NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17.Hangat namun Asing

     Mamah sudah lebih dahulu keluar dari mansion milik putranya itu, ia benar-benar semangat empat lima untuk fitting baju pernikahan putra dan menantunya itu. Ternyata triknya benar-benar berhasil kedua sejoli itu tidak bisa berkutik lagi dan hanya bisa pasrah mengikuti kemauan mamah.

"Kalian tidak akan bisa mengelak lagi, mamah benar-benar akan melakukan apapun agar kalian segera menikah." Senyum mamah benar-benar puas karena rencananya berhasil.

Alka dan Zely juga hendak mengikuti mamah untuk keluar kerumah namun Zely menghentikan Alka dengan pelan.

"Mas,,a,,aku."

"Nanti saja kita bahas, kamu harus menerima hukuman dariku karena sudah berani lari dari tanggung jawab."

Zely menunduk dan mengerti dengan kemarahan Alka tapi kali ini masalahnya berbeda,  ia siap menanggung semua konsekuensi nya.

"Mas, aku benar-benar tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Aku bersedia membayar semuanya dengan apapun tapi tidak dengan pernikahan.  Aku tidak tega mempermainkan mamah."

Alka tidak menerima segala alasan apapun dari Zely karena ia juga sudah membulatkan tekadnya untuk membuat gadis itu membayar segalanya.

"Lantas dengan apa lagi kamu membayar semua kekacauan ini? Kamu tidak memiliki apapun dan hanya ini yang bisa kamu lakukan untuk membayarnya."

Zely terdiam dan mengakui itu dengan benar, Alka benar-benar tidak bisa ia bantah lagi. Mengatakan akan membayar dengan apapun hanya alasan semata karena ia sungguh tidak tahu harus membayar dengan apa.

"Mas kan tau sendiri bagaimana latarbelakang ku, apalagi keadaan ibuku ditambah lagi ibu sudah meninggalkan ku ahh tanpa ku jelaskan Mas pasti sudah tau. Aku tidak bisa menikah dengan keadaan sekacau ini."

Zely meremas gaunnya dengan pelan karena harus menuturkan segala hal yang memalukan itu, Alka faham dan mengerti namun ia tidak perduli karena baginya hanya ini jalan keluarnya.

"Aku tidak perduli dengan latarbelakang mu itu, ingat satu hal. Peduli setan dengan image mu itu karena pernikahan ini bukan karena aku ingin hidup bersamamu atau cinta dan semacamnya. Ini hanya karena kebodohan dan tingkah tidak tahu dirimu itu.  Jangan banyak alasan atau aku akan semakin membenci mu."

Alka menatap dengan kesal kearah Zely dan gadis itu jelas semakin takut dengan nya. Namun gadis itu harus tetap bersikap kuat.

"Kenapa lama sekali? Mamah sudah menunggu sejak tadi. Fitting baju akan memakan waktu jadi jangan lelet begini dong sayang."

Mamah menyusul mereka ke dalam karena sejak tadi tidak melihat adanya tanda-tanda kedua sejoli itu akan datang.

"Iya mamah sayang, ini mau nyusul mamah."

Alka menarik Zely dengan kuat hingga gadis itu sedikit terhuyung. Mamah sendiri tidak menyadari itu karena sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil.

Sementara kini seorang gadis muda dan tentunya masih menduduki bangku sekolah menengah atas sedang kesal dan marah secara bersamaan.  Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini.

"Din, kamu pasti becanda kan? Aku salah denger kan?"

Yah! Saat ini Yesha dan Andin sedang berada di cafe di dekat sekolah mereka. Karena hari ini ada acara guru disekolah mereka pulang cepat dan Andin sengaja mengajak Yesha ke cafe untuk membicarakan hal ini.

Bisa dilihat Yesha sangat kaget dengan penuturan Andin adik dari Alka laki-laki yang sangat ia cintai itu. Dan Andin juga tau kalau sahabatnya itu cinta mati dengan Alka oleh karena itu ia berniat memberitahu nya dengan pelan agar Yesha tidak terlalu kaget kalau sewaktu-waktu Alka mengumumkan pernikahan nya itu. Apalagi ia tahu kalau sahabatnya itu punya riwayat penyakit jantung.

