NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO

Cinta Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:10M
Nilai: 4.8
Nama Author: lijun

Kekejaman dan sifat arogan dari seorang pengusaha muda yang banyak digandrungi para wanita serta pebisnis karena perusahaannya yang mendunia tidak dapat diragukan lagi.

Meski kejam tapi dia memiliki wajah sangat tampan dan banyak uang.

Itulah yang membuat wanita berlomba mendapatkan perhatiaannya.

Namun tidak dengan seorang gadis pemiliki coffe shop seberang kantornya.

Jika para wanita berteriak memanggil namanya dan memujanya, maka gadis itu hanya diam saja dengan cueknya.

Hal itulah yang membuat pengusaha itu penasaran dengan si gadis yang cuek dan dingin itu.

Apakah pengusaha itu mampu mendapatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

El masuk kedalam ruangan dan mendapati Seina sedang meringkuk didalam selimutnya. Tubuhnya juga terlihat entah karena apa.

Dengan cepat El mendekati Seina untuk menenangkan.

"Seina hey! ada apa?" tanya El khawatir

Selimut yang menutupi tubuh Seina ditarik perlahan oleh El hingga menampakkan wajahnya yang pucat.

"Ada apa? siapa yang membuat kamu begini?"

Seina memeluk erat tubuh El mencari ketenangan juga kenyamanan dari tubuh hangat pria yang selalu menemaninya itu.

"Tenanglah aku disini" ucap El mengelus lembut punggung Seina.

Tubuh Seina mulai tenang, lalu dia mengangkat wajahnya menatap El dengan air matanya yang belum kering.

Tangan El terangkat menghapus air mata di wajah Seina. Bahkan pandangan matanya masih terlihat begitu ketakutan.

"Apa yang terjadi hm?" tanya El penasaran.

"Pa paman di sini" ucapnya dengan suara yang bergetar.

"Dia sudah pergi kamu tenang aja ya, aku bakal jagain kamu" sahut El menenagkan.

Seina kembali memeluk tubuh El agar lebih tenang. Ia merasa pelukan El selalu bisa membuatnya merasa tenang dan nyaman seperti pelukan papanya yang sudah lama tidak pernah ia rasakan lagi.

Dulu setiap kali Seina merasa ketakutan atau sedih papanya selalu memeluk dan menenangkannya. Bahkan perlakuan El sama dengan apa yang dulu dilakukan papanya padanya.

Sentuhan lembut El selalu membuatnya teringat akan papanya.

Suara pintu terketuk mengalihkan perhatian mereka yang sedang berpeluk ria.

"Siapa?" tanya El lebih dulu sebelum mengijinkan orang itu masuk.

"Saya bos, Jack bawa makanan tadi" jawab orang dibalik pintu.

Pandangan El kembali pada Seina yang sedikit mengeratkan pelukannya saat mendengar suara pria dibalik pintu itu.

"Kamu jangan takut ya ada aku disini" ucap El meyakinkan mendapat anggukan kecil.

"Masuk"

Pintu terbuka menampilkan sosok Jack yang masuk bersama dengan Rio dibelakangnya.

"Ini bos"

Makanan diletakkan di nakas dekat bed tidur Seina.

"Ada lagi yang diperlukan bos?" tanya Jack.

"Ambilkan air hangat dalam wadah sama handuk kecil, Rio siapkan makanannya" ucap El sembari tangannya terus mengelus punggung Seina.

Kedua pria itu mengerjakan apa yang diperintahkan bos mereka.

El sendiri melihat Seina yang nampak melirik kedua pria yang sedang sibuk melakukan pekerjaan mereka. El ingin menghilangakan rasa trauma Seina dengan cara membawanya mendekat anak buahnya.

"Yang mengambil air itu namanya Jack dia sekretarisku kalau yang menyiapkan makanan itu namanya Rio dia yang sering aku minta kirim anak buah untuk melindungimu diam-diam" ucap El menarik perhatian Seina.

"Kamu menjagaku diam-diam?" tanyanya.

"Maaf aku melakukan itu karena... karena.. lupakan sajalah, sekarang ayo makan" El sedikit gugup untuk mengatakan suka pada Seina.

Meski kata itu terasa mengganjal dihatinya karena tidak jadi keluar tapi rasa gugupnya membuat ia tidak mampu mengeluarkan kata itu.

"Aneh" gumam Seina kecil tapi masih didengar El yang masih mendekapnya.

Karena tidak mau gadis itu menanyakan kembali maksudnya, El hanya diam saja tanpa mengatakan apapun lagi selain melepas pelukan mereka lalu turun dari ranjang.

"Makan dulu ya" El menyendok nasi beserta lauknya untuk Seina.

"Aku makan sendiri aja" tolak Seina halus, ia merasa sudah lebih baik lagi sekarang jado tidak perlu disuapi lagi.

"Biar aku suap aja"

"Aku bisa sendiri El kamu makan aja pasti laperkan" ucap Seina menarik makanannya dari tangan pria itu.

El yang mendengar namanya di sebut oleh gadis itu diam tanpa berkutik. Entah mengapa ia sangat senang hanya karena namanya disebutkan Seina.

Suaranya saat menyebut nama El terdengar sangat merdu juga lembut baginya di tambah dengan perhatian yang ditunjukkan secara langsung dari Seina. Rasanya seperti ada yang menggelitik di hatinya hingga menghangatkan seluruh tubuhnya dengan begitu indahnya.

"Kamu nggak makan? mau aku suapi?" tawar Seina karena El hanya diam saja.

