Siapa aku? aku adalah Yu Zhao seorang anak 12 tahun yang dianggap sebagai sampah klan yang tidak bisa berkultivasi.
Mendapatkan warisan Dewa Pedang dan menjadi pendekar pedang terhebat sepanjang zaman tersebut.
Bagaimanakah alur ceritanya? Kita lihat dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyvaldo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHP 26. BERTEMU DENGAN PAMAN.
"Huh... huh... cepat selesaikan ini sepupu Xiu waktu kita tinggal 3 menit atau kita akan dalam masalah besar" kata Xu Liu mengingat ancaman Yu Zhao.
"Baik sepupu Liu Ayo serang bersama!" kata Xu Xue.
"Haiss, baru masuk kota sudah ada masalah pertama" gumam Yu Zhao.
"Berhenti!" kata seorang pria paruh baya dengan beberapa prajurit kota dibelakangnya.
Para penduduk yang melihat kedatangan pria paruh baya tersebut langsung memberikan hormat.
"Hormat kami kepada walikota Qing Wang Jou" kata mereka serempak
"Sudahlah kalian bebas" kata Qing wang Jou mengisyaratkan mereka untuk bertingkat biasa kembali.
"Kalian berlima kenapa melakukan keributan di kota Dameng ini?" kata Wang Jou.
"Oleh karena itu aku harus membawa kalian ke pengadilan kota Dameng dan jika ada yang menolak akan dibunuh di tempat" lanjut Wang Jou
Para prajurit langsung menggiring mereka pergi ke pengadilan kota. Tetapi Xu Liu dan Xu Xue bertanya kepada walikota.
"Tuan walikota yang terhormat saya Xu Liu dan dia adalah sepupu saya Xu Xue, kami ingin meminta waktu sebentar untuk bertanya kepada suami kami!" kata Xu Liu dan diangguk i oleh Xu Xue.
"Baiklah, tapi dimana suami kalian?" tanya Wang Jou.
Mereka berdua menunjuk ke arah Yu Zhao yang sedang menguap malas. Ketika Wang Jou hendak menoleh.
"Hai paman Wang, lama tidak bertemu apa kabar anda?" kata Yu Zhao berjalan menuju arah Wang Jou.
"Hahaha, ternyata keponakan kecilku kukira siapa? darimana saja kau beberapa bulan ini aku nencarimu tapi tidak menemukanmu?dan kenapa kamu disini?" rentetan pertanyaan dari Wang Jou.
Qing Wang Jou merupakan adik kandung dari ibu Yu Zhao makanya dia memanggilnya keponakan.
"Dan kalian dimana suami kalian" tanyanya kepada Xu Liu dan Xu Xue.
"Haiss, ternyata paman tidak berubah selalu banyak pertanyaan dan akan kujawab pertanyaan paman, aku telah berpetualang di kota Embun Salju dan aku disini karena kedua istriku" kata Yu Zhao sambil menunjuk kearah Xu Xue dan Xu Liu.
Qing Wang Jou yang mendengar cerita dari Yu Zhao sangat terkejut.
"Apa? kenapa kau pergi jauh sendirian kalau terjadi apa-apa kepadamu pamanmu ini akan kesepian saat selesai pulang dari kantor walikota dan bagaimana kau bisa mendapatkan 2 istri yang sangat cantik itu" tanya Qing Wang Jou.
"Hahaha, tenang saja paman aku sudah bisa berkultivasi dan untuk berada diranah apa aku tidak akan memberitahu paman" bisik Yu Zhao di telinga Qing Wang Jou.
"Dan untuk kedua istriku aku mendapatkannya karena ketampananku" lanjutnya berbisik.
"Ooo, begitu... a.. apa, benarkah perkataan mu yang pertama tadi?" tanya Qing Wang Jou kaget meskipun otaknya agak lemot.
Yu Zhao mengangguk pertanda kalau perkataan nya benar.
"Ehem, walikota apa kita akan berdiri disini terus?" kata komandan pasukan kota Dameng.
"Eh, maaf-maaf meskipun mereka berdua istri keponakanku aku akan tetap membawa mereka ke pengadilan kota dan kalian berjalan lah dulu" kata Wang Jou menyuruh mereka semua pergi ke pengadilan dulu.
"Zhao'er kapan-kapan kau ceritakan perjalananmu di kota Embun Salju jika aku ada waktu senggang" kata Qing Wang Jou.
