NovelToon NovelToon
Mentari Untuk Langit

Mentari Untuk Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikah dengan Musuhku / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: shadirazahran23

Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.

Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Diam, Mentari! Diamlah, atau kau rasakan akibatnya!” teriak Abi. Wajah pria itu memerah, tubuhnya bergetar hebat. Tangan kanannya terangkat ia hendak menampar Mentari lagi.

Namun Mentari berdiri tegak.

Tanpa mundur. Tanpa gentar.

“Tampar aku sepuas hatimu…” ucap Mentari datar, kosong.

“Setelah ini, enyahlah dari hidupku.”

Tatapannya mati seperti seseorang yang sudah tidak punya tenaga untuk mempertahankan diri. Andai hari ini Abi ingin menyiksa atau bahkan membunuhnya… ia sudah tidak punya ketakutan lagi.

Baginya… sama saja.

Bersama Abi, hidupnya terancam.

Bersama Langit… hidupnya tidak kalah menyesakkan.

Dua pria yang sama-sama menyiksanya dengan cara berbeda.

Hanya ada satu sosok yang membuat Mentari masih mampu bernapas,gadis kecil bernama Minara. Hanya Minara.

Abi mendesis, lalu mendorong tubuh Mentari hingga jatuh menghantam kasur. Dorongannya penuh amarah,lebih kuat daripada sebelumnya.

“Aku sekarang melepaskanmu, Mentari,” katanya serak, namun jelas mengandung ancaman. “Tapi ingat… aku tidak akan tinggal diam.”

Setelah mengucapkan itu, Abi membalikkan badan dan meninggalkan Mentari sendirian di kamar yang kini terasa lebih sunyi dan lebih menakutkan daripada sebelumnya.

Abi membanting pintu keras-keras begitu memasuki rumah. Suara benturan itu menggema hingga ke ruang tamu, membuat Bu Desi yang sedang duduk di sofa tersentak kaget.

“Kenapa pulang-pulang langsung banting pintu, Bi?” tanya Bu Desi, bingung sekaligus penasaran.

Abi tidak menjawab. Ia berjalan langsung menuju tangga dan menaikinya dengan langkah besar dan tergesa.

“Bi! Ibu lagi bicara sama kamu, loh! Kok malah dicuekin?” teriak Bu Desi dari bawah.

“Kapan kamu bawa Anggun ke sini? Ibu kangen sama dia!”

Namun Abi tetap mengabaikannya. Senyap. Tidak menoleh sedikit pun.

Sesampainya di kamar, ia menjatuhkan diri ke kasur, membiarkan tubuhnya terhempas seperti kehilangan tenaga. Ia menatap langit-langit kamar kosong, sesak, seperti menatap bayangan dirinya sendiri yang hancur pelan-pelan.

Ia mencintai Mentari.

Itu fakta yang tidak bisa ia sanggah.

Namun justru karena ulahnya sendiri… jarak antara dia dan Mentari semakin Menggunung. Sulit digapai. Bahkan mungkin sudah tidak bisa dijembatani lagi.

Ditambah tekanan dari ibunya… semuanya terasa semakin mustahil.

Abi memejamkan mata, rahangnya mengeras. Ada amarah, ada penyesalan, ada ketakutan, semuanya bercampur jadi satu membuat dadanya seperti diremas dari dalam.

Ingatan itu kembali menghantam masa ketika Mentari masih begitu bahagia bersamanya.

Saat itu…

Abi tersenyum lembut menatap Mentari yang duduk bersebelahan dengannya. Mereka sedang berada di sebuah showroom mobil, baru saja menyelesaikan proses pengurusan surat-surat kepemilikan mobil atas nama Mentari.

“Kenapa harus pakai namaku sih, Bi? Aku aja belum pandai nyetir,” keluh Mentari, merasa canggung.

