Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Tidak ada kontak fisik antara pihak A dan Pihak B
Pihak A dan Pihak B tidak perlu ikut campur dalam urusan pribadi masing-masing.
Pihak A dan Pihak B tidur terpisah
Selama Pihak B menjadi suami Pihak A maka Pihak B harus bekerja di perusahaan milik Pihak A
Batas waktu pernikahan kontrak ini ditentukan oleh Pihak A
Hanya Pihak A memiliki hak untuk mengubah perjanjian kontrak ini
Pihak B harus menuruti apa saja keinginan Pihak A
Dengan pernikahan kontrak ini dinyatakan bahwa Pihak B tidak memiliki hutang lagi kena Pihak A
Erland membaca semua persyaratan yang diajukan oleh Eliana, dia merasa keberatan dengan point nomor 6 dan 7, "Aku kurang setuju dengan point nomor 7, masa aku harus menuruti keinginan kamu, sementara aku tidak? Dan nomor 6 juga..."
"Tidak ada kata tawar menawar!" Eliana memotong protes Erland. "Ini tidak sebanding Marquezku yang sudah hancur."
"Tapi ini..."
Erland menghela nafas dengan panjang, dia terpaksa mentandatangani surat perjanjian kontrak nikah itu.
Saat itu mereka dan Miss Bona sedang berada di ruang khusus di sebuah butik salah satu milik Alaska Corp.
Kini mereka tinggal melakukan fitting baju pengantin yang sudah Eliana pilih pakaian yang cocok untuk Erland.
Para karyawan disana berjajar dengan rapi dan membungkukkan badan begitu Eliana dan Erland berjalan melewati mereka.
Erland mencoba memakai kemeja putih dan jas berwarna hitam, Eliana yang memilihkan untuknya.
Eliana terperangah saat melihat Erland keluar dari ruang ganti, ternyata Erland jauh lebih tampan jika dia memakai pakaian rapi.
"Bagaimana?" Tanya Erland pada Eliana, dia bertanya soal penampilannya.
"Hmm... tetap saja kamu terlihat jelek, tapi ya sudah kamu pakai jas itu saja nanti." Eliana tidak ingin mengakui kalau Erland terlihat sangat tampan.
Erland memegang wajahnya dengan penuh rasa kebingungan karena disebut jelek oleh Eliana. Apa benar dia jelek?
Para karyawan wanita disana hanya bisa menahan tawa mengapa bisa Sang Nona mengatakan jelek kepada calon suaminya padahal calon suami Eliana terlihat begitu sangat tampan.
"Ternyata Nona Direktur bisa bercanda juga." para karyawan disana saling berbisik. Mereka langsung terdiam begitu Miss Bona menatap ke arahnya, lalu pergi ke depan untuk melayani para pembeli yang berdatangan.
Sekarang giliran Eliana, dia masuk ke dalam ruang ganti untuk mencoba memakai baju pengantin berwarna putih yang dia pesan khusus kepada manager disana.
Erland memilih duduk dan bermain game sambil menunggu Eliana keluar dari ruang ganti.
"Bagaimana penampilanku?" tanya Eliana pada Miss Bona dan manager disana, begitu dia keluar dari ruang ganti.
"Wah Anda sangat cantik sekali Nona." Sang manager memangdang dengan penuh rasa takjub pada Eliana.
"Selalu terlihat sempurna Nona." Miss Bona memuji penampilan Sang Nona.
Eliana hanya tersenyum penuh rasa bangga karena dia menyadari akan pesonanya.
Erland yang tengah bermain game, dia melirik ke arah Eliana, dia membulatkan matanya, sampai tidak berkedip, hingga tidak sengaja menjatuhkan handphonenya.
Brakk...
Erland segera mengambil handphonenya kembali dengan gemetaran.
"Kenapa? Apa kamu baru sadar bahwa aku ini sangat cantik?" tanya Eliana, dia menahan tawa saat melihat reaksi Erland seperti itu.
"Hmm... biasa aja." jawab Erland, pura-pura cuek.
"Kamu harus mempersiapkan hatimu karena pesonaku ini bisa membuat kamu jatuh cinta padaku!" Eliana mengatakannya dengan segala rasa percaya dirinya.
Erland hanya mendengus mendengar ucapan Eliana. Percaya diri sekali dia?
Sesuai dengan janjinya, malam itu Eliana membawa Erland berkunjung ke mansion Tuan Mario, kebetulan saat itu hanya ada Tuan Mario dan Nyonya Vera, sementara Juan kebetulan sedang tidak ada di mansion.
Nyonya Vera menyambut kedatangan mereka dengan ramah, dia tersenyum sambil terus menatap Erland, "Jadi dia calon suami kamu El?"
"Iya tante, dia calon suami saya, perkenalkan namanya Erland Putra." Eliana mengenalkan Erland pada Tuan Mario dan Nyonya Vera.
Erland sedikit membungkukan badan, tersenyum dengan ramah pada Nyonya Vera dan Tuan Mario. Nyonya Vera membalas senyumannya, sementara Tuan Mario hanya menatap tajam ke arahnya.
"Bekerja dimana? Kuliah dimana?" tanya Tuan Mario dengan tatapan dingin.
"Kebetulan saya tidak melanjutkan kuliah karena memilih fokus bekerja, karena itu bisa dibilang saya hanya lulusan SMA." jawab Erland dengan jujur. Dia memang pernah kuliah karena mendapatkan beasiswa tapi dia berhenti saat mengetahui Chelsea ingin kuliah juga tapi orang tuanya tidak mempunyai biaya, apalagi Chelsea menginginkan kuliah di Paris.
Tuan Mario terkekeh, dia menatap Eliana, dia tidak mengerti seorang Eliana yang pemilih mengapa bisa memilih pria seperti ini.
"Lalu kamu bekerja dimana?" Tanya Tuan Mario, seperti sedang menginterogasi Erland.
"Aku rasa om tidak perlu banyak bertanya tentang calon suami saya." Malah Eliana yang menjawab pertanyaan Tuan Mario.
"Kamu sudah kami anggap anak kami sendiri, jadi wajar kan kalau om ingin tau lebih banyak tentang calon suami kamu."
"Aku bekerja di sebuah biro jasa, aku yang mendirikannya bersama temanku."
Tuan Mario mengangguk-anggukan kepala, jawabannya memang jujur sekali karena Asisten Ken telah menemukan identitas pria yang sedang dekat dengan Eliana. Jadi dia tidak perlu bertanya lebih lanjut lagi.
Namun tanpa Tuan Mario sadari, diidentitas Erland itu ada yang sedikit mengubahnya, nyatanya saat ini Erland memiliki keluarga walaupun tanpa ada ikatan darah tapi Bu Darmi yang merawat dan membesarkan Erland dari kecil. Tapi di data identitas yang diberikan oleh Asisten Ken kepada Tuan Mario, disana tertulis bahwa Erland tinggal sendirian karena kedua orang tuanya meninggal.
Siapa yang mengubahnya?
Tuan Mario mengirim pesan kepada seseorang, orang itu adalah pembunuh bayaran yang berhubungan langsung dengan Tuan Mario tanpa melibatkan Juan dan Asistennya.
[Aku ingin kamu membunuh orang ini, lakukanlah seperti 2 tahun yang lalu tanpa meningalkan bukti apapun]