Pernikahan Rahasia

Malam harinya sekarang ini Vania dan Raka sudah berada di tempat tidur, Vania ingin sekali mengatakan tentang tugasnya Dair Bu Eli kepada sang suami tapi melihat Raka yang sangat fokus dengan tablet di tangannya membuat Vania harus menunggu sampai Raka selesai.

Sedangkan Raka hang melihat gerak gerik sang istri di sampingnya pun segera menaruh tabletnya dan berbaring dengan memeluk sang istri dari belakang membuat Vania terlonjak kaget.

"Ada apa hm? Kayaknya mau ngomong sesuatu gitu sama aku," tebak Raka yang seratus persen benar sekali.

Vania pun memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan sang suami.

"Ada apa?"

"Hmm, sebenarnya aku mau minta izin ke kamu," ucap Vania dengan sedikit takut.

"Izin apa?"

"Besok aku mau ke luar kota buat pengambilan liputan," sahut Vania.

"Berapa lama?"

"Sekitar lima sampai tujuh hari," kata Vania.

"Astaga lama banget itu sayang, terus aku di sini sendirian dong," sahut Raka yang tak mau di tinggal.

"Aku sebenarnya juga gak mau tapi ini udah tugas dari kantor."

"Emangnya kamu ngeliput apa?"

"Ehmm, itu Natasha model yang pernah di gosipin sama kamu itu. Jadi kantor aku bekerja sama untuk ngeliput kesehariannya selama syuting di luar kota besok," sahut Vania.

"Apa! Enggak, kamu gak boleh ikut!" larang Raka dengan tegas karena dia tidak senang jika sang istri harus bersama dengan wanita yang hampir saja membuat pernikahan nya berantakan.

"Sayang, ini jangan gitu dong aku kan cuma mau liputan aja gak lebih lagian aku gak akan berurusan dengan tuh Natasha kok," jawab Vania.

"Sayang, aku gak bisa biarin kamu sendirian ke sana," jawab Raka.

"Sayang," tutur Vania dengan wajah memelasnya mau tak mau Raka pun mengizinkan sang istri tetapi hanya lima hari saja karena setelah itu Raka akan membawa Vania untuk berlibur kebetulan Raka memiliki cuti libur jadi lebih baik dia menghabiskan waktu dengan sang istri.

Vania pun mengiyakan dari ada dia tidak jadi liputan tetapi dia akan membujuk Bu Eli agar mempersingkat tugasnya di sana dan Bu Eli pun mengiyakan membuat Vania merasa sedikit lega karena sudah mendapat persetujuan dari sang suami.

Keesokan harinya vania sudah berangkat dari mansionnya menuju ke stasiun terdekat dengan Dewi karena tidak mungkin bukan Vania sendirian, awalnya Raka ingin mengantar sang istri namun Vania langsung menolak dan mengatakan bisa pergi sendiri karena Dewi sudah menunggu di stasiun.

"Dew!" panggil Vania saat sampai di tempat Dewi menunggunya.

"Lama banget sih untung aja belum jam nya kereta kita," ucap Dewi karena menunggu Vania terlalu lama.

"Sorry, tadi macet banget parah ada buruh demo jadi macet parah!" sahut Vania yang terjebak macet di jalan.

"Ya udah ayo itu kayaknya kereta kita baru sampek."

Mereka segera menuju ke gerbong kereta yang memang baru sampai di stasiun, dengan membawa perlengkapan yang banyak mereka pun segera naik ke kereta.

"Eh, Van elo kok gw lihat lihat makin berisi ya apa lagi tuh bagian dada!" kata Dewi yang mengamati temannya itu tambah beda.

Vania pun langsung gelagapan karena perkataan Dewi tadi pasalnya Dewi tidak tahu soal pernikahannya dan juga ini semua salah sang suami yang selalu saja nakal di setiap sebelum bahkan sesudah sehingga tampak terlihat jelas lekukan tubuhnya apa lagi bagian dada karena memang hari ini Vania menggunakan kaos cukup ketat yang biasanya dia menggunakan baju yang longgar.

"Apaan sih perasaan enggak deh," jawab Vania mencoba beralasan.

Dewi pun tak lagi berbicara dan mungkin dia hanya salah lihat saja atau enggak memang dia yang kurang memperhatikan Vania selama ini.

