukai gadis sepertimu."

"Aku tahu. Aku tahu." Lu Jing Yu mengangguk dengan patuh. Ia harap gadis ini akan pergi dengan segera. Ia tidak tahu bagaimana membujuk ibu mertua galaknya.

Tapi di mata Pei Si Liang. Hal itu menjadi sesuatu yang salah kembali. Ia merasa bahwa ia masih diremehkan. Dia menggertakkan giginya saat ia mengambil cambuk yang dia ikat di ikat pinggangnya. Dengan lancar ia mengayunkannya dengan sekuat tenaga untuk menyerang Lu Jing Yu yang berani meremehkannya. Dia adalah murid tidak langsung Pei Zhang Xi yang hebat. Jika ada orang yang tahu bahwa ia diremehkan oleh seorang gadis lemah, dia hanya akan membuat malu gurunya.

"Putri ke tujuh mohon jangan melewati batas." Quan Yuan yang baru datang berdiri di depan Xiao Bei.

"Kamu cepat minggir! Kamu adalah bawahan kakakku. kau juga tahu gara-gara gadis celaka ini kakakku sakit. dan kau masih diam saja dan malah melindunginya. Cepat mnggir!"

"Maaf putri. Hamba diperintahkan yang Mulia untuk melindungi Permaisuri."

"Ck. Bawahan bodoh! Cepat minggir! Kalau tidak aku akan meminta kakak untuk mengusirmu!" Quan Yuan goyah. Pei Si Liang adalah adik Pei Zhang Xi. Pei Si Liang memanfaatkan saat Quan Yuan bingung. mengayunkan cambuknya dengan keras.

Ctarrr! Pak!

"Aah! Tidak! Permaisuri!" Xiao Bei yang berdiri tepat di belakang Lu Jing Yu melihat persis cambuk yang terbang ke arah majikannya dengan cepat. Dia tidak bereaksi cepat untuk menyelamatkan majikannya. Matanya melotot melihat cambuk itu terbang ke arah wajah Lu Jing Yu dengan ganas. Pelayan lain yang ada di sekitar tidak bisa tidak berteriak histeris. Mereka juga saat takut dan khawatir terjadi sesuatu pada Permaisuri.

"Lepas! Lepaskan cambukku! Berani sekali kau menangkap cambukku!" Teriak Pei Si Liang keras sambil berusaha menarik cambuknya yang ditangkap dan dipegang erat oleh Lu Jing Yu dengan kuat.

"Lalu aku harus apa? Apa aku harus menerima kamu mencambuk wajahku begitu saja? Aku bukan orang bodoh yang akan menerima apapun yang diberikan padaku." Jawab Lu Jing Yu dengan tenang. Tangannya masih memegang erat cambuk itu di tangannya yang mulai memerah. Bagaimanapun, itu adalah cambuk yang kuat. Dengan pukulan dan tarikan yang kuat, cambuk itu masih akan melukai tangan Lu Jing Yu yang lembut.

"Si Liang hentikan!" Suara yang keras terdengar dari jauh. Pei Si Liang segera menoleh dan mengendurkan cambuknya saat ia mendengar suara yang akan dikenalinya tanpa ia harus melihat wajahnya dimanapun dan kapanpun.

Lu Jing Yu yang tangannya rasanya hampir mati rasa dengan senang hati melepaskan cambuk di tangannya. Ia dengan tenang melihat Pei Zhang Xi yang datang dengan terburu-buru.

"Apa yang terjadi di sini?" Pei Zhang Xi melirik Pei Si Liang dan Lu Jing Yu bergantian. Matanya menemukan bahwa ada darah yang merembes keluar dari buku jari Lu Jing Yu. Lalu tatapan gelap segera menuju cambuk yang terkulai di bawah kaki Pei Si Liang.

Menyadari tatapan tajam ke arahnya, Pei Si Liang segera berkata, "Kakak apa kakak baik-baik saja? Sudah aku bilang untuk tidak menikahi gadis celaka ini. Tapi kakak masih saja keras kepala. Lihat saja! Baru beberapa hari dan dia telah membuat penyakit lama kakak kambuh lagi."

"Jaga ucapanmu Si Liang. Dia adalah kakak iparmu. Mana sopan santunmu?" Pei Zhang Xi melarikan dengan tajam.

"Kakak, kakak masih saja membela ga..." Pei Si Liang tidak melanjutkan kalimatnya saat ia melihat tatapan tajam Pei Zhang Xi padanya.

"Kalau tidak ada apa-apa, segera kembali ke istana." Pei Zhang Xi melirik adiknya.

"Kalau begitu aku pamit." Pei Si Liang memilih pergi daripada harus mengakui Lu Jing Yu sebagai kakak iparnya.

"Hemp!" Pei Si Liang mendengus saat ia menatap tajam Lu Jing Yu sebelum ia berbalik dan pergi dari halaman.

