NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Cacat

Menikahi Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bianca Aurelia, gadis semester akhir yang masih pusing-pusingnya mengerjakan skripsi, terpaksa menjadi pengantin pengganti dari kakak sepupunya yang malah kecelakaan dan berakhir koma di hari pernikahannya. Awalnya Bianca menolak keras untuk menjadi pengantin pengganti, tapi begitu paman dan bibinya menunjukkan foto dari calon pengantin prianya, Bianca langsung menyetujui untuk menikah dengan pria yang harusnya menjadi suami dari kakak sepupunya.

Tapi begitu ia melihat langsung calon suaminya, ia terkejut bukan main, ternyata calon suaminya itu buta, terlihat dari dia berjalan dengan bantuan dua pria berpakaian kantor. Bianca mematung, ia jadi bimbang dengan pernikahan yang ia setujui itu, ia ingin membatalkan semuanya, tidak ada yang menginginkan pasangan buta dihidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Bianca

Setelah Bianca berganti pakaian ia ikut merebahkan diri di sebelah Kaivan yang sudah lebih dulu berbaring dengan nyaman di atas ranjang.

"Kamu gak mau cerita alasan kamu harus ke pulang ke rumah orang tua kamu bahkan sampai menginap lama?" pancing Bianca mengawali topik diantara mereka.

Kaivan menghembuskan napasnya pelan, "mereka berusaha mencarikan aku seseorang yang mau mendonorkan kornea matanya untukku, mungkin sekitaran minggu ini, mereka baru menemukannya dan cepat-cepat menyuruhku untuk pulang, karena kebetulan rumah sakitnya dekat dari rumah sini," beritahu Kaivan akhirnya, sebelumnya ia tidak pernah memberitahu alasan ia harus pulang ke rumah orang tuanya kepada Bianca tapi malam ini, ia membiarkan Bianca mengetahuinya.

"Gara-gara aku ya?" lirih Bianca kembali merasa bersalah, kenangan-kenangan saat mereka baru saja menikah kembali berputar dalam pikirannya.

"Gak ada yang bilang ini gara-gara kamu, mereka memang berusaha keras untuk mencari pendonor untukku, karena bagaimana pun aku satu-satunya penerus perusahaan papa, jadi untuk bisa bekerja dengan baik aku harus dapat bisa melihat," ujar Kaivan .

"Aku takut," lirih Bianca di dekat telinga Kaivan.

Kaivan mengerutkan dahinya bingung, "takut kenapa?"

"Aku takut kamu setelah bisa melihat kembali kepada kak Della," jawab Bianca, jujur saja ia tiba-tiba merasa khawatir ketika mendengar Kaivan akan melakukan operasi kornea mata, bahkan selama sebulan lebih ini, Kaivan sudah pasti belum pernah melihat dirinya, dan ia takut jika penglihatan Kaivan kembali dan melihat rupa dirinya yang tidak secantik Della, maka dirinya akan ditinggalkan dan menuruti orang tuanya untuk menikah dengan Della.

"Kamu tidak perlu takut, aku akan tetap memilih kamu," ucap Kaivan menenangkan rasa khawatir Bianca.

"Kamu tahu, sepertinya aku sudah benar-benar bisa menerimamu seutuhnya, menerima segala kekurangmu, sampai rasanya aku takut jika penglihatanmu kembali, Kaivan,"

"Aku tahu ini tidak akan mudah kedepannya, apalagi jika penglihatanku sudah kembali, tapi kuharap saat masa itu tiba kamu tetap bertahan di sisiku dan lebih memilih meninggalkanku," balas Kaivan, jujur saja, bukan hanya Bianca yang merasa takut juga khawatir, dirinya pun sama, ia khawatir jika penglihatannya kembali, drama-drama dari orang tuanya akan memenuhi kehidupan rumah tangganya dengan Bianca.

Kaivan tau semuanya tidak akan mudah, oleh karena itu, ia akan mencoba membuat Bianca agar tidak mengalah dalam hal apapun, termasuk mengalah jika dirinya kembali dikuasai oleh keluarganya, biarlah kata orang Bianca tidak memiliki sopan santun karena tidak mudah tunduk dengan hal apapun dari keluarganya, yang penting Bianca tetap berada di sisinya dan tidak memiliki menyerah.