"Baik paman" jawab Yu Zhao.
"Baiklah, sebaiknya kau sediakan 6 keping emas untuk membebaskan kedua istrimu karena itulah hukuman jika ada pengacau di kota ini!" kata Qing Wang Jou.
"Apakah kau punya uang segitu banyak Zhao"er?" lanjutnya dengan nengejek Yu Zhao.
Yu Zhao lalu mengeluarkan 1 kantong yang berisi 300 keping emas.
"Apa ini cukup paman?" kata Yu Zhao sambil senyum mengejek Qing Wang Jou.
"Darimana kau mendapatkan uang sebanyak ini?" tanya Wang Jou.
"Sudahlah paman tidak usah tau untuk sisa keping emas tersebut bagikan ke penduduk yang kurang mampu dan aku berpesan kepada paman jangan sampai ada yang mengusik salah satu istriku karena mereka berdua adalah putri dan keponakan dari walikota Embun Salju Xu Yuan" kata Yu Zhao sambil memperingatkan Wang Jou.
"Baiklah keponakan ku" jawab Wang jou.
"Sialan untung aku tidak bertindak macam-macam tadi" batin Wang Jou dengan bersyukur.
Berita tentang kekuatan militer kota Embun salju memang telah tersebar luas ke segala penjuru Kekaisaran Wang apalagi dikatakan kota Embun Salju memiliki puluhan pelindung yang paling rendah berada di ranah kaisar, Sungguh kekuatan yang menakutkan bahkan kaisar tidak ingin menyinggung mareka.
....
Setelah mareka bertiga selesai mengurusi masalah di pengadilan kota Dameng, mereka langsung melanjutkan perjalanan yang tertunda dibawa terangnya bulan.
"Xue'er karena kau tadi terluka kau harus kuhukum" kata Yu Zhao yang seketika membuat wajah dari Xu Xue memerah.
"Hais biarkan saja lah mereka berduaan dulu" gumam Xu Liu
Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya mereka tiba di rumah.
"Ayah ibu Zhao pulang"
Tiba-tiba dari dalam rumah keluar seorang pria dan wanita cantik yang perutnya membuncit.
Flashback on
Setelah beberapa hari Yu Zhao meninggal kan rumah untuk berpetualang di kota Embun Salju, Qing Linling merasakan mual dan kepalanya pusing.
Yu Ming yang melihatnya langsung bertanya,
"Ada apa denganmu Ling'er? apakah kau masuk angin?"
"Mungkin gege, lebih baik aku istirahat saja" kata Qing Linling sambil berjalan menuju kamarnya.
Meskipun ia berusaha untuk beristirahat tetap saja ia mual dan muntah.
Yu Ming yang takut terjadi apa-apa dengan istrinya langsung berlari untuk mencari tabib terdekat. Setelah beberapa saat mencari akhinya ia menemukan seorang tabib wanita.
Mereka berdua berlari untuk kembali ke rumah dan tabib tersebut langsung melihat keadaan Qing Linling.
Yu Ming yang menunggu dibalik pintu menunggu dengan cemas karena dari tadi ia mendengar Qing Linling mual-mual terus.
Tabib yang memeriksa kondisi Qing Linling keluar dan langsung dicecar berbagai macam pertanyaan oleh Yu Ming.
"Tenang tuan Ming istri anda tidak apa dan sepatutnya anda gembira karena istri Anda sedang hamil" kata tabib tadi menjelaskan tentang kondisi Qing Linling.
Yu Ming yang telah mendengar penjelasan dari tabi langsung menunjukkan ekspresi senang.
"Akhirnya setelah beberapa kali percobaan kini berhasil, hahaha" kata Yu Ming sambil tertawa.
"Sebaiknya tuan Ming memperhatikan pola makan nyonya Ling, berikan pil yang baik untuk si bayi dan nyonya Ling sebaiknya jangan terlalu capek karena sangat berbahaya bagi bayinya" jelas tabib wanita tersebut sebelum akhirnya pergi.
Setelah itu Yu Ming mengundurkan diri dari jabatan tetua kesembilan dan kini melayani i segala keperluan Qing Linling dengan sepenuh hati.
Flashback off
"Oh ternyata kamu sudah pulang"
...B.E.R.S.A.M.B.U.N.G...
**Untuk chapter ke 27 mengandung unsur 18+ jadi yang tidak suka silakan skip**
#LIKEE