Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Mendapatkan Mayat
Purnama terjun kedalam air ketika melihat sesuatu yang mengambang, tidak peduli bagai mana pun dia sangat panik karena takut ini mayat adik nya. sungguh tidak bisa di bayangkan bila Arya yang harus mati di bantai, maka pasti nya Ratu ular akan menggila di dalam air danau yang sangat dingin ini.
Jadi begitu melihat mayat yang mengambang, Purnama langsung masuk dan dia mendadak lega karena ini mayat seorang wanita. tidak dapat Purnama kenali siapa dia, selain memang tidak kenal dengan wanita tersebut, wajah nya juga sudah rusak parah karena mulai di makan oleh ikan ikan yang ada di sana, tubuh yang terkena air kan menjadi lembut.
Pasti bola mata duluan yang di makan oleh ikan ikan ini, bagian bibir juga sudah habis sehingga menampakan gigi berserta gusi nya. orang lain pasti akan histeris melihat pemandangan seperti ini, namun tidak dengan Purnama karena dia sudah terbiasa dan bahkan yang lebih seram saja bisa ia lihat.
Kalau cuma mayat manusia saja maka itu adalah hal yang mudah dan tidak membuat serta merta histeris, malah yang ada sekarang dia menarik nafas lega karena ini bukan adik nya. tujuan Purnama kan cuma mencari adik nya saja, bukan mau mengurus iblis yang membunuh para warga sekitar sini.
Toh para warga sudah mencari dukun yang kata mereka jauh lebih paten sehingga tidak butuh dengan Purnama, jadi Purnama pun angkat tangan memilih untuk tidak lagi peduli dengan apa pun. setelah adik nya ketemu nanti, maka dia akan bodo amat soal danau ini, biar saja mereka yang sok itu terus berusaha untuk memusnahkan iblis.
Lagi pula sudah di tolong bukan nya tau terima kasih dan menghargai, membayar sepeser pun tidak pernah karena Purnama memang tidak akan menerima bayaran itu. tapi setidak nya kan bisa menghargai lah, tidak sembarangan saja ambil sikap sehingga menyakiti hati wanita ular ini yang sudah banyak menolong para warga.
"Bukan Arya kan, siapa lah wanita ini?!" Xiela menatap mayat yang di tarik Purnama.
"Entah lah, aku tidak kenal juga dengan dia." jawab Purnama terengah engah.
"Bagian wajah saja sudah rusak begini, apa memang mayat yang di dalam air lebih cepat rusak ya?" Sukma bertanya karena dia memang kurang tau.
"Ada yang malah lebih awet apa bila di masukan dalam sumur, itu dulu Rani kan di masukan dalam sumur." jawab Purnama.
"Ini cepat rusak karena sambil di makan ikan to." timpal Xiela pula.
"Bibir nya saja sudah robek kesini, ya ampun ikan nya jadi makan bangkai manusia." keluh Sukma.
"Tidak penting dia mau makan bangkai manusia atau tidak, ini yang penting mayat siapa dan kenapa dia ada di danau? mungkin lah dia dari desa lain!" Xiela memperhatikan mayat yang mengembung.
Mayat yang tidak lain adalah mayat nya Tina karena dia memang belum di temukan bersama dengan Nipah, baru sekarang setelah Purnama mendatangi lorong seram ini dia ketemu dengan mayat yang mengambang. Purnama merasakan menang lorong ini yang jadi sumber ghaib nya, karena aura kejahatan terasa jelas.
"Apa yang dia alami di lorong ini, kenapa rasa nya sangat jahat di sini?" gumam Purnama memperhatikan sekitar dengan cermat.
"Selendang merah, ku rasa dia seorang penari. kan penari selalu bawa selendang!" tebak Sukma.
"Bisa jadi begitu, entah dia mati bunuh diri atau di perkosa oleh orang orang. kebanyakan penari mengundang gairah sehingga pria gelap mata!" Purnama juga belum tau pasti.