Melihat Pei Si Liang yang pergi dengan kesal bersama dengan para pelayannya, Pei Zhang Xi menggelengkan kepalanya. "Maafkan dia. Dia masih kecil." Ia menatap Lu Jing Tu sebelum menunduk untuk melihat tangan Lu Jing Yu yang terluka.

"Tidak apa-apa."

"Seseorang, minta tabib datang dan mengobati permaisuri." Semua orang yang mendengar terkejut. Mereka sebelumnya tidak melihat darah yang keluar dari telapak tangan Lu Jing Yu. Mereka baru menyadari saat Pei Zhang Xi mengatakannya.

"Baik Yang Mulia." Bibi Wu segera bergegas pergi mencari tabib di luar kediaman. Karena tabib Fang tidak bisa memeriksa atau mengobati Lu Jing Yu begitu saja.

"Tunggu apa lagi? Cepat masuk!" Pei Zhang Xi melotot pada Lu Jing Yu yang terbengong di tempatnya.

Lu Jing Yu masih tidak sadar saat Xiao Bei memapahnya masuk kembali ke kamarnya. Ia masih tidak bisa percaya bahwa sebenarnya Pei Zhang Xi mengetahui luka di tangannya yang sengaja ia sembunyikan. Ia bahkan tidak sadar saat Xiao Bei membawanya duduk di atas ranjang dan Pei Zhang Xi yang mengikutinya masuk ke dalam kamar dan duduk di kursi dengan tenang menuang teh untuk dirinya sendiri.

"Kenapa kamu tidak berpikir sebelum menangkap cambuk itu? Meskipun yang melempar cambuk adalah seorang gadis, itu masih sakit jika terkena." Suara Pei Zhang Xi yang rendah terdengar semakin membuat dingin ruangan. Lu Jing Yu bahkan tidak memiliki keberanian untuk mengeluhkan sakitnya saat tabib yang dibawa bibi Wu datang dan membersihkan lukanya.

"Maafkan aku." Lu Jing Yu menggigit bibir bawahnya saat ia meringis kesakitan.

"Sekarang tahu apa itu sakit?" Pei Zhang Xi masih marah. Ia melirik dengan tajam Lu Jing Yu.

"Aku tahu. Aku tahu. Aku tidak akan melakukannya. Huwuwu... ini sakit. Kenapa kamu masih terus memarahiku?" Lu Jing Yu akhirnya tidak bisa bertahan. Menahanamun air mata dan rasa takut. Itu terlalu melelahkan untuknya.

"Hais. Berhentilah menangis. Itu hanya luka kecil." Pei Zhang Xi yang memiliki pengalaman 'Nol Besar' dalam menghibur wanita tidak tahu harus berbuat apa.

"Huwuwu.... lihatlah ini. Apa ini masih kukatakan kecil? Darahnya bahkan masih keluar setelah diperban." Lu Jing Yu mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkannya pada Pei Zhang Xi. Dan Pei Zhang Xi hanya mendengas setelah melihatnya. Darah yang keluar hanya sebuah titik kecil. Sangat kecil.

"Huwuwu...." Lu Jing Yu masih menangis dengan keras.

"Yang Mulia, bukan seperti itu menghibur seorang wanita. Yang Mulia harus membujuknya." Tabib wanita itu sudah paruh baya. Ia tersenyum saat melihat interaksi pasangan muda di depannya.

"Kalau sudah selesai kamu bisa pergi." Pei Zhang Xi dengan dingin meliriknya. Membuat tabib wanita itu berbisik dan segera pergi dengan terburu-buru setelah mengemasi barang-barangnya.

Pei Zhang Xi melirik Lu Jing Yu yang menangis dengan frustasi. "Membujuknya? Bagaimana itu?"

...~○○○~...

...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_26♡...

*

*

*

Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. ..

1
Iin Herawati
Luar biasa
nurul latifahhh
hadeh masa keras kepala ga mau di temeni , padahal istana kan banyak bahaya , hadeh lu jing yu ini
Rahma Lubis
Luar biasa
Frianty Frianty
cukup cantik
Frianty Frianty
semoga cerita nya tidak membosankan seperti cerita yg lainya..
Asiana Tyas
Lumayan
momi
Luar biasa
momi
si mo ting ngabodor🤣🤣🤣🤣
momi
kalian berdualah yg benar benar BODOH
Febriani Nazularahmatika
ceritanya bagus hanya ada part yg belum selesai, seperti penasaran ttg toko burger n pembalasan kepada selir ke
sakura
....
Dewi Ansyari
Motin kenapa otakmu lambat loding jadi kena deh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Febriani Nazularahmatika
bikin penasaran
Dewi Ansyari
Wah cantik banget
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ada perkataan di karangan ini harus di perbutul Thor..
RuRa 🌺..
Mimpi boleh tinggi tapi Jangan kebanyakan ngehalu
Faridah
keren
Faridah
banyak yang di ulang2 per bab nya😁
Santy Susanti
Luar biasa
end
permaisurix bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!