"Aku mengatakan yang sebenarnya cha, aku tau kamu akan kaget seperti ini. Sama halnya denganku, aku juga awalnya kaget banget pas mas Alka bawa gadis itu kerumah."

"Ga ,,ga mungkin banget. Aku ga akan percaya kalau bukan Mas Alka sendiri yang mengatakan nya."

"Kamu harus menerima kenyataan ini cha,mas Alka memang sudah seharusnya menikah walaupun sebenarnya aku tidak menyukai gadis itu tapi tetap saja sepertinya akan sangat sulit untuk kalian bersatu."

Andin memang tipe orang yang kalau berbicara ceplas ceplos, ia tidak suka menyembunyikan perasaan nya dan akan terang tegangan dalam berbicara.

"Ihh jahat banget kamu din, aku kesel sama kamu."

Yesha berdiri dan meninggalkan Andin begitu saja, ia berdumal kesal dan menghentakkan kakinya keras karena kesal.

Bruk

Tiba-tiba saja ia tidak sengaja menabrak seseorang, siapapun yang melihat itu pasti akan setuju kalau itu adalah salah Yesha karena ia yang jalan tidak beraturan dan tidak memperhatikan langkahnya.

"Ishhh kenapa sih semua nya pada ngeselin? Kalau jalan liat-liat dong!" Teriak Yesha kesal dan berlalu begitu saja menuju mobil yang sudah menunggu nya sejak tadi di parkiran.

Sementara orang yang tidak sengaja ditabrak oleh Yesha itu ternyata Radi yang sedang membawa makanan untuk dibawa ke Rs. Tentu saja itu termasuk juga pesanan Fida.

"Aaa makanan kuuuu! Apa masalah bocah itu? Setidaknya dia harus meminta maaf kenapa malah memarahiku? Padahal aku yang korban disini." Radi menatap sedih kearah makanan nya yang jatuh itu.

Andin sendiri hanya diam saja tidak mau mengejar, toh tidak akan ada gunanya mengejar Yesha gadis itu tipe anak yang kalau sudah ngambek bakal susah dihadapi. Ia akan kehabisan energi untuk membujuk nya. Lagian ia merasa sudah melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang sahabat.

"Ahh sudahlah memikirkan nya semakin membuat ku pusing. Mas Alka yang mau nikah kenapa malah aku yang dibuat pusing."

Andin menyeruput minuman nya dengan pelan dan menatap kearah luar, ia tidak seharusnya ikut campur dan lebih memilih melihat saja bagaimana ke depannya walaupun ia sudah berniat untuk mengawasi gadis itu kalau sewaktu-waktu ia menyakiti Alka atau semacamnya.

Zely hanya diam saja mengikuti mamah yang mengambil beberapa sampel san jenis gaun pernikahan itu. Alka jelas hanya duduk di sofa karena ia tidak setertarik itu untuk ikut dengan mereka.

"Bagaimana menurutmu menantu?" Tanya mamah menunjukkan sebuah gaun putih dengan payet yang begitu ramai dan kalau dilihat itu pasti harganya sangat mahal sekali.

Sementara Zely hanya diam dan merenung tidak mengira ia akan berada di fase fitting baju pernikahan nya. Ia sudah pernah membayangkan atau berangan apakah ia akan seperti gadis lain bisa merasakan momen dimana ia akan melakukan fitting baju pernikahan,  membeli cincin dan menyebarkan undangan. Dulu saja saat membayangkan hal itu ia merasa sangat bahagia namun saat ini entah mengapa ia sangat sedih dan ingin menangis saja.

Bukan ia tidak bersyukur namun situasi nya sangat rumit kini, ia tidak bisa mengekspresikan perasaan nya dengan benar. Apakah ia harus senang atau justru sebaliknya ia harus sedih dan juga bimbang. Jujur saja ia sangat berharap ini tidak terjadi.

"Menantu?"

Alka menatap kearah Zely dan begitu juga dengan mamah. Gadis itu sepertinya tidak sadar kalau mamah sejak tadi sedang mengajaknya berbicara.