Karena bagaimana pun juga, Kaivan tidak akan melepaskan wanita yang sudah mau menikah dengan kekurangan dalam dirinya, walaupun tidak menyukai pernikahannya setidaknya wanita tidak sampai melarikan dirinya untuk menghindari dan meninggalkan dirinya.

Bianca pernah berselingkuh, tidak terlalu Kaivan permasalahankan, karena Kauvan tahu, Bianca tidak benar-benar menginginkan pria itu,au seribu kali pun Bianca mengatakan menyukai pria selingkuhannya itu, Kaivan tidak akan percaya, karena jika Bianca benar-benar tidak menyukai pernikahan dengan dirinya dan sangat menyukai pria bernama Alden itu, Bianca tidak akan tinggal di rumah Kaivan.

Bianca memilih untuk tetap tinggal bersama Kaivan, walaupun selalu pulang telat, walaupun Bianca selalu menghinanya dan berteriak karena kekurangan yang ada pada dirinya dan mengatakan ingin bercerai dengannya, tapi Bianca tidak pernah benar-benar meninggalkannya.

"Kaivan," bisik Bianca, ia semakin khawatir karena Kaivan hanya diam saja.

"Bianca, kamu bisa pegang janji aku," balas Kaivan memiringkan tubuhnya dan memeluk Bianca.

Bianca diam, mungkin ia benar, Kaivan tidak akan meninggalkannya, Bianca tidak ingin kejadian yang sama terulang untuk kedua kalinya, ia tidak masalah jika Kaivan tidak bisa melihat lagi untuk selamanya, asalkan Kaivan tetap berada di sisinya dan tidak meninggalkannya.

"Besok aku akan menjalani pemeriksaan dulu sebelum benar-benar operasi," beritahu Kaivan pelan.

"Apa aku boleh ikut menemanimu?" tanya Bianca lirih, ia jadi teringat lagi dengan kedua orang tua Kaivan yang pasti tidak akan membiarkan dirinya berada di sekitar putranya.

"Tentu saja, dimana ada kamu, disitu harus ada kamu," jawab Kaivan membuat Bianca sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Terima kasih,"

"Aku lebih berterima kasih denganmu, Bianca," balas Kaivan.

Mungkin Bianca juga menyadari perubahan yang terjadi kepadanya, tidak perlu membutuhkan proses yang lama sampai berbulan-bulan untuk membuat Bianca menerima pernikahan dan kekurangan dirinya, ketika di awal ia menolak keras memiliki suami yang tidak bisa melihat sekarang malah lebih takut jika penglihatan Kaivan kembali.

***

Bianca duduk bersebelahan dengan Nancy di depan ruang tempat Kaivan menjalani pemeriksaan, jangan bertanya bagaimana tiba-tiba ada Nancy di rumah sakit itu, Rosie, mama Kaivan yang memang sudah memanggil Nancy datang ke rumahnya untuk menemani sekaligus membantu Kaivan sebelum proses operasi maupun sesudahnya.

Rosie tentu saja sudah mengenal baik Nancy, mantan asisten pribadi putranya, karena dulu, Nancy memang di rekrut sendiri oleh Rosie sebagai asisten pribadi Kaivan, itulah mengapa Rosie sangat mempercayai Kaivan bersama Nancy.

Tidak ada percakapan diantara mereka, Nancy yang sibuk bermain dengan ponselnya dan Bianca yang hanya diam menunduk dengan kedua tangan yang mengepal erat di kedua sisi tubuhnya.

Ada perasaan marah ketika lagi-lagi harus Nancy yang ada di sebelahnya, menemani Kaivan memeriksa keadaan matanya, padahal tadi pagi Kaivan sudah mengatakan kepada mamanya untuk tidak menelpon Nancy, tapi mamanya mengatakan jika Nancy yang lebih paham prosedur operasi yang akan Kaivan jalani, Nancy yang sudah sangat paham dengan Kaivan, Nancy yang lebih paham tentang mata Kaivan, semuanya Rosie katakan langsung di depan Bianca langsung.

Tentu saja Rosie ingin melihat bagaimana dirinya merasa rendah diri, merasa tidak mengenal sedikitpun dengan Kaivan, tidak tau apapun yang terjadi kepada Kaivan, dan melihat dirinya mundur perlahan menjauhi Kaivan.

Tapi bukan Bianca namanya jika ia terlihat kalah, Bianca malah semakin tertantang mendengar semua ocehan mama mertuanya, ia tidak peduli apapun yang di katakan Rosie terhadap dirinya, karena mau bagaimana pun Rosie mengoceh, Bianca tahu, Kaivan akan selalu berada di pihaknya, jadi ia tidak perlu khawatir ketika harus berhadapan langsung dengan mertuanya sekalipun tidak ada Kaivan di sampingnya.

