My Possessive Boss Is My Husband

"Ya tuhan, apa yg terjadi..." gumam nya, bulir bulir keringat dingin mulai membasahi pelipis nya namun ia merasakan seluruh tubuh nya panas dan inti tubuh nya seperti sakit dan sesak.

Xavier mencari remote AC karena ia mulai merasa gerah dan butuh sesuatu yg membuat tubuh nya dingin dan adem.

Saat itu juga, Clara masuk ke kamar nya dan ia mendapati Xavier yg seperti kalang kabut.

Clara hanya diam saja karena ia tahu Xavier sedang merasakan gejolak hasrat yg haus di puaskan.

Clara mengambil sesuatu dari dalam lemari nya dan kemudian ia bergegas ke kamar mandi, tak lama kemudian ia keluar dengan balutan lingerie seksi berwarna merah menyala yg hanya menutupi bagian bagian private tubuh nya.

"Xavier..." Clara dengan sengaja memanggil Xavier dengan sensual bahkan ia setengah mendesah. Clara melangkah dengan berlenggok seksi dan munafik jika Xavier mengatakan ia tak bergairah.

Melihat Clara yg seperti ini membuat Xavier seperti haus akan sentuhan.

"Sayang..." Clara menyentuh dada bidang Xavier yg tak tertutupi apapun, membuat tubuh Xavier meremang dan ia semakin merasa gelisah. Apa lagi saat Clara mencium rahang nya dan berbisik mesra di telinga nya.

"Let's make love tonight, Honey..."

"Hey, Electric!!!"

"Jika kau selingkuh dari ku, aku akan mengutuk mu dan tujuh turunan mu. Lihat saja nanti..."

Xavier tersentak saat Clara menggigit sensual daun telinga nya dan bersamaan dengan itu, ia kembali mengingat ancaman Ghiea nya dulu. Xavier bahkan seolah mendengar Ghiea berteriak di telinga nya sekarang.

Sementara tangan Clara kini telah dengan nakal nya meraba perut keras Xavier namun Xavier langsung mendorong Clara hingga terjungkal ke lantai, membuat Clara memekik saat bokong nya mendarat sempurna di lantai.

"Kau..." geram Xavier marah, sekarang ia mengerti apa yg terjadi pada tubuh nya.

"Xavier, kamu butuh aku malam ini..." seru Clara kesal karena Xavier kembali menolak nya.

"Berani nya kau...." geram Xavier marah, nafas nya semakin memburu karena obat yg di berikan Clara dan juga karena gejolak amarah dengan keberanian Clara.

Dengan tergesa, Xavier memakai kembali pakaian nya dengan lengkap. Ia mencoba menahan gejolak gairah yg seolah ingin menghancurkan nya sekarang.

Clara bangkit berdiri dan ia berusaha mencegah Xavier yg hendak pergi.

"Xavier, aku mohon..." Clara memelas pada suami nya itu.

"Kau ingin di sentuh, huh?" geram Xavier lagi "Panggil saja selingkuhan mu itu, aku tidak sudi menyentuh mu" geram nya namun Clara menggelengkan kepala nya dan menarik tangan Xavier kembali ke kamar nya.

"Aku minta maaf, Xavier..." lirih Clara masih berusaha merayu Xavier.

Namun yg terjadi, Xavier malah menarik tangan Clara dan memasukkan nya ke kamar mandi. Setelah itu, Xavier mengunci kamar mandi dari luar tak perduli dengan Clara yg menggedor pintu dan berteriak memanggil nya.

"Xavier..."

"Aku mohon buka pintu nya..."

"Xavier, di sini benar benar dingin..." namun Xavier sungguh tak perduli dan ia berlari turun dari kamar nya.

Dengan begitu tergesa, Xavier memasuki mobil nya dan menjalankan mobil nya itu dengan kecepatan penuh.

Xavier menggeram, mengerang dan meringis saat merasakan tubuh nya seperti terbakar dan seperti ada sesuatu yg ingin meledak dalam diri nya.

"Sialan..."

"Wanita sialan, berani sekali dia..."

Xavier menuju gedung apartement Ghiea, sesampainya di sana, ia langsung berlari masuk ke dalam lift.

Saat lift terbuka, Xavier langsung melangkah tergesa gesa ke kamar Ghiea.

Tangan Xavier gemetar saat ia menekan password di apartement kekasih hati nya itu.

Xavier mengedarkan pandangan nya menyusuri apartments yg tampak berantakan dengan beberapa bungkus snack di meja.

Xavier mengabaikan hal itu dan saat ini, ia hanya butuh Ghiea nya, istri nya, yg sah dan yg dia cintai.

Xavier masuk ke kamar Ghiea dengan mudah, tentu karena kamar Ghiea tak bisa di kunci gara gara Xavier mendobrak nya tempo hari.

Xavier mendapati Ghiea yg sedang tertidur dengan helaian rambut nakal di sekitar wajah nya, Xavier merapikan rambut Ghiea dengan lembut sebelum akhirnya memberikan kecupan yg lembut dan hangat di kening nya.

"Oh tuhan, Sayang..." geram Xavier lirih "Aku ingin sekali menyentuh mu, aku merindukanmu aroma mu dan rasa mu. Tapi.... Tidak sekarang" Xavier menggumam lirih, ia tak mau lagi menyakiti Ghiea nya, lagi pula ibu nya memang benar, seharusnya Xavier bisa sedikit bersabar.

Hasrat dan akal sehat Xavier berperang saat ini, ia tahu tidak salah bagi nya menyentuh Ghiea bahkan menghamili nya sekalipun karena Ghiea memang istri nya.

Namun akal sehat nya masih memikirkan perasaan Ghiea yg menurut nya Xavier adalah orang asing, dan lebih buruk nya adalah suami orang. Xavier tak mau merasa Ghiea rendah dan hina, Ghiea pasti benar benar merasa sebagai selingkuhan Xavier jika Xavier menyentuh nya, Ghiea bisa saja membenci nya.

"Sebaiknya aku mandi air dingin saja.." gumam nya lagi. Ia pun segera bergegas ke kamar mandi setelah melepaskan semua pakaian nya dan melempar nya ke keranjang baju kotor.

Xavier menyalakan shower dan saat ia hendak berdiri di bawah guyuran air shower, tiba tiba - Ghiea sudah ada dalam kamar mandi dan memekik saat melihat Xavier tanpa sehelai benang pun berada dalam kamar mandi nya.