"Menantu?" Mamah memegang tangan Zely dengan lembut hingga gadis itu sedikit tersentak.

"Ehh, i,,iya mah!"

"Kenapa menantu? Kamu terlalu gugup yah? Apa mamah terlalu memaksakanmu?" Tanya mamah khawatir dan merasa bersalah.

Zely yang menatap kearah mamah merasa bersalah jika harus mengatakan yang sebenarnya.  Ia akan terlihat sangat egois jika terus saja membuat mamah bingung dengan mengatakan tidak ingin melanjutkan pernikahan ini lagi.

"Hehehe iya mah aku sangat gugup, bagaimana jika aku tidak bisa menjadi istri yang baik untuk mas Alka?"

Alka yang awalnya takut kalau Zely akan mengatakan yang sebenarnya kini bernafas lega sepertinya Zely sudah pasrah dengan kenyataan itu.

"Gapapa sayang, mamah yakin kamu pasti bisa menjadi istri yang baik. Asal kamu tau mamah sangat bersyukur bisa memiliki menantu seperti kamu sayang, mamah gatau kenapa sejak kedatangan mu mamah sangat senang dan juga bahagia."

Hangat, namun terasa sangat asing bagi Zely. Hatinya sangat tersentuh mendengar ucapan mamah ia sangat bersyukur namun entah kenapa ada perasaan tidak mengerti juga bingung dalam dirinya. Ia merasa ada sesuatu yang mengganjal.

"Kita lanjutkan dulu yah sayang, kamu jangan terlalu gugup dan takut. Ada mamah disini untuk mu,"ucap mamah sembari mengusap pelan surai Zely.

Hanyut,hati Zely terhanyut untuk beberapa kalinya,jiwa Zely benar-benar tidak karuan saat mendengar hal itu. Mamah benar-benar se sayang itu kepada nya. Mendengar perkataan mamah membuat Zely sangat tidak karuan. Seharusnya ibunya yang mengatakan hak seperti ini kepada Zely. Harusnya ibunya yang berada di sisinya saat ini sembari menguatkan mental Zely yang akan segera menghadapi kehidupan yang semakin melelahkan itu.

"Iya mah, maaf yah mah."

"Tidak usah minta maaf sayang kamu ga salah, mamah bisa mengerti."

Mamah mengambil dua sampel dan memberikan nya kepada Zely "Cobalah ini menantu,kamu ke ruangan ganti dulu yah setelah itu tunjukkan kepada mamah dan calon suami mu agar kita bisa melihat perbandingan nya."

Zely mengangguk dan mengikuti instruksi mamah, ia memasuki ruangan ganti lalu dengan hati-hati mencobanya.  Biar bagaimana pun semua orang tau kalau baju itu sangat mahal bahkan hanya dengan melihatnya saja. Oleh karena itu Zely harus berhati-hati.

Zely menatap nanar kearah cermin berukuran besar bahkan hampir seukuran dinding itu. Melihat pantulan dirinya di cermin dengan mengenakan baju mewah dan bersih itu. Ia terpana dengan dirinya,  mungkin baru kali ini ia mengenakan baju semahal dan semegah ini. Selama ini ia hanya sibuk mencari nafkah untuk ibunya tanpa pernah sedikitpun membeli sebuah barang yang ia inginkan termasuk baju layak pakai yang ia mau.

Tidak jarang saat ia melewati sebuah butik ia melihat beberapa pasang baju cantik dan sangat ingin membelinya namun karena masih banyak yang harus ia tebus ia buang jauh-jauh keinginan itu.

"Kamu harus bersyukur Zely, kamu harus bahagia dan kamu harus bersorak untuk merayakan nya. Kenapa kamu malah memasang wajah menyedihkan itu disituasi seperti ini?"

Zely mencoba menarik garis senyuman disudut bibirnya namun terasa sangat berat malah air matanya yang mengalir jatuh.

"Gadis bodoh,  tidak tahu caranya bersyukur!"

