Cintaku Adalah Kamu
Seorang pria muda terlihat tengah bersiap di depan sebuah cermin di dalam kamarnya. Ia sedang membenahi tatanan rambutnya yang terlihat sedikit berantakan. setelah itu ia sedikit merapikan seragam sekolahnya kemudian tak lupa iapun juga menyemprotkan parfum pada pergelangan tangan serta di beberapa bagian yang lainnya, sampai aroma parfum itu menyebar memenuhi ruangan kamarnya.
Tok..tok..tok..
"Permisi den, sarapan sudah siap," ucap seorang perempuan berumur 40 tahunan dari balik pintu kamar lelaki itu sembari mengetuk pintu.
"hmm, aku gak laper bik, nanti jajan di kantin aja.." jawab lelaki itu dingin sembari tetap fokus pada kegiatannya tanpa memperdulikan panggilan dari perempuan itu.
"Baik den, kalau begitu saya permisi dulu," ucap perempuan itu undur diri.
semenit kemudian...
"Ah, ngapain sih pake ada acara UTS-UTS segala, jadi harus ke sekolah kan, males banget, apalagi nanti pake ketemu sama bocah bocah alay lagi, pasti mereka nanti pada nanyain gue apalah itulah. ****huh tau lah**** ." gerutu lelaki itu sembari bersisir di depan cermin.
************
dengan mengendarai mobil Lamborghini putih miliknya, lelaki itu tengah menuju ke sekolahnya setelah sekian lamanya ia tak ke sekolah itu, dan hanya melakukan home schooling. dengan berbekalkan rasa malas, ia tetap memacukan mobilnya itu menuju ke sekolah, walaupun nanti ia tahu akan banyak sekali para gadis yang akan caper terhadapnya, akan tetapi hanyalah sikap dingin, dan juga acuh tak acuh yang ia tunjukkan, serta tak pernah lagi ada satupun senyuman yang terulas di bibirnya setelah kejadian 10 tahun yang lalu, yang telah berhasil merenggut kebahagiaan, dan juga impiannya.
************
sesampainya lelaki itu di lingkungan sekolah, ia pun segera memarkirkan mobil mewahnya itu diparkiran yang telah tersedia, dan setelah ia keluar dari mobilnya, lalu menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia tak ke sekolah itu, dan pandangan serta bisikan mulai ia lihat sesaat ia mulai berjalan di area koridor sekolah, akan tetapi ia tak memperdulikan itu, dan tetap berjalan menuju ke kelasnya, walaupun ia sedikit lupa karena telah lama ia tak ke sekolah itu. sembari tetap berjalan, dan juga mengingat ingat dimana kiranya letak kelasnya itu, ia pun melirik ke arah arloji di tangannya, dan beruntungnya ia karena saat itu kelas masih akan mulai dalam waktu 15 menit lagi, akan tetapi sampai saat ini ia masih belum menjumpai kelasnya itu, dan saat ia mau tanya pada anak anak yang lewat, rasa gengsi jauh lebih kuat dibanding rasa penasarannya.
"Ah, Kelas 11 IPA 3 dimana sih, pake acara lupa lagi gue, huh mana gue gengsi lagi mau tanya ama anak anak, gimana ya?, tanya apa gak ya?, tapi kalau gak tanya, hmm...tanya ajalah daripada gua telat masuk." ucapnya sembari melangkahkan kakinya menuju kearah salah satu anak yang tengah duduk di salah satu bangku yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
**********
setelah ia mendapatkan apa yang diinginkannya, iapun mulai merasa gembira, lalu segera bergegas menuju ke kelasnya, sesuai petunjuk yang di beri oleh anak tadi. sesampainya di ambang pintu kelasnya, ia pun berhenti sejenak, lalu mulai melangkahkan kakinya kembali memasuki kelasnya, dan saat anak anak dikelas itu menyadari kehadirannya, mereka pun sontak langsung menatap kearahnya, tetapi juga ada yang hanya melihat sekilas lalu fokus pada kegiatannya lagi. tanpa memperdulikan tatapan anak anak itu terhadapnya, lelaki itu segera bergegas menuju bangkunya, kemudian mendudukkan bokongnya di bangku itu.