Abi terkekeh, suaranya hangat. “Gak apa-apa, sayang. Anggap saja aku lagi nabung sedikit demi sedikit buat masa depan kita. Kalau nanti kita menikah dan kamu hamil, kita butuh kendaraan, kan? Sekarang setidaknya satu sudah ada.”

Mentari tertegun. Tangannya refleks menyentuh perutnya.

“Kamu… kamu mau punya anak dariku?” tanyanya pelan, hampir berbisik.

“Tentu saja, sayang. Memangnya apa tujuan kita? Menikah… dan punya keluarga.” Abi menjawab tanpa ragu sedikit pun.

Senyum Mentari langsung merekah,senyum seorang perempuan yang merasa dicintai sepenuh hati. Hangat. Tulus. Indah sekali pada masanya.

Tak lama, seorang petugas datang membawa beberapa berkas.

“Surat-suratnya sudah selesai, Pak. Ini, Bu Mentari. Selamat atas kepemilikan mobil barunya.”

Mentari langsung terkekeh, menggeleng cepat. “Terima kasih. Tapi kayaknya Mbak salah… ini bukan mobil saya. Saya aja nyetir masih suka grogi. Ini mobilnya dia, saya cuma…ngasih nama aja ” Candanya sambil melirik Abi.

Abi dan si petugas ikut tertawa bersama tawa ringan.

Setelah ini aku antar kamu pulang. Tunggu aku di rumah, ya,” ucap Abi saat mobil melaju meninggalkan showroom.

“Baiklah. Aku akan masak yang enak buatmu,” balas Mentari dengan senyum manis.

Abi mengusap rambut Mentari dengan satu tangan, lembut.

“Baiklah.Tunggu aku ya.”

Setelah menurunkan Mentari di rumahnya, Abi langsung melajukan mobil menuju rumahnya sendiri. Sejak tadi ponselnya terus bergetar,ibunya sudah berkali-kali menghubunginya, memintanya segera pulang.

Begitu sampai di rumah, Abi mengernyit. Di ruang tamu, seorang gadis asing duduk di sofa, tertawa ringan sambil bercakap akrab dengan Bu Desi.

“Eh, Abi sudah pulang. Sini dulu, Nak,” panggil Bu Desi sambil melambaikan tangan, menyuruh putranya mendekat.

“Ada apa sih, Bu? Kok nyuruh Abi pulang? Abi lagi sama Mentari, lho,” balas Abi, nada suaranya terdengar kesal.

Wajah Bu Desi sempat berubah sekejap, namun ia cepat menguasai diri.

“Ini Ibu mau kenalin kamu sama putri teman Ibu. Namanya Sila. Dia sendirian di kota ini.Orang tuanya ada di luar kota." jelasnya.

Abi melirik gadis itu. Cantik,itu tak bisa ia sangkal. Rapi, anggun, dan percaya diri.

“Halo, saya Abi,” ucapnya sopan sambil mengulurkan tangan.

Gadis itu menyambut uluran tangannya dengan senyum kecil.

“Arsila."

“Nah, kalian ngobrol dulu ya,” ujar Bu Desi sambil berdiri. “Ibu ke belakang sebentar.”

Bu Desi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu dan tanpa disadari Abi, bu Desi memang sudah merencanakan ini semua,agar Abi menjauh dari Mentari.

Bu Desi tidak hanya menyuruh Abi menemani Arsila di rumah. Ia bahkan mendorong mereka keluar untuk jalan-jalan, dengan alasan karena putri temannya orang tuannya menitipkan pada mereka.

Mau tak mau, Abi akhirnya menuruti permintaan sang ibu. Ia membawa Arsila berkeliling dari satu mal ke mal lainnya. Waktu berjalan tanpa ia sadari. Lampu-lampu kota mulai menyala, dan malam pun merayap pelan.

Sementara itu, jauh di tempat lain, Mentari masih menunggu.

Ia menatap hidangan yang baru saja selesai ia masak,masih hangat, tertata rapi di meja. Lalu pandangannya beralih pada sebuah kotak kado kecil yang sudah ia siapkan dengan penuh harap.