"Bu Rosie mempercayakan Kaivan kepadaku, kau bisa pulang Bianca," ucap Nancy tiba-tiba.

Bianca menoleh dan mengangkat sebelah alisnya bingung, "Lalu kenapa jika aku tetap di sini?" tanya Bianca.

"Kaivan akan aman denganku, kau bisa pulang ke rumahmu," ulang Nancy lagi, wajahnya datar dan tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Bianca menggeleng, "aku akan tetap di sini, menunggu sampai Kaivan selesai melakukan pemeriksaan, aku hanya takut Kaivan akan mencariku begitu ia keluar dari dalam ruangan," balas Bianca membuat Nancy langsung terdiam.

"Kau akan terkena masalah setelah ini Bianca, lebih baik turuti semua ucapanku," peringat Nancy tidak membuat Bianca takut sedikitpun.

"Tidak masalah,"

1
Sunaryati
Jangan khawatir jika Kaivan dicoret dari pewaris, dia sudah antisipasi. Anaknya cuma Kaivan akan diberikan pada siapa? Anak Della sampai kapanpun tidak bisa jadi pewaris karena anak diluar nikah.
Sunaryati
Awal pernikahan yang sarat dengan ujian, akhirnya akan menuai kebahagiaan Bianca
Sunaryati
Cinta pada suami itu wajib Bianca
Sunaryati
Kenapa harus malu itu suamimu sendiri, bukankah kalian 🤭🤣
Sunaryati
Memang Della wanita tidak tahu malu , menjalin hubungan dengan pria tiga orang, atau lebih ya
Sunaryati
Kaivan sepertinya sudah jatuh cinta pada istrinya
Sunaryati
Good job Kaivan kau berani mengungkap kebusukkan yang tidak diketahui ibumu sedetik itu. Niat ibumu agar ayahmu berhenti selingkuh dengan Della, eee di benak ayahmu malah agar leluasa, selingkuh. Bagaimana Bu Rosie, mau bermenantukan wanita yang mengandung anak tirimu? 🤣🤣🤣🤭Kaivan the best👍👍
Sunaryati
Selamat Nak Kaivan sudah bisa melihat lagi, tepati janjimu jangan tinggalkan istrimu. Dia sudah sangat mencintaimu.
Sunaryati
Thoor mana up nya, ceritanya makin seru sayang jika tidak sampai tamat
Aurevale: makasih mbak aku jadi semangat buat up lagii🥺
total 1 replies
Sunaryati
Della wanita simpanan Ettan ayah Kaivan, mengapa ny Roise tidak marah, apa belum tahu ya. Omongan Kaivan tadi sepertinya ibunya juga punya selingkuhan
Sunaryati
Semoga segera normal kembali penglihatan kamu Nak Kaivan, dan langsung terpesona lihat wajahnya Bianca
Sunaryati
kekhawatiran kamu wajar Bianca ttapi percaya sama Kaivan, dia berjanji tetap memilihmu walau banyak tekanan dari orang tua, bersatulah untuk melawan mereka.
Sunaryati
Nancy seorang asisten kok berani mengatur istri majikan, itu juga perempuan tidak beres. Ibunya Kaivan juga, apa tidak tahu jika mantan tunangan Kaivan, perempuan yang telah memberikan tubuhnya untuk pria lain
Sunaryati
Semono kalian tetap bersama saling menguatkan dan melawan orang tua Kaivan yang sepertinya tidak mengusahakan kebahagiaan putranya.
Reni Anjarwani
lanjiut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Sunaryati
Benar kamu harus ikut dan berdua jika mertuamu menyakiti jangan diam dan pasrah. Bukan durhaka jika keinginan mertua tidak benar, tantanglah, dan tunjukkan kemesraan dan perhantian pada mereka.
Sunaryati
Kamu sudah ada benih cinta Bianca, buktinya kau marah dan cemburu saat Nancy kasih perhatian pada suamimu Kaivan🤣🤣
Sunaryati
Mungkin Kaivan pura- pura buta, untuk menguji cinta dan kesetiaan Della. Atau memergoki Della selingkuh.
Sunaryati
Seharusnya kamu bilang jika alergi pedas Kaivan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!