NovelToon NovelToon
Cintaku Adalah Kamu

Cintaku Adalah Kamu

Status: tamat
Genre:Badboy / Patahhati / Beda Usia / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa / Tamat
Popularitas:59.6k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

Di tengah kebekuan hati Kaesang Abi Permana, seorang pria yang terluka oleh perceraian orang tuanya dan kehilangan cinta pertamanya, muncul secercah harapan. Nasib mempertemukannya dengan Zarina Tyas Ayushita, guru bahasa Inggrisnya yang hangat dan damai, menawarkan pelabuhan di tengah badai kehidupan yang sedang dihadapinya.

Sebuah kisah cinta pun tumbuh, bersemi di antara keraguan dan kepastian, memberikan warna baru dalam kehidupan mereka. Namun, saat cinta mereka semakin mendalam, berbagai tantangan hidup datang menghadang, mengancam untuk merenggut kebahagiaan yang baru saja mereka temukan. Mampukah mereka bertahan menghadapi badai? Ataukah cinta mereka akan menjadi korban dari takdir yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26- Rasa bersalah, dan ketulusan hati

...Sesampainya di RS.MEDIKA MANDIRI......

Setelah menepuh waktu beberapa menit, akhirnya sampailah Ambulans tersebut di pelataran RS. Medika Mandiri, dengan segera para suster laki laki tersebut segera beranjak keluar dari mobil lalu memanggil beberapa suster perempuan, dan beberapa saat kemudian datanglah beberapa suster sembari mendorong sebuah brankar kearah ambulans ini. Dengan sigap para suster tersebut pun segera mengangkat tubuh Kaesang lalu meletakkannya di atas brankar dorong tersebut, kemudian diantarkannya menuju ke ruang ICU, karena keadaannya benar benar parah.

...Sesaat kemudian......

Terduduk cemas, serta merasa bersalah, wanita itu saat ini tengah duduk di kursi tunggu rumah sakit sembari tak henti hentinya mengucap doa dalam hatinya. Ia benar benar takut jika lelaki itu kenapa napa nantinya, karena ia jadi seperti ini juga karenanya, karena menyelamatkannya, jika ia tak menyelamatkannya sudah pasti dirinya yang akan berada di dalam sana, dan keadaannya mungkin lebih parah lagi. Jadi saat ini dia merasa berhutang Budi pada sosok Kaesang, dan ia berjanji akan melakukan sesuatu untuknya, demi membalas apa yang telah Kaesang lakukan untuknya hari ini.

...Selang beberapa saat kemudian......

Selang beberapa saat kemudian, keluarlah seorang dokter dari dalam ruang ICU tersebut sembari memakai pakaian operasi lengkap.

"Dengan keluarga pasien?" Tanya seorang dokter, yang dari nametag nya bernama Dina tersebut.

"Saya Gurunya, bagaimana dengan anak murid saya, dok, dia baik baik saja, kan?" Jawab wanita tersebut sembari beranjak berdiri dari duduknya, dan berbalik menghampiri dokter tersebut, lalu menatap cemas kearah dokter di depannya.

"Hmm, Bu, saudara Kaesang sudah berhasil melewati masa kritisnya, akan tetapi sekarang tengah koma, ibu doakan saja semoga saudara bisa segera sadar." Jawab dokter tersebut ramah.

"Dok, saya mohon, lakukan yang terbaik untuknya ya, saya mau dia sembuh seperti sedia kala, tanpa adanya suatu luka, maupun penyakit, saya mohon ya dok." Ucap wanita tersebut sembari menangis.

"Pasti Bu, pasti kami akan lakukan yang terbaik untuk pasien, permisi ya, Bu." Timpal dokter tersebut sembari undur diri, dan berlalu pergi dari sana.

"Terima kasih banyak, dok." Ucap wanita tersebut. Sesaat setelah itu, masuklah wanita itu kedalam ruang ICU tersebut sembari memakai pakaian operasi lengkap. Ia berhenti sejenak setelah menutup pintu ruangan tersebut, dan menatap tubuh Kaesang yang tengah tak sadarkan diri di atas ranjang ruang ICU tersebut. Ia langsung meneteskan air mata setelah menatap kearah tubuh Kaesang, lalu mulai berjalan mendekat kearahnya perlahan.