Matanya berbinar, senyumnya merekah tipis.

Ia membayangkan reaksi Abi saat menerima hadiah itu,senyum, tawa, atau mungkin pelukan hangat yang selalu ia rindukan.

“Abi… apa kamu akan senang dengan kado yang aku siapkan ini?” gumam Mentari pelan, seolah

Bersambung...

Sedikit terjawab ya antara Abi dan Arsila.Masih penasaran kan kenapa Arsila bisa meninggal dan siapa yang menghabisnya? Tunggu bab berikutnya

1
Kar Genjreng
apakah ada Abi Lo ko ga mati atau di tangkap gembong,,,terus mentari belum hamil lagi sudah satu tahun atau sedang hamilkah,,,,jadi Baskoro tidak mau punya menantu mantan napi,,,tapi kan itu jebakan Batman pak,,,dan terpenting putramu mencintai nya,,,, terlepas dari itu bukan mentari yang menabraknya tetapi
mentari menjadi tumbal kekasihnya
shadirazahran23: penasaran kan?
total 1 replies
Kar Genjreng
iya sayang tak tunggu bikin jantung langit
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
Kar Genjreng
sekarang hidup nya di ujung berung ga
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
Kar Genjreng
Bu bedesss ahinya menginap di hotel prodeo 😭 sebenarnya Abi di kendalikan oleh mamanya padasar nya mungkin
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
Kar Genjreng
yang pait jangan buat langit dan mentari y sayang Thor mesakne mentari sudah
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
Kar Genjreng
selamat ya Langit dan mentari sekarang
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
shadirazahran23
yang manis manis dulu ya sebelum yang pahit
Kar Genjreng
wah makasih banget weekend update tiga kali tapi di tambah lgi ga nolak 🤣🤣
Kar Genjreng
harus setuju' agar Milenia punya orang tua lengkap dan nanti bisa punya adek satu darah dengan mentari biarpun Mina beda ayah tapi Langit yang membesarkan ,,semoga bubedesss
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
Wiwi Sukaesih
up LG Thor tnggung 🤭
shadirazahran23
Lagi mode kerasukan up sampai 3 kali 🤣
Kar Genjreng
yesss ahirnya langit sudah tau semuanya
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,
Eswida Primaningrum
terharu
Wiwi Sukaesih
langit gercep...👍
Wiwi Sukaesih: jauhin Abi dan Nene lampir Thor....sgra menuju halal
total 3 replies
Kar Genjreng
selamat biar merasakan sakit berkepanjangan,,,jangan mati.ahhhh biar
hidup segan mati pun mau,,,dan bubedesss merasakan penyesalan
panjang jadi sama sama tersiksa dengan
masa lalunya,
Wiwi Sukaesih
cerita bagus ..
Wiwi Sukaesih
up LG Thor ...♥️
Kar Genjreng
belum bisa di buka
Kar Genjreng
😭sedih tapi senang sedih karena ternyata putrinya mentari yang sedang di tolong ,,,senangnya ternya putri mentari di adopsi oleh langit,,,Ak maksud mungkin di masa itu pangit marah sama mentari di
kira mentarilah yang sudah membunuh sila ternya Abi ,,,dan mentari yang di jadi
kan kambing hitam oleh Abi demi jabatan
agar tidak gugur,,,,maka itu langit kerja
sama dengan makdes,,,, untuk mengambil
putrinya mentari tak lai tak bukan adalah
cucunya sendiri ,,,, sekarang langit yang
beruntung bisa dapat. mentari dan putrinya biarpun lain Ayah' ga masalah
to 👍👍 semangat
Kar Genjreng: iya makanya di ketemukan dengan langit mentari,,❤️
total 2 replies
Wiwi Sukaesih
up LG Thor 😍....
shadirazahran23: jan 7 meluncur kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!