Sinopsis.
Menceritakan seorang gadia desa yang bekerja di kotanya, gadis itu bernama Ayana Larasti, biasa di panggil Ana. Memiliki paras yang sangat cantik serta tubuh ideal.
Di sisi lain, seorang pemuda tampan bernama Reyhan Bagaskara pewaris perusahaan RB'Corp terbesar di dunia. Karna merasa di khianati sang tunangan membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. karna melhat orang tuanya sedih menginginkan seorang menantu.
Secara tidak sengaja Reyhan bertemu Ana, karna merasa tertarik. Reyhan menawarkan Ana nikah kontrak dengannya selama 1 tahun. Sebagai bayaran Reyhan akan membiayai pengobatan ayah Ana sampai tuntas.
Akankah Ana menerima tawaran Reyhan?.
Mampukah mereka bersandiwara di depan kedua orang tua mereka?
#Penasaran kan, ikuti terus ceritanya. semoga kalian suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
" Ana mungkin aku tak seromantis yang kamu inginkan. Aku juga tak sepintar mengucap kata-kata yang romantis. Tapi aku punya satu pertanyaan,, maukah kau menjadi istriku seutuhnya? Sungguh aku tidak bisa memendam perasaan ini lebih lama lagi, bahwa dari lubuk hatiku yang paling dalam aku mencintaimu sangat mencintaimu.
Mau kah kau menerima cintaku dan membuka lembaran baru bersamaku.."Ucap Reyhan dengan tulus. Memegang kotak kecil berisi cincin berlian mewah.
Tes
Ana meneteskan air mata karna terharu dengan ucapan Reyhan yang romantis. Ana bisa melihat ketulusan di mata Reyhan.
"Ya, aku bersedia membuka lembaran baru bersamamu . Karna aku juga mencintai kamu mas" jawab Ana jujur dengan suara serak karna menangis.
Hati Reyhan sangat bahagia mendengar Ana mengucapkan"YA" apa lagi membalas cintanya. Reyhan memakaikan cincin berlian itu ke jari Ana dengan ukuran pass. Menciumnya lalu memeluknya dengan erat.
"Terima kasih sayang karna sudah menerimaku" ucap Reyhan tanpa melepaskan pelukannnya.
"Sama-sama mas, aku juga terima kasih karna mas menerima ku apa adanya" jawab Ana membalas pelukan Reyhan erat.
"Kau anugrah yang Tuhan kirimkan untukku, terima kasih Tuhan karna Engkau mengirimkan pendamping hidupku yang paling sempurna" Ucap Reyhan tulus.
'Cup...
Reyhan mencium bibir Ana lembut, mencecapnya. Ana mengalungkan tangan di leher Reyhan lalu membalas ciuman Reyhan walau terasa kaku, karna ini pertama baginya.
Reyhan melepas ciuman mereka, mengusap bibir basah Ana karna ulahnya.
Tanpa Aba-aba, Reyhan menggendong Ana keluar dari restoran menuju parkiran.
Reyhan membawa Ana ke hotelnya, sepanjang jalan mereka lewati dengan senyuman.
Reyhan menggandeng Ana memasuki kamar president suite yang paling mewah di antara kamar lainnya.
"Mewah sekali.."Ucap Ana menggumi dekorasi kamar itu.
"Apa kau menyukainya" tanya Reyhan.
"Sangat suka, terima kasih" jawab Ana tersenyum manis.
"Apa kau mau mandi dulu" Tanya Reyhan.
"Pengen sih, tapi aku enggak bawa baju ganti mas" jawab Ana polos.
"Tadi waktu di butik mami membelikanmu baju tidur,, sebentar aku ambil dulu" Ucap Reyhan
"Ini,," lanjut Reyhan memberikan paperbag kepada Ana.
"Terima kasih" ucap Ana menerimanya Tanpa melihat bajunya seperti apa terlebih dahulu.
Ana melangkahkan kakinya masuk ke kamar mandi, lalu melepaskan gaunnya terlebih dahulu, dengan sedikitt susah menggapai resleting di belakang.
Merasa selesai dengan ritual mandi, Ana menyudahi mandinya mengambil handuk lalu mengeringkan rabutnya yang basah.
Ana membuka paper Bag pemberian Reyhan. Matanya membulat sempurna karna melihat isi dari paper bag tersebut.
Ia mengambil isinya, membolak balikan baju itu. Isinya lingerie yang di pilih mertuanya.
" Kenapa baju ini lagi..Ini pasti kerjaan mami .." ucap Ana mengingat betul saat dulu pertama menikah, ia memakai lingerie karna tidak ada baju tidur lain. Gara-gara baju itu Ana di cap murahan oleh suaminya sendiri.
"Ana udah belum, saya pengen mandi juga" Teriak Reyhan dari luar.
"Iya, sebentar.."jawab Ana teriak.
Karna tidak ada pilihan lain, Ana langsung memakainya.
"Ini mah sama aja kaya enggak pake baju" Gerutunya lagi memandangi dirinya lewat cermin. Ana melihat handuk kimono, lalu mengambilnya dan memakainya.
"Kenapa pakai itu, apa kau tidak pake baju pemberian dari mami?" tanya Reyhan.
"Pake mas, hanya saja aku merasa kedinginan" jawab Ana gugup.
"Kedinginan,," ucap Reyhan menautkan alisnya bingung dengan ucapan Ana.
Ana menganggukan kepala.