Tepat di samping tubuh Kaesang, wanita itupun segera duduk di kursi di samping ranjang Kaesang, sembari tetap menatap kearahnya. wanita itu menatap kearah Kaesang miris, dengan keadaannya sekarang, yang dipenuhi perban serta luka, ia tak henti hentinya mengucap doa agar lelaki di depannya itu bisa segera sembuh seperti sedia kala. Lalu tanpa di sadarinya wanita tersebut langsung meraih tangan Kaesang, lalu menggenggamnya erat, sembari menempelkannya pada pipi kanannya. Ia juga mulai menangis setelah mengenang masa pertama kali ia bertemu dengan lelaki di depannya ini, yang dimana itu adalah kali pertama ia bertemu dengannya, dan sesuatu langsung ia rasakan sesaat setelah ia tatap mata lelaki itu.

"Kae, kamu pasti sembuh, saya yakin kamu pasti bisa, kae, bisa. Ayo bangunlah, kae, saya akan selalu ada disini buat nemenin kamu, saya gak akan pernah ninggalin kamu, please wake up, Kae, saya akan selalu merasa bersalah, jika belum bisa melihat kamu bangun, dan mengatakan kalau kamu baik baik saja, sembari tersenyum kearah saya. Come on, kae, wake up, your family will be waiting for you at home, you don't miss them?, let's wake up, kae." Ucap wanita tersebut sembari tak henti hentinya menangis lalu meletakkan tangan Kaesang di atas perutnya, kemudian menaikkan selimutnya hingga sebatas dada.

Ia begitu tulus merawat Kaesang, dan ingin agar lelaki itu bisa segera sembuh. Ia mengelap tangan serta lengan Kaesang dengan lap basah yang telah diambilnya tadi. Setelah itu ia pun meraih handphone milik Kaesang dari atas nakas, lalu membukanya, dan rencananya ia ingin mengabari keluarga dari lelaki itu kalau dirinya kecelakaan, tapi setelah di buka, dengan raut kekecewaan ia letakkan kembali handphone milik Kaesang tersebut diatas nakas, sebab ternyata handphone milik Kaesang tersebut memiliki sandi, dan tentunya tak ia ketahui sama sekali, ia bingung harus menghubunginya dengan cara apa, dan lagi pula ia juga tak kenal dengan keluarga nya, tapi bagaimana kalau mereka mencari Kaesang, pasti mereka menaruh cemas padanya.

Sesaat kemudian terkejutnya ia sebab tiba tiba saja Kaesang telah mulai terbangun, dan langsung menatap kearahnya sembari tersenyum manis. Ia bingung dengan sikapnya ini, akan tetapi juga bahagia, karena ia telah mulai sadarkan diri.

"Kae, kamu baik baik saja, kan?, apa yang kamu rasakan saat ini, kae?" Tanya langsung ibu guru itu.

"Saya baik, dan saya juga gak rasain apa apa, semuanya sama saja, membosankan." Jawab lemas lelaki itu sembari menatap kearahnya.

"Bukan itu maksud saya, yang saya maksud itu keadaan kamu, apa yang kamu rasain saat ini?" Tanya lembut ibu guru itu

"Tidak ada, hanya sakit sedikit di bagian kepala saya, bahkan saat saya menatap ibu begini saja, rasanya pusing sekali, tapi tak apa kok, gak parah parah banget juga." Jawab lelaki itu sembari tersenyum tipis kearahnya.

"Yasudah kalau begitu kamu istirahat saja, saya akan nemenin kamu disini, dan saya juga gak akan ganggu tidur kamu." Ucapnya lagi sembari menaikkan selimut Kaesang yang tersingkap.

"Saya gak pengen tidur, saya maunya ngobrol sama ibu saja, boleh kan, Bu?" Tanya lelaki itu sembari meraih sebelah tangan ibu guru itu lalu menggenggamnya lembut.

"Tapi kamu kan baru saja sadar dari koma, Kaesang, kamu harus banyak istirahat agar cepat sembuh. Ngobrol bareng saya lain waktu saja ya, ayo istirahat, saya jagain disini." Timpal ibu guru itu sembari melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kaesang.

"Enggak Bu, please saya mohon sepuluh menit saja ya, habis itu saya janji deh bakal langsung istirahat. Ya, please Bu." ucapnya sembari memasang wajah memelas.

"Yasudah baiklah, tapi sebentar aja ya, habis itu langsung istirahat, oke." Jawab ibu guru itu menyetujuinya.

"Iya Bu, saya janji gak akan lama kok." Ucap malas lelaki itu.