"Eh aku makan juga kok, Jack" El melihat sekretarisnya itu yang langsung mendekatinya dengan makanan ditangannya.

"Makan sepiring berdua berjuta rasa bos" bisik Jack setelah dekat dengan bosnya bermaksud menggoda.

El berpikir sejenak lalu tersenyum tipis ketika melihat Seina makan pelan-pelan karena sudut bibirnya yang masih ada lukanya.

"Untukmu saja itu, aku tahu kau masih kelaparan" nasi ditangan Jack didorong El.

"Yakin bos! trus untuk bos apa?" tanya Jack yang tidak menyangka bosnya akan mengambil kesempatan itu.

"Iya sana nanti bisa beli lagi" jawab El yakin.

"Ya sudah makasih bos" Jack kembali mendekati Rio yang sejak tadi asik memperhatikan kedua orang itu berbicara.

Rio sangat yakin bosnya ini sudah jatuh cinta pada gadis yang ia jaga itu bahkan mengabaikan keselamatannya sendiri.

"Si bos jadi bucin" bisik Jack pada Rio sembari terkikik geli.

"Biarin aja, supaya muka bos juga nggak seram-seram amat karena ada lampu yang nerangin" sahut Rio berbisik juga.

Sedangkan El terus memperhatikan Seina yang sedikit kesulitan makan. Merasa diperhatikan Seina mendongak dan mendapati wajah El yang menatapnya intens.

"Ada apa? kok nggak jadi makan?" tanyanya.

"Nggak jadi laper"

"Masa sih laper bisa batal!"

"Buktinya aku"

"Kamu cuci tangan sana kita makan ini sama-sama aja, nggak habis juga kayaknya kalau makan sendiri" tawar Seina.

Dengan senang hati El beranjak dari bed menuju wastafel kamar mandi untuk cuci tangan lalu keluar lagi makan satu wadah dengan Seina seperti harapannya. Sedangkan si gadis pakai sendok yang disiapkan Jack tadi.

Bahkan El membantu Seina dengan memotong kecil ikan yang di inginkannya. Keduanya makan dengan diam, sesekali El menyuapkan potongan ikan pada Seina dengan tangannya tanpa merasa jijik sesikitpun.

Tidak jauh dari tempat El dan Seina ada dua jomblo yang menonton kegiatan mereka sambil makan.

"Kok baper ya liat perhatian bos sama nona" ucap Jack.

"Iya berasa nggak laku-laku kalau gini" sahut Rio.

"Si bos yang garang udah nemu titik terang lah kita yang nggak kalah ganteng malah masih suram"

"Kita! lo aja kali gue nggak"

"Teman apaan luh nggak setia kawan" kesal Jack

Rio hanya mengganggkat bahunya acuh melanjutkan makannya, sesekali matanya juga melirik bosnya yang masih terlihat mesra dengan wanitanya.

"Kapan aku bisa pulang?" tanya Seina setelah mereka selesai makan.

"Jack, telpon Anton" ucap El.

"Iya bos" jawab Jack.

El menatap Seina yang masih menatapnya juga.

"Kamu bersihin wajah dulu pakai air hangat sama handuk ini ya" El memberikan wadah yang di siapkan tadi.

Seina menerima wadah itu lalu mencelupkan handuknya. Ia memeras handuk yang basah tapi karena tangannya masih ada bekas infus yang baru dicabut membuatnya sedikit meringis.

"Kamu baik-baik aja? mana yang sakit?" tanya El panik saat mendengar ringisan Seina.

"Tidak apa" jawab Seina.

El merebut handuknya dan memeras kembali handuk yang hangat itu dan mengarahkannya pada wajah cantik Seina untuk dia bersihkan.

"Aku bisa sendiri" ucap Seina merebut handuknya tapi di tepis pelan oleh El.

"Kamu diam saja biar aku bantu"

"Tapi aku bisa sendiri"

"Tahu tapi aku ingin bantu dan tidak menerima penolakan"

Akhirnya Seina diam tidak mau berdebat lagi.

"Bos kata Anton bentar lagi dokter Sarah kesini sama dokter Loreta" ucap Jack.

"Katakan tidak perlu, aku akan membawa Seina pulang sekarang juga" tolak El yang sudah ingin membawa Seina pergi dari sana karena suasana yang semakin tidak kondusif.

1
Ida Saleh
kayaknya menarik
Erna M Jen
aduh naura mimpimu jangan terlalu tinggi nanti jatuh baru tau rasa..😃
Erna M Jen
dihalalin dulu bos biar bebas ..
Erna M Jen
mantap El ...semoga kau bisa melindungi seina..
Erna M Jen
wah bos yang dingin akhirnya mulai mencair..demi seina
Erna M Jen
pasti ciuman adalah cara jitunya
Erna M Jen
bagus ceritanya 👍👍
Erna M Jen
nyimak dulu..
djerrih leni
Thor ini ceritanya gantung ya... masih ada lanjutannya kah?... atau end di sini ya
CV.Restu Gemilang Jaya
orang sunda nih authornya
solehatin binti rail
bagussss
solehatin binti rail
bagusssss 👍👍👍👍👍💪
Sitipatimah
Lumayan
cetom😘😘
Luar biasa
cetom😘😘
investor
cetom😘😘
fisik dan psikis
Russyulfi
lanjut lagi thor
Rose Anjani
Kecewa
Cristina Arias: 9o9 bb
Cristina Arias: fvmio pgg np0 de junio vopo
total 2 replies
Rose Anjani
Buruk
Salwati 123
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!