"Hai, Kaesang, apa kabar?, kayaknya udah lama banget ya kita gak ketemu?" sapa salah satu perempuan dikelas itu, bersama dengan kedua temannya yang tengah berdiri tepat di samping kanan bangku lelaki itu.
"Baik." jawabnya singkat, sembari meletakkan tasnya di samping bawah bangkunya. dan sekilas ia menatap kearah para gadis itu, tatapan dingin, dan cuek lah yang ia tunjukkan pada mereka. lalu tanpa meladeni para gadis yang tengah berdiri sambil tersenyum padanya itu, Kaesang justru mengambil buku bukunya serta pulpennya dari dalam tasnya, lalu meletakkannya diatas meja, dan tetap mengacuhkan mereka, tanpa mau memperdulikannya sama sekali.
"Hmm, yaudah deh, kita balik ke bangku kita aja, dah Kaesang." ucap salah satu dari ketiga gadis itu sembari tersenyum lagi padanya, dan lagi lagi hanya tatapan dingin lah yang lelaki tunjukkan pada mereka.
beberapa menit kemudian...
tuk..tuk..tuk..
sesaat kemudian, masuklah seorang wanita cantik nan anggun kedalam kelas itu, yang rupanya ia adalah guru yang akan mengajar dikelas dimana Kaesang berada sekarang. kemudian guru itupun segera meletakkan tasnya diatas meja, lalu mendudukkan bokongnya di kursi belakang meja itu. lalu sembari menatap seluruh kelas, guru itupun langsung mengulas senyuman manis di bibir merahnya.
"Pagi anak anak..." sapa ibu guru itu ramah.
"Pagi Bu..." jawab mereka kompak.
"Bagaimana kabar kalian hari ini anak anak?, semoga sehat sehat aja ya, dan ibu harap tidak ada yang absen hari ini, hmm sebelum ibu lanjutkan, apa hari ini ada yang tidak masuk?" tanya ibu guru itu pada semuanya.
"Balqis Bu, dia lagi sakit demam hari ini, tadi ibunya titip surat sama saya," jawab salah satu siswi dikelas itu, sembari beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju ke depan kelas, guna menyerahkan surat izin dari temannya itu pada ibu guru.
"Oh, baiklah kalau begitu, semoga dia cepat sembuh, dan segera masuk sekolah kembali, hmm terima kasih ya, kamu boleh kembali."
"Baik Bu." jawab siswi itu, sembari beranjak kembali ke bangkunya lagi.
beberapa saat kemudian...
"Baik anak anak, sebelum ibu bagikan lembar jawabannya, terlebih dahulu ibu absen ya, dan yang merasa namanya terpanggil harap angkat tangan." ucap ibu guru itu lagi, sembari membolak balikkan sebuah map merah diatas meja, dan fokus terhadapnya.
"Aditya Pratama,"
"Hadir Bu." jawab salah satu siswa yang namanya terpanggil itu, sembari mengangkat tangan kanannya.
"Putri kanaya,"
"Hadir Bu."
"Aiden Lee,"
"Ada Bu."
"..."
"..................."
"Kaesang Abi Permana," panggil ibu guru itu pada Kaesang, akan tetapi ia malah sibuk melamun, sembari memainkan sebuah pulpen di tangannya.
"Kaesang..." panggil ibu guru itu lagi, akan tetapi Kaesang tetap saja tidak menyahut, hingga seluruh pandangan tertuju kearahnya.
"Yang namanya Kaesang yang mana ya?"
saat sudah beberapa kali tak menyahut, akhirnya anak yang berada di sebelah bangkunya pun mendekatkan tubuhnya pada Kaesang, lalu memukul pelan bahunya, hingga membuat lelaki itu melonjak kaget, dan langsung terbangun dari lamunannya.
"Lu dipanggil tuh," ucap anak itu pada Kaesang sembari menatapnya sekilas.
"Hadir Bu." ucap Kaesang terbata bata, sembari menatap ke depan, ia pun dapat melihat wajah ibu guru itu, yang saat ini sedang tersenyum sambil geleng geleng kepala menatap kearahnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-22
0