Sesaat setelah itu beranjaklah ibu guru itu dari tempat duduknya, lalu berjalan empat langkah ke samping. Sembari menghadap kearah pintu, ia pun bertanya,

"Kenapa kamu nolongin saya?" Tanya ibu guru itu dengan nada seperti orang yang akan menangis.

"Ehm, gak papa, ngikutin kata hati aja." Jawab santai Lelaki itu.

"Seharusnya kamu gak usah lakuin ini, Kaesang." Ucap wanita itu sembari berbalik badan, dan langsung menatap kearah lelaki itu, sembari meneteskan air mata.

"why?" Jawabnya.

"Kamu jadi terluka karena saya, saya yang salah, seharusnya saya yang ada di situ bukan kamu."

"Kenapa kamu sampai ngorbanin diri kamu sendiri seperti ini, Kaesang?" Lanjutnya sembari berjalan mendekat kearah lelaki itu, lalu duduk kembali di bangkunya semula.

"Kalau ibu tanya kenapa saya bisa ngelakuin hal tadi, sudah tentu jawaban saya pasti tidak tau, sebab saya hanya ngikutin kata hati saya saja, yang nyuruh saya buat selamatin ibu tadi, ya walaupun nyawa saya taruhannya. Tapi, ibu gak kenapa napa, kan?, gak terluka kan?. Maaf tadi saya sempat dorong ibu." Jawab lelaki itu sembari memasang muka dinginnya kembali.

"Tidak, ibu tidak apa apa, justru kamu yang kenapa napa, harusnya kamu gak usah lakuin itu, Kaesang. Ngorbanin diri kamu sendiri buat perempuan seperti saya, Tapi terima kasih banyak ya, karena kamu sudah selamatin saya tadi, saya banyak berhutang Budi sama kamu. Sekali lagi maafin saya ya, karena kamu jadi seperti ini karena saya." Ucap lagi ibu guru itu lembut.

"Saya gak papa kok Bu, beneran. Dan lagi pula sesama manusia kan harus saling tolong menolong, jadi gak ada salahnya dong saya tolongin ibu tadi, dan ibu juga jangan ngerasa bersalah, ataupun berhutang Budi sama saya, saya ikhlas nolongin ibu, tanpa mau balasan apapun. Dan Bu, kejadian hari ini itu adalah musibah, yang tentunya gak ada yang salah dalam hal ini, jadi ibu jangan ngerasa bersalah lagi, oke, Cukup ibu temenin saya aja disini, itu sudah lebih dari cukup untuk saya." Ucap lelaki itu tulus sembari tetap pada wajah dinginnya.

"Terima kasih banyak ya, dan saya janji, saya akan selalu nemenin kamu disini. Sudah, sekarang istirahat, kamu kan belum sembuh benar." Timpal ibu guru itu sembari beranjak berdiri dari bangkunya, lalu menaikkan selimut Kaesang hingga sebatas dada, dan membiarkannya untuk tidur.

"Iya." Balas malas lelaki itu sembari menutup matanya, dan hendak tertidur.

'Kaesang, semoga kamu cepat baikkan ya, dan sembuh seperti sedia kala, saya gak tega ngelihat kamu terbaring lemah seperti ini. Saya janji, saya gak akan pernah ninggalin kamu, saya akan selalu nemenin kamu disini. Kaesang, terima kasih, karena kamu sudah selamatin saya tadi, saya beruntung bisa bertemu lelaki baik sepertimu, semoga kamu cepat baikkan ya, dan kita bisa ketemu lagi di sekolah.' Ucapnya dalam hati sembari tersenyum tipis kearah lelaki itu.

Bersambung.

1
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
◍•Grace Caroline•◍: makasih ya sudah berkenan mampir
AriNovani: terlalu merendah, padahal bagus 😌
total 4 replies
Lusye marce wibowo
thorr knp jarak umurnya dibikin jauh gt..sayang banget euy...napa ga 5 ajs gt
◍•Grace Caroline•◍: Tyas itu umurnya 28 an, karena biasanya guru SMA itu umurnya segitu, dan kaesang umurnya 18 THN
total 1 replies
X_LM
8
X_LM
7
X_LM
6
X_LM
5
X_LM
4
X_LM
3
X_LM
2
X_LM
1
X_LM
semangat thor
X_LM
semangat,Thor
X_LM
semagat,Thor
X_LM
semangat,thor
X_LM
semangat,Thor
X_LM
semagat
X_LM
👍👍👍👍👍
X_LM
semanga👍👍👍👍👍
X_LM
semangat,Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!