Zely menghapus air matanya dengan kasar lalu mencoba untuk menormalkan raut wajahnya. Ia tidak boleh terlalu prangat prengut dihagapan mamah. Atau mamah akan semakin merasa dirinya merepotkan, saat oranglain bersikap baik seharusnya kita lebih tahu diri dalam bersikap.

Setelah merasa aman dengan kondisi wajahnya Zely perlahan keluar dari ruang ganti dan mamah yang sejak tadi menunggu langsung kaget dan berdiri mematung melihat betapa indahnya tubuh ramping itu dibalut dengan gaun pengantin pilihannya.

Sedangkan Alka masih sibuk dengan hp nya tidak menyadari kalau Zely sedang menunggu reaksi dari mereka berdua.

"Ma,,mah?" Tanya Zely berdiri canggung karena tidak ada komentar dari mereka terkait penampilan nya.

Mamah akhirnya sadar dan tersenyum senang, ia benar-benar sangat menyukai baju itu karena cocok dengan Zely.

"Akhhh"

Alka menringis saat mamah mencubit pinggang nya dengan tiba-tiba,  namun ia berhenti meringis saat melihat Zely yang begitu cantik.

Tanpa sadar ia bahkan menelan ludahnya sendiri, bohong kalau ia mengatakan kalau ia tidak terpana, karena Zely benar-benar berkilau dengan gaun itu. Kalau kalian pernah mendengar Kalau sebuah barang akan semakin indah jika seseorang yang indah memakainya dan itu benar-benar nyata. Gaun itu memang sudah indah namun keindahan nya semakin terancam saat ia dikenakan oleh Zely.

Alka masih terpana dengan kecantikan Zely, bahkan gadis itu belum juga dirias sudah begitu cantiknya bagaimana kalau sampai dirias.

Mamah tersenyum karena melihat putranya yang kelihatan cuek bebek itu juga tidak bisa memungkirinya.

"Natapnya biasa aja keles,mamah takut matanya gabisa merem lagi tuh hihihi."

Alka yang sadar saat ini mamah tengah menggodanya langsung menormalkan ekspresi nya.

"Apasih mah, orang lagi liat tirai juga."

Mamah hampir saja terbahak mendengar alasan yang dilontarkan oleh putranya,  sudah ketahuan masih saja mengelak.

"Bagaimana menurutmu sayang? Istrimu cocok tidak dengan gaun itu?"

"Terserah mamah aja,aku mana tau masalah gaun."

"Kan kamu tau mana yang cantik mana yang bukan."

"Ck, aku ngikut mamah aja udahh."

"Lihat dulu bagus-bagus, itu istrimu eh calon istrimu kenapa dari tadi mamah lupa mulu bilang calon hehehe. Itu calon istrimu dari tadi nungguin pendapat kamu tuh."

Zely hanya diam saja, ia sama sekali tidak menunggu pendapat Alka ia hanya ingin mendengar komentar mamah.

"Bagus mah bagus, lagian gaun mahal ga mungkin ga bagus."

"Maksud mamah calon istri kamu cantik gak?"

Alka menatap kesal kearah mamahnya karena seolah sedang menggodanya.

"Jawab dong bang!"

"I,,iya cantikk lah mah gamungkin ganteng."

Alka benar-benar gengsi untuk memuji Zely dan itu membuat mamah tersenyum mendengarkan nya.

"Bilang cantik aja gengsi, padahal tadi ngedip aja sampai lupa kamu bang."

Mamah berdumal pelan dan berjalan kearah Zely, untuk melihat lebih dekat penampilan calon menantunya itu. Mereka berbincang sedikit agar Zely tidak terlalu tegang.

Alka sendiri kembali sibuk dengan ponselnya namun ia tidak bisa memungkiri kalau Zely benar-benar sangat cantik hingga ia sesekali melirik kearah gadis itu.

"Dihhh cantik juga engga, lebih cantik artis-artis diagensiku."

Alka mencoba untuk mengelak namun ia malah terkesan seperti curi-curi pandang dan malu-malu kucing.

...🌺Bersambung🌺...

Hadeuhh sukaa bilang bangg, gausah malu malu kucing gitooo.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawann.

See you guys.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!