Sampai di kota tujuan mereka berdua segera menuju ke hotel yang sudah mereka pesan, memang tidak terlalu mewah dan bagus tetapi setidaknya nyaman untuknya dan juga bisa untuk mengistirahatkan tubuhnya beberapa hari ke depan nanti.

Setelah menaruh semua peralatan Vania dan Dewi tak bisa langsung istirahat karena mereka berdua harus segera menuju ke tempat syuting Natasha yang memang lokasinya dekat hutan sehingga sinyal sangat susah.

"Halo Natasha perkenalkan saya Vania dan ini Dewi kami dari SSB yang ingin meliput kegiatan kamu selama berada di sini," sahur Vania mencoba untuk tetap sopan namun dia hanya mendapatkan sebuah lirikan tajam dan tanpa mengatakan apapun.

Begitu lah kesibukan Vania selama hampir lima hari, meliput Natasha bukan lah sebuah ide bagus karena benar kata orang bahwa dia memiliki tempramen yang sangat buruk apa lagi dengan wanita entah mengapa selama di sana Vania sangat tersiksa bahkan dia tidak tenang untuk sekedar tidur di hotel ada saja yang menggangu nya siapa lagi kalau bukan Natasha.

Bahkan Vania hampir lupa tak mengabari sang suami karena sibuknya dia di sana, untungnya saja hari ini Vania dan Dewi sudah boleh pulang karena syuting juga sudah selesai, mengapa mereka ke sana karena rencananya akan ada iklan tenang SSB dan Natasha sebagai model iklannya.

"Yey, akhirnya bisa pulang!" pekik Dewi saat sudah menginjakkan kakinya di stasiun ibu kota.

"Iya, untung aja gak lama." balas Vania.

Mereka pun pergi ke kantor untuk menaruh file-file yang sudah mereka dapatkan dan juga mereka menaruh barang-barang yang beratnya minta ampun.

🌼🌼🌼

Sedangkan Raka selama di tinggal oleh Vania selalu saja uring-uringan apa lagi di kantor dan juga rumah sakit, selama beberapa hari ini ada operasi penting dan untuk saja Raka berhasil pernah sekali dia hampir saja gagal namun untungnya saja berhasil setelah itu dia mendapatkan peringatan dari profesor di sana.

Di sela sela waktu istirahat nya Raka pun mencoba untuk menghubungi sang istri karena beberapa hari dia tak kabar kabaran karena Raka tahu kalau di sana tidak akan ada Singal masuk karena di pelosok daerah.

Raka tidak tahu kalau kepulangan sang istri adalah hari ini sehingga dia tidak menyuruh mang Udin untuk menjemput sang istri hingga dia pulang ke kantor pun Raka belum tahu.

Sedangkan mama Aida dan papa Bagas sudah tahu tentang kepulangan Vania yang bertemu mereka tadi pagi namun Vania meminta untuk mertuanya agar tidak memberitahukan kepada sang suami karena dia ingin memberikan surprise kepada Raka.

Raka masuk ke kamar dengan enggan karena itu terus saja mengingatkan kepada sang istri.

CEKLEK

Pintu terbuka dan menampakkan Vania yang sudah bersih dengan baju tidurnya di atas ranjang karena Raka hari ini memang agak telat karena ada urusan di rumah sakit yang mengharuskan dia lebih lama di sana.

Raka yang terkejut dengan hadirnya orang yang dia rindukan langsung berlari menghampiri sang istri kemudian memeluknya erat membuat Vania terkejut karena dia membelakangi pintu.

"Awww!" pekik Vania terkejut.

"Sayang, aku kangen banget sama kamu!" sahut Raka memeluk erat tubuh sang istri dan menciumi seluruh wajah Vania tak terkecuali menyalurkan Raka rindu dan kangennya yang tidak bisa terkontrol.

.

.

.

TBC

🌼🌼🌼

Beberapa hari ini jarang update banyak bab karena masih sibuk silaturahmi ke sanak saudara tapi secepatnya aku bakalan upload rutin setiap harinya dan semoga aja bisa crazy up ya 😊🙏

Maaf ya kalau typo nya masih bertebaran, dan yuk pencet tombok ♥️ dan like komen cerita aku ini biar tambah semangat buat update bab barunya setiap hari yang di jamin bakalan seru😊🙏