'*S*ebenarnya baju apa yang di pilih mami hingga membuatnya kedinginan' batin Reyhan hendak melangkahkan kakinya masuk kamar mandi, sebelum itu ia membisikan sesuatu di telinga Ana.
"Kau harus siap-siap sayang karna aku akan memakanmu setelah ini" Bisik Reyhan sebelum masuk kamar mandi.
Ana mendengar bisikan Reyhan bulu kuduknya merinding seketika.
Ana bingung harus melakukan Apa, ia sedikit takut mengingat kejadian malam itu terulang lagi. Karna Reyhan melakukannya sedikit kasar.
*C*eklekk....
Reyhan keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk sebatas pinggang, memperlihatkan roti sobeknya yang berhasil menggoda iman Ana..
Ana memandangi Reyhan tanpa berkedip.
Roti robek sedikit basah membuatnya terlihat lebih seksi.
"Apa kau ingin menyentuhnya,."Ucap Reyhan menyadarkan Ana dari pikiran nakalnya.
"Eehh.." Ana memalingkan wajahnya karna malu kepergok tengah memandangi ketampanan dan ke indahan roti sobek Reyhan.
"Kau tak perlu malu, kau juga boleh menyentuhnya. Karna yang ada pada diriku semua milik mu, begitupun sebaliknya" Ucap Reyhan memandang mata indah Reyhan.
Secara Reflek Ana menyentuh dada bidang Reyhan, bagai tersengat listrik ketika tangan mulus Ana menyentuhnya.. Reyhan memejamkan mata menikmati sentuhan Ana.
Reyhan sudah tidak tahan, tanpa aba-aba ia langsung menyambar bibir Ana dengan lembut. Ana kaget mendapat serangan mendadak dari Reyhan, ia memejamkan mata mengalungkan tangan ke leher , lalu membalas cimuan Reyhan.
Ana membuka mulutnya sedikit, tanpa membuang waktu Reyhan memperdalam ciumannya. Dari lembut menjadi menuntut.
Reyhan melepaskan ciumannya karna Ana sudah kehabisan nafas. Lalu menatapnya tanpa ekpresi.
"Apa aku boleh melakukannya lagi" Tanya Reyhan dengan suara serak karna menahan sesuatu.
Ana sudah di liputi gairah ia menganggukan kepala pelan.
Reyhan langsung ******* habis bibir manis Ana. Lalu turun ke leher jenjang Ana.
'*M*anisss... batin Reyhan di sela-sela ciumannya.
Tangan Reyhan membuka tali handuk kimono Ana tanpa melepaskan ciumannya. Reyhan melepaskan ciuman panasnya menatap badan Ana yang seksi karna hanya memakai lingerie transparan.
'*P*antes dingin, bajunya kek gini. Ini pasti kerjaan mami, terima kasih mamiku sayang' batin Reyhan tersenyum.
Ana yang merasa Reyhan memandangi dirinya ia menutup asetnya dengan kedua tangan karna merasa malu..
"Tak perlu di tutupi karna aku sudah pernah melihatnya" Ucap Reyhan menyingkirkan tangan Ana dari aset pentingnya.
Reyhan mencium bibir Ana dengan lembut, menggendongnya menuju ranjang tanpa melepaskan pagutannya.
"Kau boleh melakukannya, tapi harus pelan-pelan" ucap Ana dengan nafas tersenggal.
Reyhan menganggukan kepala, tanpa lama-lama Reyhan menyingkirkan kedua tangan Ana dari asetnya.
Dan terjadilah untuk yang kedua kalinya.🤭🤭🤭
Mereka malakukannya dengan sama-sama sadar tanpa ada paksaan atau jebakan seperti dulu.
Jam 04 dini hari, Reyhan ambruk di atas Ana. Reyhan menyudahi aktifitas panas mereka karna tidak tega melihat Ana sudah sangat lelah.
"Terima kasih sayang" Ucap Reyhan mencium kening Ana lalu menarik Ana masuk kedalam pelukannya
Ana tidak sanggup berbicara karna ia sangat amat lelah..Mereka terlelap berpelukan dalam keadaan tanpa sehelai benang...Memberikan kehangatan kepada masing-masing.
Di Kediaman Bagaskara.
"Bi apa Reyhan dan Ana semalam pulang.?" Tanya nyonya Rianty pada pelayan.
"Tuan muda dan nona muda dari semalam belum pulang nyonya" Jawab pelayan
"Apa, kemana anak nakal itu bawa menantuku.. Baiklah terima kasih, kau boleh bekerja lagi" perintah Nyonya Rianty.
"Baik nyonya, saya permisi.." pamit pelayan.
"Kenapa dengan wajahmu, " Tanya tuan Bagas karna melihat istrinya kesal.
" Itu loh anakmu, bawa menantu mami dari semalam enggak pulang-pulang. Di hubungi juga enggak aktif, mami kan jadi khawatir sama Ana" jawab nyonya Rianty kesal. Tuan Bagas mendengar keluhan istrinya hanya geleng-geleng kepala.
"Iikkhhhh pappy kok diem aja sih" Gerutu nyonya Rianty.
" Terus pappi harus apa" Tanya tuan Bagas malas.
" Kasih solusi kek, atau suruh orang pappi cari mereka. Mami takut terjadi sesuatu sama mereka tau gak, ahh pappi mh enggak bisa di andelin." ucap Nyonya Rianty meninggalkan suaminya dengan menghentakan kakinya.
Tuan Bagas terkekeh geli melihat tingkah istrinya yang terlihat lucu.
#Silahkan baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya...Hatur nuhun🙏🙏