"Seperti nyi ronggeng ya? tapi kenapa dia masuk dalam danau." Sukma pun ikut bertanya tanya.
Saat mereka sedang bingung dengan semua yang terjadi ini, rombongan Pak RT tampak dari kejauhan sedang mencari cari sesuatu. mereka belum melihat Purnama dan member nya yang ada di lorong, karena mereka jelas tidak akan berani mendatangi lorong yang ini akibat terlalu seram keadaan nya.
"Mereka sudah datang pula, aku tidak mungkin terbang membawa mayat ini." kesal Purnama.
"Berenang lah kau kesana, itu satu satu nya jalan karena di sini tidak ada perahu." ujar Xiela pula.
"Dasar manusia, kerja nya cuma merepotkan saja!" rutuk Purnama masih kesal pada orang orang yang ada di desa nya.
Xiela dan Sukma menahan tawa karena takut kena amuk juga, ini ratu ular sedang tidak baik dengan para warga karena mereka sudah mencari masalah duluan, coba kalau dari awal mereka baik baik maka pasti nya Purnama tidak akan lah begini sikap dan juga kelakuan nya pada mereka semua ini.
...****************...
"Di mana jalan nya tadi, Xavier?!" Yasmin membentak tidak sabar.
"Iya arah kanan, kau yang tidak percaya padaku!" Xavier tak kalah garang karena dia pun panik ini.
"Astaga penuh kabut begini, Arya di mana pula." keluh Yasmin berjalan dalam embun es yang amat tebal.
"Jangan mengeluh saja, kita harus pulang dulu mengantarkan Andini." sergah Xavier berjalan cepat.
Yasmin juga berjalan makin cepat karena dia lah yang memandu jalan, untung nya tak lama memang mereka berhasil keluar dan saat ini sudah ada di dalam lembah kematian. rasa kaget dan juga terheran heran karena bisa ada di sini, padahal tadi pas berangkat tidak lah lewat sini.
"Panassss...ahhh panas!" Andini merintih karena dia mulai tak tahan akibat sudah keluar dari gurun es.
"Langsung masuk goa es, nanti panggil Gun masuk sini juga!" Yasmin yang memberikan aba aba.
"Astaga aku malah harus menggendong istri orang begini, istri sendiri belum tau wujud nya." keluh Xavier sambil terbang cepat.
"Ada saja yang dia keluhkan, memang tidak bisa melakukan apa apa dengan ikhlas!" rutuk Yasmin yang bawaan nya kesal terus dengan Xavier.
Setelah Xavier masuk kedalam goa es, Yasmin segera pulang menuju agensi karena mau mencari Gun dulu. bahaya keadaan nya Andini bila tidak segera di obati, ini saja dia tidak akan pernah bisa keluar dari goa es apa bila lobang di pundak nya belum terobati, tubuh nya bisa terbakar habis.
"Kau masuk dalam kubangan air ini ya." Xavier meletakan Andini perlahan lahan.
"Ah rasa nya aku mau mati terbakar, Vir." lirih Andini yang tambah pucat.
"Aku lupa, aku kan api juga ini maka nya kau tambah kepanasan." Xavier menggaruk kepala nya.
"Astaga, pantas saja aku mau terbakar setelah kau gendong!" pekik Andini.
Xavier tertawa pelan karena dia juga baru sadar akan hal itu, untung nya Andini masih bisa lah bertahan walau dia harus setengah mati, dewa iblis kekuatan nya api sehingga pasti terasa amat sangat panas di tubuh nya Andini.
Selamat sore, memang up yang ini dulu ya guys karena mengejar 40 bab, resiko nya on going dua ya begini😁
separti sadewa yang iblis menikahi manusia janda cantik quina.
yaah tinggal mengucapkan selamat berbahagia meskipun cuman 6 bulan.
kmu hrus brdamai kmu jg pnya msa lalu loh..
ana kmu lgsg lapir mb pur..
klo pndk buat blikn sm slndg merah gk ykin si apa lgi slndg merah jhat..
rani jg mlah mkin mnjdi ada diam nya